Di Susun Oleh :
Rahmat Inggi
(16917220)
PENDAHULUAN
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang presenting atau tahap
presentase di depan pengadilan ketika kita menjadi seorang saksi ahli,
kesimpulan akan didapatkan ketika semua tahapan-tahapan satu demi satu
diatas telah dilalui dan diselesaikan dengan baik, terlepas dari ukuran
obyektifitas yang didapatkan, atau standar kebenaran yang diperoleh, minimal
bahan-bahan inilah yang nanti akan dijadikan modal untuk ke pengadilan.
Proses digital dimana bukti digital akan dipersidangkan, diuji otentifikasi dan
dikorelasikan dengan kasus yang sedang ditangani. Pada tahapan ini menjadi
penting, karena disinilah proses-proses yang telah dilakukan sebelumnya akan
diurai kebenaranya serta dibuktikan kepada hakim untuk mengungkap data dan
informasi kejadian.
Laporan ini nantinya yang akan diajukan dipengadilan untuk diuraikan yang bisa
memberatkan ataupun yang akan meringankan terdakwa/tersangka tergantun
kasus yang dihadapi.
Contoh Kasus
Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan peran CCTV (Close Circuit
Television) dalam mengungkap kasus kejahatan dalam perampokan pada Toko
Emas.
Dalam kasus tersebut telah di dapatkan barang bukti digital berupa rekaman hasil
ekstraksi DVR (Data Video Recording), DVR berfungsi untuk merekam gambar
dalam format digital kedalam harddisk, flashdisk, kartu memori dan lain-lain.
Setehah hasil ekstrasi didapatkan dari DVR maka langka selanjutnya adalan
proses imaging/bit-stream copy terhadap barang bukti, yaitu proses duplikasi
barang bukti ke dalam bentuk salinan (copy) yang identik ke media penyimpanan
yang lain agar data yang original masi tetap utuh selanjutnya dilakukan analisi
forensik video, setelah dilakukan analisi maka di dapatkan data-data sebagai
berikut.
Setelah data semua telah dikumpulkan dan laporan telah dibuat maka
langka selanjutnya adalah melakukan presentasi di muka pengadilan/di depan
penyidik, presentase dilakukan dengan menyajikan dan menguraikan secara detai
laporan penyelidikan dengan bukti-bukti yang sudah dianalisa secara mendalam
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum di pengadilan. Laporan yang
disajikan harus dicross chek langsung dengan saksi baik saksi yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung.
Dalam proses presentase ada beberapa hal penting yang perlu dicantumkan
pada saat presentase penyajian laporan ini antara lain :
Setelah semua proses di atas selesai dengan baik dan prosedural, selanjutnya
laporan hasil pemeriksaan secara digital forensic berikut barang bukti digital
diserahkan kembali kepada investigator atau lembaga pengirimnya. Pada tahapan
ini, proses serah terima barang bukti harus dicatat di log book dan formulir
penyerahan barang bukti yang dilengkapi dengan identitas jelas dan tanda tangan
petugas dari perwakilan lembaga yang menerima kembali barang bukti dan
petugas yang menyerahkanya, selain tanggal/waktu serah terima dan jumlah
spesifikasi teknis barang bukti tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
John, L.J (2012). Digital Forensics and Preservation, DPC Technology Watch
Series
Rayers, A dan Wiles, J, Best Damn Cybercrime and Digital Forensis, Syngress
Publishing Inc.
Al-Azhar, M.N. (2012) Digital Forensics Panduan Praktis Investigasi
Komputer, Salemba Infotek, Jakarta,