Oleh
NIM : 1802111940
Program Studi : S1
Jurusan : AKUNTANSI
Menyetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Dr. Enni Savitri., SE., MM., Ak., CA Drs. Al Azhar L, MM., Ak., CA
NIP. 197310152008122003 NIP. 196211171994031003
NIM : 1802111940
Jurusan : Akuntansi
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar hasil karya sendiri atau
tidak plagiat dan saya bersedia dibatalkan gelar kesarjanaan saya jika skripsi
saya ini adalah hasil plagiat.
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim,
kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
Indonesia Tahun 2018 - 2020)” untuk memenuhi salah satu syarat untuk
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari
zaman ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Sri Indarti, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau, Ibu Dr. Kamaliah, SE., MM.,
Universitas Riau, Bapak Raja Adri Setiawan, SE., MA., AK., CA. selaku
Deny Setiawan, SE., M.Ec. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi
2. Bapak Emrinaldi Nur DP, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua
3. Bapak Dr. M. Rasuli, SE., M.Si., Ak., CA., ACPA. selaku Koordinator
Riau.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau
S.Pd dan Ibu Nurilas yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan
serta doa-doa yang sangat luar biasa kepada penulis sehingga penulis
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga kepada kakak tersayang Nur
Adhiana Anuar, adik Nur Affandi Anuar, adik Nur Nailil Amany Anuar,
skripsi ini, oleh karena itu diperlukan kritik dan saran yang membangun untuk
skripsi ini
77
Penulis
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) Pengaruh Good Corporate
Governance terhadap Profitabilitas, (2) Pengaruh Leverage terhadap
Profitabilitas, (3) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas. Populasi
penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2018-
2020. Pemilihan sampel penelitian berdasarkan metode purposive sampling dan
diperoleh jumlah sampel sebanyak 34 perusahaan. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan
merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan dan laporan
tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2018-2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris
independen berpengaruh terhadap profitabilitas, komite audit berpengaruh
terhadap profitabilitas, leverage tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas.
Kata Kunci: Good Corporate Governance, Leverage, Ukuran Perusahaan,
profitabilitas
99
ABSTRAC
This study aims to determine (1) The effect of good corporate governance on
profitability, (2) The effect of leverage on profitability, (3) The effect of firm size
on profitability. The population of this study is banking companies listed on the
Indonesia Stock Exchange in 2018-2020. The sample selection in this study was
based on the purposive sampling method and the total sample is 34 companies.
The data analysis used in the study was multiple linear regression. Data used is
secondary data obtained from the financial statements and annual report of
banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange during 2018-2020.
The result showed that independent commissioner affected profitability, audit
committee affected profitability, leverage unaffected profitability, and firm size
affected profitability.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5. 2 Histogram...................................................................................... 67
PENDAHULUAN
menentukan apakah perusahaan berjalan dengan baik. Salah satu rasio yang dapat
pinjaman dan investasi. Rasio ini juga merupakan ukuran efektifitas pengelolaan
suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan
perusahaan.
(2016:
2
aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik
2,55 2,47 2,70 2,49 2,57 2,34 2,06 1,94 1,90 1,90 1,76 1,70 1,64 1,59
cukup drastis kemudian di sepanjang tahun 2020 juga mengalami penurunan dan
kenaikan serta justru ada yang rata. Tetapi karena adanya kasus pandemi yang
2020.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam 3 tahun terakhir yaitu dari
tahun
3
2018 sampai 2020, BNI mengalami penurunan Return On Asset (ROA). Pada
tahun 2018 memiliki rasio ROA 2,8%, tahun 2019 sebesar 2,4% yang
mana mengalami penurunan 0,4%, dan pada tahun 2020 memiliki rasio
profitabilitas
pandemi corona dan juga pertumbuhan kredit yang sedikit serta penurunan beban
bunga yang menyebabkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI
konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2018 BRI
penurunan sebesar 0,18%, dan pada tahun 2020 hanya memiliki rasio
tahun sebelumnya. Sama hal nya dengan PT Bank Negara Indonesia, kondisi
serupa dialami oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, yang
mencetak laba bersih sebesar Rp10,2 triliun pada semester I 2020. Realisasi itu
anjlok dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan ini dapat
Salah satu cara agar perusahaan dapat lebih menguntungkan dapat dicapai
peraturan baru
5
resiko dan tantangan yang dihadapi bank baik intern maupun ekstern semakin
banyak dan kompleks. Hal ini menandakan penerapan GCG mulai ditangani
pengaruh dan dampak yang akan didapatkan oleh perusahan jika menerapkan
untuk mendapatkan laba (profit) yang besar dan dapat meminimalisir dampak
negatif yang timbul bagi perusahaan. Indikator dalam penerapan good corporate
dari seluruh anggota komisaris (Rimardhani et al., 2016). Jika anggota komisaris
Menurut penelitian (Andrani Dwi Putri dan Aminar Sutra Dewi, 2017)
independen akan mendapatkan lebih banyak keuntungan atas asset dan laba per
dalam mencapai tujuan dan profitabilitas yang lebih tinggi. Bertolak belakang
keputusan.
Komite Audit. Komite audit dibentuk oleh Dewan Komisaris yang mana hal ini
tahunan,
7
audit eksternal dan sistem pengendalian internal. Apabila porsi komite audit
perusahaan lebih banyak maka manajer perusahaan akan bisa dalam pengawasan
sehingga tidak akan bertindak curang dan penerapan good corporate governance
profitabilitas.
Didukung oleh penelitian (Anjani & Yadnya, 2017) komite audit memiliki
dan begitu pula sebaliknya penurunan jumlah komite audit maka akan
Arifani (2012) dan yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif antara good
fungsi dari komite audit adalah untuk meringankan tugas yang dibebankan
aset perusahaan dibiayai oleh hutang yang artinya berapa banyak hutang yang
keuntungan karena memiliki lebih banyak uang untuk beroperasi. Jika dana
perusahaan cukup, atau lebih tersedia, investasi perusahaan akan meningkat dan
dihasilkan lebih tinggi dari beban bunga utang, tetapi jika beban bunga
direstrukturisasikan.
perusahaan
9
sedikit. Serta penelitian (M. Sari et al., 2016) yang menunjukkan bahwa
leverage yang tinggi pada aset yang dimilikinya, mengakibatkan tingkat hutang
manajemen laba karena perusahaan terancam vailid yakni tidak bisa membayar
utang pada waktunya dan pada akhirnya akan menurunkan prestasi perusahaan.
dan efisien
10
kecil akan menghasilkan keuntungan yang lebih kecil. Selain itu, banyak nilai
besar jarang terjadi kebangkrutan daripada perusahaan kecil. Hal ini karena
perusahaan besar beroperasi dalam jangkauan area bisnis yang lebih luas
daripada perusahaan kecil dan menengah. Menurut penelitian (Dewi & Rahayu,
memiliki aset yang besar dapat menggunakan sumber daya yang ada secara
optimal dan efisien sehingga memperoleh laba yang optimal juga. Didukung oleh
optimal dan efisien menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai
penelitian (Purba
Setyawan,
uangnya. Inilah
11
profitabilitas. Penelitian ini mengacu pada penelitian (Irma Safitri, 2021) yang
ukuran perusahaan yang mengacu pada jurnal (I Ketut Alit Sukadana, Nyoman
Triar yati,
gabungan dari beberapa penelitian terdahulu dan juga karena masih tidak
perusahaan tersebut memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang
dengan melihat potensi penduduk yang sudah melek teknologi sehingga akan
2020) ”
Profitabilitas.
Profitabilitas.
Profitabilitas.
13
1. Manfaat Teoritis
perusahaan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Investor
b) Bagi Manajemen
dalam profitabilitas.
c) Bagi Akademisi
profitabilitas.
14
d) Bagi Mahasiswa
penelitian selanjutnya.
BAB I : PENDAHULUAN
penelitian ini menarik, apa penelitian ini, untuk apa, latar belakang
digunakan. Selain itu, bab ini juga memuat jenis dan sumber
data, metode
15
dan analisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori keagenan pertama kali dikemukakan oleh Jensen dan Meckling pada
satu atau lebih orang (prinsipal) mempekerjakan orang lain (agen) untuk
putusan. Teori keagenan adalah teori dasar yang digunakan dalam praktik
perusahaan. Prinsip utama dari teori ini adalah bahwa antara pihak yang berkuasa
(prinsipal), yaitu investor, dan pihak yang berkuasa (agen), yaitu dasar yang
menggambarkan hubungan keagenan yang muncul ketika satu orang atau lebih
informasi daripada investor, dan oleh karena itu manajemen memiliki kewajiban
namun tentunya terkadang kedua belah pihak memiliki tujuan yang saling
bertentangan. Ketika agen tidak selalu melakukan apa yang diinginkan investor
Menurut (Jensen & Meckling 1976), Biaya keagenan adalah biaya yang
ditanggung oleh principal untuk mengawasi agent, biaya retensi agen, dan
kerugian apabila ada ketidaksesuaian antara keputusan yang dibuat oleh agent.
Nilai moneter yang dihasilkan dari perbedaan ini dikenal sebagai kerugian
yang benar, maka dari itu pemegang saham merespon dengan baik dan harga
pemegang saham.
dari konflik kepentingan. Salah satu cara yang paling optimal untuk memangkas
adanya peraturan dan kontrol secara optimal mengatur operasi perusahaan, dan
(World Bank, 1999). Tata kelola perusahaan adalah bagaimana konflik muncul
baik.
18
pengendalian perusahaan agar lebih terbuka untuk setiap orang yang terlibat
penting bagi perusahaan karena sebagai fondasi atau dasar dari daya saing dan
kinerja perusahaan. Anggapan dari teori RBV adalah tentang bagaimana suatu
Perusahaan yang menggunakan sumber daya mereka dengan bijak maka akan
Manfaat ini dapat seperti keuntungan perusahaan yang unggul dan kinerja area
perusahaan yang unggul. Kelebihan kelebihan yang ada pada perusahaan serta
Sebab penelitian dilaksanakan dengan menggunakan data yang ada, oleh karena
itu penelitian ini didasarkan dengan teori RBV yang berpokok dengan
perusahaan. Berbeda dengan teori lain bahwa RBV menentukan faktor utama
Wernerfelt, 1984).
19
yang sebagian dibiayai dengan utang. Akan tetapi, akan sulit bagi suatu
daya internal seperti ekuitas atau laba ditahan masih belum cukup, perusahaan
bisa melakukan pinjaman. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis kelebihan dan
Pecking Order Theory adalah rangkaian sumber pendanaan dari internal (laba
menghasilkan laba tinggi sering kali berutang uang dalam jumlah kecil. Hal ini
bukan karena target rasio utang yang rendah, tetapi karena hanya membutuhkan
rendah akan cenderung memiliki pinjaman yang lebih besar karena alasan
berikut, yaitu modal yang masih kurang serta utang sebagai sumber modal
pilihan. (Indriyani,
2017). Dana dari dalam perusahaan lebih pilih daripada dana luar perusahaan
karena dana dalam perusahaan membuat perusahaan tidak perlu mengekspos diri
dari pengawasan luaran perusahaan. Akan baik apabila menerbitkan saham baru
dan mendapatkan dana yang diperlukan tanpa menjadi pusat perhatian dan tanpa
Pertama,
20
daripada biaya penerbitan saham baru. Dikarenakan saham lama akan turun
2.2 Profitabilitas
mengenai pengoptimalan
21
financial statement seperti balance sheet serta income statement. Dua laporan
tertentu dengan jumlah ekuitas atau aset perusahaan. (Muslim & Junaidi, 2020).
berikut:
ekuitas sendiri.
������ =
untuk
Rasio ini mengukur return perusahaan atas semua harta yang tersedia.
Investment. Rumus
���� �����ℎ
𝑅����� �� ����� =
𝑇���� ������
total ekuitas yang tersedia. ROE adalah salah satu metrik yang
digunakan
24
���� �����ℎ
𝑅����� �� ������ =
������ �������
perusahaan.
proses dan struktur yang diterapkan oleh entitas bisnis (pemegang saham/pemilik,
pembagian hak dan kewajiban antara berbagai pihak yang terkait dalam
Konflik datang apabila yang mengelola bisnis tidak pemilik bisnis. Tata kelola
1. Transparansi (Transparency)
tidak hanya hal-hal yang diharuskan oleh undang-undang, tapi juga hal-
hal
26
2. Akuntabilitas (Accountability)
berkelanjutan.
3. Responsibilitas (Responsibility)
4. Independensi (Independency)
badan usaha tidak saling memimpin serta tidak menembus dengan pihak
lainnya.
perusahaan.
Sistem tata kelola perusahaan yang baik dalam suatu perusahaan dapat
dibagi menjadi dua bagian yaitu mekanisme internal dan mekanisme eksternal..
2003).
yang terpisah. Dengan kata lain, anggota dewan pengawas adalah pengawas dan
mekanisme yang
28
saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang
independen dalam satu perusahaan ditetapkan paling sedikit 30% dari jumlah
seluruh komisaris.
Independen (UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas) adalah anggota
penelitian ini yaitu persentase jumlah komisaris independen dibagi dengan total
2014).
independen
29
pembiayaan usahanya.
dapat melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi secara
dan
sebagai berikut: Suatu komite yang bekerja secara professional dan independen
yang dibentuk oleh dewan komisaris dan, dengan demikian, tugasnya adalah
Tanggung jawab Komite Audit adalah menilai apakah laporan keuangan dan
operasional yang dibuat oleh Direksi dapat diandalkan, juga untuk memastikan
peraturan hukum serta aturan lainnya yang berlaku dan memastikan perusahaan
Zarkasyi.
2008:13).
ini
32
eksistensi komite audit dengan kualitas kinerja perusahaan dan laporan keuangan.
mewajibkan perusahaan membentuk komite audit, yang mana tugas komite audit
sebagai berikut:
auditor internal.
2.4 Leverage
Leverage berasal dari kata lever yang berarti pengungkit, biaya tetap
(yang berasal dari aktivitas opersi dan keuangan) dapat dipandang sebagai
besar.
33
(Fakhruddin,
modal yang sangat leverage memiliki biaya agensi yang lebih tinggi. Oleh
karena itu, perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi memiliki kewajiban
yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kreditur jangka
penggunaan dana dari pihak eksternal berupa hutang untuk membiayai investasi
dan asset perusahaan. Menurut Wiagustini (2010:76) dalam Dharma dan Ardiana
keuangannya baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek untuk mengukur
funds)
34
oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud
penyusutan, maka bunga atas utang yang saat ini belum dilunasi,
Rasio leverage yang tinggi menimbulkan pertanyaan tentang masa depan bisnis.
besar lebih menyukai debt ratio yang angka rasionya rendah karena apabila
(Widyantari,
1. Debt Ratio
yang rendah karena ada penyangga besar dana yang tersedia bagi kreditur
jika perusahaan dilikuidasi. Bagi pemilik (insider) rasio hutang yang tinggi
ini mengukur berapa besar harta perusahaan yang dibiayai oleh kreditor
dengan total harta (asset). Rasio ini merupakan rasio yang paling menyeluruh
jangka panjang terhadap asset. Semakin tinggi tingkat ini, semakin banyak
uang yang
36
berdasarkan rasio total utang (biasanya utang jangka pendek dan semua
dengan jumlah modal dari pemegang saham. Rasio ini diperoleh dengan
Rasio ini adalah versi rinci dari Analisis Porsi Utang, yang mencakup
sebagai jumlah piutang jangka panjang (baik kewajiban maupun ekuitas) dari
lancar). Rasio ini mengukur berapa banyak modal jangka panjang perusahaan
kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size,
Surbakti,
Puspitasari 2014) yaitu besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai
dalam jangka waktu yang relatif panjang (Dharma dan Ardiana, 2015). Menurut
dan Sularto, 2007 dalam Ardansyah, 2014) menyatakan semakin besar aktiva
maka semakin banyak modal yang ditanam dan semakin besar perputaran uang.
38
memiliki ruang lingkup yang sama yaitu yang meneliti tentang pengaruh good
Manajerial f. berpengaruh
f. Leverage negatif
4. (Edo Pengaruh leverage, Dependen:
Fani likuiditas, dan ukuran Profitabilitas
Ardians perusahaan terhadap
yah, profitabilitas pada
2017) perusahaan Independen: a. Berpengaruh
pertambangan yang a. Leverage b. positif
terdaftar di BEI Likuiditas b. Berpengaruh
c. Ukuran positif
perusahaan c. Berpengaruh
positif
5. (Nurdia Pengaruh ukuran Dependen:
na, perusahaan dan Profitabilita
2018) likuiditas terhadap
profitabilitas Independen: a.
Ukuran a. Tidak
Perusahaan berpengaruh
b. Likuiditas b. Berpengaruh
6. (Solekha Pengaruh Good Dependen:
, 2019) Corporate Profitabilitas
Governance Independen: a.
terhadap Dewan
profitabilitas Komisaris a. Tidak
perusahaan sector Independen Berpengaruh
pertambangan b. Kepemilikan b. Tidak
Manajerial Berpengaruh
c. Komite audit c. Berpengaruh
d. Kepemilikan d. Tidak
Institusional Berpengaruh
7. (Sukada Pengaruh Dependen:
na & pertumbuhan jualan, Profitabilitas
Triaryati ukuran perusahaan dan
, 2018) leverage terhadap Independen: a. Berpengaruh
profitabilitas pada a. pertumbuhan positif
perusahaan food dan penjualan b. Berpengaruh
beverage yang b. Leverage negatif
terdaftar di BEI c. ukuran c. Berpengaruh
perusahaan positif
peran dan fungsi pengawasan secara lebih efektif, sehingga meningkatkan kinerja
perusahaan (rini, 2012). Komisaris independen merupakan inti dari tata kelola
bersangkutan.
terhadap profitabilitas. Kemudian hasil penelitian dari (Latief et al, 2014) yang
hal ini sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan
Profitabilitas
artinya semakin tinggi proporsi komite audit yang menjalankan tugasnya untuk
efektif
45
perusahaan untuk memperoleh keuntungan, karena dana yang ada untuk operasi
Namun rasio hutang yang terlalu tinggi akan mempunyai dampak buruk terhadap
beban bunga perusahaan akan semakin besar dan mengurangi keuntungan (profit)
perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat hutang lebih besar dalam struktur
permodalannya maka akan mempunyai biaya agensi yang lebih tinggi. Oleh
yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang
2021) menemukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara leverage dengan
perusahaan,
46
yang cenderung lebih besar untuk menarik investor maupun kreditor karena
Dan sebaliknya, semakin kecil total aset menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
tergolong perusahaan kecil. Perusahaan yang mempunyai asset yang besar akan
tersebut.
47
Hasil penelitian ini mendukung temuan yang dilakukan oleh (Dewi &
Rahayu,
penelitian (Purba & Yadnya, 2015) yang juga menunjukkan ukuran perusahaan
perusahaan dengan aset yang besar dapat menggunakan sumber daya yang ada
keuntungan sesuai dengan aset yang dimiliki. Perusahaan yang memiliki aset
yang besar dapat menggunakan sumber daya yang ada secara maksimal dan
Profitabilitas.
48
Komisaris Independen
(X1)
Komite Audit
Profitabilitas
(X2)
(Y)
Leverage
(X3)
Ukuran perusahaan
(X4)
49
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersumber dari data sekunder. Yang mana data tersebut
tidak diambil secara langsung dari perusahaan terkait melainkan dari situs resmi
perbankan yang
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2018-2020. Oleh karena itu,
2021.
3.2.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Perbankan yang telah go public dan terdaftar di BEI pada tahun 2018-
2020
(www.idx.co.id)
3.2.2. Sampel
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar maka peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi misal karena keterbatasan tenaga,
dana dan waktu. Maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa
yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus representative (Sugiyono,
50
2018:81).
51
berikut:
tahun 2018-2020
tahun 2018-2020.
Jumlah Sampel 34
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018-2020 yang
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung oleh
peneliti melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak ketiga). Data
sekunder yang diperoleh dari Financial Report atau Annual Report perusahaan
Perbankan yang
54
telah dipublikasikan dan dapat di download dari situs resmi BEI yaitu
www.idx.co.id.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu Variabel Independen dan
Variabel Dependen.
atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas (Goleman et al., 2019)
3.5.1.1.Profitabilitas
kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
laporan laba rugi dan neraca. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa
pengembalian atas aset atau Return on Asset (ROA). Return on Asset merupakan
seberapa jauh asset yang digunakan dapat menghasilkan laba. Menurut Hanafi
laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Menurut Kasmir (2016:120)
3.5.2.1.Komisaris Independen
komisaris yang berasal dari luar emiten, yang tidak secara langsung atau tidak
memiliki saham emiten, dan tidak terkait dengan komisaris, direksi dan
pemegang saham.
56
dengan:
�������������
����������
Jumlah anggota komisaris independen diluar perusahaan � 100%
Jumlah seluruh komisaris independen
3.5.2.2.Komite Audit
perusahaan untuk mendapat informasi yang lebih baik, terutama yang berkaitan
tidak akan semena mena akan perusahaan.. Skala variabel ukuran komite audit
adalah skala rasio. Indikator yang digunakan adalah jumlah komite audit yang
3.5.2.3.Leverage
dibandingkan dengan
57
menggunakan rumus:
������� ������𝐠
����𝑽 = 𝐗 ���%
������� 𝐀���
3.5.2.4.Ukuran Perusahaan
perbandingan besar atau kecilnya suatu objek. Jika konteks ini mengacu
pada perusahaan atau organisasi maka ukuran perusahaan (firm size) dapat
diartikan sebagai suatu perbandingan besar atau kecilnya suatu perusahaan atau
nilai pasar saham, jumlah karyawan, total asset, dll. (RA Maretha, 2016)
bentuk total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata
(firm size) dapat diukur dari jumlah total asset perusahaan yang menjadi sampel
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik
dengan menggunakan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 26.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda. Regresi adalah alat analisis yang digunakan
menggunakan analisis regresi linier berganda. Data yang didapatkan berupa data
Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata (Mean), Minimum,
Uji normalitas adalah uji dengan tujuan untuk melihat apakah nilai
regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Cara
analisis grafik atau analisis statistik. Dalam penelit ian ini, untuk menguji
data
59
terdistribusi normal atau tidak normal menggunakan uji normal P-Plot dan uji
a. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Jika data
menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal, maka
b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi normal. Jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Dalam model regresi, nilai residual
harus mengikuti distribusi normal dan terbebas dari korelasi antar variabel
3.6.3.1.Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya tingkat korelasi yang tinggi antar variabel bebas (independen),
maka dapat dikatakan model regresi yang ada tidaklah baik (Ghozali,
ada dua variabel independen yang berkorelasi tinggi, dan hal ini menyebabkan
Factore (VIF). Multikolinieritas terjadi jika nilai Tolerance rendah dan nilai VIF
(Ghozali,
2016:104).
3.6.3.2.Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi. maka
yang baik ialah model yang bebas dari autokorelasi. Metode yang digunakan
untuk menguji apakah ada atau tidaknya gejala autokorelasi salah satunya adalah
3.6.3.3.Uji Heteroskedastisitas
apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda
cara untuk
61
pola tertentu pada grafik scatter plot. Metode yang digunakan untuk mendeteksi
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Selain dengan melihat grafik scatter plot, dalam penelitian ini juga
a. Apabila nilai signifikansi atau sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai 0,05 maka
b. Apabila nilai signifikansi atau sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai 0,05 maka
merupakan hubungan secara linear antara dua atau lebih variable independen
(X) dengan variable dependen (Y). Analisi ini untuk memprediksi nilai dari
atau negative.
α : Konstanta
ß1 ß2 ß3 ß4 : Koefisien Regresi
X1 : Komisaris Independen
X2 : Komite Audit
X3 : Ukuran Perusahaan
X4 : Leverage
e : Error Item
tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima. Demikian pula
sebaliknya, jika tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak. Bila Ha
menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai signifikansi < 0,05 artinya
model penelitian layak digunakan dan jika nilai signifikan > 0,05 artinya model
(Ghozali,2016:95).
nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
BAB IV
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) adalah
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain untuk tujuan
yang ada didalamnya telat mendapat izin. Anggota Bursa Efek Indonesia adalah
perantara pedagang efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam-LK
dan Bursa Efek Indonesia sehingga serta berhak menggunakan sistem dan atau
sarana Bursa Efek Indonesia sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia guna
Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektifitas
jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi
dan derivative menjadi BEI. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi
pada 1 Desember
2007.
Visi Bursa Efek Indonesia adalah menjadi bursa yang kompetitif dengan
membangun bursa efek yang mudah diakses dan memfasilitasi mobilisasi dana
jangka panjang untuk seluruh lini industri dan semua segala bisnis
perusahaan.
65
Tidak hanya di Jakarta tapi di seluruh Indonesia dan tidak hanya bagi institusi,
sektor pertanian, sektor industri dasar kimia, sektor aneka industri, sektor
perusahaan yang berperan aktif di pasar modal sebagai sektor keuangan yang
banyak diminati oleh para investor karena imbal hasil yang menjanjikan
atau return saham yang dapat dicapai. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan
yang bisnis utamanya adalah giro, tabungan dan deposito, serta tempat yang
yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana
dari
66
dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka
BAB V
Statistik deskriptif merupakan gambaran suatu data yang dapat dilihat dari
nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimal, dan standar deviasi
dan standar deviasi menunjukkan penyebaran data dari data penelitian yang
digunakan.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data laporan keuangan
berikut:
68
Valid N 102
(listwise)
Sumber: Data dari Output SPSS, 2022
0,0410 yaitu pada Bank MNC Internasional Tbk (BABP) pada tahun 2020,
dan nilai tertinggi sebesar 0,2130 yaitu pada Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) pada
tahun
2018. Sedangkan nilai rata rata dari profitabilitas adalah sebesar 0,084854 dengan
standar deviasi sebesar 0,0308127 yang berarti tingkat penyebaran data variable
memiliki variasi yang lebih kecil atau homogen dikarenakan nilai standar deviasi
0,5000 yaitu pada Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) pada
tahun 2018, sedangkan nilai tertinggi sebesar 0,7500 yaitu pada Bank Woori
Saudara Indonesia Tbk (SDRA) pada tahun 2018, dengan rata rata 0,587353,
yang lebih kecil atau homogen dikarenakan nilai standar deviasi lebih kecil
pada Bank MNC Internasional Tbk (BABP) pada tahun 2020, sedangkan nilai
tertinggi sebesar 7,00 yaitu pada Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada tahun 2019,
dengan rata rata 4,2549 serta standar deviasi 1,10522 yang berarti tingkat
penyebaran data variable memiliki variasi yang lebih kecil atau homogen
Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) pada tahun 2019, sedangkan nilai
tertinggi sebesar 4,3230 yaitu pada Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA)
pada tahun
2018, dengan rata rata 0,792412 serta standar deviasi 0,4050151 yang
berarti tingkat penyebaran data variable memiliki variasi yang lebih kecil atau
homogen dikarenakan nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya.
27,22 yaitu pada Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) pada tahun 2018, sedangkan
nilai tertinggi sebesar 36,57 yaitu pada Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) pada tahun
2019, dengan rata rata 31,7542 serta standar deviasi 2,02207 yang berarti tingkat
penyebaran data variable memiliki variasi yang lebih kecil atau homogen
Uji normalitas data memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak.
Penelitian ini menggunakan analisis grafik untuk menguji normalitas data. Uji ini
Negative -0,076
Kolmogorov-Smirnov Z 0,084
Asymp. Sig. (2-tailed) ,076c
Asymp.Sig. (2- tailed) sebesar 0,076 lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian ini
0,05. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dinyatakan dapat diterima karena
Gambar 5. 2 Histogram
Dari gambar Normal PP Plot diatas (Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa
titik- titik menyebar dan berada di sepanjang garis diagonal. Hal ini
Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, autokorelasi, dan
(Priyatno,
2012).
72
tolerance dan nilai VIF. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Komisaris Independen Komite Audit 0,989 1,011
Leverage 0,655 1,526
Ukuran Perusahaan 0,980 1,020
0,650 1,537
model regresi tidak memiliki masalah multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat
10, sedangkan nilai tolerance > 0,1. Hal ini dapat menunjukkan bahwa
periode
73
waktu t-1 dalam model regresi ini. Dari penelitian ini, uji Durbin Watson
Dalam Tabel 5.4 maka diperoleh nilai Durbin-Watson (d) adalah sebesar
0,724 . Jumlah sampel sebanyak 102 data dan jumlah variabel bebas(k) sebanyak
4 variabel dengan batas kritis 5% maka dapat diketahui batas bawah (dl) adalah
yaitu du < d< 4-du. Berdasarkan hasil diatas, diketahui (Durbin Watson) terletak
antara du <d < 4-du = 1,7596 > 0,724 < 2,2404 maka dapat diartikan terdapat
merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
koefisien autokorelasi (p). koefisien korelasi (p) disebut juga dengan istilah Rho.
2,0
1
a. Predictors: (Constant), Lag_X4, Lag_X3, Lag_X1,
Lag_X2
b. Dependent Variable: Lag_Y
antara du < d< 4-du. Berdasarkan hasil diatas, diketahui (Durbin Watson) terletak
antara du <d < 4-du = 1,7596 < 2,087 < 2,2404 maka dapat diartikan terbebas
dalam penelitian ini, perlu ditampilkan plot antara nilai prediksi variabel
acak dan tidak membentuk pola. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas dalam model regresi, sehingga model regresi ini dapat dipakai
regresi yang menentukan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant)
-0,250 0,040 -6,313 0,000
Komisaris
0,060 0,027 0,148 2,186 0,031
Independen
Komite Audit
0,007 0,002 0,263 3,168 0,002
Leverage Ukuran
Perusahaan -0,005 0,005 -0,068 -1,006 0,317
0,009 0,001 0,562 6,738 0,000
sebagai berikut: Nilai t tabel dengan jumlah sampel (n) = 102 , jumlah variabel
t tabel = n – k: /2
77
= 102– 4 : 0,05/2
= 98: 0,025
= ±1,9845
hitung sebesar 2,186 > t tabel 1,9845. Oleh karena itu, maka dapat
hitung sebesar 3,168 > t tabel 1,9845. Oleh karena itu, maka dapat
hitung sebesar (-1,006) > -t tabel (-1,9845). Oleh karena itu, maka dapat
hitung sebesar 6,738 > t tabel 1,9845. Oleh karena itu, maka dapat
Uji F, atau uji kelayakan model, bertujuan untuk mengukur apakah semua
variabel bebas yang disediakan oleh model dapat digunakan secara layak. Uji F
hasil regresi menggunakan SPSS dengan nilai signifikansi 0,05. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. Artinya model regresi
tidak layak. Nilai yang jauh lebih kecil dari 0,05 berarti hipotesis diterima dan
model regresi layak. Model fit dilakukan dengan uji-F dengan kriteria sebagai
berikut: jika nilai signifikansi F < 0,05 maka model dikatakan fit dan jika
nilai signifikansi F > 0,05 maka model dikatakan tidak fit. Dibawah ini tabel
Berdasarkan dari Tabel 5.7 di atas, diketahui bahwa nilai sig F sebanyak
0,000 < 0,05 yg berarti model fit. Jadi variabel independen bisa dipakai
menunjukkan
79
perusahaaan sebesar
56,1 % sedangkan sisanya 43,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
5.2. Pembahasan
profitabilitas perusahaan.
80
Dalam teori Agensi (Agency Theory) masalah umum yang sering terjadi antara
dengan masalah keagenan. Masalah keagenan adalah masalah yang timbul dari
tidak perlu yang akan timbul jika perusahaan dikelola oleh pemiliknya
sendiri.. Jika komisaris independen tidak dijalankan atau tidak berperan dengan
pengawasan yang dilakukan dan mengurangi biaya keagenan yang terjadi pada
sebuah perusahaan.
perusahaan dan semakin baik dalam hal monitoring. Penelitian (Latief et al,
independen akan mendapatkan profit atas aset dan laba persaham yang lebih
tinggi yang mencerminkan kinerja keuangan bank yang lebih baik daripada bank
Aminar
81
terhadap profitabilitas karena fungsi nya hanya sebatas pengawasan dan tidak
menjalankan prosedur untuk mematuhi peraturan yang ada, dan karena kurangnya
akan semakin baik dalam meminimalisir bertindak curang dan laporan keuangan
akan semakin berkualitas sehingga kemampuan perusahaan akan lebih baik dan
komite
82
adalah salah satu cara untuk memecahkan masalah keagenan. Fungsi utama
(Wulandari,
perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan (Anjani & Yadnya ,2017) menunjukkan
2012) menyatakan bahwa adanya pengaruh positif antara komite audit terhadap
profitabilitas yang mana tugas Komite Audit adalah memfasilitasi tugas dewan
mengharuskan perusahaan
83
al.,
mereka memegang banyak posisi yang mengakibatkan kinerja kurang efisien dan
selain hutang, perusahaan juga mempunyai pilihan lain yakni perusahaan dapat
didalam BEI juga dikatakan perusahaan besar sehingga perusahaan juga bisa
memiliki rasio leverage yang tinggi, maka akan memiliki tingkat kewajiban yang
Suarmanayasa, 2021)
84
Badjra,
yang dicapai oleh perusahaan bisa menurun dan sebaliknya. Namun penelitian
hipotesis keempat
86
juga memiliki modal dan sumber dana yang besar sehingga perusahaan juga
mendapatkan keuntungan.
penggunaan sumber daya yang dimiliki bisa digunakan secara optimal dan
banyak keuntungan yang akan dihasilkan. Perusahaan ukuran besar lebih kecil
karena perusahaan besar akan beroperasi dalam jangkauan area bisnis yang lebih
Perusahaan dengan asset yang besar dapat secara optimal dan efisien
2020)
87
sumber daya yang ada secara optimal dan efisien sehingga mendapatkan laba
yang besar maka perusahaan tersebut membutuhkan biaya yang besar pula
BAB VI
6.1. Kesimpulan
besar memiliki sumber modal atau dana yang besar pula baik itu
6.3. Saran
6.4 Implikasi
Implikasi dari penelitian ini mencakup dua hal, yaitu implikasi teoritis
Governance,
91
1. Implikasi Teoritis
2. Implikasi Praktis
DAFTAR PUSTAKA
Afiezan, H. A., Robert, Yansen, V. V., Pradini, P., Manday, Chandra, Dewi, &
Anggraini6, N. (2020). (Ardiansyah, 2017) menunjukkan ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Perusahaan dengan
aset yang besar maka penggunaan sumber daya yang ada bisa digunakan
secara maksimal dan efisien untuk memperoleh keuntungan usaha ya.
International Journal of Hypertension, 1(1), 1–171.
https://doi.org/https://osf.io/cyjxf/download/?format=pdf
Anjani, L., & Yadnya, I. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei. None,
6(11),254710.
https://doi.org/https://www.neliti.com/id/publications/254710/pengaruh-
good-corporate-governance-terhadap-profitabilitas-pada-perusahaan-
perba
Asnita, Usman, H., & Wahyuni, S. (2020). Pengaruh Kualitas Good Corporate
Governance terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah yang
Terdaftar di Bank Indonesia pada Tahun 2014-2018. Jurnal Ilmiah Wahana
Akuntansi,
15(1), 57–72. https://doi.org/http://repository.umpalopo.ac.id/193/
Astivasari, N., & Siswanto, E. (2018). Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Indonesia (Studi Pada
Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Listing di BEI
Periode
2012-2014). Ekonomi Bisnis, 23(1), 35.
https://doi.org/10.17977/um042v23i1p35-42
Dewi, L., & Rahayu, Y. (2016). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas. Jurnal Ilmu Riset Dan Akuntansi, 5(1), 1–17.
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/267/272
Egha Putra Mahardika, S. R. (2014). Pengaruh Intelectual Capital dan
Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Bank Bumn.
Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 7(2),
107–115.
https://doi.org/https://journal.perbanas.id/index.php/perbanas_review/article/
download/306/152
Ardiansyah, E. F. (2017). Pengaruh Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambahan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Journal of Economics, Business, & Accountancy, 2(1),
1–13.
Farihah, L. (2018). Pengaruh Literasi teknologi informasi dan komunikasi
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Journal of Accounting, 2(1),
22–31. https://doi.org/http://repository.unpas.ac.id/36471/
Forker, J. J. (1992). Integrated Reporting and Corporate Governance: Boards,
Long-Term Value.
https://doi.org/https://www.routledge.com/Integrated-
93
Reporting-and-Corporate-Governance-Boards-Long-Term-
Value- Creation/Girella/p/book/9780367693725
Fransisca, E., & Widjaja, I. (2015). Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas. E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana, 4(7), 249411.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Goleman, D., Boyatzis, R., & Mckee, A. (2019). Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan institusional dan Corporate Social Responsibility
(CSR) Terhadap Nilai Perusahaan. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Good Corporate Governance (GCG)-Tata Kelola Perusahaan yang Baik. (n.d.).
Core Accounting Indonesia.
Helfiardi, R. D., & Suhartini, S. (2021). Pengaruh leverage dan ukuran
perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor barang
makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-
2020 The effect of leverage and company size on profitability in food and
beverage good. Akuntabel, 18(3), 516–523.
https://doi.org/https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/AKUNTABEL/
articl e/view/9705
Isma Wardani, Elsa Seri Indah Sitepu, AnggreiniRoma Ito Purba,
Delvi Anggriany Waruwu, F. D. S. (2019). Pengaruh Good Corporate
Governance (Gcg) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017. Jurnal Stie
Semarang,
11(03), 50–63. https://doi.org/10.33747/stiesmg.v11i03.386
Kasmir, SE, M. (n.d.). analisis laporan keuangan cetakan ke 9 2016. cetakan ke
10 2017 PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
https://doi.org/https://library.unismuh.ac.id/opac/detail-opac?id=1606
Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada.
Lorenza, D., Kadir, M. A., & Sjahruddin, H. (2020). Pengaruh Struktur Modal
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Manajemen,
6(1), 13–
20.
Lumoly, S., Murni, S., & Untu, V. N. (2018). Pengaruh Likuiditas Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Logam dan
Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal EMBA,
6(3),
1108–1117.
https://doi.org/https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2007
94
LAMPIRAN
Komisaris Independen
Jumlah Jumlah
Kode Komisaris
No Tahun komisaris luar seluruh
Perusahaan Independen (X1)
perusahaan komisaris
2018 2 4 0.50
1 2019 AGRO 2 3 0.67
2020 2 4 0.50
2018 2 3 0.67
2 2019 BABP 2 3 0.67
2020 2 3 0.67
2018 2 3 0.67
3 2019 BACA 3 4 0.65
2020 3 4 0.65
2018 3 5 0.60
4 2019 BBCA 3 5 0.60
2020 3 5 0.60
2018 2 4 0.50
5 2019 BBMD 2 4 0.50
2020 2 4 0.50
2018 5 9 0.56
6 2019 BBNI 5 8 0.63
2020 6 10 0.60
2018 5 8 0.63
7 2019 BBRI 6 10 0.60
2020 6 10 0.60
2018 5 9 0.56
8 2019 BBTN 4 6 0.63
2020 3 6 0.50
2018 4 8 0.50
9 2019 BDMN 4 8 0.50
2020 4 8 0.50
2018 2 3 0.67
10 2019 BGTG 2 3 0.67
2020 2 3 0.67
2018 2 3 0.67
11 2019 BINA 2 3 0.67
2020 2 3 0.67
10
Jumlah Jumlah
Kode Komisaris
No Tahun komisaris luar seluruh
Perusahaan Independen (X1)
perusahaan komisaris
2018 1 2 0.50
12 2019 BJBR 3 5 0.60
2020 3 5 0.60
2018 2 4 0.50
13 2019 BJTM 3 6 0.50
2020 3 6 0.50
2018 1 2 0.50
14 2019 BMAS 1 2 0.50
2020 1 2 0.50
2018 4 8 0.50
15 2019 BMRI 4 8 0.50
2020 4 8 0.50
2018 2 3 0.67
16 2019 BNBA 2 3 0.67
2020 2 3 0.67
2018 4 8 0.50
17 2019 BNGA 4 8 0.50
2020 4 8 0.50
2018 5 9 0.56
18 2019 BNII 5 8 0.63
2020 6 10 0.60
2018 4 8 0.50
19 2019 BNLI 4 8 0.50
2020 4 8 0.50
2018 2 3 0.67
20 2019 BSIM 2 3 0.67
2020 2 3 0.67
2018 3 5 0.60
21 2019 BTPN 3 5 0.60
2020 3 5 0.60
2018 4 7 0.57
22 2019 MAYA 4 7 0.57
2020 4 7 0.57
2018 3 5 0.60
23 2019 MEGA 3 5 0.60
2020 3 5 0.60
2018 6 9 0.67
24 NISP
2019 6 9 0.67
10
Jumlah Jumlah
Kode Komisaris
No Tahun komisaris luar seluruh
Perusahaan Independen (X1)
perusahaan komisaris
2020 6 9 0.67
2018 2 3 0.67
25 2019 NOBU 2 3 0.67
2020 2 3 0.67
2018 2 4 0.50
26 2019 PNBN 2 4 0.50
2020 2 4 0.50
2018 3 4 0.75
27 2019 SDRA 2 4 0.50
2020 2 4 0.50
2018 3 4 0.67
28 2019 BTPS 3 4 0.67
2020 3 4 0.67
2018 2 3 0.67
29 2019 PNBS 2 3 0.67
2020 2 3 0.67
2018 2 4 0.50
30 2019 ARTO 2 4 0.50
2020 2 4 0.50
2018 3 4 0.67
31 2019 MCOR 3 4 0.67
2020 3 4 0.67
2018 2 3 0.50
32 2019 BSWD 2 3 0.50
2020 2 4 0.50
2018 2 3 0.50
33 2019 BEKS 2 3 0.50
2020 2 3 0.67
2018 3 4 0.67
34 2019 BRIS 2 4 0.50
2020 4 6 0.67
10
Komite Audit
Komite Audit (X2)
No PERUSAHAAN
2018 2019 2020
1 AGRO 4 4 4
2 BABP 3 3 3
3 BACA 4 5 4
4 BBCA 5 5 4
5 BBMD 4 3 3
6 BBNI 5 6 5
7 BBRI 6 5 5
8 BBTN 6 6 4
9 BDMN 4 5 5
10 BGTG 4 4 4
11 BINA 3 5 4
12 BJBR 6 6 6
13 BJTM 5 6 6
14 BMAS 3 4 3
15 BMRI 6 7 6
16 BNBA 7 6 6
17 BNGA 4 4 6
18 BNII 4 4 5
19 BNLI 4 4 4
20 BSIM 3 3 3
21 BTPN 5 4 4
22 MAYA 3 3 3
23 MEGA 3 3 3
24 NISP 4 4 4
25 NOBU 5 5 5
26 PNBN 3 3 5
27 SDRA 4 5 5
28 BTPS 4 4 3
29 PNBS 3 3 3
30 ARTO 3 3 3
31 MCOR 4 3 3
32 BSWD 3 3 3
33 BEKS 4 4 4
34 BRIS 6 5 5
10
Leverage
Kode
Leverage
No Tahun Perusaha Total Hutang Total Aset
(DAR)
an
2018 18889385436000 2.33137E+13 0.810
1 2019 AGRO 2.25862E+13 2.70679E+13 0.834
2020 2.37278E+13 2.80155E+13 0.847
2018 9.42487E+12 1.08549E+13 0.868
2 2019 BABP 9.04843E+12 1.06079E+13 0.853
2020 1.01017E+13 1.16529E+13 0.867
2018 1.65347E+13 1.80196E+13 0.918
3 2019 BACA 1.7422E+13 1.89596E+13 0.919
2020 1.85832E+13 2.02236E+13 0.919
2018 6.62729E+14 8.08648E+14 0.820
4 2019 BBCA 7.32089E+14 8.99036E+14 0.814
2020 8.79758E+14 1.05636E+15 0.833
2018 9.00507E+12 1.20931E+13 0.745
5 2019 BBMD 9.41975E+12 1.29002E+13 0.730
2020 1.01505E+13 1.41598E+13 0.717
2018 650,986,134,000,000 754,575,210,000,000 0.863
6 2019 BBNI 663,339,181,000,000 780,237,387,000,000 0.850
2020 714,611,911,000,000 818,227,668,000,000 0.873
2018 1.05318E+15 1.2342E+15 0.853
7 2019 BBRI 1.13941E+15 1.34308E+15 0.848
2020 1.22743E+15 1.42179E+15 0.863
2018 2.63784E+14 3.06436E+14 0.861
8 2019 BBTN 2.69452E+14 3.11777E+14 0.864
2020 3.21376E+14 3.61208E+14 0.890
2018 1.44822E+14 1.86762E+14 0.775
9 2019 BDMN 1.48117E+14 1.93534E+14 0.765
2020 1.57315E+14 2.0089E+14 0.783
2018 3.37092E+12 4.49712E+12 0.750
10 2019 BGTG 3.66974E+12 4.80974E+12 0.763
2020 4.22633E+12 5.36546E+12 0.763
2018 2.64612E+12 3.85417E+12 0.687
11 2019 BINA 4.04133E+12 5.26243E+12 0.768
2020 7.22054E+12 8.43769E+12 0.856
2018 104,035,920,000,000 120,191,387,000,000 0.866
12 2019 BJBR 105,920,991,000,000 123,536,474,000,000 0.857
2020 122,676,884,000,000 140,934,002,000,000 0.870
13 2018 BJTM 5.42172E+13 6.26891E+13 0.865
10
Kode
Leverage
No Tahun Perusaha Total Hutang Total Aset
(DAR)
an
2019 67,734,755,000,000 76,715,290,000,000 0.883
2020 73,614,504,000,000 83,619,452,000,000 0.880
2018 5.49328E+12 6.69402E+12 0.821
14 2019 BMAS 6.34065E+12 7.56958E+12 0.838
2020 8.82626E+12 1.01105E+13 0.873
2018 9.41953E+14 1.20225E+15 0.783
15 2019 BMRI 1.02575E+15 1.31825E+15 0.778
2020 1.15127E+15 1.42933E+15 0.805
2018 5,802,518,829,966,000 7,297,273,467,260,000 0.795
16 2019 BNBA 6,083,998,151,873,000 7,607,653,715,376,000 0.800
2020 6,128,138,202,911,000 7,637,524,325,854,000 0.802
2018 2.27201E+14 266,781,498,000,000 0.852
17 2019 BNGA 2.31173E+14 2.74467E+14 0.842
2020 2.39891E+14 280,943,605,000,000 0.854
2018 671,237,546,000,000 808,572,011,000,000 0.830
18 2019 BNII 688,489,442,000,000 845,605,208,000,000 0.814
2020 746,235,663,000,000 891,337,425,000,000 0.837
2018 130,440,930,000,000 1.52893E+14 0.853
19 2019 BNLI 137,413,908,000,000 1.61451E+14 0.851
2020 1.62655E+14 1.97726E+14 0.823
2018 23,532,846,000,000 3.07487E+13 0.765
20 2019 BSIM 2.63859E+13 3.65596E+13 0.722
2020 2.63722E+13 3.59643E+13 0.733
2018 76,562,034,000,000 101,341,224,000,000 0.755
21 2019 BTPN 142,608,793,000,000 181,631,385,000,000 0.785
2020 142,277,859,000,000 183,165,978,000,000 0.777
2018 7.61833E+13 8.69719E+13 0.876
22 2019 MAYA 8.10669E+13 9.34088E+13 0.868
2020 7.96035E+13 9.2518E+13 0.860
2018 6.99793E+13 8.37619E+13 0.835
23 2019 MEGA 8.52624E+13 1.00804E+14 0.846
2020 9.39945E+13 1.12203E+14 0.838
2018 149,154,640,000,000 173,582,894,000,000 0.859
24 2019 NISP 153,042,184,000,000 180,706,987,000,000 0.847
2020 176,467,884,000,000 206,297,200,000,000 0.855
2018 10,379,604,000,000 11,793,981,000,000 0.880
25 2019 NOBU 11,683,086,000,000 13,147,503,000,000 0.889
2020 12,218,080,000,000 13,737,934,000,000 0.803
10
Kode
Leverage
No Tahun Perusaha Total Hutang Total Aset
(DAR)
an
2018 1.66457E+14 2.07204E+14 0.790
26 2019 PNBN 1.66846E+14 2.11287E+14 0.782
2020 1.70607E+14 2.18067E+14 0.779
2018 23,081,225,000,000 29,631,693,000,000 4.323
27 2019 SDRA 30,000,672,000,000 6,940,436,000,000 0.812
2020 30,782,968,000,000 38,053,939,000,000 0.809
2018 2,049,483,000,000 12,039,275,000,000 0.170
28 2019 BTPS 2,439,054,000,000 15,383,038,000,000 0.159
2020 2,632,890,000,000 16,435,005,000,000 0.160
2018 8.54503E+11 8.77106E+12 0.097
29 2019 PNBS 5.83701E+11 1.11358E+13 0.052
2020 6.00932E+11 1.13021E+13 0.053
2018 5.49114E+11 6.64673E+11 0.826
30 2019 ARTO 639,878,000,000 1,321,057,000,000 0.484
2020 947,540,000,000 2,179,873,000,000 0.435
2018 1.34763E+13 1.59925E+13 0.843
31 2019 MCOR 1.60988E+13 1.88937E+13 0.852
2020 1.92189E+13 2.52356E+13 0.762
2018 2.76653E+12 3.89676E+12 0.710
32 2019 BSWD 2.84434E+12 4.00741E+12 0.710
2020 2.66369E+12 3.72136E+12 0.716
2018 8.78873E+12 9.48213E+12 0.927
33 2019 BEKS 7.5478E+12 8.09733E+12 0.932
2020 3.9757E+12 5.33728E+12 0.745
2018 1.0849E+13 3.78692E+13 0.286
34 2019 BRIS 1.188E+13 4.31235E+13 0.275
2020 1.74751E+13 5.77156E+13 0.303
10
Ukuran Perusahaan
Kode
No Tahun Total Aset Ukuran Perusahaan(X4)
Perusahaan
Kode
No Tahun Total Aset Ukuran Perusahaan(X4)
Perusahaan
Kode
No Tahun Total Aset Ukuran Perusahaan(X4)
Perusahaan
N 102
Negative -0,076
Kolmogorov-Smirnov Z 0,084
Normal PP Plot
Histogram
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Komisaris Independen 0,989 1,011
Komite Audit 0,655 1,526
Leverage 0,980 1,020
Ukuran Perusahaan 0,650 1,537
b
Model Summary
Change Statistics
Durbin-
Model R Square F Sig. F Watson
Change Change df1 df2 Change
1 0,561 30,931 4 97 0,000 0,724
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan(X4), Komisaris Independen
(X1), Leverage(DAR) X3, Komite Audit (X2)
b. Dependent Variable: Profitabilitas (Y)
2,
1
a. Predictors: (Constant), Lag_X4, Lag_X3, Lag_X1, Lag_X2
b. Dependent Variable: Lag_Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Komisaris
Independen 0,060 0,027 0,148 2,186 0,031
Komite Audit
0,007 0,002 0,263 3,168 0,002
Leverage
Ukuran -0,005 0,005 -0,068 -1,006 0,317
Perusahaan
0,009 0,001 0,562 6,738 0,000