Anda di halaman 1dari 15

KEPAILITAN DAN PKPU

(Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang)
Pengertian Pailit
Sita umum atas semua kekayaan debitur yang
pengurusan dan pemberesannya dilakukan
oleh kurator dibawah pengawasan hakim
pengawas ( diatur dalam UU pasal 1(1) )
Suatu perusahaan dinyatakan pailit,
bila terjadi salah satu kejadian
berikut.....

Perusahaan mengeluarkan surat hutang berhenti


beroperasi (pailit)
Perusahan insolven (tidak mampu membayar hutang)
Timbul tuntutan kepailitan
Proes kepailitan telah terjadi
Telah ditunjuknya receivership
Dititipkannya seluruh aset pada pihak ke-3
Syarat – syarat suatu perusahaan
dinyatakan pailit
Ketidakmampuan membayar ( insolven)
Adanya pernyataan insolven dari pengadilan
Pengajuan berupa tindakan nyata : sukarela oleh debitur maupun pihak
ke-3 (seorang kreditur/ lebih, BI untuk bank, Badan Penyelenggara Pasar
Modal untuk perusahaan efek)
Sejak putusan pernyataan pailit oleh Pengadilan Niaga, berlakulah
ketentuan Pasal 1131 KUHPdt (Segala barang-barang bergerak dan tak
bergerak milik debitur, baik yang sudah ada maupun yang akan ada,
menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan debitur itu)
Debitur mempunyai 2 kreditur atau lebih
Debitur tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan
dapat ditagih
Dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan
Permohonan sendiri atau permohonan satu / lebih kreditur
Subyek kepailitan
Orang perorangan
Perserikatan atau perkumpulan tidak
berbadan hukum
Perseroan, koperasi atau yayasan yang
berbadan hukum
Proses Peradilan Kepailitan
Hukum Acara
Undang-Undang Kepailitan membentuk suatu peradilan khusus yang berwenang
menangani perkara kepailitan, yaitu Pengadilan Niaga. Kedudukan Pengadilan
Niaga berada di lingkungan Peradilan Umum. Pembentukan peradilan khusus ini
diharapkan dapat menyelesaikan masalah kepailitan secara cepat dan efektif.
Dengan demikian hukum acara perdata berlaku pula terhadap pengadilan niaga.
Jangka Waktu Proses
jangka waktu ditetapkan dalam UUK sehingga tidak berkepanjangan. Inilah yang
membedakan antara Pengadilan Niaga dan Peradilan umum dimana Hakim diberi
batasan waktu untuk menyelesaikan perkara
(sesuai dengan pasal 4, 6, 8, 9, 10, 287, 288 UUK)
Usaha Banding
tidak ada tingkat banding terhadap putusan Pengadilan Niaga tingat pertama
mengenai permohonan pailit dan pkpu. Yang dapat dilakukan adalah pengajuan
kasasi pada MA (pasal 11, 12, 13, 14)
proses permohonan putusan pernyataan pailit diatur dalam Pasal 6 s/d 11 UUK
Peninjauan Kembali (pasal 295s/d 298)
untuk putusan dengan kekuatan hukum tetap dapat diajukan, apabila:
• setelah perkara diputus ditemukan bukti baru yang bersifat menentukan yang
pada waktu perkara diperiksa di Pengadilan sudah ada, tetapi belum ditemukan;
atau
• dalam putusan hakim yang bersangkutan terdapat kekeliruan yang nyata.
Sifat dapat dilaksanakan lebih dulu
kurator kepailitan diwajibkan untuk mengurus dan membereskan harta pailit
terhitung sejak putusan dijatuhkan, walaupun putusan tersebut dapat dikoreksi
maupun dibatalkan.
Penyitaan oleh kreditur selama sidang berlangsung
sebelum dijatuhkannya putusan pernyataan pailit, setiap kreditur atau kejaksaan
dapat mengajukan permohonan pada pengadilan untuk meletakkan sita jaminan
terhadap sebagian/seluruh ekayaan debitur dan menunjuk kurator sementara
untuk :
• Mengawasi pengelolaan usaha debitur
• Mengawasi pembayaran kepada kreditur, pengalihan atau penggunaan kekayaan
debitur yang memerlukan persetujuan kurator.
Akibat hukum pernyataan pailit
Suatu Putusan Pernyataan pailit mengubah status hukum debitor menjadi tidak
cakap untuk melakukan perbuatan hukum, menguasai, dan mengurus harta
kekayaannya sejak putusan pernyataan pailit diucapkan.
Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus
kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit.
Kepailitan hanya mengenai harta pailit dan tidak mengenai diri pribadi debitor
pailit.
Harta pailit diurus dan dikuasai kurator untuk kepentingan semua para kreditor
dan debitor dengan pengawasan dari Hakim pengawas
Segala perbuatan debitor yang dilakukan sebelum dinyatakan pailit, apabila dapat
dibuktikan bahwa perbuatan tersebut secara sadar dilakukan debitor untuk
merugikan kreditor, maka dapat dibatalkan oleh kurator atau kreditor. Istilah ini
disebut dengan actio pauliana.
putusan pernyataan pailit tidak mengakibatkan debitor kehilangan kecakapannya
untuk melakukan perbuatan hukum (volkomen handelingsbevoegd) pada
umumnya, tetapi hanya kehilangan kewenangannya untuk mengurus dan
mengalihkan harta kekayaannya saja
Tuntutan dan gugatan mengenai hak dan kewajiban harta pailit harus diajukan
oleh atau terhadap kurator.
Hibah yang dilakukan Debitor dapat dimintakan pembatalan kepada
Pengadilan, apabila Kurator dapat membuktikan bahwa pada saat hibah
tersebut dilakukan Debitor mengetahui atau patut mengetahui bahwa
tindakan tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi Kreditor.
Perikatan selama kepailitan yang dilakukan debitor, apabila perikatan tersebut
menguntungkan bisa diteruskan. Namun apabila perikatan itu
merugikan,maka kerugian sepenuhnya ditanggung oleh debitor secara
pribadi,atau perikatan itu dapat dimintakan pembatalan.
Hak eksekusi kreditor dan pihak ketiga untuk menuntut yang berada dalam
penguasaan debitor pailit atau kurator, ditangguhkan dalam jangka waktu
paling lama 90 (sembilan puluh) hari.
Hak untuk menahan benda milik debitor (hak retensi) tidak hilang
Kepailitan suami atau istri yang kawin dalam suatu persatuan harta,
diperlakukan sebagai kepailitan persatuan harta tersebut.
Pengurusan Harta Pailit
Harta pailit ini meliputi seluruh kekayaan Debitor pada saat putusan pernyataan
pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan. Harta
tersebut pengurusannya beralih ke tangan kurator. Namun, tidak semua harta
kekayaan debitor dalam disita dalam kepailitan. Pasal 22 UUK menyebutkan, ada
tiga jenis kekayaan debitor yang tidak termasuk ke dalam harta pailit, yaitu :

1. benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh Debitor sehubungan


dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat-alat medis yang dipergunakan untuk
kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya yang dipergunakan oleh Debitor
dan keluarganya, dan bahan makanan untuk 30 (tiga puluh) hari bagi Debitor dan
keluarganya, yang terdapat di tempat itu;
2. segala sesuatu yang diperoleh Debitor dari pekerjaannya sendiri sebagai
penggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah, pensiun, uang tunggu atau
uang tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh Hakim Pengawas; atau
3. uang yang diberikan kepada Debitor untuk memenuhi suatu kewajiban memberi
nafkah menurut undang-undang.
Pengurusan Harta Pailit, dilakukan oleh...
Kurator (pasal 69 s/d 78)
• Pihak yang berhak untuk melakukan pengurusan atas harta kekayaan debitur pailit
untuk melindungi kepentingan debitur pailit maupun pihak ke-3
• Perorangan/persekutuan perdata yang berdomisili di Indonesia dan mamiliki
keahlian khusus untuk mengurus dan membereskan harta pailit.
• terdaftar pada kementerian yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang
hukum dan peraturan perundang-undanganHakim Pengawas
Hakim Pengawas (pasal 65 s/d 68)
• mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit.
• Hakim Pengawas berwenang untuk mendengar keterangan saksi atau
memerintahkan penyelidikan oleh para ahli untuk memperoleh kejelasan tentang
segala hal mengenai kepailitan
Panitia Kreditur (pasal 79 s/d 84)
• terdiri atas 3 (tiga) orang yang dipilih dari Kreditor yang dikenal dengan maksud
memberikan nasihat kepada Kurator.
• Disebut panitia kreditur sementara (selama belum ada penetapan kreditur tetap)
Tindakan hukum terhadap debitur
pailit
Penahanan (pasal 93 s/d 96)
• Dinyatakan dalam putusan pailit atau segera setelah putusan
• atas usul Hakim Pengawas, permintaan Kurator, atau atas permintaan seorang Kreditor
atau lebih dan setelah mendengar Hakim Pengawas
• Pada akhir tenggang waktu atas usul Hakim Pengawas atau atas permintaan Kurator atau
seorang Kreditor atau lebih dan setelah mendengar Hakim Pengawas, Pengadilan dapat
memperpanjang masa penahanan setiap kali untuk jangka waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari
• Biaya penahanan dibebankan kepada harta pailit sebagai utang harta pailit.
• ditempatkan di Rumah Tahanan Negara maupun di rumahnya sendiri, di bawah
pengawasan jaksa yang ditunjuk oleh Hakim Pengawas
Pencocokan Utang (pasal 113)
• Paling lambat 14 (empat belas) hari setelah putusan pernyataan pailit diucapkan, Hakim
Pengawas harus menetapkan batas akhir pengajuan tagihan dan verifikasi pajak untuk
menentukan besarnya kewajiban pajak; hari, tanggal, waktu, dan tempat rapat Kreditor
untuk mengadakan pencocokan piutang.
Pemberesan dan Penjualan harta Pailit (pasal 178 s/d 203)
• Kurator diawasi hakim pengawas yang melakukan pemberesan dan penjualan
harta pailit
• Semua benda harus dijual di muka umum sesuai dengan tata cara yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan.
Rehabilitasi
• Setelah kepailitan, debitur dapat mengajukan rehabilitasi ke pengadilan yang dulu
nmemeriksa dan menjatuhkan putusan pailit dengan mengajukan bukti
pembayaran semua kreditur
• Rehabilitasi tidak otomatis berlaku, harus ada permohonan dari debitur atau ahli
waris debitur
Pembatalan Putusan dan
Pencabutan Kepailitan
Pembatalan putusan :
• Berdasarkan kasasi atau peninjauan kembali
• Disampaikan pada panitera pengadilan yang akan
menyampaikan kepada kurator dan debitur
• Kurator mengumumkan di surat kabar
Pencabutan kepailitan
• Atas anjuran hakim pengawas
• Setelah mendengar panitia kreditur maupun debitur pailit
Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang
Sesuai dengan BAB III (pasal 222 s/d 294)
Dimohonkan secara sukarela oleh debitur setelah keadaan insolven
PKPU ditetapkan oleh hakim pengadilan
Prosedur permohonan PKPU sama seperti prosedur permohonan
kepailitan
Melampirkan rencana perdamaian : melakukan pembayaran keseluruahn
atau sebagian atau penjadwalan kembali utang-utangnya ( sesuai dengan
Bagian ke enam pasal 144 s/d 177)
Perdamaian dapat terjadi apabila seluruh kreditur menyetujui rencana
perdamaian. Namun bila tidak disetujui, maka pemohon PKPU tetap
dinyatakan pailit.

Anda mungkin juga menyukai