Anda di halaman 1dari 13

PENGADILAN NIAGA

Yurisdiksi
• Perkara Kepailitan tidak mengenal upaya
banding.
• Upaya hukum bagi pihak yang tidak puas adalah
Kasasi
• Lingkupnya meliputi Perkara Kepailitan dan HKI
• Idealnya memasukkan juga perkara perniagaan
lainnnya, seperti, Perkara Persaingan Usaha, dan
Perlindungan Konsumen
Arbitrase vs Pengadilan Niaga
• Dalam perkara PT Putra Putri Fortuna Windu vs
PT Environmental Network Indonesia, Mahkamah
Agung dalam:
– Kasasi memutuskan, berdasarkan Pasal 615 dan 616
RV yang menjadi kewenangan Arbitrase adalah
perselisihan mengenai hak-hak yang dapat dikuasai
secara bebas oleh pihak, yang artinya tidak ada
peraturan perundang-undangan yang telah mengatur
hak tersebut
– PK memutuskan, Kewenangan absolut arbitrase
sebagai extra judicial tidak dapat mengesampingkan
kewenangan khusus pengadilan niaga (extraordinary)
Hukum Acara
• Pasal 229 ayat (1) menyebutkan “Kecuali
ditentukan lain dengan undang-undang,
Hukum Acara Perdata berlaku pula terhadap
Pengadilan Niaga”
• Maksudnya, apabila Undang-Undang
Kepailitan bersifat diam atau tidak mengatur
mengenai hal-hal tertentu yang menyangkut
acara pengajuan permohonan pernyataan
pailit, maka yang harus dirujuk adalah HIR.
Alur Pemeriksaan Perkara
Didaftarkan
pada tanggal
permohonan
didaftarkan

2 hari setelah 60 hari


Perubahan 3 hari 20 hari setelah
pendaftaran
setelah setelah tanggal Salinan putusan
diajukan permohonan
pendaftaran pendaftaran pendaftaran harus dikirim
disampaikan
Panitera
melalui kepada Ketua
menentukan
, sidang putusan atas kepada para
Pengadilan pertama permohonan pihak max 3 hari
Panitera Niaga
hari sidang harus digelar pailit harus setelah putusan
sudah
dibacakan

Kasasi Max 8
hari setelah
putusan
Sifat Memudahkan
• Pembuktian Sederhana
• Putusan tingkat pertama bersifat serta-merta
(uitvoerbaar bij vooraad)
Pembuktian Sederhana
• Pasal 8 ayat (1), menyebutkan “Permohonan pailit
harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan
yang terbukti secara sederhana bahwa pasal 2 ayat (1)
telah terpenuhi”
• Penjelasan Pasal 8 ayat (1), menyebutkan “Yang
dimaksud dengan fakta atau keadaan yang terbukti
secara sederhana adalaj adanya dua atau lebih kreditor
atau fakta utang yang telah jatuh waktu dan tidak
dibayar. Sedangkan perbedaan besarnya jumlah
hutang yang didalilkan oleh pemohon dan termohon
tidak menghalangi dijatuhkannya putusan.”
Pembuktian Sederhana
• Putusan Mahkamah Agung RI No. 32K/N/1999
dalam perkara kepailitan antara PT Bank
Internasional Indonesia vs Abu Hermanto,
Wahyu Budiono dan PT. Surya Andalas
Corporation
• Apabila pembuktian tidak sederhana, maka
pokok sengketa harus dibuktikan di
Pengadilan Negeri.
Uitvoerbaar bij Vooraad
• Putusan Pengadilan Niaga memiliki daya
“Serta-Merta”, artinya sekalipun putusan
belum mempunyai kekuatan hukum tetap
(inkracht) putusan tersebut telah seketika
dapat dieksekusi oleh kurator sekalipun
diajukan upaya hukum kasasi atau PK
Dasar Hukum
• Pasal 8 ayat (7) menyebutkan, “Putusan atas
permohonan pernyataan pailit … harus diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum dan dapat
dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun terhadap
putusan tersebut diajukan upaya hukum.”
• Pasal 16 ayat (1) menyebutkan, “Kurator
berwenang melaksanakan tugas pengurusan dan
atau pemberesan atas harta pailit, meskipun
terhadap putusan tersebut diajukan kasasi atau
peninjauan kembali”
Uitvoerbaar bij Vooraad
• Jika Mahkamah Agung membatalkan Putusan
Pengadilan Niaga, maka berdasarkan Pasal 16
ayat (2), Segala perbuatan kurator sebelum
atau pada tanggal kurator menerima
pemberitahuan tentang putusan pembatalan,
adalah tetap sah dan mengikat bagi debitur.
Kewajiban Kurator setelah Putusan
• Maksimal 5 hari setelah tanggal putusan
Kurator Wajib mengumumkan Ikhtisar
Putusan dalam Berita Negara dan paling
sedikit 2 surat kabar harian yang ditetapkan
oleh hakim pengawas

Anda mungkin juga menyukai