Disusun Oleh :
UNIVERSITAS RIAU
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas dengan tema : “Hukum Kepailitan”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Tugas Aspek hukum dalam ekonomi dengan
tema : “Hukum Kepailitan” dapat menambah wawasan kita.
Penulis
BAB I
PEMBAHASAN
1.1. Kepailitan
1. Hakim pengawas
Hakim Pengawas atau Rechter Comimisaris (Bahasa belanda)
seperti yang diatur dalam pasal 65 Undang-undang No.37 Tahun 2004
mengenai kepailitan adalah hakim yang diangkat oleh pengadilan untuk
mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit. Tugas dan
kewenangan hakim pengawas adalah sebagai berikut:
a. Memimpin rapat verifikasi
b. Mengawasi tindakan dari kurator dalam melaksanakan
tugasnya; memberikan nasihat dan peringatan kepada curator
atas pelaksanaan tugas tersebut;
c. Menyetujui atau menolak daftar-daftar tagihan yang diajukan
oleh para kreditur
d. Meneruskan tagihan-tagihan yang tidak dapat diselesaikannya
dalam rapat verifikasi kepada hakim Pengadilan Niaga yang
memutus perkara itu
e. Mendengar sanksi-sanksi dan para ahli atas segala hal yang
berkaitan dengan kepailitan
f. Memberikan izin atau menolak permohonan si pailit untuk
berpergian dari kediamannya
Ketentuan mengenai hakim pengawas dalam kepailitan terletak
pada Ps. 65-68 Bab III UU No.37 tahun 2004
2. Kurator
a. Tugas kurator
Kurator memiliki tugas diantara lainnya
1. Melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit
2. Segala perbuatan kurator tidak harus mendapat persetujuan dari
debitur
3. Dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga
4. Kurator itu bisa berupa Badan Harta Peninggalan (BHP) atau
kurator lainnya.
b. Menjadi kurator
Menurut pasal 70(2) yang dapat menjadi kurator adalah :
1. Orang perseorangan yang memiliki keahlian khusus untuk itu
2. Terdaftar di Departemen Hukum dan Perundang-undangan
3. Panitia Kreditor
Dalam putusan pailit atau dengan penetapan kemudian,
pengadilan dapat membentuk panitia kreditor sementara terdiri dari
tiga orang yang dipilih dan kreditor yang dikenal dengan maksud
memberikan nasihat kepada kurator.
Setelah pencocokan utang selesai dilakukan, maka pengawas
wajib menawarkan kepada kreditor untuk membentuk panitia kreditur
tetap.
DAFTAR PUSTAKA