HUKUM WARIS DI INDONESIA • ADA 3 HUKUM WARIS YANG BERLAKU DI INDONESIA : 1. Hukum Waris Adat 2. Hukum Waris Islam 3. Hukum Waris Perdata / Barat Hukum waris diatur bersama sama dengan hukum benda dikarenakan : a. Hukum waris dianggap sebgai suatu hak kebendaan b. Hukum waris merupaka salah satu cara untuk memeroleh hak milik berdsarkan undang undang. ISTILAH DAN PENGERTIAN HUKUM WARIS • Pewaris • Ahli waris • Harta warisan Hukum waris adalah seperangkat aturan hukum yang mengatur mengenai bagaimana penerusan dan peralihan harta kekayaan yang berwujud maupun tak berwujud dari turun temurun ( ter haar) Hukum waris adalah seperangkat aturan tentang pengaturan kekayaan karena wafatnya seseorang ( pitlo) • Hukum waris adalah hukum yang mengatur mengenai apa yang harus terjadi terhadap harta kekayaan yang ditinggalkan seseorang setelah kematiannya dan bagaimana menentukan siapa saja yang berhak untuk menerima peralihan harta kekayaan seseorang yang wafat tersebut berikut perhitungannya berdasarkan undang undang dan keinginan pewaris semasa hidup. PRINSIP HUKUM WARIS PERDATA • Pewarisan terjadi karena kematian • Peralihan harta kekayaan pewaris • Ahli waris sudah lahir atau dianggap hidup pada saat terbukanya warisan. SYARAT AHLI WARIS • Harus sudah ada dan mash ada saat warisan terbuka • Mempunyai hubungan darah dan atu ia adalag teman hidup si pewaris semasa hidup • Bukan orang yang tak patut ( onwaardig) • Tidak menolak warisan ( hereditas petitio) CARA MEWARIS • Mewaris berdasarkan undang –undang ( ab intestato) • Mewaris berdasarkan wasiat ( testamentair) Pewarisan berdasarkan undang undang • Disebut dengan pewarisan ab intestato • Pewarisan ab intestato terdiriatas : a. Mewaris berdasarakan kedudukan nya sendiri ( iut uogen hoof de) b. Mewaris karena perganntian kedudukan ( plaatvervulling) c. Pembelahan ( kloving) Plaatsvervulling ( ps. 841 KUH Pt) • Penggantian kedudukan adalah salah satu cara pewarisan ab intestato dimana seseorang ( A) menggantikan posisi ahli waris ( B) dari harta pewaris ( C). • Hal ini terjadi karena ahli waris yang digantika n( B) telah meninggal lebih dahulu dari pewaris ( C) Syarat syarat plaatvervulling • A. Orang yang menggantikan : - keluarga sedarah dari si pewaris - tidak merupakan ahli waris yang patut ( onwaardig) - tidak ditiadakan hak warisnya karena wasiat • B. Orang yang digantikan harus meninggal lebih dahulu dari si pewaris. GOLONGAN AHLI WARIS AB INTESTATO • Golongan pertama yaitu suami isteri, anak anak sah berserta keturunannya • Golongan kedua yaitu ayah/ ibu, saudara/i, keturunan saudara/i • Golongan ketiga yaitu kakek/nenek, dan seterusnya keatas dari pihak ayak dan ibu • Golongan keempat yaitu keliaga sedarah kesamping diluar saudara /i Ahli waris ab intestato • Suami atau isteri semasa hidup • Keluarga sedarah sah dari si pewaris • Keluarga sedarah alami pewaris mis, anak luar kawin ( ps. 280 KUH Pt) Keluarga semenda dari pewaris tidak mewarisi berdasarkan undang undang. Kecuali dengan surat wasiat ( ps. 875 KUH Pt) JENIS JENIS ANAK • Anak sah yaitu anak anak yang lahir dalam perkawinan sah ( ps. 250 s/d 271 a KUH pt) • Anak tidak sah adalah anak anak yang lahir diluar perkawinan sah tau disebut anak alami ( naturrlijke kinderen) Terbagi atas : a. Dapat diakui yaitu anak anak alami diluar anak sumbang dan anak zina ( ps. 280 s/d 289 KUH Pt) b. Tidak dapat diakui, mis : anak sumbangdan anak zina ( ps. 283 KUH Pt) PENGAKUAN ANAK LUAR KAWIN ( ERKENING) • PS. 280 – 289 KUH Pt • Pengakuan hanya dapat dilakukan pada anak anak alami yahg tidak termasuk anak sumbang dan anak zina • Akibat hukum pengakuan adalah antara anak luar kawin yang diakui dengan si ayah biologis dapat saling mewarisi • Hak waris anak luar kawin dibatasi dan tidak boleh bersama sama keluarga sedarah sah dari pewaris CARA CARA PENGAKUAN • Akte notaris • Akte kelahiran • Pengakuan dilakukan saat ayah dan ibu melakuakn pembata akte perkawinan 9 pengajuan sekaligus pengesahan anak sah ( ps. 272 KUH Pt) • Dengan akte yang khusus yang dikeluarkan kantor catatan sipil tentang anak luar kawin. Pada dasranya, pengakuan anakluar kawin harus dilakukan dengan pesrsetujuan ibu bilogisnya langsung. PEWARISAN TESTAMENTAIR • Disebut juga pewarisan berdasarkan wasiat • Dasar hukum : ps. 875 KUH Pt • Merupakan pengalihan hak milik ats harta oeninggaln si pewaris kepada ahli waris yang dikehendakinya , atau yang ditunjuk oleh si pewaris semasa ia hidup menurut suatu surat tertulis dan autentik yang disebut dengan wasiat. • Bilaman si pewaris meninggalkan surat wasiat semasa ia hidup, maka pewarisan akan dilaksanakan berdasarkan kehendak terakhirya ( wasiat) dan bilamana ada sisa, maka akan dibagi kepada ahli waris ab intestato berdasarkan undang undang pula ( ab intestato). • Pengalihan hak milik atas harta si pewaris ( harta peninggalan) dapat tetrjadi setelah si pewaris meninggal dunia ( ps. 830 jo 875 KUH Pt) PEMBATASAN WASIAT • Dalam hukum waris juga berlaku kebebasan berwasiat ( testeervrijheidz) sama halnya dnegan kebesan berkontrak dalam hukum perikatan. • Namun dibalik kebebasan tersebut tetap ada alasan alasan yang membatasinya antara lain : a. Pembatasan denga tujuan untuk melindungi si pewaris terhadap dirinya sendiri yang berada dalam posisi lemah ( ps. 906 jo 907 KUH Pt) b. Pembatasan bertujuan untuk menegakkan prinsip kepatutan ( etis) yaitu ps. 908 KUH Pt dan 909 KUH Pt c. Pembatasan bertujuan untk ahli waris yang tidak ditiadaan hak waris nya secara mutalak sampai batas minimum tertentu ( ps. 913 jo 914 jo 915 KUH Pt) 2 cara penetapan wasiat • Erfstelling yaitu penetapan wasiat(pengangkatab ahli waris) yang memberikan harat peninggalan si pewaris kepada seseorang atau lebih setelah si pewaris meninggal dunia, baik seluruhnya atau sebagian , atau sepertiga ( 1/3 ) , dst Dasar hukum :ps. 914 KUH Pt • Legaat ( hibah wasiat ) yaitu penetapan wasiat terhadap salah satu barang atau terhadap barang tertentu milik pewaris kepada ahli waris berdasarkan wasiat ( legaataris) Dasar hukum : PS. 957 KUH Pt LEGAAT • Dasar hukum : ps. 957- 972 KUH Pt • Hibah wasiat dapat diberikan kepada siapapun juga termasuk ahli waris ab intestato. • Yang berarti ahli waris ab intestato mendapat hak waris berdasarkan undang undang sekaligus berdasarkan wasiat ( testamentair) terkecuali ahli waris onwaardig ( tak patut mewarisi) Pengangkatan ahli waris ( erfstelling) • Dapat dituangkan dalam : a. Wasiat olografis b. Wasiat rahasia c. Wasiat kodisil d. Wasiat darurat e. Wasiat umum Wasiat olografis • Dasar hukum: ps.932 • Akta ini harus ditulis sendiri dan ditanda tangani oleh pewaris semasa ia hidup • Akta ini juga harus disimpan oleh notaris yang disebut dengan acte van depot / akte penyimpanan • Notaris akan menyimpat asiat olografis baik dalam kedalam terbuka atau tertutup dalam bentuk segel sampul dan ditandatangani oleh para saksi.( ps.932 ayat 3) • Wasiat olografis dianggap telah dibuat pada tanggal akta penyimpan oleh notaris walaupun wasiat olografis memiliki tanggal yang lain ( ps. 933 KUH Pt) • Bila ada bukti yang bertentangan dengan wasiat yang dimaksud maka yang menuduhnya tersebut harus membuktikannya jika wasiat tersebut tidak ditulis seluruhnya atau tidak ditandatangai oleh pewaris semas hidup. Wasiat rahasia • Dasar hukum : ps. 940 KUH Pt • Dapat ditulis sendiri atau ditulis pihak lain namun harus ditandatangi oleh si pewaris. • Jika pewaris tidak membubukan tanda tangan maka ia tidak dapat melakukan wasiat rahasia • Tidak perli diberi kan tanggal karena yang berlaku adalah tanggal kapan wasiat tersebut disimpan oleh notaris • Harus dalam keadaan tertutup dan diserahkan kpn notaris dihadapan 4 saksi • Notaris akan membuat akter superskripsi ( akte penjelasan) yang menjelaskan wasiat rahasia dalam keadan tertutup dalam sampul atau kertas yang memuat wasiat didalamnya WASIAT KODISIL • Diperbuat untuk tujuan: a. Pengangkatan pelaksana wasiat ( executor testamen), b. Pemesanan penguburan pewaris c. Pemberian hibah wasiat tetapa hanya untuk barang barang pribadi si pewaris semasa hidup Wasiat kodisil harus ditulis dan ditandatangani sendiri oleh pewaris serta dapat disimpan oleh pewaris sendiri Dasar hukum : ps. 935 KUH Pt WASIAT UMUM • Dasar hukum : ps. 939 KUH Pt • Suatu penetapan kehendak terakhir si pewaris yang diperbuat an atau dioerbuat dihadapan notaris sebagai pejabat yang berwenang , yang ditulis dengan kata yang lugas dan dapat dipahami oleh pewaris dan ditandatangai oleh pewaris dan para saksi dan notaris sendiri, setelah notaris membacakan isi wasiat tersebut. • Jika si pewaris terhalang untuk menandatangani maka dalam wasiatumum tersebut harus dijelaskan alasan halanganya. (ps. 939 ayat 6 ) WASIAT DARURAT • Dasar hukum : ps. 946-948 • Diperlukan tanda tangan si pewaris saat pembuatanya, di oerbuat dihadapan pejabat saat wasiat di perbuat dan tanda tangan paara saksi. • Hanya berlaku 6 bulan sejak pembuatan wasiat tersebut. • Dapat ditulis sendiri oleh pewaris • Dilatar belakangi oleh situasi darurat si pewaris saat hidup mis. Masa perang, dikarantina sebelum eksekusi , dll.