Anda di halaman 1dari 14

HUKUM KEPAILITAN

KELOMPOK 3

Disusun oleh :
Damayanti Dwinastiti
Joko Rudiansyah
Monita Dasmin

POLITEKNIK NRGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG

Pengertian Kepailitan
Pengertian

dari

bangkrut

atau

pailit

menurut

Ensiklopedia

Ekonomi

Keuangan Perdagangan antara lain, keadaan dimana seseorang yang oleh


suatu pengadilan dinyatakan bankut dan yang aktivanya atau warisannya
telah

diperuntukkan

untuk

membayar

utang-utangnya.

Sedangkan,

kepailitan menurut UU Kepailitan diartikan sebagai sita umum atas semua


kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh
Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang.

Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan,


prosedur permohonan Pailit adalah sebagai berikut:
1. Permohonan pernyataan pailit diajukan kepada Ketua Pengadilan
melalui Panitera. (Pasal 6 ayat 2).
2. Panitera menyampaikan permohonan pernyataan pailit kepada Ketua
Pengadilan paling lambat 2 (dua) hari setelah tanggal permohonan
didaftarkan. Dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah tanggal
permohonan didaftarkan, pengadilan menetapkan hari sidang.
3. Sidang pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 20
(dua puluh) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan (pasal 6).
4. Pengadilan wajib memanggil Debitor jika permohonan pailit diajukan
oleh Kreditor, Kejaksaan, Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal
atau Menteri Keuangan (Pasal 8).

5. Pengadilan dapat memanggil Kreditor jika pernyataan pailit diajukan


oleh Debitor dan terdapat keraguan bahwa persyaratan pailit telah
dipenuhi (Pasal 8).
6. Pemanggilan tersebut dilakukan oleh juru sita dengan surat kilat
tercatat

paling

lama

hari

sebelum

persidangan

pertama

diselenggarakan (Pasal 8 ayat 2).


7. Putusan Pengadilan atas permohonan pailit harus dikabulkan apabila
terdapat fakta terbukti bahwa persyaratan pailit telah terpenuhi dan
putusan tersebut harus diucapkan paling lambat 60 (enam puluh) hari
setelah didaftarkan (Pasal 8).
8. Putusan atas permohonan pernyataan pailit tersebut harus memuat
secara

lengkap

pertimbangan

hukum

yang

mendasari

putusan

tersebut berikut pendapat dari majelis hakim dan harus diucapkan


dalam sidang yang terbuka untuk umum dan dapat dilaksanakan
terlebih dahulu, sekalipun terhadap putusan tersebut ada upaya
hukum (Pasal 8 ayat 7).

Lembaga kepailitan
Pada dasarnya merupakan suatu lembaga yang memberikan suatu solusi
terhadap para pihak apabila debitur dalam keadaan berhenti
membayar/tidak mampu membayar.
Lembaga kepailitan pada dasarnya mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu:

kepailitan sebagai lembaga pemberi jaminan kepada kreditur bahwa


debitur tidak akan berbuat curang, dan tetap bertanggung jawab
terhadap semua hutang-hutangnya kepada semua kreditur.

kepailitan sebagai lembaga yang juga memberi perlindungan kepada


debitur

terhadap

kemungkinan

eksekusi

massal

oleh

kreditur-

krediturnya. Jadi keberadaan ketentuan tentang kepailitan baik sebagai


suatu lembaga atau sebagai suatu upaya hukum khusus merupakan
satu rangkaian konsep yang taat asas sesuai dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata.
Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Proses Kepailitan
1. Pihak Permohonan Pailit Salah satu pihak yang terlibat dalam perkara
kepailitan adalah pihak yang mengajukan permohonan pailit.
2. Debitur Pailit Pihak debitur pailit adalah pihak yang dimohonkan pailit
ke pengadilan yang berwenang.
3. Hakim Pengadilan Niaga Perkara kepailitan pada tingkat pertama
diperiksa dan diputus oleh majelis hakim Pengadilan Niaga.
4. Hakim Pengawas Untuk mengawasi pelaksanaan pengurusan dan
pemberesan harta pailit yang dilakukan oleh kurator, maka dalam
keputusan kepailitan, oleh pengadilan harus diangkat seorang hakim
pengawas.
5. Kurator. Kurator merupakan salah satu pihak yang cukup memegang
peranan dalam suatu proses perkara pailit, karena tugas umum kurator
adalah melakukan pengurusan dan atau pemberesan terhadap harta
pailit.
Berakhirnya Kepailitan
Pembatalan oleh MA setelah adanya upaya hukum.
1. Pencabutan kepailitan atas usul curator karena kekayaan debitur
sangat tidak mencukupi untuk membayar utang.

2. Pemberesan.
3. Perdamaian

Pengaruh Kepailitan
1. Kepailitan meliputi seluruh harta kekayaan debitur pada saat pernyataan
pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan.
Kecuali tempat tidur,pakaian, alat-alat pertukangan, buku-buku yang
diperlukan dalam pekerjaan,makanan dan minuman untuk satu bulan,
alimentasi atau uang yang diterima dari pendapatan anak-anaknya.
2. Debitur demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus
harta kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit. Sejak tanggal putusan
pernyataan pailit diucapkan ( sejak pukul 00.00 waktu setempat ).
3. Kepailitan hanya mengenai harta pailit dan tidak mengenai diri pribadi
debitur pailit.
4. Harta pailit diurus dan dikuasai curator untuk kepentingan semua kreditur
dan debitur. Hakim pengawas memimpin dan mengawasi pelaksanaan
jalannya kepailitan.
5. tuntutan dan gugatan mengenai hak dan kewajiban harta pailit harus
diajukan oleh atau terhadap curator.
6. Segala perbuatan debitur yang dilakukan sebelum dinyatakan pailit,
apabila dapat dibuktikan bahwa perbuatan tersebut secara sadar dilakukan
debitur untuk merugikan kreditur maka dapat dibatalkan oleh curator atau
kreditur atau gugatan yang diajukan curator demi menyelamatkan keutuhan
harta pailit demi kepentingan kreditur (Aktiopauliana ).
7. Hibah dapat dibatalkan sepanjang merugikan harta kepailitan ( boedel
pailit ). Missal penghibahan 40 hari menjelang kepailitan dianggap dibuat
untuk merugikan para kreditur.
Perikatan selama kepailitan yang dilakukan debitur apabila perikatan
tersebut menguntungkan bisa diteruskan. Namun apabila perikatan tersebut

dapat merugikan, maka kerugian sepenuhnya ditanggung oleh debitur


secara pribadi atau perikatan tersebut dapat dimintakan pembatalan.

keputusan Pailit
Jika pengadilan menerima permohonan pailit,diangkat curator untuk
melaksanakan tugas pengurusan dan atau pemberesan atas harta pailit.
Curator dapat ditunjuk oleh :
a. Debitor atau kreditor
b. Pengadilan
Curator adalah pihak yang diberi tugas untuk melakukan pengurusan dan
atau pemberesan atas harta pailit. Dalam melakukan tugasnya, kurator:
1. Tidak diharuskan memperoleh persetujuan dari atau menyampaikan
pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitur atau salah satu organ debitur,
meskipun dalam keadaan diluar kepailitan persetujuan atau pemberitahuan
demikian dipersyaratkan;
2. Dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga, semata mata dalam
meningkatkan nilai harta pailit. Bila dalam melakukan pinjaman dari pihak
ketiga curator perlu membebani harta pailit dengan hak tanggungan, gadai
atau hak agunan atas kebendaan lainnya, maka pinjaman tersebut harus
terlebih dahulu memperoleh persetujuan hakim pengawas.
Curator yang dimaksud di atas terdiri dari 2 macam, yaitu :
1. Balai Harta Peninggalan (BHP)
2. Curator lainnya yaitu perseorangan atau persekutuan perdata yang
berdomisili di Indonesia yang memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan
dalam rangka mengurus dan atau membereskan harta pailit dan telah
terdaftar pada departemen Kehakiman.
Dalam melaksanakan tugasnya, curator bertanggung jawab atas kesalahan
atau kelalaiannya yang menyebabkan kerugian terhadap harta pailit.

Tahap-tahap kepailitan

1. Tahap Pendaftaran Permohonan Pernyataan Pailit


Permohonan
Pengadilan

mengajukan
Niaga.

permohonan
diajukan

dan

permohonan

Panitera

tersebut
kepada

pada

pernyatan

Pengadilan
tanggal

pemohon

Niaga

permohonan

diberika

tanda

pailit
wajib
yang
terima

kepada

Ketua

mendaftarkan
bersangkutan
tertulis

yang

ditandatangani oleh penjabat yang berwenang dengan tanggal yang sama


dengan tanggal pendaftaran
Pasal 6 ayat (3) UU Kepailitan mewajibkan panitera untuk menolak
pendaftaran permohonan pernyataan pailit bagi institusi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) jika dilakukan tidak
ssuai dengan ketentuan dalam ayat-ayat tersebut.
2. Tahap Pemanggilan Para Pihak
Sebelum persidangan dimulai, pengadilan melalui juru sita melakukan
pemangilan para pihak, antara lain :

1. wajib memanggil debitur, dalam hal permohonan pernyataan pailit


diajukan oleh kreditor, kejaksaan, Bank Indonesia, Bapepam, atau
Menteri Keuangan;
2. dapat memangil Kreditor, dalam hal permohonan pernyataan pailit
diajukan oleh debitur dan terdapat keraguan bahwa persyaratan untuk

pernyataan pailit sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) UU


Kepailita telah terpenuhi. Pemanggilan dilakukan oleh juru sita dengan
surat kilat tercatat paling lambat 7 hari sebelum sidang pemeriksaan
pertama

diselenggarakan.

Tahap

Persidangan

atas

Permohonan

Pernyataan Pailit
3. Tahap Persidangan atas Permohonan Pernyataan Pailit
Dalam jangka waktu paling lambat 3 hari setelah tanggal permohonan
pernyataan dapilit di daftarkan, pengadilan mempelajari permohonan dan
menetapkan

sidang.

Sidang

pemeriksaan

atas

permohonan

tersebut

diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 20 hari setelah tanggal


permohonan didaftarkan. Atas permohonan Debitur dan berdasarkan alasan
yang cukup seperti adanya surat keterangan sakit dari dokter, pengadilan
dapat menunda penyelengaraan sidang pemerikasaan sampai dengan paling
lamabat 25 hari setelah tanggal permohonan didaftarkan.
4. Tahap Putusan atas Permohonan Pernyataan Pailit
Permohonan paernyataan pailit harus dikabulkan apababila terdapat fakta
atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk
dinyatakan pailit telah terpenuhi.
Putusan

Pengadilan

Niaga

atas

permohonan

pernyataan

pailit

harus

diucapkan paling lambat 60 hari setelah tanggal permohonan pernyataan


pailit didaftarkan.
Putusan atas permohonan pernyataan pailit wajib diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum dan wajib memuat secara lengkap pertimbangan
hukum yang mendasari putusan tersebut serta memuat pula :

1. Pasal tertetu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan


dan / atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili;
dan
2. Pertimbangan hukum dan pendapat yang berbeda dari hakim anggota
atau ketua majelis.

Pernyataan Pailit
Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan lain-lain yang
berkaitan dengan itu ditetapkan pleh Pengadilan Niaga yang wilayah
hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hokum debitur.
Panitera Pengadilan Niaga mendaftarkan permohonan pernyataan pailit
pada tanggalpermohonan yang bersangkutan diajukan dan kepada pemohon
diberikan tanda terima tertulis yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dengan tanggal yang sama dengan tanggal pendaftaran. Dalam
jangka waktu 3 hari setelah tanggal permohonan pernyataan pailit
didaftarkan, pengadilan mempelajari permohonan dan menetapkan hari
sidang. Sidang pemeriksaan atas permohonan pernyataan pailit
diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 20 hari setelah tanggal
permohonan di daftarkan. Atas permohonan debitur dan berdasarkan alas an
yang cukup, pengadilan dapat menunda penyelenggaraan sidang sampai
dengan paling lambat 25 hari setelah permohonan didaftarkan.
Pembentukan uu kepailitan dan PKPU menghendaki agar keputusan
pernyataan pailit dapat diputuskan secepat mungkin dan secepatnya pula
dapat dieksekusi. Hal ini sesuai dengan si Pasal 8 ayat (4), (5), (6), dan (7)
berikut.

Pasal 8 ayat (4)

Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta aau


keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk
dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) elah
dipenuhi.
Ayat (5)
Putusan pengadilan atas permohonan pernyataan pailit harus diucapkan
paling lambat 60 hari setelah tanggal permohonan pernyataan pailit
didaftarkan.
Ayat (6)
Putusan pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) wajib memuat
pula
a. pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan dan atau suber hokum tak tertulis yang dijadikan
dasar untuk mengdili; dan
b. pertimbangan hukum dan pendapat yang berbeda dari hakim
nggota atau ketua majelis.
Ayat (7)
Putusan atas permohonan pernyataan pailit sebgaimana dimaksud pada
ayat (6) yang memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang
mendasari putusan tersebut harus diucapkan dlam sidang terbuka
untuk umum dan dapat dilaksanakan terlebih dahulu terhadap putusan
tersebut diajukan suatu upaya hukum.
Penyebab perusahaan pailit
Biasa nya suatu perusahaan akan mengalami pailit atau bisa di sebut
bangkrut
perusahaan tersebut akan mengalami pailit apabila :
-

Karena hutang

Pemilik saham tersebut resign

1.perusahaan tersebut terlibat hutang dengan perusahaan

lain:
Contoh : perusahaan A terlilit hutang dengan perusahaan B,namun
dalam jangka yg sudah ditentukan perusahaan tersebut tidak dapat
melunasi hutangnya tersebut,maka perusahaan A dinyatakan pailit.
2.jika pemilik saham keluar dari perusahaan/resign:
Di dalam perusahaan akan mengalami pailit bukan hanya karena terlilit
hunting saja,namun bisa terjadi karena salah satu pemegang saham
nya keluar/resign dari perusahaan tersebut.]
Biasa nya pemegang saham akan resign apabila dia kekurangan
modal,maka efek nya juga akan terjadi pada perusahaan nya,nanti nya
perusahaan tersebut juga akan kekurangan modal karena kekurangan
modal.
Perusahaan yg sedang mangalami pailit masih bisa diselamatkan
apabila semua anggota perusahaan dapat kompak untuk membangun
sebuah perusahaan nya lagi.
Contoh nyata yang terjadi pada Batavia Air, dimana telah dinyatakan
pailit alias mengalami kebangkrutan. kepailitan Batavia Air disebabkan
karena manajemen perusahaan yang tidak handal. Manajamen yang
tidak kompeten untuk mengurusi perusahaan dengan benar hanya
akan membuat dampak yang negatif bagi perusahaan.
Berbeda dengan maskapai milik Malaysia, AirAsia dimana Tony
Fernandez selaku CEO menerapkan manajemen yang sangat baik
untuk menghindarkan kebangkrutan yang dialami AirAsia. Seperti yang
kita tahu, AirAsia diambil alih oleh Tony Fernandez ketika perusahaan
tersebut sedang mengalami kepailitan dengan jumlah utang yang
sangat besar. Tetapi pada saat ini AirAsia mampu menjadi salah satu
maskapai penerbangan terbaik di Asia Tenggara. Bahkan mampu
menjadi salah satu sponsor salah satu klub Liga Inggris. Hal ini tidak
terlepas dari manajemen yang diterapkan oleh Tony Ferandez untuk
merekontruksi sistem manajemennya menuju keberhasilan
perusahaan.

Soal:
1. Apa fungsi dari lembaga kepailitan ?
2. Sebutkan penyebab berakhirnya kepailitan !
3. Sebutkan tugas dari seorang kurator !
4. Sebutkan Pihak-piha yang terlibat dalam proses kepailitan !
5. Apa saja Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat
mengajukan pailit ?

Jawab:
1

kepailitan sebagai lembaga pemberi jaminan kepada kreditur bahwa


debitur tidak akan berbuat curang, dan tetap bertanggung jawab
terhadap semua hutang-hutangnya kepada semua kreditur.

kepailitan sebagai lembaga yang juga memberi perlindungan kepada


debitur

terhadap

kemungkinan

eksekusi

massal

oleh

kreditur-

krediturnya. Jadi keberadaan ketentuan tentang kepailitan baik sebagai


suatu lembaga atau sebagai suatu upaya hukum khusus merupakan
satu rangkaian konsep yang taat asas sesuai dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata.
2. 1) Terjadi perdamaian (akoord), yang telah disahkan dengan homologasi dan
mempunyai kekuatan hukum pasti.
2) Setelah insolvensi dan dilaksanakan pembagian atas harta pailit.
3)

Harta

Debitor

tidak

mencukupi,

sehingga

Kurator

menyarankan

dicabutnya kepailitan.
4) Dicabutnya kepailitan atas usul hakim pengawas.
5) Putusan pailit dibatalkan di tingkat kasasi atau Peninjauan Kembali.

3. a. Pengurusan dan pemberesan harta pailit.


b. Mengumumkan putusan hakim tentang pernyataan pailit dalam berita
negara dan surat kabar yang ditetapkan hakim pengawas.
c. Menyelamatkan harta pailit
d. Menyusun inventaris harta pailit
e. Menyusun daftar hutang dan piutang harta pailit.
f. Melanjutkan usaha debitor (ijin kreditor)
g. berwenang membuka surat yang ditujukan pada si pailit (yang
berkaitan dengan harta pailit).
h. Menerima pengaduan mengenai si pailit.

4.
1. Pihak Permohonan Pailit Salah satu pihak yang terlibat dalam perkara
kepailitan adalah pihak yang mengajukan permohonan pailit.
2. Debitur Pailit Pihak debitur pailit adalah pihak yang dimohonkan pailit
ke pengadilan yang berwenang.
3. Hakim Pengadilan Niaga Perkara kepailitan pada tingkat pertama
diperiksa dan diputus oleh majelis hakim Pengadilan Niaga.
4. Hakim Pengawas Untuk mengawasi pelaksanaan pengurusan dan
pemberesan harta pailit yang dilakukan oleh kurator, maka dalam
keputusan kepailitan, oleh pengadilan harus diangkat seorang hakim
pengawas.
5. Kurator. Kurator merupakan salah satu pihak yang cukup memegang
peranan dalam suatu proses perkara pailit, karena tugas umum kurator
adalah melakukan pengurusan dan atau pemberesan terhadap harta
pailit.

5. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat mengajukan pailit sesuai


Pasal 2 ayat (1) adalah:
1)

Debitor yang mempunyai dua orang Kreditor atau lebih.

2) Sedikitnya ada satu utang yang telah jatuh waktu.


3) Sedikitnya satu dari utang dapat ditagih.
4) Pernyataan pailit dilakukan oleh Pengadilan Niaga.
5) Atas permohonan Debitor sendiri, atau
6) Atas permohonan satu atau lebih Kreditornya.

Anda mungkin juga menyukai