NPM :2105160014
HUKUM BISNS
Perlindungan Hukum bagi kreditor dalam hal kepailitan
Tindakan Pailit adalah suatu sitaan umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang
pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator dibawah pengawasan Hakim
Pengawas. Harta pailit akan dibagikan sesuai dengan porsi besarnya tuntutan Kreditor.
Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian ini
adalah bagaimana perlindungan hukum kreditor atas kepailitan yang diajukan debitor, dan
bagaimana penyelesaian harta pailit debitor kepada para kreditor sehubungan dengan
permohonan pailit oleh debitor. Penelitian hukum dengan tipe penelitian menggunakan
yuridis normatif, spesifikasi penelitian deskriptif analitis, metode pengumpulan data
menggunakan data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder,
dan bahan hukum tersier, metode analisis datanya menggunakan analisis kualitatif.
Perlindungan hukum kreditor atas kepailitan yang diajukan debitor atas permohonan
kepailitan yang dilakukan oleh PT. Sumatera Persada Energi telah sesuai dengan Undang-
Undang Kepailitan yang berlaku baik Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 maupun
UUKPKPU.
Konsep dalam utang-piutang adalah debitor selaku orang yang berutang
wajib melakukan kewajibannya yaitu membayar utang kepada pihak kreditor
yaitu orang yang memberi utang. karena sejak saat ditanda tanganinya perjanjian
utang piutang yang dibuat oleh kedua belah pihak, maka timbulah hak dan
kewajiban antara debitor dan kreditor. Hak kreditor adalah menerima pembayaran
dari debitor, sedangkan kewajiban debitor adalah membayar utangnya kepada
kreditor.
Untuk kepentingan masyarakat, khususnya dunia usaha dalam
menyelesaikan masalah utang-piutang secara adil, cepat, terbuka, dan efektif,
sangat diperlukan perangkat hukum yang mendukungnyadapat dinyatakan dalam
jumlah uang baik dalam mata yang Indonesia maupun mata uang asing,
baik secara langsung maupun yang akan timbul karena perjanjian atau
Undang-Undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitor dan bila tidak
dipenuhi memberi hak kepada Kreditor untuk mendapat pemenuhannya
dari harta kekayaan Debitor
Unsur unsur dalam kepailitan ada 3 yaitu :
1. Tidak dibayar lunas;
Di dalam unsur ini berarti debitor sudah membayar namum pembayaran
tersebut belum lunas
2. Telah jatuh waktu;
Suatu utang dikatakan telah jatuh waktu apabila telah sesuai dengan waktu
yang diperjanjikan para pihak. Jadi biasanya jatuh waktu dalam
pembayaran utang ditentukan di dalam klausala perjanjian
3. Dapat ditagih.
Suatu utang dapat ditagih jika utang tersebut bukan utang yang timbul dari
perikatan alami. Perikatan yang pemenuhannya tidak dapat dituntut di
muka pengadilan dan yang lazimnya disebut perikatan alami. suatu jalan keluar
untuk dapat keluar dari persoalan utang piutang yang menghimpit seorang debitor,
dimana debitor tersebut sudah tidak mempunyai kemampuan lagi untuk
membayar utang-utang tersebut kepada para kreditornya. Apabila
ketidakmampuan untuk membayar utang yang telah jatuh tempo disadari oleh
debitor, maka langkah yang dapat diambil oleh debitor ialah dengan mengajukan
permohonan penetapan status pailit terhadap dirinya sendiri, atau dengan cara
penetapan status pailit yang dikeluarkan oleh pengadilan apabila telah terbukti
bahwa debitor tersebut memang telah tidak mampu lagi untuk membayar
utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
Metode Penelitian
a. Tipe Penelitian Hukum
tipe penelitian hukum yang digunakan penulis untuk menyusun skripsi ini
adalah doctrinal research atau penelitian doktrinal15. Penelitian doktrinal
merupakan penelitian yang berupa inventarisasi hukum positif serta penemuan
asas-asas, dasar-dasar falsafah, dogma dan doktrin. Penulis akan
menginventarisasi hukum posistif yang mengatur tentang daluwarsa
permohonan
pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang apabila debitor meninggal
dunia, sehingga dapat ditemukan penjelasan yang normatif
b. Pendekatan Masalah
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penelitian hukum
dibedakan menjadi 5 macam yaitu, pendekatan perundang-undangan
(statute
approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan kasus
(case
approach), pendekatan historis (historical approach), dan pendekatan
komparatif
(comparative approach)16.
Metode yang digunakan penulis untuk mendekati masalah adalah
pendekatan perundang-undangan atau statute approach, pendekatan
konseptual
atau conceptual approachserta pendekatan kasus atau case approach17.
Pendekatan perundangan-undangan yaitu menyelesaikan masalah dengan
berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia dan
berkaitan dengan isu hukum yang ada. Pendekatan konseptual yaitu,
menyelesaikan masalah dengan merujuk dengan prinsip-prinsip hukum.
Prinsip-
prinsip ini dapat ditemukan dalam pandangan-pandangan sarjana ataupun
‘doktrin-
doktrin hukum
Sedangkan pendekatan kasus dilakukan dengan cara melakukan kajian
terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah
menjadi
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Hal
yang
perlu dipahami oleh peneliti dalam menggunakan pendekatan kasus adalah
ratio
decidendi, yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan oleh hakim untuk sampai
kepada putusannya.
Kesimpulan :
Tindakan Pailit adalah suatu sitaan umum atas semua kekayaan Debitor Pailit
yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator dibawah
pengawasan Hakim Pengawas. Harta pailit akan dibagikan sesuai dengan porsi
besarnya tuntutan Kreditor.
Konsep dalam utang-piutang adalah debitor selaku orang yang berutang
wajib melakukan kewajibannya yaitu membayar utang kepada pihak kreditor
yaitu orang yang memberi utang. karena sejak saat ditanda tanganinya
perjanjian utang piutang yang dibuat oleh kedua belah pihak, maka timbulah
hak dan kewajiban antara debitor dan kreditor. Hak kreditor adalah menerima
pembayaran dari debitor, sedangkan kewajiban debitor adalah membayar
utangnya kepada kreditor.
Link jurnal :
https://journals.usm.ac.id/index.php/humani/article/view/1026
https://repository.unair.ac.id/12573/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf