Anda di halaman 1dari 17

Dengan hormat,

Perkenankan kami, HONORATUS SILVESTER HUAR NONING, S.H., M.H., ANDRIOS


INSAN PRANOWO, S.H., BAGUS SATRIO, S.H., RACHMAT WIDODO, S.H. DANIEL
HENUKH, SH., SULAIMAN SAMBAS, S.H., dan SRI RAHAYU, SH., Advokat dan
Penasehat Hukum pada HSAP & Rekan, beralamat di Gedung Gajah Unit ABC Lantai 3
- B.5, Jalan Dr. Sahardjo No.Ill, Tebet, Jakarta Selatan, No. Telepon/Fax. : (021)
8294395, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri bertindak untuk dan atas nama
PT. TUNAS BOLA, yang dalam perbuatan hukum ini diwakili oleh ARIEF KURNIAWAN
selaku Direktur Utama, beralamat di Jalan Palmerah Selatan No. 33-37, Jakarta,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus No: 199/SK- HSAP/IV/2016, tertanggal 5 April 2016
(terlampir), selanjutnya disebut PENGGUGAT.

Dengan ini PENGGUGAT hendak mengajukan Gugatan Pemutusan Hubungan Kerja


terhadap 3 (tiga) orang karyawan perusahaan PENGGUGAT yaitu :

1. Nama : M. Arief Natakusumah


Jabatan : Staff to Director PT. Tunas Bola.
Alamat : Pesona Vienna Blok J3/47, Ciangsana, Gunung Putri
Kabupaten Bogor, Jawa Barat - 16968.
selanjutnya disebut TERGUGAT I.

2. Nama : Caesar Sardi


Jabatan : Digital Officer - Bola Digital Editorial Section/ Bola Daily
Editorial Departement PT. Tunas Bola.
Alamat : Jl. Lavionda II Blok F-12 No. 10 Sektor I 5 Rt.006 / Rw.002,
Kel. Lengkong Gudang Timur, Kec. Serpong, Tangerang-
15321.
selanjutnya disebut TERGUGAT II.

3. Nama : Ary Julianta Tridjaka


Jabatan : Reporter - Sports Weekly Editorial Section/ Bola
Weekly Editorial Departement PT. Tunas Bola.
Alamat : Komplek Mutiara Depok Blok PD No.4, Rt.011 / Rw.13, Kel.
Sukmajaya, Kec. Sukmajaya, Depok - 16412.
selanjutnya disebut TERGUGAT III.
Adapun alasan-alasan PENGGUGAT mengajukan Gugatan ini dapat diuraikan
sebagai berikut :

HUBUNGAN HUKUM ANTARA PENGGUGAT DENGAN TERGUGAT I. TERGUGAT II.


DAN TERGUGAT III.

1. Bahwa PENGGUGAT adalah perusahaan Perseroan Terbatas yang


didirikan dan tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia yang menjalankan
usahanya di bidang Media Massa khusus olahraga baik cetak maupun online
dengan produk antara lain : Harian BOLA, Tabloid BOLA, BolaVaganza dan
BOLANEWS.com.
2. Bahwa TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III adalah
karyawan yang bekerja pada perusahaan PENGGUGAT, yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. TERGUGAT I/M. Arief Natakusumah, berdasarkan Memo PT. Tunas Bola,
perihal : Pengangkatan Karyawan Tetap, nomor : PSK/030295, tanggal 1
Pebruari 1995.

Jabatan : Staff to Director - PT. Tunas Bola.


Masa Kerja : 21 Tahun 11 bulan
Upah terakhir : Rp. 10.914.038,- (sepuluh juta sembilan ratus empat
belas ribu tiga puluh delapan rupiah)
b. TERGUGAT II/Caesar Sardi, berdasarkan Memo PT. Tunas Bola,
perihal : Pengangkatan Karyawan Tetap, nomor : GMU-SK/161296, tanggal 1
Desember 1996.

Jabatan : Digital Officer - Bola Digital Editorial Section/ Bola


Daily Editorial Departement PT. Tunas Bola
Masa Kerja : 20 Tahun 3 bulan
Upah terakhir : Rp. 8.071.902,- (delapan juta tujuh puluh satu ribu
sembilan ratus dua rupiah)
c. TERGUGAT III/Ary Julianta Tridjaka, berdasarkan Memo PT. Tunas
Bola, perihal : Pengangkatan Karyawan Tetap, nomor : 003/SDM-
BOLA/KT/IX/99, tanggal 1 September 1999.
Jabatan : Reporter - Sports Weekly Editorial Section/ Bola
Weekly Editorial Departement PT. Tunas Bola.
Masa Kerja : 18 Tahun 7 bulan
Upah terakhir : Rp. 7.752.744,- (tujuh juta tujuh ratus lima puluh dua
ribu tujuh ratus empat puluh empat rupiah)

Selanjutnya TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III secara bersama-


sama dalam gugatan a quo cukup disebut PARA TERGUGAT.

RESTRUKTURISASI ORGANISASI PT. TUNAS BOLA OLEH PENGGUGAT.

3. Bahwa pada bulan Oktober 2015, PENGGUGAT (selaku unit usaha


di bawah kelompok manajemen Kompas Gramedia) melakukan evaluasi terhadap
produk yang diterbitkan oleh PENGGUGAT selama 5 (lima) tahun terakhir, dan
terhadap prospek bisnis dari PENGGUGAT untuk selanjutnya. Berdasarkan hasil
evaluasi tersebut diperlukan bagi PENGGUGAT untuk melakukan restrukturisasi
terhadap organisasi, jumlah maupun kualifikasi sumber daya manusia yang
dibutuhkan dalam perusahaan PENGGUGAT.

4. Bahwa kemudian pada tanggal 19 Oktober 2015, PENGGUGAT


menerbitkan Surat Keputusan No. SK-DIR/BOLA/Ol.lO-15 tentang Restrukturisasi
dan Rasionalisasi PT. Tunas Bola, tanggal 19 Oktober 2015 jo. Lampiran SK Direksi
No. SK-DIR/BOLA/Ol.10-15 tentang Perhitungan Hak dan Kewajiban Pemutusan
Hubungan Kerja Karyawan PT. Tunas Bola, tanggal 19 Oktober 2015 jo. SK Direksi
No. SK-DIR/BOLA/Ol.10-15 tentang Seleksi dan Pemetaan, tanggal 19 Oktober
2015 (selanjutnya disebut Surat Keputusan Restrukturisasi), yang antara lain
menetapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Penerbitan produk berupa media cetak yang merupakan strategi bisnis


untuk tahun 2016 adalah : Tabloid BOLA (terbit sekali seminggu pada hari
Kamis dengan format 40 halaman); Bola Sabtu (terbit sekali seminggu pada
hari Sabtu dengan format 16 halaman); Majalah Bola Vaganza (terbit sekali
sebulan dengan format 100 halaman).

b. PENGGUGAT menghentikan penerbitan produk Harian BOLA yang efektif


berlaku sejak tanggal 1 November 2015, sehingga PENGGUGAT akan
melakukan perampingan (rasionalisasi) terhadap jumlah karyawan yang
menyesuaikan dengan organisasi perusahaan PENGGUGAT yang akan dibuat
selanjutnya.

c. Pengakhiran hubungan kerja terhadap karyawan PENGGUGAT


diselesaikan selambat-lambatnya dilakukan pada tanggal 31 Desember 2015,
sehingga bagi karyawan yang hubungan kerjanya berakhir maka akan
memperoleh

Perhitungan kompensasi bagi karyawan Perhitungan kompensasi bagi


yang pengakhiran hubungan kerjanya karyawan yang pengakhiran hubungan
sebelum 1 Desember 2015 kerjanya setelah 1 Desember 2015
a. 2x uang pesangon (UP) a. 2x uang
b. 1x uang penghargaan
pesangon (UP)
masa kerja (UPMK) b. 1x uang
c. Uang penggantian hak
penghargaan masa kerja
(sisa cuti tahunan, 15% x (2UP +
(UPMK)
1UPMK) c. Uang
d. TKK (Danamon),
penggantian hak (sisa cuti
DPKG/PPIP, JHT
tahunan, 15% x (2UP +
e. 3 bulan upah
1UPMK)
d. TKK
(Danamon), DPKG/PPIP, JHT
5. Bahwa dengan adanya Surat Keputusan Restrukturisasi tersebut
secara langsung berdampak pada perubahan terhadap beberapa hal dalam
perusahaan PENGGUGAT, antara lain yaitu :
a. produk yang diterbitkan oleh PENGGUGAT sebelum adanya Surat
Keputusan Restrukturisasi, meliputi : Harian BOLA, Tabloit BOLA,
BolaVaganza, akan tetapi dengan adanya Surat Keputusan Restrukturisasi
maka produk yang diterbitkan oleh PENGGUGAT meliputi : Tabloid BOLA (terbit
sekali seminggu pada hari Kamis dengan format 40 halaman); Bola Sabtu
(terbit sekali seminggu pada hari Sabtu dengan format 16 halaman); Majalah
Bola Vaganza (terbit sekali sebulan dengan format 100 halaman).
Terdapat produk Harian BOLA yang sudah tidak diterbitkan berdasarkan Surat
Keputusan Restrukturisasi, karena sejak tanggal 1 November 2015
diberhentikan produksinya.

b. struktur organisasi yang berlaku pada perusahaan PENGGUGAT,


yaitu :

- sebelum Surat Keputusan Restrukturisasi yaitu berdasarkan Surat


Keputusan No. 001/SK-DIR-SHM/II-14 tentang Perubahan Struktur
Organisasi Dan Posisi Unit Bisnis Sports & Health Media (SHM), tertanggal
1 Pebruari 2014 (selanjutnya disebut Surat Keputusan 2014), mengatur
antara lain yaitu : adanya Staff to Director dan Department serta Section
dalam Editorial Division pada perusahaan PENGGUGAT terdiri dari : 4
(empat) Department dan 10 (sepuluh) Section. Adapun Department dan
Section tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Department Section
Bola Daily Editorial Department OLE! International Editorial Section
OLE! Nasional Editorial Section
OLYMPIC Editorial Section
Cartoon Editorial Section
Bola Digital Editorial Section
Magazine Editorial Department Bola Vaganza & Licensed Media
Editorial Section
Bola Weekly Editorial Department Sports Weekly Editorial Section
Supporting Editorial Department Photo Editorial Section
Artistic Section
Sports Information Center (SIC)
Section
- akan tetapi setelah Surat Keputusan Restrukturisasi yaitu
berdasarkan Surat Keputusan No. 00l/SK-DIR-BOLA/II-16 tentang
Perubahan Struktur Organisasi Dan Posisi Unit Bisnis BOLA, tertanggal 1
Pebruari 2016 (selanjutnya disebut Surat Keputusan 2016), telah
dilakukan perubahan-perubahan, yaitu : tidak terdapat lagi posisi Staff to
Director dan keberadaan Editorial Division yang sebelumnya berdasarkan
Surat Keputusan 2014 terdiri dari 4 (empat) Department dan 10 (sepuluh)
Section pada perusahaan PENGGUGAT, dikurangi menjadi terdiri dari : 2
(dua)
Department dan 5 (lima) Section. Adapun Department dan Section tersebut
terdiri dari :

Department Section
Bola Print Editorial Department OLE! International Editorial Section
OLE! Nasional Editorial Section
OLYMPIC Editorial Section
Photo Editorial Section
Artistic Section
Bola Digital Editorial Department -

c. Terhadap struktur organisasi dari PARA TERGUGAT berdasarkan Surat


Keputusan 2016 telah ditiadakan, yaitu :
- Posisi Staff to Director untuk TERGUGAT I/M. Arief Natakusumah,
telah ditiadakan dalam Surat Keputusan 2016.
- Departemen : Bola Daily Editorial Department dan Section : Bola
Digital Editorial Section sebagai departemen TERGUGAT II/Caesar Sardi,
telah ditiadakan dalam Surat Keputusan 2016.
- Departemen : Bola Weekly Editorial Department dan Section :
Sports Weekly Editorial Section sebagai departemen TERGUGAT III/Ary
Julianta Tridjaka, telah ditiadakan dalam Surat Keputusan 2016.

d. Produk-produk yang diterbitkan oleh PENGGUGAT sebelum adanya Surat


Keputusan Restrukturisasi menjadi tanggung jawab masing-masing
departemen, yaitu : Bola Daily Editorial Department bertanggung jawab
menerbitkan Harian BOLA, Magazine Editorial Department bertanggung jawab
menerbitkan Tabloit BOLA, Bola Weekly Editorial Department
bertanggungjawab menerbitkan BolaVaganza.

Setelah adanya Surat Keputusan Restrukturisasi dan berdasarkan Surat


Keputusan 2016, maka terhadap produk yang akan diterbitkan oleh
PENGGUGAT meliputi : Tabloid BOLA (terbit sekali seminggu pada hari Kamis
dengan format 40 halaman); Bola Sabtu (terbit sekali seminggu pada hari Sabtu
dengan format 16 halaman); Majalah Bola Vaganza (terbit sekali sebulan
dengan format 100 halaman), hanya menjadi tanggungjawab 1 (satu)
departemen saja untuk menerbitkan 3 (tiga) produk tersebut yaitu Bola Print
Editorial Department.

Dengan demikian jelas bahwa PENGGUGAT berupaya melakukan


restrukturisasi organisasi yang menunjang fokus strategi bisnis 2016
perusahaan PENGGUGAT, yang berdampak pada adanya perampingan
dan/atau pengurangan sumber daya manusia dengan menyesuaikan pada
kebutuhan perusahaan PENGGUGAT.

PEMBERITAHUAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PENGGUGAT DAN


PERUNDINGAN-PERUNDINGAN.

6. Bahwa atas terbitnya Surat Keputusan Restrukturisasi tersebut, pada


tanggal 19 Oktober 2015, pukul 11.00 WIB, dilaksanakan Town Hall Meeting,
bertempat di Kantor PENGGUGAT, ruang rapat redaksi, lantai 5, Gedung Kompas
Gramedia, Jl. Palmerah Barat, No. 33-37, Jakarta Pusat, 10270, antara
PENGGUGAT dengan seluruh karyawan (termasuk PARA TERGUGAT) yang
sebelumnya telah diberitahukan kepada seluruh karyawan pada tanggal 16 Oktober
2015 melalui email (surat elektronik) kepada seluruh karyawan, pengumuman
dinding dan koordinasi langsung dari pimpinan unit kerja masing-masing. Dalam
pertemuan tersebut, PENGGUGAT menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
a. berdasarkan hasil evaluasi produk yang telah disampaikan kepada CEO
Kompas Gramedia pada Business Process Review (BPR) semester 1 dan 2,
perusahaan mengalami kerugian;
b. hasil penjualan produk Harian BOLA yang telah berjalan di tahun ketiga ini
terus mengalami penurunan dan sangat membebani biaya produksi;
c. Harian BOLA secara resmi berhenti terbit per tanggal 1 November 2015;
dan
d. informasi selanjutnya akan disampaikan kemudian setelah ada keputusan
tindak lanjut.

7. Bahwa atas informasi yang disampaikan PENGGUGAT kepada seluruh


karyawan (termasuk PARA TERGUGAT) sebagaimana angka 6 di atas, tidak ada
pertanyaan, tanggapan ataupun keberatan dari seluruh karyawan (termasuk PARA
TERGUGAT).
8. Bahwa kemudian tanggal 26 Oktober 2015 dilakukan Town Hall Meeting
ke-2 antara PENGGUGAT dengan seluruh karyawan (termasuk PARA
TERGUGAT) sebagai tindak lanjut dari Town Hall Meeting ke-1 tanggal 19 Oktober
2015 dan PENGGUGAT menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

a. Fokus strategi bisnis 2016 yaitu :


- Tabloid BOLA (terbit sekali seminggu pada hari Kamis dengan
format 40 halaman);
- Bola Sabtu (terbit sekali seminggu pada hari Sabtu dengan format
16 halaman); dan
- Majalah BolaVaganza (terbit sekali sebulan dengan format 100
halaman).
b. Dilaksanakan restrukturisasi organisasi PT. Tunas Bola, sehingga
perlu dilakukan peninjauan proses bisnis dan perubahan struktur organisasi,
jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan.
c. Perampingan jumlah karyawan dilakukan sesuai kebutuhan
organisasi yang baru dengan juga mempertimbangkan potensi karyawan
yang dapat memenuhi jumlah dan kualifikasi kebutuhan organisasi.
d. Proses pengakhiran hubungan kerja diselesaikan selambat-
lambatnya sebelum tanggal 31 Desember 2015 dan bisa dimulai per tanggal
1 November 2015.
e. Mengenai kompensasi bagi karyawan yang akan diakhiri hubungan
kerjanya dengan perhitungan sebagai berikut:

Perhitungan kompensasi bagi karyawan Perhitungan kompensasi bagi


yang pengakhiran hubungan kerianva kaiyawan yang pengakhiran
sebelum 1 Desember 2015 hubungan kerianva setelah 1
Desember 2015
a. 2x uang pesangon (UP) a. 2x uang pesangon (UP)
b. 1x uang penghargaan masa kerja b. 1x uang penghargaan masa
(UPMK) kerja (UPMK)
c. Uang penggantian hak (sisa cuti c. Uang penggantian hak (sisa
tahunan, 15% x (2UP + 1UPMK) cuti tahunan, 15% x (2UP +
d. TKK (Danamon), DPKG/PPIP, JHT
1UPMK)
e. 3 bulan upah
d. TKK (Danamon), DPKG/PPIP,
JHT
9. Bahwa atas informasi yang disampaikan PENGGUGAT kepada seluruh
karyawan (termasuk PARA TERGUGAT) sebagaimana angka 8 di atas, tidak ada
pertanyaan, tanggapan ataupun keberatan dari seluruh karyawan (termasuk PARA
TERGUGAT).

10. Bahwa pada tanggal 11 November 2015, PENGGUGAT bertemu


dengan seluruh
karyawan (termasuk PARA TERGUGAT) di ruang kerja Pimpinan HR di Lantai 4
kantor PT. Tunas Bola, Gd. Kompas Gramedia, dan PENGUGAT menyatakan
sesuai kebutuhan organisasi perusahaan PENGGUGAT selanjutnya, maka
sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang karyawan (termasuk PARA TERGUGAT) akan
diakhiri hubungan kerjanya.
Pada pertemuan tersebut merupakan awal perundingan bipartit terhadap 31 (tiga
puluh satu) orang karyawan (termasuk PARA TERGUGAT) tersebut yang akan
diakhiri hubungan kerjanya. Dari perundingan tersebut sebanyak 16 karyawan
(tidak termasuk PARA TERGUGAT) menerima untuk diakhiri hubungan kerjanya
sebelum tanggal 1 Desember 2015 dengan menerima kompensasi dan kebijakan
sesuai dengan Lampiran SK Direksi No. SK-DIR/BOLA/Ol. 10-15 tentang
Perhitungan Hak dan Kewajiban Pemutusan Hubungan Keija Karyawan PT. Tunas
Bola, tanggal 19 Oktober 2015, sehingga masih tersisa 15 (lima belas) orang
karyawan (termasuk PARA TERGUGAT) yang menolak diakhiri hubungan kerjanya,
dan oleh karenanya PENGGUGAT menjadwalkan ulang lagi untuk dilakukan
perundingan bipartit.

11. Bahwa untuk jadwal perundingan bipartit selanjutnya PENGGUGAT telah


memberitahukan undangan kepada ke-15 (lima belas) orang karyawan (termasuk
PARA TERGUGAT) tersebut ke meja kerja, ke rumah tinggal sesuai alamat yang
tersimpan dalam database perusahaan serta melalui pesan singkat SMS ke no
Hand Phone masing-masing karyawan. Akan tetapi pada hari yang dijadwalkan, ke-
15 (lima belas) orang karyawan (termasuk PARA TERGUGAT) tidak datang
memenuhi undangan bipartit.
12. Bahwa selanjutnya PENGGUGAT mencatatkan perselisihan pemutusan
hubungan kerja ini ke Kantor Suku Dinas Tenaga keija Walikota Madya Jakarta
Pusat pada tanggal 1 Desember 2015. Dan disisi lain PENGGUGAT mendapat
informasi bahwa ke-15 (lima belas) orang karyawan (termasuk PARA TERGUGAT)
juga mencatatkan perselisihan pemutusan hubungan kerja ke Kantor Suku Dinas
Tenaga Kerja Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 30 November 2015.

13. Bahwa selanjutnya terhadap perselisihan pemutusan hubungan kerja


antara PENGGUGAT dengan ke-15 (lima belas) orang karyawan (termasuk PARA
TERGUGAT) dimediasikan oleh Mediator Hubungan Industrial pada Kantor Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta, akan tetapi dalam mediasi
tersebut tidak tercapai kesepakatan antara PENGGUGAT dengan ke-15 (lima
belas) orang karyawan (termasuk PARA TERGUGAT), sehingga Mediator
Hubungan Industrial mengeluarkan Anjuran, Nomor : 13/ANJ/D/III/2016, tanggal 10
Maret 2016 (selanjutnya disebut Anjuran), yang berbunyi sebagai berikut :

MENGANJURKAN
I. Agar Pengusaha PT. Tunas Bola memanggil Pekerja Sdr. Simon G
Hutagalung dkk (15 orang) untuk bekerja kembali di Perusahaan PT. Tunas
Bola pada posisi yang sama.
II. Agar pengusaha PT. Tunas Bola membayar upah dan hak-hak
pekerja selama pekerja tidak di pekerjakan.
III. Pekerja sebagaimana tersebut pada angka Romawi I agar melapor
ke Perusahaan, kesediaan kembali bekerja seperti biasa.
IV. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban secara tertulis atas
anjuran tersebut selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari
kerja setelah diterima surat anjuran ini,
a. Apabila para pihak dapat menerima anjuran ini, maka Mediator
Hubungan Industrial akan membantu membuat Perjanjian Bersama.
b. apabila kedua belah pihak atau salah satu pihak menolak anjuran
ini maka para pihak atau salah satu pihak dapat melanjutkan
penyelesaian perselisihan ini kepada Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
14. Bahwa atas Anjuran tersebut, PENGGUGAT telah menyampaikan
penolakannya terhadap Anjuran tersebut sebagaimana Surat Nomor : 06.03/HR-
BOLA/S.Eks/III-16 tanggal 30 Maret 2016 yang dikirimkan dan telah diterima oleh
Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta.

15. Bahwa meskipun proses mediasi di Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja
Provinsi DKI Jakarta tidak tercapai kesepakatan bersama untuk pengakhiran
hubungan kerja antara PENGGUGAT dengan ke-15 (lima belas) orang karyawan
(termasuk PARA TERGUGAT), akan tetapi PENGGUGAT dengan itikad baik tetap
mengupayakan terjadinya kesepakatan bersama untuk pengakhiran hubungan
kerja dengan ke-15 (lima belas) orang karyawan (termasuk PARA TERGUGAT)
tersebut yang terlaksana pada tanggal 28 Maret 2016, sebagaimana
ditandatanganinya Berita Acara Pertemuan oleh ke-15 (lima belas) orang karyawan
(termasuk PARA TERGUGAT) dengan PENGGUGAT.

16. Bahwa selanjutnya, tanggal 31 Maret 2016 dilakukan pertemuan antara


PENGGUGAT dengan ke-15 (lima belas) orang karyawan (termasuk PARA
TERGUGAT) dan PENGGUGAT tetap pada pendiriannya yaitu melakukan
pengakhiran hubungan kerja dan dalam pertemuan tersebut 12 (duabelas) orang
karyawan (tidak termasuk PARA TERGUGAT) menyatakan menerima dilakukan
pengakhiran hubungan kerjanya yang kemudian ditindaklanjuti dengan
kesepakatan pengakhiran hubungan kerja yang dituangkan dalam Perjanjian
Bersama tertanggal 1 April 2016, sehingga tersisa 3 (tiga) orang karyawan yaitu
PARA TERGUGAT yang menolak diakhiri hubungan kerjanya.

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PENGGUGAT TERHADAP PARA


TERGUGAT TELAH SESUAI DENGAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BERLAKU.

17. Bahwa senyatanya PENGGUGAT dalam melakukan pengakhiran


hubungan kerja terhadap PARA TERGUGAT telah didasari pada alasan-alasan
yang rasional dari PENGGUGAT, yaitu :
a. PENGGUGAT harus melakukan restrukturisasi organisasi perusahaan
PENGGUGAT demi tercapainya prospek bisnis perusahaan PENGGUGAT ke
depannya, sehingga perusahaan PENGGUGAT perlu melakukan restrukturisasi
dan rasionalisasi dengan melakukan perubahan struktur organisasi, jumlah
maupun kualifikasi sumber daya manusia sesuai kebutuhan organisasi baru
yang efektif dan efisien untuk menunjang kelangsungan usaha.

b. Berdasarkan Surat Keputusan 2016 sebagaimana telah diuraikan pada


angka 5 gugatan a quo, jelas terlihat bahwa posisi dari PARA TERGUGAT
memang telah ditiadakan dalam struktur organisasi yang baru. Sehingga sangat
beralasan adanya pemutusan hubungan kerja antara PENGGUGAT dengan
PARA TERGUGAT.

c. Dalam pemberian kompensasi terhadap para karyawan yang telah


sepakat diakhiri hubungan kerjanya, PENGGUGAT dengan itikad yang baik
tidak hanya memberikan kompensasi sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, melainkan juga memberikan kebijakan lainnya bagi para
karyawan yang telah diakhiri hubungan kerjanya tersebut.

d. Telah dilakukan upaya perundingan bipartit oleh PENGGUGAT dengan


PARA TERGUGAT sejak tanggal 11 November 2015 sampai dengan gugatan a
quo didaftarkan, akan tetapi tidak terdapat kesepakatan meskipun
PENGGUGAT telah memberikan penawaran kepada PARA TERGUGAT dalam
pertemuan tanggal 31 Maret 2016 dengan jumlah kompensasi yang melebihi
dari ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

e. PENGGUGAT telah menegaskan dalam gugatan a quo akan memberikan


kompensasi terhadap PARA TERGUGAT sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, sehingga seharusnya PARA TERGUGAT tidak
membuat berlarut-larutnya proses pemutusan hubungan kerjanya dengan
PENGGUGAT. Dengan berlarut-larutnya pemutusan hubungan kerja
sebagaimana dalam gugatan a quo, dapat terlihat adanya itikad tidak baik dari
PARA TERGUGAT yang patut diduga dapat merugikan PENGGUGAT.
18. Bahwa berdasarkan uraian di atas, mengacu pada Alinea ke-3 Penjelasan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (selanjutnya disebut UU PPHI) jo. ketentuan
Pasal 14 UU PPHI jo. ketentuan Pasal 151 ayat (3), Pasal 152 ayat (3), Pasal 164
ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan (selanjutnya disebut UU Ketenagakerjaan) yang berbunyi
sebagai berikut :
Frasa dari penjelasan umum. dalam bagian alinea (3). Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
Dalam hal salah satu pihak tidak menghendaki lagi untuk terikat dalam hubungan
kerja tersebut, maka sulit bagi para pihak untuk tetap mempertahankan
hubungan yang harmonis. Oleh karena itu perlu dicari jalan keluar yang terbaik
bagi kedua belah pihak untuk menentukan bentuk penyelesaian, sehingga
Pengadilan Hubungan Industrial yang diatur dalam undang-undang ini akan
dapat menyelesaikan kasus-kasus Pemutusan Hubungan Kerja yang tidak
diterima oleh salah satu pihak.
Pasal 14 UU PPHI
(1)Dalam hal anjuran tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(2) huruf a ditolak oleh salah satu pihak atau para pihak, maka para pihak
atau salah satu pihak dapat melanjutkan penyelesaian perselisihan ke
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri setempat.
(2)penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilaksanakan dengan pengajuan gugatan oleh salah satu pihak di
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri setempat.
Pasal 151 ayat (3) UU Ketenagakerjaan
Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud ayat (2) benar-benar tidak
menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan
kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Pasal 152 ayat (3) UU Ketenagakerjaan
Penetapan atas permohonan pemutusan hubungan kerja hanya dapat diberikan
oleh lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial jika temyata
maksud untuk memutuskan hubungan kerja telah dirundingkan, tetapi
perundingan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan.
Pasal 164 ayat (3) UU Ketenagakerjaan
Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh
karena perusahaan tutup bukan karena mengalami kerugian 2 (dua) tahun
berturut-turut atau bukan karena keadaan memaksa (force majeur) tetapi
perusahaan melakukan efisiensi, dengan ketentuan pekerja/buruh berhak atas
uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan
uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).

maka sudah tepat dan benar PENGGUGAT mengajukan Gugatan Pemutusan


Hubungan Kerja terhadap PARA TERGUGAT, dikarenakan PENGGUGAT telah
melakukan peninjauan proses bisnis dan perubahan terhadap struktur organisasi
yang menunjang fokus PENGGUGAT pada strategi bisnis 2016, sehingga
PENGGUGAT melakukan penutupan produk Harian Bola yang berdampak pada
perampingan dan/atau pengurangan sumber daya manusia untuk menyesuaikan
kebutuhan organisasi yang efektif dan efisien guna menunjang kelangsungan
usaha PENGGUGAT.

Oleh karenanya, PENGGUGAT memohon kepada Ketua Pengadilan Hubungan


Industrial DKI Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja kepada PARA TERGUGAT dengan segala akibat
hukumnya terhitung sejak tanggal 31 Desember 2015 sebagaimana telah
PENGGUGAT tegaskan dalam Surat Keputusan Restrukturisasi.

19. Bahwa dengan demikian terhitung sejak tanggal 31 Desember 2015,


Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh PENGGUGAT kepada PARA
TERGUGAT efektif berlaku, sehingga PARA TERGUGAT mendapatkan hak-hak
nya sebagaimana ditentukan oleh Pasal 164 ayat (3) jo. Pasal 156 ayat (2) jo. Pasal
156 ayat (3) jo. Pasal 156 ayat (4) UU Ketenagakerjaan, yang perhitungannya
sebagai berikut:
a. TERGUGAT I dengan Upah terakhir : Rp. 10.914.038,-
Uang Pesangon (UP)
= 2 (dua) kali 9 (sembilan) bulan upah
= 2 x9 x Rp. 10.914.038,-
= Rp. 196.452.684,-
Uang Masa Penghargaan Masa Kerja (UMPMK)
= 1 (satu) kali 8 (delapan) bulan upah
= 1 x8xRp. 10.914.038,-
= Rp. 87.312.304,-
Uang Penggantian Hak (UPH)
= 15% x (UP + UMPMK)
= 15% x (Rp. 196.452.684,- + Rp. 87.312.304,-)
= Rp. 42.564.748,-

Total = Rp. 326.329.736,-

b. TERGUGAT II dengan Upah terakhir : Rp. 8.071.902,-


Uang Pesangon (UP)
= 2 (dua) kali 9 (sembilan) bulan upah
= 2 x 9 x Rp. 8.071.902,-
= Rp. 145.294.236,-
Uang Masa Penghargaan Masa Kerja (UMPMK)
= 1 (satu) kali 7 (tujuh) bulan upah
= 1 x 7 x Rp. 8.071.902,-
= Rp. 56.503.314,-
Uang Penggantian Hak (UPH)
= 15% x (UP + UMPMK)
= 15% x (Rp. 145.294.236,- + Rp. 56.503.314,-)
= Rp. 30.269.632,-
Total = Rp. 232.067.182,-

c. TERGUGAT III dengan Upah terakhir : Rp. 7.752.744,-


Uang Pesangon (UP)
= 2 (dua) kali 9 (sembilan) bulan upah
= 2 x 9 x Rp. 7.752.744,-
= Rp. 139.549.392,-
Uang Masa Penghargaan Masa Kerja (UMPMK)
= 1 (satu) kali 7 (tujuh) bulan upah
= 1 x 7 x Rp. 7.752.744,-
= Rp. 54.269.208,-
Uang Penggantian Hak (UPH)
= 15% x (UP + UMPMK)
= 15% x (Rp. 139.549.392,- + Rp. 54.269.208,-)
= Rp. 29.072.790,-

Total = Rp. 222.891.390,-

Berdasarkan seluruh uraian alasan-alasan tersebut di atas, mohon Ketua Pengadilan


Hubungan Industrial DKI Jakarta Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
memeriksa dan mengadili perkara ini, memberikan putusan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan PENGGUGAT dapat melakukan pemutusan hubungan kerja
terhadap PARA TERGUGAT berdasarkan Surat Keputusan No. SK-DIR/BOLA/01.
10-15 tentang Restrukturisasi dan Rasionalisasi PT. Tunas Bola, tanggal 19
Oktober 2015.
3. Menyatakan hubungan hukum ketenagakerjaan antara PENGGUGAT
dengan PARA TERGUGAT berakhir karena Pemutusan Hubungan Kerja dengan
segala akibat hukumnya terhitung sejak tanggal 31 Desember 2015;
4. Memerintahkan PENGGUGAT untuk membayar hak-hak yang diperoleh
PARA TERGUGAT akibat Pemutusan Hubungan Kerja, sebagai berikut :

a. TERGUGAT I dengan Upah terakhir : Rp. 10.914.038,-


Uang Pesangon (UP)
= 2 (dua) kali 9 (sembilan) bulan upah
= 2 x9xRp. 10.914.038,-
= Rp. 196.452.684,-
Uang Masa Penghargaan Masa Kerja (UMPMK)
= 1 (satu) kali 8 (delapan) bulan upah
= 1 x8xRp. 10.914.038,-
= Rp. 87.312.304,-
Uang Penggantian Hak (UPH)
= 15% x (UP + UMPMK)
= 15% x (Rp. 196.452.684,- + Rp. 87.312.304,-)
= Rp. 42.564.748, -
Total = Rp. 326.329.736,-
b. TERGUGAT II dengan Upah terakhir : Rp. 8.071.902,-
Uang Pesangon (UP)
= 2 (dua) kali 9 (sembilan) bulan upah
= 2x9xRp. 8.071.902,-
= Rp. 145.294.236,-
Uang Masa Penghargaan Masa Kerja (UMPMK)
= 1 (satu) kali 7 (tujuh) bulan upah
= 1 x7xRp. 8.071.902,-
= Rp. 56.503.314,-
Uang Penggantian Hak (UPH)
= 15% x (UP + UMPMK)
= 15% x (Rp. 145.294.236,- + Rp. 56.503.314,-)
= Rp. 30.269.632,-
Total = Rp. 232.067.182,-

c. TERGUGAT III dengan Upah terakhir : Rp. 7.752.744,-


Uang Pesangon (UP)
= 2 (dua) kali 9 (sembilan) bulan upah
= 2 x 9 x Rp. 7.752.744,-
= Rp. 139.549.392,-
Uang Masa Penghargaan Masa Kerja (UMPMK)
= 1 (satu) kali 7 (tujuh) bulan upah
= 1 x 7 x Rp. 7.752.744,-
= Rp. 54.269.208,-
Uang Penggantian Hak (UPH)
= 15% x (UP + UMPMK)
= 15% x (Rp. 139.549.392,- + Rp. 54.269.208,-)
= Rp. 29.072.790,-
Total = Rp. 222.891.390,-

Dengan total pembayaran yang harus dilakukan oleh PENGGUGAT adalah sebesar
Rp. 781.288.308,- (tujuh ratus delapan puluh satu juta dua ratus delapan puluh
delapan ribu tiga ratus delapan rupiah).

5. Memerintahkan PENGGUGAT untuk tidak membayar upah proses kepada PARA


TERGUGAT sampai adanya putusan yang telah berkekuatan hukum tetap.
6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
meskipun adanya upaya hukum (uitvoerbaar bij voorraad).
7. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar biaya perkara.

Atau :

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain,
mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Anda mungkin juga menyukai