Anda di halaman 1dari 125

ANALISIS PENGARUH INKLUSI KEUANGAN SYARIAH TERHADAP

MINAT PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

(Studi Kasus: Masyarakat Jorong Batang Lingkin, Kecamatan Pasaman,


Kabupaten Pasaman Barat)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
(SE) Pada Jurusan S1 Perbankan Syariah

OLEH:
ANGGITA REZKI FEBRIANA
3317097

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2021/1442 H
ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Inklusi Keuangan Syariah


Terhadap Minat Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus:
Masyarakat Jorong Batang Lingkin, Kecamatan Pasaman, Kabupaten
Pasaman Barat)”. Disusun oleh Anggita Rezki Febriana dengan NIM
3317097, Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Inklusi Keuangan
Syariah Terhadap Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Jorong
Batang Lingkin, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian yang
mengutamakan statistik dan model dalam penelitian. Sesuai dengan namanya
penelitian kuantitatif adalah data dalam angka dan lambang matematika atau
dengan kata lain dapat di ukur dengan skala numerik. Sedangkan teknik analisa
data yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan uji asumsi klasik,
uji regresi linier sederhana, uji koefisien determinasi (R²), dan uji t.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian yang sudah dilakukan pada
penelitian ini, maka dalam hasil penelitian ini bahwa inklusi keuangan (X)
berpengaruh terhadap Minat Pelaku UMKM (Y). Hal ini dibuktikan dengan
hasil uji t (Parsial) yaitu nilai t hitung = 19,771 > t tabel = 1,997 dengan tingkat
signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05. Sehingga hipotesis pertama H 1 yang
menyatakan bahwa “Inklusi keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap
Minat Pelaku UMKM” diterima. Berarti variabel Inklusi Keuangan terdapat
pengaruh terhadap Minat Pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin. Jadi
terdapat pengaruh yang signifikan antara Inklusi Keuangan terhadap Minat
Pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin yang melakukan pembiayaan di
Lembaga Keuangan .
Kata Kunci: Inklusi Keuangan Syariah, Minat Pelaku dan UMKM.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT karena


berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ANALISIS PENGARUH INKLUSI KEUANGAN SYARIAH
TERHADAP MINAT PELAKU USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
DI JORONG BATANG LINGKIN, KECAMATAN PASAMAN, KABUPATEN
PASAMAN BARAT”. Kemudian sholawat besertaa salam penulis limpakan kepada
junjungan besar kita yakni Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita
kepada alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk menyelesaikan perkuliahan penulis


guna meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bukittinggi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan
berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, terutama segenap keluarga yang
telah mendukung penulis baik secara moril maupun materiil. Teristimewanya kepada
Ayahanda Muhammad Toyib Ismail dan Ibunda Rusna tercinta yang telah
mendidik, membesarkan, memotivasi serta mendoakan penulis dengan penuh
kesabaran dan pengorbanan, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
serta perkuliahan ini. Serta adik tersayang Muhammad Rian Hidayat yang selalu
memberikan semangat kepada penulis.

i
Dengan selesainya skripsi ini, sudah sepatutnya penulis mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Ibu Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi Dr. Ridha Ahida, M.
Hum beserta jajaran.
2. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bukittinggi Dr.
Iiz Izmudin, MA beserta jajaran.
3. Ibu ketua prodi jurusan S1 Perbankan Syariah Sandra Dewi, SE.,MM beserta
jajaran.
4. Ibu Lely Lismay M. Pd selaku Penasehat Akademik (PA) yang telah
memberikan nasehat demi kelancaran proses belajar penulis.
5. Ibu Era Sonita, SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu bijaksana
memberikan bimbingan dan masukan yang sangat membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan.
6. Staf Dosen Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Bukittinggi yang telah membekali penulis dengan ilmu selama mengikuti
perkuliahan sampai akhir penulisan skripsi.
7. Bapak / Ibu pegawai perpustakaan yang telah melayani dan menyedikan fasilitas
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Romi S.H selaku Wali Nagari Aia Gadang Timur dan Bapak Jasman
selaku Jorong Batang Lingkin yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Teman – teman seperjuangan yang selalu bersama dengan penulis dan sudah
menjadi sahabat yakni Rahayu Dewi Putri, Rika Rahmawati, Arlen Astriawan
Majid dan Iqbal Febrian yang telah memberi semangat dalam menyelesaikan
studi serta skripsi penulis
10. Semua sahabat seperjuangan dengan penulis yaitu Jurusan Perbankan Syariah
angkatan “17” yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

ii
Akhirnya, penulis ucapkan puji syukur kehadirat Allah atas selesainya
penyusunan karya ilmiah ini. Mudah-mudahan dapat berguna dan sebagai suatu amal
jariyah di sisi Allah SWT, serta semoga semua jerih payah dari semua pihak tersebut
dibalasi dengan pahala yang berlipat ganda.

Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.....

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bukittinggi, 21 Juni 2021


Penulis,

Anggita Rezki Febriana


NIM: 3317097

iii
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
ABSTRAK
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................8
C. Batasan Masalah.............................................................................................8
D. Rumusan Masalah..........................................................................................8
E. Tujuan Penelitian...........................................................................................9
F. Manfaat Penelitian.........................................................................................9
G. Penjelasan Judul ............................................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Inklusi Keuangan...........................................................................................14
1. Definisi Inklusi Keuangan........................................................................14
2. Visi dan Tujuan Keuangan Inklusif.........................................................17
3. Mamfaat Inklusi Keuangan......................................................................18
4. Pendekatan dan Prinsip Inklusi Keuangan...............................................19
5. Indikator Inklusi Keuangan......................................................................21
B. Minat .............................................................................................................22
1. Definisi Minat .........................................................................................22
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat.............................24
3. Macam-macam Minat..............................................................................25
C. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)................................................27
1. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah........................................27
a. Usaha Mikro.......................................................................................27
b. Usaha Kecil........................................................................................27
c. Usaha Menengah................................................................................28
D. Landasan Syariah...........................................................................................29
E. Kajian Terdahulu............................................................................................
F. Kerangka Berfikir...........................................................................................30
G. Hipotesis.........................................................................................................31

iv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...............................................................................................32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................................32
C. Jenis dan Sumber Data ..................................................................................32
D. Definisi Operasional dan Variabel.................................................................33
E. Populasi Dan Sampel ....................................................................................34
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................34
G. Instumen Penelitian........................................................................................35
H. Uji Instumen Penelitian..................................................................................36
1. Uji Validitas ............................................................................................37
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................38
I. Teknik Analisis Data......................................................................................39
1. Uji Asumsi Klasik....................................................................................39
a. Uji Normalitas ...................................................................................39
b. Uji Heteroskedastisitas ......................................................................39
2. Analisis Regresi Linear Sederhana..........................................................40
3. Koefisien Determinasi (R2)......................................................................41
4. Uji t ..........................................................................................................41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian..............................................................................................43
1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian.....................................................43
a. Gambaran Umum Jorong Batang Lingkin.........................................43
b. Karakteristik Responden....................................................................45
c. Deskrripsi Variabel Penelitian...........................................................52
2. Uji Instrumen Penelitian..........................................................................72
3. Analisis Data............................................................................................76
a. Uji Asumsi Klasik..............................................................................76
b. Analisis Regresi Linear Sederhana....................................................80
c. Koefisien Determinasi (R2)................................................................82
d. Uji t.....................................................................................................83
B. Pembahasan....................................................................................................84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................88
B. Saran...............................................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah UMKM di Jorong Batang Lingkin................................................3


Tabel 1.2 Akses Pembiayaan UMKM di Jorong Batang Lingkin.............................6
Tabel 2.1 Kriteria UMKM.........................................................................................28
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Jorong Batang Lingkin.................................................44
Tabel 4.2 Karakter Responden Berdasarkan Usia......................................................46
Tabel 4.3 Karakter Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......................................47
Tabel 4.4 Karakter Responden Berdasarkan Status Perkawinan...............................48
Tabel 4.5 Karakter Responden Berdasarkan Pendidikan...........................................49
Tabel 4.6 Karakter Responden Berdasarkan Usaha...................................................50
Tabel 4.7 Karakter Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan...........................51
Tabel 4.8 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 1.............................................53
Tabel 4.9 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 2.............................................54
Tabel 4.10 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 3...........................................55
Tabel 4.11 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 4...........................................56
Tabel 4.12 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 5...........................................57
Tabel 4.13 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 6...........................................58
Tabel 4.14 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 7...........................................59
Tabel 4.15 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 8...........................................60
Tabel 4.16 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 9...........................................61
Tabel 4.17 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 10.........................................62
Tabel 4.18 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 1...........................................63
Tabel 4.19 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 2...........................................64
Tabel 4.20 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 3...........................................65
Tabel 4.21 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 4...........................................65

vi
Tabel 4.22 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 5...........................................66
Tabel 4.23 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 6...........................................67
Tabel 4.24 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 7...........................................67
Tabel 4.25 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 8...........................................68
Tabel 4.26 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 9...........................................69
Tabel 4.27 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 10.........................................69
Tabel 4.28 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 11.........................................70
Tabel 4.29 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 12.........................................71
Tabel 4.30 Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 13.........................................71
Tabel 4.31 Hasil Uji Validitas Variabel Inklusi Keuangan........................................73
Tabel 4.32 Hasil Uji Validitas Variabel Minat..........................................................74
Tabel 4.33 Hasil Uji Reabilitas Variabel Inklusi Keuangan......................................75
Tabel 4.34 Hasil Uji Reabilitas Variabel Minat.........................................................76
Tabel 4.35 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov.......................................................78
Tabel 4.36 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana`................................................80
Tabel 4.37 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi................................................82

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir...................................................................................30


Gambar 4.1 Uji Normalitas Grafik P-Plot..................................................................77
Gambar 4.2 Uji Heteroskedasitas Grafik Scatterplot.................................................79

viii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sektor usaha mikro kecil dan menengah mempunyai kedudukan

berarti dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ditengah

hantaman krisis ekonomi ditahun 1999 yang melanda Indonesia, keberadaan

sektor UMKM mampu menjaga keselamatan Negara. Dengan adanya sektor

UMKM menyebabkan angka penganguran yang tidak terserap dalam dunia

kerja menjadi menurun. Kontribusi sektor UMKM dalam menentukan PDB

serta sektor penghasil devisa negeri tidak perlu diragukan lagi. Saat ini

UMKM sudah dijadikan program utama pembangunan ekonomi Indonesia.

Perkembangan UMKM di Indonesia masih dihadapkan sejumlah

permasalahan. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM dilihat dari dua

faktor yaitu faktor pertama, lemahnya segi permodalan, produksi, pemasaran,

dan sumber daya manusia dan faktor kedua, munculnya masalah dari pihak

pengembangan dan pembinaan UMKM. Dengan menerapkan model Inklusi

Keuangan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan

yang timbul.1

1
Heru Irianto, Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Pangan, (Surakarta :
CV. Indotama Solo, 2020), hal. 1.
Otoritas Jasa Keuangan terus meningkatkan program kenaikan

kapasitas UMKM melalui sektor jasa keuangan, seperti dari perbankan,

industri keuangan non bank, serta sosialisasi keuangan di kalangan UMKM.

Inklusi Keuangan diyakini bisa meningkatkan UMKM karena pelaku UMKM

bisa lebih menguasai konsep dasar dari produk keuangan, melaksanakan

perencanaan serta pengelolaan keuangan yang lebih baik dan juga melindungi

mereka dari penipuan serta usaha tidak sehat di pasar keuangan.

Pengembangan Inklusi Keuangan untuk UMKM juga membutuhkan

pemanfaatan teknologi untuk memudahkan akses serta memperluas jangkauan

pelaku UMKM.2

Masyarakat Jorong Batang Lingkin memandang UMKM sebagai suatu

usaha maupun pekerjaan yang menjamin serta dipandang sangat efisien dalam

membantu masyarakat untuk mendapatkan suatu keuntungan yang dapat

membantu perekonomian mereka. Pada tahun 2020 jumlah UMKM di

Kejorongan Batang Lingkin mencapai 68 orang, yang mana sebagian UMKM

tersebut dijalankan oleh perempuan, serta jenis produknya yang beragam,

seperti merajut, produksi ikan kering, pembuatan kerupuk dan kripik dimana

produk tersebut di produksi sendiri oleh pengusaha UMKM.3

2
Firda Nur Asmita, Peran Digitalisasi Pengelolaan Keuangan dalam Meningkatkan
Keuangan Inklusif, (Jakarta : Koinworks, 2020), hal. 3-4.
3
Wawancara dengan Bapak Romi, Tanggal 10 Januari 2021 di Kantor Wali Nagari Persiapan
Aia Gadang Timur.

2
Tabel 1.1
Jumlah UMKM di Jorong Batang Lingkin
Tahun 2020
No Kampung Bidang Usaha
Jumlah Kategori
1. Batang Lingkin Non Makanan

Perdagangan 3 Usaha Kecil

Merajut 2 Usaha Mikro

Peternakan 3 Usaha Mikro

Toko Pakaian Jadi 1 Usaha Mikro

Industri Mebel 2 Usaha Kecil

Makanan

Rumah Makan 1 Usaha Mikro

Warung sarapan pagi 1 Usaha Mikro

Produksi Kripik 2 Usaha Mikro

Ikan Kering 4 Usaha Mikro

Jasa

Salon 1 Usaha Mikro

Bengkel 1 Usaha Mikro

Penjahit 3 Usaha Mikro

2. Subarang Non Makanan

Perdagangan 4 Usaha Kecil

Merajut 0 Usaha Mikro

Peternakan 1 Usaha Mikro

Toko Pakaian Jadi 2 Usaha Mikro

Industri Mebel 1 Usaha Kecil

3
Makanan

Rumah Makan 2 Usaha Mikro

Warung sarapan pagi 3 Usaha Mikro

Produksi Kripik 0 Usaha Mikro

Ikan Kering 0 Usaha Mikro

Jasa

Salon 0 Usaha Mikro

Bengkel 1 Usaha Mikro

Penjahit 1 Usaha Mikro

3. Ujung Tanah Non Makanan

Perdagangan 5 Usaha Kecil

Merajut 0 Usaha Mikro

Peternakan 0 Usaha Mikro

Toko Pakaian Jadi 2 Usaha Mikro

Industri Mebel 1 Usaha Kecil

Makanan

Rumah Makan 1 Usaha Mikro

Warung sarapan pagi 3 Usaha Mikro

Produksi Kripik 0 Usaha Mikro

Ikan Kering 0 Usaha Mikro

Jasa

Salon 1 Usaha Mikro

Bengkel 2 Usaha Mikro

Penjahit 2 Usaha Mikro

4
4. Kampung Baru Non Makanan

Perdagangan 5 Usaha Kecil

Merajut 0 Usaha Mikro

Peternakan 0 Usaha Mikro

Toko Pakaian Jadi 0 Usaha Mikro

Industri Mebel 2 Usaha Kecil

Makanan

Rumah Makan 2 Usaha Mikro

Warung sarapan pagi 2 Usaha Mikro

Produksi Kripik 0 Usaha Mikro

Ikan Kering 0 Usaha Mikro

Jasa

Salon 0 Usaha Mikro

Bengkel 1 Usaha Mikro

Penjahit 0 Usaha Mikro

Jumlah 68
Sumber: Kantor Wali Nagari Persiapan Aia Gadang Timur, 2020

Berdasarkan tabel 1.1, terlihat bahwa UMKM di Jorong Batang

Lingkin didominasi oleh Usaha Mikro dari pada Usaha Kecil.

UMKM di Jorong Batang Lingkin sudah menerapkan Inklusi

Keuangan dalam pengembangan Usahanya. Saat ini akses pembiayaan

UMKM di Jorong Batang Lingkin lebih banyak diperoleh dari lembaga

pembiayaan Konvensional. Produk yang dimiliki oleh Bank Konvensional

5
yang bertujuan untuk membentuk UMKM di Jorong Batang Lingkin dalam

bentuk produk KUR sementara untuk Perbankan Syariah produk yang mereka

tawarkan untuk UMKM yang bernama produk Pembiayaan Mikro. Dalam

kenyataannya pelaku UMKM yang ada di Jorong Batang Lingkin lebih

banyak memilih produk KUR yang ada di Bank Konvensional dibandingkan

dengan produk Pembiayaan Mikro di Bank Syariah seperti terlihat pada tabel

1.2 dibawah.

Tabel 1.2
Akses Pembiayaan UMKM di Jorong Batang Lingkin
Tahun 2020

Indikator

(Inklusi Keuangan Berdasarkan Sektor Jumlah UMKM


Perbankan)

Layanan Keuangan Syariah 2

Layanan Keuangan Konvensional 48


Sumber: Kantor Wali Nagari Persiapan Aia Gadang Timur, 2020

Dapat disimpulkan berdasarkan tabel 1.1 dan tabel 1.2 bahwa

perkembangan Inklusi Keuangan di Jorong Batang Lingkin sudah

berkembang. Bisa dilihat dari pelaku UMKM sudah bisa menikmati layanan

keuangan dalam pengembangan usahanya. Di Jorong Batang Lingkin terdiri

dari 4 perkampungan dan akses layanan keuangan di Jorong Batang Lingkin

yaitu menggunakan keuangan Syariah dan Konvensional. Terlihat jelas dari

tabel 1.2 pada tahun 2020 hanya 50 pelaku UMKM yang tersentuh Inklusi

6
Keuangan dan 18 pelaku UMKM tergolong unbankable atau belum tersentuh

akses keuangan Syariah maupun Konvensional. Berdasarkan wawancara

dengan pihak Bank Syariah Bapak Julfikri mengatakan masih minim pelaku

UMKM di Jorong Batang Lingkin melakukan pembiayaan di Bank Syariah

salah satunya karena masih kurangnya sosialisasi yang kami lakukan terhadap

pelaku UMKM yang ada di Jorong Batang Lingkin.4

Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian melalui skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Inklusi Keuangan

Syariah Terhadap Minat Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Studi

Kasus: Masyarakat Jorong Batang Lingkin, Kecamatan Pasaman, Kabupaten

Pasaman Barat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan sebelumnya,

dapat penulis identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Masih rendah minat UMKM di Jorong Batang Lingkin dalam

menggunakan akses layanan Keuangan Syariah

2. UMKM di Jorong Batang lebih dominan menggunakan akses layanan

Konvensional

Wawancara dengan Bapak Julfikri, Tanggal 8 Januari 2021 di Kantor Bank Syariah Mandiri
4

KCP Pasaman Barat.

7
3. Kurangnya sosialisasi layanan Keuangan Syariah terhadap masyarakat di

Jorong Batang Lingkin

C. Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam menganalisa, maka penulis perlu

membatasi masalah-masalah, dimana batasan dalam masalah ini yaitu Analisis

Pengaruh Inklusi Keuangan Syariah Terhadap Minat Pelaku Usaha Mikro

Kecil dan Menengah Studi Kasus: Masyarakat Jorong Batang Lingkin,

Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada batasan masalah di atas, maka dapat dibuat

rumusan masalah yaitu : Bagaimana Pengaruh Inklusi Keuangan Syariah

Terhadap Minat Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Studi Kasus:

Masyarakat Jorong Batang Lingkin, Kecamatan Pasaman, Kabupaten

Pasaman Barat ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis Pengaruh

Inklusi Keuangan Syariah Terhadap Minat Pelaku Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Studi Kasus: Masyarakat Jorong Batang Lingkin, Kecamatan

Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

8
a. Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar sarjana (S1) di

Institut Agama Islam Negri (IAIN)

b. Sebagai bukti bahwa mahasiswa telah melaksanakan penelitian

sebagai tugas akhir perkuliahan.

c. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti

secara teoritis maupun aplikasi

2. Bagi Akademik

Untuk menambah ilmu pengetahuan dalam kajian ekonomi dan

perbankan sebagai bahan referensi atau bahan pertimbangan untuk

melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Pihak Bank Syariah

Sebagai masukan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam

melakukan pembiayaan di Bank Syariah

4. Bagi masyarakat Jorong Batang Lingkin

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di Jorong Batang

Lingkin tentang lembaga Keuangan Syariah.

G. Penjelasan Judul

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami judul proposal

skripsi ini, penulis perlu menguraikan secara singkat mengenai maksud dari

istilah-istilah yang ada pada judul tersebut:

9
Analisis : Penyelidikan tentang suatu peristiwa gunanya

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.5

Pengaruh : Daya yang timbul dari variabel yang nantinya

ikut membentuk watak kepercayaan variabel

lainnya.6

Inklusi Keuangan Syariah : Hak setiap individu untuk memperoleh akses

dan layanan penuh dari lembaga Keuangan

Syariah seperti sarana menyimpan uang yang

aman, mentransfer, meminjam maupun

menabung secara tepat waktu dan nyaman.7

Minat : Rasa ketertarikan kepada suatu hal tanpa ada

paksaan dari orang lain.8

UMKM : Usaha produktif milik perorangan atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria yaitu

memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

50.000.000,00 dan penghasilan tahunan paling

banyak Rp 300.000.000,00. 9

5
Sri Mulyani, Metode Analisis dan Perancangan Sistem, (Bandung: Abdi Sistematika, 2016),
hal. 38.
6
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2013), hal. 747.
7
Habibullah, Inklusi Keuangan dan Penurunan Kemiskinan, Vol.4 No.1, Jurnal Sosio Informa
2019, hal. 41.
8
Ali Camidun, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat UMKM Mengajukan
Pembiayaan pada Lembaga Keuangan Syariah, 2018, hal. 51.
9
Rachmawan Budiarto, Pengembangan UMKM: Antara Konseptual dan Pengalaman Praktis,
(Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2015), hal. 2-3.

10
Dari yang penulis maksud dari masalah yang penulis teliti adalah

menganalisis pengaruh Inklusi Keuangan Syariah terhadap minat Pelaku

Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Di Jorong Batang Lingkin, Kecamatan

Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Inklusi Keuangan

1. Definisi Inklusi Keuangan

Istilah keuangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

mempunyai arti moneter: seluk-beluk uang, peruangan, dan urusan uang.

Sedangkan kata Inklusif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

mempunyai arti termasuk: terhitung, komprehensif, menyeluruh, dan

11
lawan kata dari eksklusif. Dalam bahasa Inggris Financial Inclusion

bersinonim dengan frasa Inclusive Financial system mempunyai arti

sistem jasa layanan keuangan yang memiliki sifat universal dan non

eksklusif. Tujuan dari Inklusi Keuangan ini secara umum sebenarnya lebih

merujuk pada visi untuk menciptakan sistem jasa keuangan yang bisa

menjangkau semua kalangan masyarakat, baik kalangan atas, kalangan

menengah, maupun kalangan bawah.10

House of Commons Treasury Committe mendefinisikan Inklusi

Keuangan lebih ke operasional yaitu kemampuan seseorang dalam

mengakses layanan keuangan dan produk-produk jasa keuangan sesuai

kebutuhannya. Kemampuan seseorang ini berkaitan dengan pemahaman

yang berkaitan dengan kesadaran finansial, pengetahuan tentang fasilitas-

fasilitas yang di sediakan oleh Perbankan sekaligus pemahaman mengenai

keuntungan yang diterima jika memamfaatkan jalur Perbankan sebagai

lembaga perantara yaitu sebagai pemberi layanan keuangan.11

Otoritas Jasa Keuangan mendefinisikan Keuangan Inklusif

merupakan segala upaya yang mempunyai tujuan untuk meniadakan

segala jenis hambatan yang mempunyai sifat baik harga maupun non-

harga terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa

keuangan yang nantinya dapat memberikan dampak yang signifikan

10
Sindi Puspita Sari, Indeks Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia Tahun 2015-2018, Vol.4
No.1, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah 2020, hal. 15.
11
Ibid., hal. 16.

12
terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. Terutama untuk daerah-

daerah dengan kondisi geografis yang sangat sulit dijangkau oleh akses

Perbankan.12

Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) mendefinisikan

keuangan yang inklusif sebagai hak setiap individu untuk memiliki akses

terhadap layanan keuangan. Layanan keuangan diberikan bagi seluruh

kalangan masyarakat terkhususnya kepada kelompok-kelompok

masyarakat miskin produktif, para pekerja migran, dan masyarakat-

masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan daerah perbankan.dimana

pelayanan yang diberikan berkualitas secara tepat waktu, jelas, nyaman,

dengan biaya yang bisa dijangkau.

Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI)

mendefinisikan Inklusi Keuangan yaitu sebagai akses terhadap produk

keuangan yang sesuai yang mana didalamnya ada kredit, tabungan,

asuransi, dan pembayaran. Yang mana akses yang diberikan tentunya

berkualitas, nyamanan, mudah terjangkau, dan berkesesuaian serta

ketersediaan tersebut diberikan bukan hanya untuk orang kalangan

menengah keatas saja akan tetapi kepada semua orang termasuk

masyarakat menengah kebawah. Tentunya pihak Perbankan

memperhatikan perlindungan terhadap konsumen. Sedangkan World Bank

12
Rika Desianti, Literasi dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM di Padang,Vo
l.2 No.2, Jurnal Bisnis dan Manajemen 2016, hal. 122.

13
mendefinisikan Inklusi Keuangan yaitu sebagai akses terhadap produk-

produk dan jasa keuangan yang bermamfaat untuk setiap orang dan mudah

terjangkau dalam memenuhi kebutuhan usaha masyarakat dalam hal ini

yaitu transaksi, pembayaran, kredit,tabungan, dan asuransi.13

Dari beberapa definisi yang ada dapat penulis simpulkan bahwa

unsur-unsur yang ada di dalam Inklusi Keuangan yaitu akses, penggunaan,

kualitas serta ketersedian produk dan layanan jasa keuangan.

2. Visi dan Tujuan Keuangan Inklusif

Menurut Bank Indonesia visi Inklusi Keuangan dapat dirumuskan

untuk mewujudkan sistem keuangan yang dapat diakses oleh seluruh

kalangan masyarakat yang nantinya dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi, penanggulangan angka kemiskinan, pemerataan pendapatan, dan

nantinya tercipta stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Dan berdasarkan

visi tersebut maka tujuan dari Inklusi Keuangan dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a. Menjadikan strategi Keuangan Inklusif sebagai bagian dari strategi

besar pembangunan ekonomi Indonesia, penanggulangan angka

kemiskinan, pemerataan pendapatan dan stabilitas sistem keuangan.


13
Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Bank Indonesia, Buku Saku
Keuangan Inklusif, (Jakarta: Balai Pustaka, 2014), hal. 6.

14
b. Menyediakan produk dan jasa-jasa keuangan yang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan masyarakat.

c. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai layanan yang

diberikan oleh Lembaga Keuangan.

d. Meningkatkan akses masyarakat ke layanan yang diberikan oleh

Lembaga Keuangan.

e. Memperkuat sinergi antara Lembaga Keuangan Bank, Lembaga

Keuangan Mikro maupun Lembaga Keuangan Non Bank.

f. Mengoptimalkan peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

untuk memperluas jangkauan layanan keuangan supaya masyarakat

yang tinggal didaerah terpelosok tidak ketinggalan informasi dari

Lembaga Keuangan.14

3. Mamfaat Inklusi Keuangan

Adapun mamfaat Inklusi Keuangan yang bisa di dapatkan dari

sistem layanan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Akses, akses ke dalam kredit permodalan secara otomatis akan

membuka peluang usaha bagi pelaku usaha yang nantinya bisa

meningkatkan besaran investasi para pengusaha kecil.

14
Wahid Nusron, Keuangan Inklusif: Membongkar Hegemoni Keuangan, (Jakarta: KPG,
2014), hal. 20.

15
b. Terbukanya jaringan ke dalam sektor keuangan formal sehingga

membuat kalangan miskin bisa menikmati berbagai macam jenis kredit

usaha

c. Dalam hal biaya, kemudahan dalam mengakses modal usaha ke sektor

keuangan formal bisa mengurangi pertumbuhan kredit ke sektor

informal yang biasanya dijalankan dan dilakukan oleh para rentenir

yang pada umumnya mematok biaya besar dalam pengambilan

pinjaman dan jangka waktu pengembalian kredit yang tidak masuk

akal.

d. Berbagai rekening yang sudah terintegrasi di institusi keuangan formal

pada nantinya bisa dimamfaatkan untuk berbagai keperluan yang

sangat penting ataupun mendesak.

Dari sisi OJK, Inklusi keuangan memiliki tiga hal penting bagi

perekonomian yaitu

a. Meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat

b. Mendorong proses pemulihan ekonomi nasional

c. Mendukung daya tahan ekonomi masyarakat dalam kondisi apapun.15

4. Pendekatan dan Prinsip Inklusi Keuangan Menurut Perpres RI No.82

Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif terdapat

beberapa pendekatan dan prinsip inklusi keuangan:

15
Irma Muzdalifa, Peran Fintech dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif pada UMKM di
Indonesia (Pendekatan Syariah),Vol.3 No.1, Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah 2018, hal. 10.

16
a. Pendekatan Inklusi Keuangan

Adapun pendekatan Inklusi Keuangan sebagai berikut:

1) Kombinasi dari empat konsep utama yang saling menguatkan satu

sama lain yaitu menciptakan stabilitas sistem keuangan,

mendorong pertumbuhan ekonomi, mendukung program

pemerinyah dalam penanggulangan kemiskinan, serta mengurangi

kesenjangan antara individu dan antara daerah.

2) Identifikasi penyelesaian permasalahan yang nantinya

menghambat perluasan akses kepada seluruh lapisan masyarakat

terhadap layanan keuangan dan peluang kegiatan ekonomi

produktif dengan cara mempertimbangkan best practices dan

lesson learned dari domestik dan Internasional.

3) Upaya yang terkoordinasi dan selaras dengan melibatkan semua

pemangku kepentingan pada sektor publik, swasta, maupun

masyarakat.

b. Prinsip Inklusi Keuangan

Adapun prinsip-prinsip Inklusi Keuangan sebagai berikut:

1) Kepemimpinan (leadership) merupakan suatu komitmen

pemerintah dan otoritas keuangan terhadap peningkatan inklusi

keuangan.

17
2) Keragaman (diversity) merupakan ketersediaan berbagai layanan

keuangan oleh penyedia layanan keuangan yang beragam

dikalangan masyarakat.

3) Inovasi (innovation) merupakan inovasi dari teknologi dan

kelembagaan sebagai sarana untuk memperluas akses dan

penggunaan sistem keuangan dikalangan masyarakat.

4) Perlindungan (protection) merupakan pendekatan yang

komprehensif bagi perlindungan konsumen yang nantinya

melibatkan peran seluruh pemangku kepentingan pada sektor

publik, swasta, dan masyarakat.

5) Pemberdayaan (empowerment) mendorong untuk mengembangkan

literasi keuangan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola

keuangan.

6) Kerja sama (cooperation) merupakan memperkuat koordinasi dan

mendorong kemitraan antara seluruh pemangku kepentingan pada

sektor publik, swasta, dan masyarakat. Gunanya untuk mengatasi

situasi kemiskinan. Yang pertama kali ditempuh adalah membuka

eksklusivitas syarat pemberian modal yang dipraktikan oleh pihak

lembaga keuangan.16

5. Indikator Inklusi Keuangan

16
Novia Nengsih, Peran Perbankan Syariah dalam Mengimplementasikan Keuangan Inklusif
di Indonesia, Volume 14. No 2, Jurnal Etikonomi 2019, hal 221-240.

18
Indikator yang dapat dijadikan ukuran dalam mengembangkan

keuangan yang inklusif sebagai berikut:

a. Ketersediaan atau akses, digunakan untuk mengukur kemampuan

penggunaan jasa keuangan formal dalam hal keterjangkauan fisik dan

harga.

b. Penggunaan, digunakan untuk mengukur kemampuan penggunaan

aktual produk dan jasa keuangan, keteraturan, frekuensi dan lama

penggunaan.

c. Kualitas, digunakan untuk mengukur apakah atribut produk dan jasa

keuangan telah memenuhi kebutuhan pelanggan.17

B. Minat

1. Defenisi Minat

Minat merupakan suatu perangkat mental yang yang amana

didalamnya ada campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka,

rasa takut atau kecendrungan-kecendrungan lain yang mengarahkan

seseorang kepada suatu pilihan.18 Minat juga dapat diartikan sebagai suatu

keinginan yang timbul dari diri individu itu sendiri tanpa ada paksaan dari

17
Tegar Wahyu Susanto, Peran Inklusi Keuangan Berkaitan dengan Produktivitas UMKM
yang Menjadi Agen46 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Blitar ,Vol.5 No.2,
Jurnal Penelitian Manajemen Terapan 2020, hal. 116-127.
18
Morissan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta; Kencana, 2010), hal. 97

19
orang lain untuk mempengaruhinya dalam mencapai suatu tujuan

tertentu.19 Minat juga merupakan rasa suka maupun rasa tertarik pada

suatu objek atau aktivitas tanpa ada yang mempengaruhi orang tersebut

untuk mendapatkan sesuatu yang disenanginya tersebut.20 Sebuah

keputusan pemakaian atau pembelian jasa atau produk tertentu juga lebih

dikenal sebagai Minat. Keputusan pemakaian atau pembelian jasa atau

produk merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh seseorang atas pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan

dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan tersebut diperoleh

dari kegiatan individu itu sebelumnya yaitu kebutuhan dan dana yang

dimiliki individu tersebut.21

Menurut H.C Whiterington mendefinisikan minat sebagai

kesadaran individu bahwa suatu objek dan suatu soal atas situasi

mengandung sangkut dengan keadaan dirinya sendiri.22 Menurut

Poerwadaminta minat adalah kecendrungan hati terhadap sesuatu. 23 Shaleh

dan Wahabmen juga mendefinisikan minat sebagai kecendrungan

seseorang untuk memberikan perhatian kepada orang dan bertindak

19
Andespa. Roni, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di
Bank Syariah, Vol.4 No.2, Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan 2020, hal. 44.
20
Oktaviani Pipit, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat terhadap Bank
Syariah, Vol.3 No.1, Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah 2020, hal. 18.
21
Emmang Gusmail, Fakto-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kurangnya Minat
Masyarakat Menabung Di Bank Syariah, (Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin, 2016), hal
41.
22
H.C Whiterington, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hal. 135.
23
Poerwadaminta, W.J.S.,Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, ( Jakarta: Balai Pustaka,
2006) hal. 769.

20
terhadap orang, aktifitas atau situasi yang menjadi objek dari minat itu

disertai sebuah perasaan senang.24

Jadi dapat penulis simpulkan pengertian minat yaitu keinginan

yang besar yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang

ingin diraihnya.

Ada beberapa ciri-ciri seseorang menunjukkan minat terhadap

suatu produk atau jasa dan dapat dilihat sebagai berikut:

a. Minat transaksional, merupakan kecendrungan seseorang untuk

membeli suatu produk.

b. Minat refrensial, merupakan kecendrungan seseorang untuk

mereferensikan suatu produk kepada orang lain. Seoarang konsumen

yang memiliki minat besar terhadap suatu produk atau jasa akan yang

sudah dia beli makan dia akan menceritakan hal positif tentang produk

atau jasa tersebut kepada orang lain.

c. Minat professional, merupakan minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang mana orang tersebut memiliki preferansi utama pada

produk itu.

d. Minat eksploratif, yaitu minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang selalu mencapai informasi mengenai produk atau jasa

24
Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media,
2004), hal. 263.

21
yang diminatinya dan kemudian orang tersebut mencari informasi

untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk atau jasa tersebut.25

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat adalah

sebagai berikut:

a. Dorongan dari dalam diri individu itu sendiri , dorongan ini dapat

berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani maupun

kejiwaan. Contohnya dorongan untuk makan dan rasa ingin tahu

terhadap suatu hal.

b. Motif sosial, dapat dijadikan sebagai faktor yang membangkitkan

minat seseorang untuk melakukan suatu aktivitas.

c. Faktor emosional, yaitu minat yang mempunyai hubungan yang

sangat erat dengan emosi. Misalnya ketika membeli suatu produk

perlu diperhatikan bahwa keputusan untuk membeli suatu produk

tersebut dipengaruhi oleh dua hal yang pertama sikap dan pendirian

orang lain yang kedua yaitu faktor situasi. Pengaruh dari orang lain

tersebut tentunya dapat mempengaruhi minat membeli seseorang

sehingga orang tersebut termotivasi untuk menuruti orang lain

tersebut. Dan pengaruh dari faktor situasi ini contoh nya dari segi

25
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 155.

22
pendapatan keluarga yang diharapkan, dan juga melihat produk yang

diharapkan.26

3. Macam-macam minat

Menurut Poerwadaminta macam-macam minat adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat primitif

dan minat kultural. Minat primitif yaitu minat yang timbul karena

kebutuhan biologis, contohnya kebutuhan untuk makan. Sedangkan

minat kultural yaitu minat yang timbul karena proses belajar,

contohnya kebutuhan untuk mendaptan pekerjaan yang diinginkan.

b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat instrinsik

dan ekstrinsik. Minat instrinsik yaitu minat yang langsung

berhubungan dengan aktifitas itu sendiri sedangkan minat ekstrinsik

yaitu minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan yang

dilakukan.

c. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat dibedakan menjadi

empat yaitu: expressed interest, manifest interest, tested interest, dan

inventoried interest. Minat Expressed interest yaitu minat yang

diekspresikan melalui verbal yang nantinya akan menunjukkan apakah

seseorang itu menyukai atau tidak menyukai suatu aktifitas atau objek.

Minat Manifest interest yaitu minat yang yang timbul dari

26
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2010), hal. 263-264.

23
keikutsertaan seseorang pada suatu kegiatan tertentu. Minat Tested

interest yaitu minat yang yang timbul dari tes pengetahuan atau

keterampilan dalam sebuah kegiatan. Minat Inventoried interest yaitu

minat yang dijelaskan melalui inventori minat atau daftar yang

diungkapkan dengan sebuah pernyataan.27

C. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Usaha Mikro Kecil dan Menengah menurut Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2008 didefinisikan sebagai berikut:

a. Usaha Mikro

Usaha produktif milik perorangan atau badan usaha perorangan

yang memenuhi kriteria yaitu memiliki kekayaan bersih paling

banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) belum termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan

tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

b. Usaha Kecil

27
Afriadi Khariska M, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat
Menjadi Nasabah Di Bank Syariah, (Bengkulu: IAIN Bengkulu 2016), hal 35.

24
Usaha produktif yang berdiri sendiri, milik perorangan atau

badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, yang memenuhi kriteria

yaitu memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah) sampai Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) belum termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima

ratus juta rupiah).

c. Usaha Menengah

Usaha produktif yang berdiri sendiri, milik perorangan atau

badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, yang memenuhi kriteria

yaitu memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) sampai Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliyar

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua

25
miliar lima ratus juta rupiah) sampai Rp 50.000.000.000,00 (lima

puluh miliar rupiah).28

Tabel 2.1
Kriteria UMKM

No Usaha Kriteria Asset Kriteria Omset

1 Usaha Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta

2 Usaha Kecil > 50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5 Miliar

3 Usaha > 500 Juta – 10 Miliar > 2,5 Miliar – 50 Miliar


Menengah
Sumber: Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

D. Landasan Syariah

Inklusi Keuangan merupakan indikator yang sangat penting yang

berorientasi kepada keadilan dan pemerataan bagi masyarakat umum. Di

dalam perspektif Islam pihak pemerintah berkewajiban melakukan

pemerataan ekonomi supaya tidak terjadi kesenjangan pendapatan antara

masyarakat menengah keatas dan masyarakat menengah kebawah yang

nanntinya berdampak kepada tingkat kesejahteraan masyarakat. Tujuan hal ini

28
Rachmawan Budiarto, Pengembangan UMKM: Antara Konseptual Dan Pengalaman
Praktis, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2015), hal. 2-3.

26
agar harta-harta yang diperoleh tidak beredar di antara masyarakt menengah

keatas saja sebagaimana firman Allah dalam ( Q.S Al-Hasyr : 7 )29

ِ ‫ ِك‬V‫ربَ ٰى َو ۡٱليَ ٰتَ َم ٰى َو ۡٱل َم ٰ َس‬Vۡ Vُ‫ ِذي ۡٱلق‬Vِ‫و ِل َول‬V‫َّس‬


‫ين‬ َ Vُ‫َّمٓا أَفَٓا َء ٱهَّلل ُ َعلَ ٰى َرسُولِِۦه ِم ۡن أَ ۡه ِل ۡٱلق‬
ُ ‫ر ٰى فَلِلَّ ِه َولِلر‬V

ُ ‫ٓا َءات َٰى ُك ُم ٱلر‬VV‫ٓا ِء ِمن ُكمۡۚ َو َم‬VVَ‫َو ۡٱب ِن ٱل َّسبِي ِل َك ۡي اَل يَ ُكونَ دُولَ ۢةَ بَ ۡينَ ٱأۡل َ ۡغنِي‬
ۡ‫ا نَهَ ٰى ُكم‬VV‫ ُذوهُ َو َم‬V‫و ُل فَ ُخ‬V‫َّس‬

ِ ‫وا ٱهَّلل ۖ َ إِ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي ُد ۡٱل ِعقَا‬


‫ب‬ ْ ۚ ‫ع َۡنهُ فَٱنتَه‬
ْ ُ‫ُوا َوٱتَّق‬

Artinya: Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada

RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka

adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-

orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu

jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang

diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya

bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya

Allah amat keras hukumannya.

H. Kajian Terdahulu

Kajian terdahulu berikan tentang penelitian-penelitian yang telah ada

sebelumnya, yang dijadikan landasan dalam penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Erwin Saputra (2019) dengan judul,

Analisis Hambatan-Hambatan Inklusi Keuangan Melalui Fintech System

Terhadap UMKM Di Kota Makassar. Hasil penelitiannya yaitu menunjukan

Narasumber dominan masih awam terhadap proses peminjaman. Akan tetapi

29
Q.S Al-Hasyr (59): 7

27
ada juga pelaku usaha yang sudah mengetahui dan mendapat pengetahuan

lebih terkait Inklusi Keuangan. Dan hal hasil mereka tetap saja enggan

meminjam modal usaha di lembaga keuangan karna mereka berfikiran proses

peminjaman terlalu membebani mereka.30

Penelitian yang dilakukan oleh Deni Danial Kesa (2019) dengan judul,

Realisasi Literasi Keuangan Masyarakat dan Kearifan Lokal Studi Kasus:

Inklusi Keuangan di Desa Teluk Jambe, Karawang Jawa Barat. Hasil

penelitiannya yaitu menunjukan masyarakat pedesaan di desa Teluk Jambe

masih memerlukan pendidikan dan literasi keuangan tentang Layanan

Keuangan.31

Penelitian yang dilakukan oleh Prani Sastiono (2019) dengan judul,

Inklusi Keuangan Melalui Program Layanan Keuangan Digital dan Laku

Pandai. Hasil penelitiannya yaitu menunjukan Dalam meningkatkan akses

keuangan masyarakat pedesaan yang berpendidikan rendah dan berpendapatan

rendah program Laku Pandai memiliki keunggulan dan cocok untuk mereka.32

Penelitian yang dilakukan oleh Bella Gita Novalia (2018) dengan

judul, Peran Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada Umkm di

Indonesia. Hasil penelitiannya yaitu menunjukan jika layanan fintech

diaplikasikan ke sistem operasional Bank Syariah, maka dari itu pembisnis


30
Erwin Saputra, Analisis Hambatan-Hambatan Inklusi Keuangan Melalui Fintech System
terhadap UMKM di Kota Makassar, 2019.
31
Deni Danial Kesa, Realisasi Literasi Keuangan Masyarakat dan Kearifan Lokal Studi
Kasus: Inklusi Keuangan di Desa Teluk Jambe, Karawang Jawa Barat, 2019.
32
Prani Sastiono, Inklusi Keuangan Melalui Program Layanan Keuangan Digital dan Laku
Pandai, 2019.

28
akan lebih mudah untuk mengakses produk-produk yang ditawarkan oleh

Perbankan Syariah.33

Penelitian yang dilakukan oleh Abdus Salam (2018) dengan judul,

Inklusi Keuangan Perbankan Syariah Berbasis Digital-Banking: Optimalisasi

dan Tantangan. Hasil penelitiannya yaitu menunjukan mengoptimalkan

inovasi sangat penting untuk menyelesaikan kesenjangan layanan. Caranya

dengan menempatkan komunikasi dan teknologi informasi melalu digitalisasi

layanan. Menyebabkan hubungan antar bank dan masyarakat menjadi lebih

dekat dan efisien serta prosesnya dapat menghemat waktu, cepat, dan murah.34

Yang membedakan penelitian penulis dengan penelitian terdahulu

yaitu pada penelitian terdahulu meneliti tentang pembiayaan Bank

Konvensional sedangkan penulis meneliti tentang pembiayaan Bank Syariah.

E. Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori-teori yang telah digunakan, maka dapat disusun

kerangka berpikir diantaranya adalah variabel X (Inklusi Keuangan), variabel

Y (minat). Kerangka berpikir menjelaskan apakah terdapat pengaruh antara

variabel X (Inklusi Keuangan) dengan variabel Y (minat) sebagaimana bagan

dibawah ini:

Gambar: 2.1
Kerangka Berpikir
33
Bella Gita Novalia, Peran Fintech dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif pada UMKM di
Indonesia, 2018.
34
Abdus Salam, Inklusi Keuangan Perbankan Syariah Berbasis Digital-Banking:
Optimalisasi dan Tantangan, Vol.10 No.1, Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Syariah 2018, hal.
15.

29
Inklusi Keuangan Minat
1. Akses 1. Lingkungan
2. Penggunaan 2. Pengetahuan
3. Kualitas 3. Prosedur

Sumber: data diolah 2021

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Pada penelitian ini, penulis melakukan penarikan hipotesis dengan

bentuk dua dugaan (hipotesis) untuk setiap varibel penelitian,yaitu :

H0= Inklusi Keuangan (X) tidak berpengaruh terhadap minat pelaku UMKM

di Jorong Batang Lingkin (Y)

Ha= Inklusi Keuangan (X) berpengaruh terhadap minat pelaku UMKM di

Jorong Batang Lingkin (Y).

30

BiayaPromosi
(X)
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu

Penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang

mengutamakan statistik dan model di penelitiannya. Sesuai dengan namanya

yang mana penelitian kuantitatif ini berbentuk data dalam angka dan lambang

matematika dengan kata lain dapat di ukur dengan skala numerik.35

35
Hendri Tanjung, Metode penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Gramata Publishing, 2003),
hal.75.

31
Inklusi Keuangan

1. Akses

2. Pengguna

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


3. Kualitas

Adapun tempat dilakukannya penelitian ini yaitu di Jorong Batang

Lingkin, berlokasi di Jl. Lintas Simpang Empat Ujung Gading, Nagari Aia

Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera

Barat, Indonesia. Waktu penelitian awal telah penulis lakukan pada 8

Februari 2020 sampai selesai.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.36 Pada uraian lokasi penelitian penulis menggunakan data primer,

yaitu data yang diperoleh langsung dari pelaku usaha, mikro, kecil, dan

menengah di Jorong Batang Lingkin. Pada uraian teoritis penulis

menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain yang

mendukung data primer dengan mengumpulkan data-data dari buku-buku,

jurnal-jurnal dan tulisan ilmiah yang merupakan dari penelitian kepustakaan.

D. Definisi Operasional dan Variabel

Variable penelitian yaitu segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga peneliti memperoleh

informasi tentang hal-hal yang diteliti, yang nantinya akan ditarik

kesimpulannya.37

36
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta;
Rajawali Pers, 2008), hal.101-102.
37
Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011), hal. 143.

32
Berikut ini adalah pengukuran masing-masing variabel yang

digunakan dalam skripsi ini terdiri dari :

1. Variabel Dependen

Variabal dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk (Y). Variabel dependen dalam

skripsi ini adalah minat.

2. Variable Independen

Variable independen yaitu variable yang mempengaruhi variabel

lain. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk (X). Variabel independen

dalam skripsi ini adalah Inklusi Keuangan.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian baik terdiri dari

benda yang nyata, benda abstrak, suatu peristiwa maupun gejala-gejala

yang merupakan sumber data yang memiliki karakter tertentu yang

sama.38 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM di

Jorong Batang Lingkin sebanyak 68 orang.

2. Sampel
38
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), hal. 47.

33
Sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai sifat-

sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data.39 Sampel dalam

penelitian ini adalah sebanyak 68 orang karena populasinya kurang dari

100 orang maka seluruhnya dijadikan sampel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 (tiga) cara, yaitu :

1. Observasi

Observasi yaitu studi yang diakukan oleh penulis dengan

mengadakan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian yang

menjadi objek penelitian pada skripsi ini.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan penyebaran daftar isian atau angket yang

dilakuakn oleh peneliti kepada responden gunanya untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan sehingga penelitian penulis dapat lebih

terstruktur.

3. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

oleh peneliti dengan cara berkomunikasi langsung dengan responden

39
Ibid., hal 50.

34
yang nantinya jawaban yang diberikan responden dapat membantu

memberikan data-data dengan materi penelitian yang dibutuhkan.40

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dapat digunakan

peneliti untuk memperoleh informasi, mengolah informasi lalu

menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari responden.41 Dalam

penelitian ini, teknik pengukuran data yang dilakukan penulis menggunakan

skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat seseorang dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

mengenai fenomena sosial. Dengan skala Likert, variabel yang akan penulis

ukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

variabel tersebut yang menjadi titik tolak ukur untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau bisa juga pernyataan.42

Skala Likert menggunakan jawaban alternatif yang telah disediakan

oleh penulis, yang nantinya responden hanya menjawab pernyataan atau

pertanyaan dari penulis dengan cara mengchecklist pada lemabaran jawaban.

Skala Likert yang akan digunakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

2. Setuju (S) diberi skor 4

40

41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hal. 93.
42
Ibid., hal. 94.

35
3. Kurang Setuju (KS) diberi skor 3

4. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

H. Uji Instrumen Penelitian

Sebelum disebarkan kepada responden kuesioner makan penelitian

terlebih dahulu melakukan uji instrument dengan bantuan perhitungan

aplikasi windows SPSS versi 16.0 untuk memberikan keabsahan kuesioner

yang dapat dipertanggung jawabkan:

1. Uji validitas

Tujuan dari uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut.43

Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus

product moment sebagai berikut:

Keterangan:

n : Jumlah responden

ΣX : Jumlah skor variabel (jawaban responden)

ΣY : Jumlah skor total dari variabel untuk responden ke-n


43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.Rineka
Cipta, 2006), hal. 158.

36
ΣX2 : Jumlah skor variabel (jawaban responden) yang dikuadratkan

ΣY2 : Jumlah skor total dari variabel untuk responden ke-n yang

dikuadratkan Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai

rhitung

Dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n

adalah jumlah sampel. Untuk melihat nilai rtabel dilihat pada ɑ = 0,05 r

product moment. Jika rhitung > rtabel dan nilai positif maka item pertanyaan

valid.44 Apabila rhitung < rtabel maka item pertanyaan dianggap tidak valid

maka soal tersebut tidak gunakan dalam penelitian dengan kata lain soal

tersebut harus dibuang.

2. Uji Reabilitas

Tujuan dari uji reabilitas untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur

yang sama pula yaitu dalam penelitian ini menggunakan skala likert.

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan penulis untuk

menguji reliabilitas instrumen adalah teknik Alpha Cronbach dengan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, (Semarang:
44

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), hal. 52.

37
r11 : Koefisien reliabilitas instrumen

k :Jumlah butir pertanyaan

: Jumlah varian butir

: Varian total

Berdasarkan teknik Alpha Cronbach kriteria suatu instrumen

penelitian dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 dan

apabila < 0,6 maka dikatan tidak reliabel.45

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual

model regresi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas ini menginginkan model yang dihasilkan mempunyai nilai

residual yang menyebar normal atau dengan kata lain untuk

mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas

dilihat dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dengan

syarat-syarat sebagai berikut :

1) Sig > = Berdistribusi normal


45
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuatitatif, ( Jakarta : Kencana, 2015), hal. 87.

38
2) Sig < = Tidak berdistribusi normal.46

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual antara

satu pengamat ke pengamatan yang lain berbeda maka disebut

heteroskedasisitas. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap maka disebut homoskedastisitas.

Heteroskedastisitis di uji dengan menggunakan uji koefisien

korelasi Rank Spearman, yaitu mengkorelasikan antara absolute

residual hasil regresi dengan semua variable bebas. Jika hasil

korelasinya yaitu lebih kecil dari 0,05 (5%) maka persamaan dalam

model tersebut mengandung heteroskedastiitas, dan sebaliknya jika

signifikan hasil korelasinya lebih besar dari 0,05 (5%) berarti non

heteroskedastisitas atau homoskedastisitas.47

2. Analisis regresi linear sederhana

Regresi linear sederhana adalah regresi linear dimana variabel

yang terlibat didalamnya hanya dua, yaitu satu variabel terikat (Y) yang

mana dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah minat. Sedangkan

46
Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2014), hal. 153.
47
Ety Rochaety, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), hal. 72-73.

39
variabel bebas (X) yang mana dalam hal ini yang menjadi variabel bebas

adalah Inklusi Keuangan.

Dalam perhitungan regresi penelitian ini menggunakan aplikasi

windows SPSS versi 16.0 yang dapat dilihat dalam tabel Coefficients.

Perhitungan linieritas regresi sederhana menggunakan persamaan: 48

Y= a +Bx

Dimana:

Y= Minat

X= Inklusi Keuangan

a = Konstanta/intersep

b= Koefisian regresi (slop)

3. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi berguna untuk melihat seberapa

proporsi pengaruh variabel bebas terhadap nilai variabel tidak bebas.

Semakin besar nilai koefisien determinasi menunjukkan semakin besar

pula pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

4. Uji t

48
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuatitatif, ( Jakarta : Kencana, 2015), hal. 379.

40
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

signifikan dari tiap variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika

terdapat pengaruh yang signifikan maka akan ditentukan bagaimana arah

dan seberapa kuat pengaruhnya (tingkat sumbangannya). Tetapi jika tidak

terbukti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap

variabel terikat, maka tidak perlu ditentukan arah dan seberapa besar

sumbangannya.

Uji t dilakukan dengan membandingkan antara nilai thitung dengan

ttabel. H0 diterima apabila thitung< ttabel artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas dan terikat. H0 ditolak apabila apabila

thitung> ttabel artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dan

terikat.

41
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

a. Gambaran Umum Jorong Batang Lingkin

Jorong Batang Lingkin adalah salah satu Kejorongan yang

terletak dibagian Timur Nagari Aia Gadang yang berlokasi di Jl.

Lintas Simpang Empat Ujung Gading, Kecamatan Pasaman,

Kabupaten Pasaman Barat. Jorong Batang Lingkin di pimpin oleh

Bapak Jasman sebagai Kepala Jorong. Secara geografis Jorong

Batang Lingkin memiliki luas 19,86 Km2. Jorong Batang Lingkin

42
memiliki 4 perkampungan. Perkampungan yang ada di Jorong

Batang Lingkin yaitu kampung Batang Lingkin, kampung Subarang,

kampung Ujung Tanah, dan kampung Baru.

Kampung Batang Lingkin dengan luas wilayah sebesar 6,21

Km2 , kampung Subarang dengan luas wilayah sebesar 4,60 Km 2,

kampung Ujung Tanah dengan luas wilayah sebesar 5,58 Km2, dan

kampung Baru dengan luas wilayah sebesar 3,47 Km2. Batas-batas

wilayah Jorong Batang Lingkin yaitu: sebelah Utara berbatasan

dengan Jorong Batang Umpai, sebelah Selatan berbatasan dengan

Jorong Pasaman Baru, sebelah Timur berbatasan dengan Jorong

Rimbo Jandung, dan sebelah Barat berbatasan dengan Jorong Tongar.

Jorong Batang Lingkin memiliki jumlah penduduk sebanyak

1.696 jiwa, yang mana penduduk laki-laki terdiri dari 710 jiwa dan

penduduk perempuan terdiri dari 986 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Jorong Batang Lingkin
Tahun 2020

No Kampung Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Kampung 187 256 443


Batang Lingkin

2 Kampung Baru 160 238 398

3 Kampung 183 255 438


Ujung Tanah

43
4 Kampung 180 237 417
Subarang

Jumlah 710 986 1.696


Sumber : Kantor Wali Nagari Persiapan Aia Gadang Timur, 2020

Dari Tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa kampung Batang

Lingkin memiliki penduduk sebanyak 443 jiwa dimana penduduk

laki-laki sebanyak 187 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 256

jiwa, Kampung Baru memiliki penduduk sebanyak 398 jiwa dimana

penduduk laki-laki sebanyak 160 jiwa dan penduduk perempuan

sebanyak 238 jiwa, Kampung Ujung Tanah memiliki penduduk

sebanyak 438 jiwa dimana penduduk laki-laki sebanyak 183 jiwa dan

penduduk perempuan sebanyak 255 jiwa, dan Kampung subarang

memiliki penduduk sebanyak 417 jiwa dimana penduduk laki-laki

sebanyak 180 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 237 jiwa.

b. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini, peneliti mendeskripsikan karakteristik

responden penelitian yaitu karekteristik responden berdasarkan Usia,

Jenis Kelamin, Status Perkawinan, Tingkat Pendidikan, Jenis Usaha,

dan Jumlah Pendapatan Perbulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan data pengolahan secara

deskriptif, tentang tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status Perkawinan,

Tingkat Pendidikan, Jenis Usaha, dan Jumlah Pendapatan Perbulan

44
pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin dapat dilihat pada Tabel

dibawah ini, yaitu sebagai berikut:

1) Karekteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut ini adalah Usia 68 responden dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.2
Karakter Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden %

21-30 6 8,82

31-40 31 45,59

41-50 29 42,65

51-60 1 1,47

> 60 1 1,47

45
Total 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Dari tabel 4.2 diatas hasilnya menunjukkan dari 68 orang

jumlah Pelaku UMKM yang menjadi objek penelitian ini terdapat

umur Pelaku UMKM yang paling banyak atau pada umumnya

berkisar antara 31 – 40 tahun yaitu sebanyak 31 orang (45,59%)

dan paling sedikit yaitu usia >60 tahun yaitu sebanyak 1 orang

(1,47%).

2) Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini adalah Jenis Kelamin 68 responden dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3
Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden %

Laki-laki 29 42,65

Perempuan 39 57,35

Total 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

46
Dari tabel 4.3 diatas menunjukan sebanyak 29 orang

(42,65%) Pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin adalah laki-

laki dan 39 orang (57,35%) pelaku UMKM di Jorong Batang

Lingkin adalah perempuan. Maka dapat disimpulkan Pelaku

UMKM di Jorong Batang Lingkin lebih banyak perempuan

dibandingkan laki-laki.

3) Karekteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Berikut ini adalah status perkawinan 68 responden dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4
Karekteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Status Jumlah Responden %
Perkawinan

Kawin 63 92,65

Tidak Kawin 5 7,35

Total 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

47
Dilihat dari tabel 4.4 diatas hasilnya menunjukkan bahwa

status perkawinan Pelaku UMKM sebanyak 63 orang (92,65%)

adalah Kawin dan sebanyak 5 orang (7,45%) tidak Kawin. Maka

dapat disimpulkan status perkawinan Pelaku UMKM di Jorong

Batang Lingkin lebih dominan kawin.

4) Karekteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berikut ini adalah tingkat pendidikan 68 responden dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5
Karekteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Responden %

SD sederajat 30 44,12

SMP sederajat 22 32,35

SMA sederajat 14 20,59

48
D3/Sarjana 2 2,94

Total 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Dilihat dari tabel 4.5 diatas hasilnya menunjukkan

pendidikan responden pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin

mayoritas dengan berpendidikan SD yaitu sebanyak 30 orang

(44,12%).

5) Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha

Berikut jenis usaha responden dapat dilihat dalam tabel

dibawah ini:

Tabel 4.6
Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha
Jenis Usaha Jumlah Responden %

Perdagangan 17 25,00

Merajut 2 2,94

Perternakan 4 5,88

49
Toko Pakaian Jadi 5 7,35

Industri Mebel 6 8,82

Rumah Makan 6 8,82

Warung Sarapan 9 13,24


pagi

Produksi Keripik 2 2,94

Ikan Kering 4 5,88

Salon 2 2,94

Bengkel 5 7,35

Penjahit 6 8,82

Total 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Dilihat dari tabel 4.6 diatas menunjukkan jenis usaha

pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin mayoritas memiliki

usaha dagang yaitu sebanyak 17 orang (25%).

6) Karekteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan

Perbulan

Berikut ini adalah jumlah pendapatan perbulan 68

responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7
Karekteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Jumlah Pendapatan Jumlah Responden %

< 2.000.000 8 11,76

2.000.000-6.000.000 26 38,24

6.000.000-10.000.000 6 8,82

50
10.000.000- 12 17,65
14.000.000

>14.000.000 16 23,53

Total 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Dilihat dari tabel 4.7 diatas bahwa jumlah pendapatan

perbulan responden sebanyak 8 orang (11,76%) berjumlah <

2.000.000, sebanyak 26 orang (38,24%) berjumlah 2.000.000-

6.000.000, sebanyak 6 orang (28,82%) berjumlah 6.000.000-

10.000.000, sebanyak 12 orang (17,65%) berjumlah 10.000.000-

14.000.000 dan sebanyak 16 orang (23,53%) berjumlah >

14.000.000.

c. Deskripsi Variabel Penelitian

Pada penelitian ini membahas dua variabel utama yaitu

variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X), yang menjadi variabel

terikat adalah minat pelaku UMKM (Y) sedangkan variabel bebas

adalah Inklusi Keuangan yang dihitung dengan skala likert.

1) Deskripsi Variabel Inklusi Keuangan (X)

Inklusi Keuangan merupakan hak setiap individu untuk

memperoleh akses dan layanan penuh dari lembaga Keuangan

51
seperti sarana menyimpan uang yang aman, mentransfer,

meminjam maupun menabung secara tepat waktu dan nyaman.

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur Inklusi

Keuangan adalah akses, penggunaan, dan kualitas.

Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner yang

terdiri atas 10 pernyataan dari indikator diatas dengan jumlah

responden sebanyak 68 orang. Ada lima alternatif jawaban

dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berikut ini adalah

tanggapan responden terhadap variabel Inklusi Keuangan

berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket yang peneliti

sebarkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 1:
Lokasi Bank Syariah mudah dijangkau

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 63 92,65

2 Setuju 2 2,94

3 Kurang Setuju 3 4,41

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

52
Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.8 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 65

orang atau 95,59% terdiri dari Sangat Setuju = 63 dan Setuju = 2

orang. Dapat penulis simpulkan bahwa Lokasi Bank Syariah

mudah di jangkau.

Tabel 4.9
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 2:
Lokasi Bank Syariah relatif lebih dekat dibandingkan
Bank Konvensional

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 45 66,18

2 Setuju 22 32,35

3 Kurang Setuju 1 1,47

4 Tidak Setuju - -

53
5 Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.9 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 67

orang atau 98,53% terdiri dari Sangat Setuju = 45 dan Setuju =

22. Responden yang menyatakan tidak setuju hanya 1 orang atau

1,47%. Dapat penulis simpulkan bahwa Lokasi Bank Syariah

relatif lebih dekat dibandingkan Bank Konvensional.

Tabel 4.10
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 3:
Lokasi ATM Bank Syariah sangat strategis

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 52 76,47

2 Setuju 15 22,06

54
3 Kurang Setuju 1 1,47

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.10 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 67

orang atau 98,53% terdiri dari Sangat Setuju = 52 dan Setuju =

15. Responden yang menyatakan tidak setuju hanya 1 orang atau

1,47%. Dapat penulis simpulkan lokasi ATM Bank Syariah

sangat strategis.

Tabel 4.11
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 4:
Saya sudah melakukan pembiayaan di Bank Syariah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

55
2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 28 41,18

4 Tidak Setuju 20 29,41

5 Sangat Tidak Setuju 18 26,47

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.11 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 2

orang atau 2,94% terdiri dari Sangat Setuju = 2 dan 66 orang atau

97,6% yang menyatakan Kurang Setuju terdiri dari Kurang

Setuju = 28 orang, Tidak Setuju = 20 orang, dan Sangat Tidak

Setuju adalah 18 orang. Dapat penulis simpulkan Pelaku UMKM

di Jorong Batang Lingkin lebih banyak melakukan pembiayaan di

Bank Konvensioal.

Tabel 4.12
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 5:
Saya sudah memiliki rekening Bank Syariah

No Jawaban ∑ %

56
1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 28 41,18

4 Tidak Setuju 20 29,41

5 Sangat Tidak Setuju 18 26,47

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.12 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 2

orang atau 2,94% terdiri dari Sangat Setuju = 2 orang dan 66

orang atau 97,6% yang menyatakan Kurang Setuju terdiri dari

Kurang Setuju = 28 orang, Tidak Setuju = 20 orang, dan Sangat

Tidak Setuju adalah 18 orang. Dapat penulis simpulkan Pelaku

UMKM di Jorong Batang Lingkin hanya sebesar 2,94% yang

sudah memiliki rekening Bank Syariah.

Tabel 4.13
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 6:
Saya sudah menabung di Bank Syariah

57
No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 28 41,18

4 Tidak Setuju 20 29,41

5 Sangat Tidak Setuju 18 26,47

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.13 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 2

orang atau 2,94% terdiri dari Sangat Setuju = 2 dan 66 orang atau

97,6% yang menyatakan Kurang Setuju terdiri dari Kurang

Setuju = 28 orang, Tidak Setuju = 20 orang, dan Sangat Tidak

Setuju adalah 18 orang.

Dapat penulis simpulkan Pelaku UMKM di Jorong

Batang Lingkin yang sudah menabung di Bank Syariah hanya

sebesar 2,94%.

Tabel 4.14
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 7:

58
Saya merasa Bank Syariah mampu memberikan layanan dan
nilai tambah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju 37 54,41

3 Kurang Setuju 25 36,77

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju 4 5,88

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.14 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 39

orang atau 57,36% terdiri dari Sangat Setuju = 2 orang dan 37

orang atau 42,64% yang menyatakan Kurang Setuju terdiri dari

Kurang Setuju = 25 orang, dan Sangat Tidak Setuju adalah 4

orang. Dapat penulis simpulkan bahwa Pelaku UMKM di Jorong

Batang menyatakan bank syariah mampu memberikan layanan

dan nilai tambah.

59
Tabel 4.15
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 8:
Saya merasa penempatan uang saya aman di Bank Syariah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju 30 44,12

3 Kurang Setuju 25 36,77

4 Tidak Setuju 7 10,29

5 Sangat Tidak Setuju 4 5,88

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.15 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 32

orang atau 47,06% terdiri dari Sangat Setuju = 2 dan setuju =30

orang dan 34 orang atau 52,4% yang menyatakan Kurang Setuju

terdiri dari Kurang Setuju = 25 orang, Tidak Setuju = 7 orang,

dan Sangat Tidak Setuju adalah 4 orang.

Dapat penulis simpulkan Pelaku UMKM di Jorong

Batang Lingkin menyatakan bahwa uang yang disimpang di bank

syariah sangat aman sebesar 47,06% yang menyatakan setuju dan

sebesar 52,4% menyatakan kurang setuju setuju.

60
Tabel 4.16
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 9:
Saya merasa mendapatkan respon yang cepat akan kebutuhan
perbankan yang saya ingin

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 48 70,59

4 Tidak Setuju 14 20,59

5 Sangat Tidak Setuju 4 5,88

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.16 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 2

orang atau 2,94% terdiri dari Sangat Setuju = 2 dan 66 orang atau

97,6% yang menyatakan Kurang Setuju terdiri dari Kurang

Setuju = 48 orang, Tidak Setuju = 14 orang, dan Sangat Tidak

Setuju adalah 4 orang.

Dapat penulis simpulkan bahwa Pelaku UMKM di Jorong

Batang Lingkin tidak merasakan mendapatkan respon yang cepat

akan kebutuhan perbankan yang mereka inginkan dibuktikan

dengan jawaban responden yaitu sebesar 97,6% yang menyatakan

kurang setuju.

61
Tabel 4.17
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 10:
Saya merasa kariyawan memiliki empati yang tinggi dan
sangat membantu nasabah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 48 70,59

4 Tidak Setuju 14 20,59

5 Sangat Tidak Setuju 4 5,88

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.17 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju adalah 2

orang atau 2,94% terdiri dari Sangat Setuju = 2 dan 66 orang atau

97,6% yang menyatakan Kurang Setuju terdiri dari Kurang

Setuju = 48 orang, Tidak Setuju = 14 orang, dan Sangat Tidak

Setuju adalah 4 orang.

Dapat penulis simpulkan bahwa Pelaku UMKM di Jorong

Batang Lingkin tidak merasakan karyawan Bank Syariah

memiliki empati yang tinggi dan sangat membantu nasabah

dikarnakan sebagian besar Pelaku UMKM di Jorong Batang

Lingkin melakukan pembiayaan di Bank Konvensional.

62
2) Deskripsi Minat (Y)

Minat merupakan rasa ketertarikan kepada suatu hal tanpa

ada paksaan dari orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu..

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur minat adalah

lingkungan, pengetahuan dan prosedur.

Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner yang

terdiri atas 13 pernyataan dari indikator diatas dengan jumlah

responden sebanyak 68 orang. Ada lima alternatif jawaban

dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berikut ini adalah

tanggapan responden terhadap variabel Inklusi Keuangan

berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket yang peneliti

sebarkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.18
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 1:
Saya mengetahui lokasi kantor bank syariah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 63 92,65

2 Setuju 5 7,35

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 68 100

63
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.18 diatas dapat diketahui

bahwa semua responden yang menyatakan Setuju bahwa Pelaku

UMKM di Jorong Batang Lingkin sudah mengetahui lokasi

kantor Bank Syariah.

Tabel 4.19
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 2:
Tempat parkir di bank syariah sangat aman

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 28 41,18

2 Setuju 40 58,82

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.19 diatas dapat diketahui

bahwa semua responden yang menyatakan Setuju bahwa Pelaku

UMKM di Jorong Batang Lingkin mengetahui tempat parkir di

Bank Syariah sangat aman.

64
Tabel 4.20
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 3:
Ruang Tunggu di Bank Syariah sangat nyaman

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju 64 94,12

3 Kurang Setuju 2 2,94

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.20 diatas dapat diketahui

bahwa dari 66 responden yang menyatakan Setuju bahwa ruang

tunggu di bank syariah sangat nyaman.

Tabel 4.21
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 4:
Lokasi kantor Bank Syariah sangat strategis dan dekat
dengan pusat kota

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 28 41,18

2 Setuju 40 58,82

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 68 100

65
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.21 diatas dapat diketahui

bahwa dari 68 responden yang menyatakan Setuju bahwa Lokasi

kantor Bank Syariah sangat strategis dan dekat dengan pusat kota.

Tabel 4.22
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 5:
Saya mengetahui jenis-jenis produk yang ada di Bank Syariah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 20 29,41

2 Setuju 20 29,41

3 Kurang Setuju 20 29,41

4 Tidak Setuju 4 5,88

5 Sangat Tidak Setuju 4 5,88

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.22 diatas dapat diketahui

bahwa dari 40 responden yang mengetahui jenis-jenis produk

yang ada di Bank Syariah

66
Tabel 4.23
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 6:
Saya mengetahui prosedur pengajuan pinjaman yang ada di
Bank Syariah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju 10 14,71

3 Kurang Setuju 36 52,94

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju 20 29,41

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.23 diatas dapat diketahui

bahwa dari 12 responden yang mengetahui prosedur pengajuan

pinjaman yang ada di Bank Syariah.

Tabel 4.24
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 7:
Saya mengetahui beberapa biaya yang dikeluarkan untuk
pembukaan rekening atau tabungan

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 64 94,12

4 Tidak Setuju -

5 Sangat Tidak Setuju 2 2,94

67
Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.24 diatas dapat diketahui

bahwa dari 2 responden yang mengetahui beberapa biaya yang

dikeluarkan untuk pembukaan rekening atau tabungan .

Tabel 4.25
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 8:
Saya mengetahui proses pembukaan rekening atau tabungan di
Bank Syariah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 64 94,12

4 Tidak Setuju -

5 Sangat Tidak Setuju 2 2,94

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.25 diatas dapat diketahui

bahwa dari 2 responden yang mengetahui proses pembukaan

rekening atau tabungan di Bank Syariah.

68
Tabel 4.26
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 9:
Formulir pengajuan yang diberikan Bank Syariah mudah
dipahami dan di isi

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 64 94,12

4 Tidak Setuju -

5 Sangat Tidak Setuju 2 2,94

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.26 diatas dapat diketahui

bahwa dari 2 responden yang Formulir pengajuan yang diberikan

Bank Syariah mudah dipahami dan di isi.

Tabel 4.27
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 10:
Mulai dari pengajuan dan realisasi pembiayaan di Bank Syariah
tidak membutuhkan waktu yang lama dan realisasi dana sesuai
dengan pengajuan

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 48 70,59

69
4 Tidak Setuju 14 14,71

5 Sangat Tidak Setuju 4 5,88

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.27 diatas dapat diketahui

bahwa dari 2 responden yang mengetahui pengajuan dan realisasi

pembiayaan di Bank Syariah tidak membutuhkan waktu yang

lama dan realisasi dana sesuai dengan pengajuan.

Tabel 4.28
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 11:
Bank Syariah memiliki fasilitas yang lengkap sehingga
memudahkan nasabah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju - -

3 Kurang Setuju 48 70,59

4 Tidak Setuju 14 14,71

5 Sangat Tidak Setuju 4 5,88

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.28 diatas dapat diketahui

bahwa dari 2 responden yang menyatakan Bank Syariah memiliki

fasilitas yang lengkap sehingga memudahkan nasabah.

70
Tabel 4.29
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 12:
Informasi Bank Syariah saya peroleh dari pihak Lembaga
Keuangan Syariah

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 2 2,94

2 Setuju 10 14,71

3 Kurang Setuju 40 58,82

4 Tidak Setuju 6 8,82

5 Sangat Tidak Setuju 10 14,71

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.29 diatas dapat diketahui

bahwa 2 responden yang mengetahui Informasi Bank Syariah

saya peroleh dari pihak Lembaga Keuangan Syariah.

Tabel 4.30
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 13:
Saya memperoleh informasi Bank Syariah dari pihak keluarga
dan kerabat terdekat

No Jawaban ∑ %

1 Sangat Setuju 10 14,71

71
2 Setuju 10 14,71

3 Kurang Setuju 40 58,82

4 Tidak Setuju 8 11,76

5 Sangat Tidak Setuju

Jumlah 68 100
Sumber: data primer yang diolah tahun, 2021

Berdasarkan data pada tabel 4.30 diatas dapat diketahui

bahwa dari 20 responden yang menyatakan Saya memperoleh

informasi Bank Syariah dari pihak keluarga dan kerabat terdekat.

d. Uji Pra-Penelitian

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu instrument (kusioner). Suatu instrument (Kusioner)

dikatakan valid jika pernyataan pada instrument (kusioner)

tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai

rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini

n adalah jumlah sampel. Untuk melihat nilai r tabel dilihat pada α=

0,05. Jika rhitung>rtabel dan nilai fositif maka item pernyataan valid.

Maka dalam penelitian ini n=68, (df)=68-2=66, jadi melihat df 66

maka rhitung dikatakan valid jika nilainya kurang dari 0,239 dan

sebaiknya dibuang untuk hasil penelitian yang baik.

72
Uji validitas instrumen penelitian ini dilakukan dengan

bantuan aplikasi software SPSS versi 16.0, yaitu dengan

memperhatikan angka pada kolom corrected item-total

correlation. Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian

terhadap 68 responden dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.31
Hasil Uji Validitas Variabel Inklusi Keuangan (X)

Butira Kesimpula
rhitung rtabel Keterangan
n soal n

1 0,500 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

2 0,824 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

3 0,818 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

4 0,906 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

5 0,906 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

6 0,906 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

7 0,897 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

8 0,933 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

9 0,895 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

10 0,895 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid


Sumber: Hasil olahan data Primer dengan SPSS, tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.31 diatas, hasil perhitungan uji

validitas diatas dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel

73
sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk variabel X (Inklusi

Keuangan) semua item pernyataan dinyatakan valid.

Tabel 4.32
Hasil Uji Validitas Variabel Minat (Y)

Butira Kesimpula
rhitung rtabel Keterangan
n soal n

1 0,572 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

2 0,657 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

3 0,706 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

4 0,657 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

5 0,827 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

6 0,777 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

7 0,729 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

8 0,729 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

9 0,729 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

10 0,729 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

11 0,729 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

12 0,842 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

13 0,786 0,239 rpositif(rhitung>rtabel) Valid

74
Sumber: Hasil olahan data Primer dengan SPSS, tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.32 diatas, hasil perhitungan uji

validitas diatas dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel

sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Y (Minat)

semua item pernyataan dinyatakan valid.

2) Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka selanjutnya penulis

melakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian. Uji

reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat

pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas instrumen penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan windows SPSS versi 16.0.

Berdasarkan teknik Alpha Cronbach kriteria suatu instrumen

penelitian dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.33
Hasil Uji Variabel Inklusi Keuangan (X)

75
Koefisien alfa cronbach Kesimpulan

0,962 Reliable
Sumber: Hasil olahan data Primer dengan SPSS, tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.33 diatas, hasil perhitungan uji

realibilitas dengan menggunakan spss 16.0, makan uji reabilitas

pada variabel X (Inklusi keuangan) dapat dilihat pada besarnya

alpha cronbach yaitu 0,962 kesimpulan uji reabilitas Inklusi

Keuangan menunjukakan koefesien 0,962>0,6 adalah reliable.

Tabel 4.34
Hasil Uji Variabel Minat (Y)

Koefisien alfa cronbach Kesimpulan

0,926 Reliable
Sumber: Hasil olahan data Primer dengan SPSS, tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.34 diatas, hasil perhitungan uji

realibilitas dengan menggunakan spss 16.0, makan uji reabilitas

pada variabel Y (Minat) dapat dilihat pada besarnya alpha

cronbach yaitu 0,926 kesimpulan uji reabilitas minat menunjukkan

koefesien 0,926>0,6 adalah reliable.

e. Uji Persyaratan Analisis

1) Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi, pengganggu atau residual atau ressidul memiliki

76
distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang

mempunyai pola seperti distribusi normal (data tersebar secara

normal). Distribusi data dikatakan normal adalah bahwa data

akan mengikuti bentuk distribusi normal data dengan bentuk

distribusi data yang memusat pada nilai rata-rata dan median.

Hal ini dapat kita lakukan dengan melihat grafik P-Plot dan

metode Kolmogorov Smirnov dengan α = 0,05.

Gambar 4.1
Uji Normalitas Grafik P-Plot

Sumber: Hasil olahan data Primer dengan SPSS, tahun 2021

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, pengujian normalitas

terhadap kedua variabel, ternyata titik-titik yang ada pada

grafik P-Plot mengikuti garis diagonal dari kiri bawah ke

kanan atas sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel

yang diteliti dilakukan pengujian selanjutnya.

77
Tabel 4.35
Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 68

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.49455749

Most Extreme Differences Absolute .133

Positive .133

Negative -.121

Kolmogorov-Smirnov Z 1.096

Asymp. Sig. (2-tailed) .181

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil olahan data Primer dengan SPSS, tahun 2021

Dari tabel 4.35 di atas, diperoleh angka probabilitas atau

Asymp. Sig. (2-tailed). Sebesar 0,181 lebih besar dari 0,05.

78
Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji

normalitas Kolmogorov-smirnov diatas, dapat disimpulkan

data berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi atau

persyaratan normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi.

b) Uji Homogenitas

Uji ini dimaksud untuk melihat apakah varian data

homogen atau tidak. Pengujian homogenitas ini dapat kita

lakukan dengan melakukan uji heterokedastisitas, karena

apabila model regresi yang diperoleh terbebas dari kasus

heterokedastisitas maka dapat disimpulkan varian dari residual

model regresinya adalah homogen.

Hasil uji ini dapat dilihat pada gambar Scatterplot, di

bawah ini:

Gambar 4.2
Uji Heteroskedasitas Grafik Scatterplot

79
Sumber: Hasil olahan data Primer dengan SPSS, tahun 2021.

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa titik-

titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

heterokedasitas pada model regresi dan model regresi ini

adalah homogen.

2) Analisis Regresi Linear Sederhana

Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua

variabel yaitu satu variabel terikat ( Minat) dan satu variabel

bebas ( Inklusi Keuangan). Dengan studi kasus Pelaku UMKM di

Jorong Batang Lingkin. Berikut dapat dilihat nilai koefisien regresi

linear sederhana yang disajikan dalam tabel:

Tabel 4.36
Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

80
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.558 1.631 8.313 .000
Inklusi
.902 .046 .925 19.771 .000
Keuangan
a. Dependent Variable: Minat
Sumber: Hasil olahan data Primer dengan SPSS, tahun 2021

Dari tabel 4.36 diatas, dapat diketahui dari hasil regresi

linear sederhana dapat diperoleh koefisien untuk variabel Inklusi

Keuangan (X) sebesar 0,902 dan variabel minat (Y) dengan

konstanta sebesar 13,558, sehingga model persamaan regresi yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = a + BX

Y = 13,558 + 0,902X

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa nilai

konstantanya sebesar 13,558 yang mana artinya: jika Inklusi

Keuangan (X) tidak ada maka Minat Pelaku UMKM tetap sebesar

13,558 persen.

Demikian juga dengan pengaruh Inklusi Keuangan (X)

tehadap Minat Pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin adalah

positif dengan koefisien regresinya sebesar 0,902. Apabila variabel

Inklusi Keuangan ini meningkat sebesar satu maka akan

meningkatkan variabel Minat sebesar 0,902. Hal ini berarti

81
semakin bagus Inklusi Keuangan ini maka akan dapat

meningkatkan Minat Pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin.

3) Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi berguna untuk melihat

seberapa besar proporsi pengaruh variabel bebas terhadap nilai

variabel tidak bebas. Semakin besar nilai koefisien determinasi

menunjukkan semakin besar pula pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat, berikut dapat dilihat Tabel koefisien determinasi:

Tabel 4.37
Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .925a .856 .853 2.513
a. Predictors: (Constant), Inklusi Keuangan
b. Dependent Variable: Minat
Sumber: Hasil olahan data Primer dengan SPSS, tahun 2021

Berdasarkan hasil estimasi seperti disajikan pada Tabel 4.37

dapat terlihat koefisien determinasi (R-Squared) sebesar 0,856

Artinya 85,6 persen Minat UMKM pada Inklusi Keuangan

disumbangkan oleh Inklusi Keuangan itu sendiri. Sisanya sebesar

82
14,4 persen disumbangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh

peneliti. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh Inklusi Keuangan

Minat Pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin sangat besar yaitu

85,6%.

4) Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

yang signifikan dari tiap variabel bebas terhadap variabel

terikatnya. Jika terdapat pengaruh yang signifikan maka akan

ditentukan bagaimana arah dan seberapa kuat pengaruhnya (tingkat

sumbangannya). Tetapi jika tidak terbukti terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, maka

tidak perlu ditentukan arah dan seberapa besar sumbangannya.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai thitung

dengan ttabel. Untuk melihat uji t ini, t hitung dapat dilihat pada Tabel

4.36 Sedangkan ttabel dicari pada α = 0,05: 2 = 0,025 (uji 2 sisi)

dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 68-2 = 66. Dengan

pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) diperoleh hasil untuk ttabel

sebesar 1,997, dengan thitung 19,771. Yang mana dapat disimpulkan

bahwa thitung > ttabel, 19,771> 1,997 yaitu Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti variabel Inklusi Keuangan terdapat pengaruh

terhadap Minat Pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin.

83
Jika dilihat nilai sig < α (0,000 < 0,05) akibatnya Ho di

tolak dan Ha diterima sehingga hipotesis alternatif yang diajukan

dalam penelitian ini diterima, bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara Inklusi Keuangan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Minat Pelaku UMKM di Jorong Batang

Lingkin yang melakukan pembiayaan di Lembaga Keuangan .

B. Pembahasan

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode analisis

regresi linier sederhana diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil pengolahan data diketahui bahwa inklusi keuangan (X)

berpengaruh terhadap Minat Pelaku UMKM (Y). Hal ini dibuktikan dengan

hasil uji t (Parsial) yaitu nilai t hitung = 19,771 > t tabel = 1,997 dengan

tingkat signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05. Sehingga hipotesis pertama H 1

yang menyatakan bahwa “Inklusi keuangan berpengaruh secara signifikan

terhadap Minat Pelaku UMKM” diterima. Berarti variabel Inklusi Keuangan

terdapat pengaruh terhadap Minat Pelaku UMKM di Jorong Batang Lingkin.

Jika dilihat nilai sig < α (0,000 < 0,05) akibatnya Ho di tolak dan

Ha diterima sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini

diterima, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Inklusi Keuangan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Minat Pelaku UMKM di

Jorong Batang Lingkin yang melakukan pembiayaan di Lembaga Keuangan .

84
Pada hakikatnya inklusi keuangan adalah seluruh upaya yang

bertujuan meniadakan segala bentuk hambatan terhadap akses masyarakat

dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan dengan biaya yang terjangkau.

World Bank mendefinisikan inklusi keuangan sebagai proporsi individu dan

perusahaan yang menggunakan produk dan jasa keuangan.

Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan secara parsial Inklusi keuangan

terhadap Minat Pelaku UMKM diperoleh thitung 19,771 sedangkan ttabel sebesar

1,997 dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak, yang berarti Inklusi Keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Minat Pelaku UMKM.

Hal ini berarti dengan semakin mudahnya akses dan keberagaman

produk Lembaga Keuangan Syariah menjadikan Minat Pelaku UMKM cukup

besar dalam menggunakan Inklusi Keuangan Syariah.

Menurut OJK (2016) kegiatan keuangan Inklusif menjadi salah satu

agenda penting dalam dunia Internasional. Bahkan di Indonesia sendiri

Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) telah diluncurkan pada tanggal

18 November 2016. Program SNKI ini bertujuan agar diharapkan seluruh

masyarkat dapat dengan mudah dalam mengakses layanan lembaga keuangan

sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya mempermudah akses Lembaga

Keuangan Konvensional saja namun juga Lembaga Keuangan Syariah.

Inklusi Keuangan dapat diwujudkan melalui akses masyarakat

terhadap layanan keuangan sehingga dapat meningkatkan kemampuan

85
ekonomi dan pada akhirnya membuka jalan untuk keluar dari kemiskinan

serta mengurangi kesenjangan ekonomi. Akses yang lebih luas terhadap

layanan keuangan merupakan hal penting dalam upaya peningkatan partisipasi

seluruh lapisan masyarakat dalam perekonomian.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Inklusi

Keuangan Syariah terhadap Minat Pelaku UMKM dalam menggunakan

Lembaga Keuangan Syariah. Hal ini dapat dibuktikan melalui jawaban

responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan tentang saya merasa

bank syariah mampu memberikan layanan dan nilai tambah , dengan

persentase sebanyak 54,41%. Untuk pernyataan mengenai lokasi ATM Bank

Syariah sangat strategis dijawab sangat setuju oleh responden yakni sebanyak

76,47%. Sementara untuk pernyataan mengenai lokasi Bank Syariah relatif

lebih dekat dibandingkan Bank Konvensional, mayoritas dijawab sangat

setuju oleh responden dengan persentase sebanyak 66,18%.

Pernyataan mengenai lokasi Bank Syariah mudah dijangkau,

mayoritas dijawab sangat setuju oleh responden dengan persentase sebanyak

92,65%.

Penelitian ini di dukung oleh penelitian Umar (2017). Hasil penelitian

menghitung dan menganalisis Indeks Inklusi Keuangan Syariah (ISFI) yang

mencakup tiga ukuran; aksesibilitas, ketersediaan, dan penggunaan layanan

perbankan syariah. Menggunakan tahunan data di tingkat provinsi di

86
Indonesia selama periode 2010-2015, peneilitian ini menemukan bahwa

Indeks Inklusi Keuangan Syariah umumnya rendah dan Bangka Belitung

adalah provinsi yang paling inklusif secara finansial dari Indonesia.

Selanjutnya, hasil menunjukkan bahwa Indeks Inklusi Keuangan Syariah

positif berkorelasi dengan Indeks Pembangunan Manusia. Kesimpulan ini

menyarankan promosi Keuangan Syariah Inklusi menjadi prioritas kebijakan

di Indonesia untuk mencapai tujuan utama pertumbuhan inklusif,

kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.

Penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ardiana (2016), hasil penelitian inklusif keuangan secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap perilaku menabung siswa SMK sekota Kediri.

Berdasarkan uji yang dilakukan yaitu bahwa inklusif keuangan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap perilaku menabung siswa SMK sekota Kediri.

87
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah dilakukan diatas maka peneliti dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut:

Bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Inklusi Keuangan

Syariah terhadap Minat Pelaku UMKM dalam menggunakan Lembaga

Keuangan Syariah. Hal ini dapat dibuktikan melalui jawaban responden yang

menyatakan setuju terhadap pernyataan tentang saya merasa bank syariah

mampu memberikan layanan dan nilai tambah , dengan persentase sebanyak

54,41%. Untuk pernyataan mengenai lokasi ATM Bank Syariah sangat

strategis dijawab sangat setuju oleh responden yakni sebanyak 76,47%.

Sementara untuk pernyataan mengenai lokasi Bank Syariah relatif lebih dekat

dibandingkan Bank Konvensional, mayoritas dijawab sangat setuju oleh

responden dengan persentase sebanyak 66,18%. Pernyataan mengenai lokasi

Bank Syariah mudah dijangkau, mayoritas dijawab sangat setuju oleh

responden dengan persentase sebanyak 92,65%.

Untuk mencapai tujuan utama pertumbuhan inklusif, kesejahteraan

dan pertumbuhan ekonomi promosi Keuangan Syariah Inklusi menjadi

prioritas kebijakan di Indonesia.

88
B. Saran

Dari kesimpulan yang telah di deskripsikan dapat diberikan saran:

1. Bagi Lembaga Keuangan Syariah

Bagi pihak Lembaga Keuangan Syariah, agar selalu menjaga

hubungan baik dengan nasabah UMKM di Jorong Batang Lingkin melalui

komunikasi dan sosialisasi produk Perbankan Syariah.

2. Bagi Masyarakat Batang Lingkin

Bagi Masyarakat Batang Lingkin, perlu meningkatkan pengetahuan

tentang Perbankan Syariah yang sesuai dengan prinsip Islam dan terhindar

dari riba melalui digitalisasi informasi.

89
90
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. (2013). Yogyakarta: Pustaka


Mahardika.
Ahmadi, A. (1998). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmita, F. N. (2020). Peran Digitalisasi Pengolaan Keuangan Dalam Meningkatkan
Keuangan Inklusif. Jakarta: Koinworks.
Azwar. (2017). Analisis Empriris Inklusifitas Keuangan Syariah di Indonesia. 10, 1–
21.
Bahri, A. R., Fathoni, A., & Gagah, E. (2018). Model Inklusi Keuangan Terhadap
Arah Pengembangan Nilai CSR Perbankan (Studi Kasus Program Csr-Bni 46
Di Usaha Batik Lasem). Journal of Management, 4(4), 46.
Bank Indonesia. (2014). Booklet Keuangan Inklusif. Jakarta: Departemen
Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM
Budiarto, R. (2015). Pengembangan UMKM: Antara Konsepsual Dan Pengalaman
Praktis. Yogyakarta: Gadjah MADA University Press.
Camidun, A. (2018). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat UMKM
Mengajukan Pembiayaan pada Lembaga Keuangan Syariah. 51.
Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Bank Indonesia. (2014)
Buku Saku Keuangan Inklusif. Jakarta: Balai Pustaka.
Djou, L. G. (2019). Analisis pengaruh literasi keuangan, sikap keuangan dan
kepribadian terhadap perilaku pengelolaan keuangan UMKM di Kabupaten
Ende. Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 7(2), 123-134.
Desianti, R. (2016). Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di
Padang. Bisnis dan Manajemen, 2(2), 122.
Fadilla, J. (2019). Peranan Perbankan Syariah Terhadap Pengembangan Modal Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Al-Tijary, 5(1), 49-58.
Fathurrahman, A., & Fadilla, J. Peranan Perbankan Syariah Terhadap Pengembangan
Modal Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Habibullah. (2019). Inklusi Keuangan dan Penurunan Kemiskinan. Sosio Informa,
4(1), 41.
Hamzah, A., & Suhardi, D. D. (2019). Tingkat Literasi Keuangan Dan Financial
Technology Pada Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM)
Kabupaten Kuningan. Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi, 5(2), 97-
108.
Hidayatulloh, I. Pengaruh Inklusi Keuangan, Literasi Keuangan, Dan Kemampuan
Menyusun Laporan Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan UMKM
Kabupaten Tegal.
Irianto, H. (2020). Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Pangan.
Surakarta: CV.Indotama Solo.
Ismail. (2010). Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana.
Jauhari, S. (2015). Keuangan Inklusif Untuk Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pengembangan Usaha Mikro (Studi Kasus Di Lembaga Manajemen Infaq
Kota Kediri).
Johan, J. (2020). Implikasi tingkat literasi terhadap inklusi keuangan syariah dalam
menggunakan produk BMT masyarakat pesisir pantai utara Kabupaten
Tuban (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Kementrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Undang-
Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. ,
Kesa, D. D. (2019). Realisasi Literasi Keuangan Masyarakat Dan Kearifan Lokal
Studi Kasus: Inklusi Keuangan Di Desa Teluk Jambe, Karawang Jawa Barat.
Khusna, H. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Inklusif Keuangan Terhadap
Minat Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung Dalam Menggunakan Lembaga Keuangan Syariah.
Kurniawan, M. Z., & Gitayuda, M. B. S. (2020). Peran Inklusi Keuangan Pada
Perkembangan UMKM di Madura. In Conference on Innovation and
Application of Science and Technology (CIASTECH), 3(1), 104.
Laili, N. Y., & Kusumaningtias, R. (2020). Efektivitas Inklusi Keuangan Syariah
dalam Meningkatkan Pemberdayaan UMKM (Studi Pada BMT Dasa
Tambakboyo). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(3), 436-443.
M, A. K. (2016). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat
Menjadi Nasabah di Bank Syariah. 35.
Mailani, L. (2018). Analisis Pengembangan Inklusi Keuangan (Financial Inclusion)
Bagi Pelaku Usaha, Mikro, Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Simalungun
Kecamatan Ujung Padang. 32-36.
Marlina, L., & Rahmat, B. Z. (2018). Peran Lembaga Keuangan Syariah Dalam
Mengimplementasikan Keuangan Inklusif Bagi Pelaku UMKM
Tasikmalaya. Jurnal Ecodemica, 2(1), 125-135.
Marthasari, E. Y. K. (2019). Implementasi Program Inklusi Keuangan Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Pengusaha Kecil Pada KSPPS Bmt Amanah
Ummah Surabaya. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 2(1), 40.
Muheramtohadi, S. (2017). Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Pemberdayaan
UMKM di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 8(1), 95.
Mulyani, A., & Soenhadji, I. M. Pengaruh Literasi, Inklusivitas, Dan Minat
Menggunakan Fasilitas Fintech Crowdfunding Terhadap Kinerja Umkm Di
Jabodetabek Dengan Variabel Intervening Up-Scale Bisnis.
Muzdalifa, I. (2018). Peran Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada
UMKM Di Indonesia (Pendekatan Syariah). Jurnal Ekonomi Dan Perbankan
Syariah, 3(1), 10.
Nasution, H. (2017). Analisis Financial Inclusion terhadap Pemberdayaan Masyarakat
Miskin di Medan (Studi Kasus Pembiayaan Mikro Ss Ii Di Bank Sumut
Syariah). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 2(1), 30.
Nengsih, Novia. (2015). Peran Perbankan Syariah dalam Mengimplementasikan
Keuangan Inklusif di Indonesia. Jurnal Etikonomi, 14 (2), 221-240.
Ningrum, I. Y. (2020). Pengaruh literasi keuangan syariah, persepsi, religiusitas dan
prosedur pembiayaan terhadap minat pengusaha batik pasar grosir Setono
Pekalongan melakukan pembiayaan di lembaga keuangan syariah (Doctoral
dissertation, IAIN Pekalongan).
Novalia, B. G. (2018). Peran Fintech dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif pada
UMKM Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia
(Revisit 2017). Otoritas Jasa Keuangan, 1–99.
Pipit, O. (2020). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat terhadap Bank
Syariah. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 3(1), 18.
Poerwadaminta. (2006). W. J. S., Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta:
Balai Pustaka.
PUTRI, R. S., Muharrami, R. S., & SEI, M. (2020). Pengaruh Inklusi Keuangan Dan
Literasi Keuangan Terhadap Kinerja UMKM (Studi pada Anggota KSPPS
BMT Anda Kantor Cabang Salatiga) (Doctoral dissertation, IAIN
SURAKARTA).
Putri, H. K. (2019). Analisis pengaruh literasi dan inklusi keuangan terhadap kinerja
pelaku usaha kecil dan menengah (ukm)(studi kasus pelaku usaha kecil dan
menengah kota malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 7(2), 44.
Romi. (2021, Januari Minggu). Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Jorong Batang
Lingkin. (A. R. Febriana, Interviewer)
Roni, A. (2020). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung
di Bank Syariah. Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 4(2), 44.
Salam, A. (2018). Inklusi Perbankan Syariah Berbasis Digital-Banking: Optimalisasi
dan Tantangan. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 4(1), 15.
Saputra, E. (2019). Analisis Hambatan-Hambatan Inklusi Keuangan Melalui Fintech
System Terhadap UMKM Di Kota Makassar.
Sari, S. P. (2020). Indeks Inklusi Keuangan Syariah Di Indonesia Tahun 2015-2018.
Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 4(1), 15.
Sastiono, P. (2019). Inklusi Keuangan Melalui Program Layanan Keuangan Digital
Dan Laku Pandai.
Setiawan, D. S. (2020). Pengaruh pilar strategi inklusi keuangan terhadap
perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Aceh
Tamiang. Jurnal Investasi Islam, 5(2), 174-189.
Soimah, N., & Aslan, A. (2020). Literasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Serta
Pengaruhnya Terhadap Inklusi Keuangan dan Akses Perbankan Di Gerbang
Terluar Indonesia. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi),
4(2), 628-638.
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, S. (2006). Ekonomi Pembangunan (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana.
Tambunan, T. H. T. (2012). Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-isu
Penting. Jakarta: LP3ES.
Supriyanto, A. S. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Kuesioner, dan
Analisis Data. Malang: UIN-Malang Press.
Susanto, T. W. (2020). Peran Inklusi Keuangan Berkaitan dengan Produktivitas
UMKM yang Menjadi Agen 46 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Cabang Blitar. Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 3(1), 116-
127.
Susilawati, E., & Puryandani, S. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
Keputusan Struktur Modal UMKM Dengan Inklusi Keuangan Sebagai
Pemoderasi (Studi Pada UMKM Klaster Mebel dan Furnitur Kota
Semarang). Solusi, 18(2).
Wahab, A. R. (2010). Psikologi Suatu Pengantar dalam Persfektif Islam. Jakarta:
Prenada Media
KUESIONER PENELITIAN

A. PENGANTAR

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi S1 Program Studi S1

Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri Bukittinggi yang berjudul “Analisis Pengaruh Inklusi Keuangan Syariah

Terhadap Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Jorong Batang

Lingkin, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat”, saya bermaksud

mengadakan angket penelitian dengan tujuan mendapatkan data dari responden

yang akan diuji validitas dan realibilitas agar mendapatkan data yang valid dan

reliabel.

Berkaitan dengan hak tersebut, saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu

untuk bersedia menjawab setiap pertanyaan dan mengisi identitas diri dengan

sebaik-sebaiknya. Untuk identitas pribadi akan dijamin kerahasiannya karena data

hanya digunakan untuk keperluan penulisan skripsi. Atas perhatian dan

bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Bukittinggi, 9 Juni 2021

Anggita Rezki Febriana

NIM: 3317097
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama:
2. Umur:
3. Alamat:
4. Jenis kelamin :
Perempuan
Laki-Laki
5. Status Perkawinan:
Kawin
Belum Kawin
6. Pendidikan Terakhir:
SD sederajat
SMP sederajat
SMA sederajat
D3/Sarjana
7. Pilihan Jenis Usaha :
Perdagangan
Merajut
Peternakan
Toko Pakaian Jadi
Industri Mebel
Rumah Makan
Warung Sarapan Pagi
Produksi Keripik
Ikan Kering
Salon
Bengkel
Penjahit
8. Jumlah pendapatan Perbulan :
< 2.000.000
2.000.000 – 6.000.000
6.000.000 – 10.000.000
10.000.000 – 14.000.000
>14.000.000
C. PETUNJUK PENGISIAN

1. Berikan tanda centang (√ ) terhadap pernyataan berikut sesuai dengan keadaan

yang sesungguhnya pada kolom yang tersedia.

2. Ada 5 pilihan yang tersedia untuk masing-masing pernyataan

a) Sangat Setuju (SS) Bobot = 5


b) Setuju (S) Bobot = 4
c) Kurang Setuju (KS) Bobot = 3
d) Tidak Setuju (TS) Bobot = 2
e) Sangat Tidak Setuju (STS) Bobot = 1

D. INKLUSI KEUANGAN (X)

N
PERNYATAAN SS S KS TS STS
O
Akses
Lokasi Bank Syariah mudah
1
dijangkau
Lokasi Bank Syariah relatif lebih
2 dekat dibandingkan Bank
Konvensional
Lokasi ATM Bank Syariah sangat
3
strategis
Penggunaan
Saya sudah melakukan pembiayaan
1
di Bank Syariah
Saya sudah memiliki rekening Bank
2
Syariah
Saya sudah menabung di Bank
3
Syariah
Kualitas
Saya merasa Bank Syariah mampu
1 memberikan layanan dan nilai
tambah
Saya merasa penempatan uang saya
2
aman di Bank Syariah
Saya merasa mendapatkan respon
3 yang cepat akan kebutuhan
perbankan yang saya inginkan
Saya merasa kariyawan memiliki
4 empati yang tinggi dan sangat
membantu nasabah

E. MINAT (Y)

N
PERNYATAAN SS S KS TS STS
O
Lingkungan
Saya mengetahui lokasi kantor Bank
1
Syariah
Tempat parkir di Bank Syariah
2
sangat aman
Ruang Tunggu di Bank Syariah
3
sangat nyaman
Lokasi kantor Bank Syariah sangat
4
strategis dan dekat dengan pusat kota
Pengetahuan
Saya mengetahui jenis-jenis produk
1
yang ada di Bank Syariah
Saya mengetahui prosedur pengajuan
2
pinjaman yang ada di Bank Syariah
Saya mengetahui beberapa biaya
3 yang dikeluarkan untuk pembukaan
rekening atau tabungan
Saya mengetahui proses pembukaan
4 rekening atau tabungan di Bank
Syariah
Prosedur
Formulir pengajuan yang diberikan
1 Bank Syariah mudah dipahami dan
di isi
Mulai dari pengajuan dan realisasi
pembiayaan di Bank Syariah tidak
2 membutuhkan waktu yang lama dan
realisasi dana sesuai dengan
pengajuan
Bank Syariah memiliki fasilitas yang
3 lengkap sehingga memudahkan
nasabah
Informasi Bank Syariah saya peroleh
4 dari pihak Lembaga Keuangan
Syariah
Saya memperoleh informasi Bank
5 Syariah dari pihak keluarga dan
kerabat terdekat
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
37.56 5.623 .348 .706

37.85 4.903 .454 .685

37.75 4.907 .513 .676

38.07 5.054 .398 .695

38.46 5.625 .536 .697

38.51 5.328 .511 .687

38.07 5.054 .398 .695

38.54 5.386 .345 .703

39.21 5.121 .341 .705

38.47 4.730 .291 .734


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.720 10

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Item_1 48.79 10.047 .308 .758
Item_2 49.09 9.246 .385 .750
Item_3 48.99 9.298 .415 .747
Item_4 49.31 9.023 .479 .740
Item_5 49.69 9.888 .595 .748
Item_6 49.75 9.504 .551 .742
Item_7 49.31 9.023 .479 .740
Item_8 49.78 9.548 .400 .750
Item_9 50.44 9.265 .369 .752
Item_10 49.71 8.718 .335 .764
Item_11 50.51 9.149 .451 .744
Item_12 49.31 9.023 .479 .740
Item_13 50.15 9.172 .249 .774

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.765 13

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 68
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .89006681
Most Extreme Absolute .134
Differences Positive .134
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z 1.101
Asymp. Sig. (2-tailed) .177
a. Test distribution is Normal.
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie
Coefficients nts
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.558 1.631 8.313 .000
Inklusi 19.77
.902 .046 .925 .000
Keuangan 1
a. Dependent Variable: Minat
Model Summaryb
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie
Coefficients nts
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.558 1.631 8.313 .000
Inklusi 19.77
.902 .046 .925 .000
Keuangan 1
Adjusted R Std. Error of
R R Square Square the Estimate
.925a .856 .853 2.513
a. Predictors: (Constant), Inklusi Keuangan
b. Dependent Variable: Minat
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Anggita Rezki Febriana

Nim : 3317097

Tempat/ Tgl Lahir: Pasaman Baru/ 22 Februari 2021

Agama : Islam

Alamat : Belakang Pasar Batang Lingkin

No Hp : 083180073956

Email : anggirezki46@gmail.com

Nama Orang Tua

Ayah : Muhammad Toyib Ismail

Ibu : Rusna

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 22 Pasaman Tahun 2005-2011


2. SMP Negeri 1 Pasaman Tahun 2011-2014
3. SMA Negeri 1 Pasaman Tahun 2014-2017
4. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi Tahun 2017-2021

Anda mungkin juga menyukai