BAB II
PROSES GELAR PERKARA OLEH BAGIAN ANALISIS DITRESKRIM
POLDA JABAR
5. Pimpinan Gelar
a. Tingkat Bareskrim : Kaba/Wakaba/Dir/Karo
b. Tingkat Polda : Kapolda/Waka/Dir/Wadir/Kasat
c. Tingkat Polwil/tabes : Kapolwil/Waka/Kabag/Kasat
d. Tingkat Polres/ta : Kapolres/Waka/Kasat/KBO
e. Tingkat Polsek: Kapolsek/Waka/Kaunit
(disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan gelar perkara).
4
6. Peserta Gelar
Peserta gelar disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan gelar
perkara. Bila dipandang perlu dapat pula gelar perkara diikuti peserta :
a. Pejabat Utama Satwil.
b. Pakar/ahli bidang tertentu.
c. Unsur CJS.
d. Instansi/Departemen yang ada kaitannya dengan kasus/perkara
yang digelar.
e. Pelapor/terlapor dan pengacara, bila dianggap perlu.
a. Pemaparan
Pemapar dalam gelar perkara pada prinsipnya disampaikan oleh penyidik
yang bertanggung-jawab dan menguasai perkara/kasus yang sedang
ditangani.
b. Materi paparan
Pada prinsipnya materi yang dipaparkan singkat, jelas dan merupakan
fakta-fakta hukum yang ada hubungannya dengan peristiwa/kasus yang
terjadi antara lain :
1) Histori/riwayat suatu obyek perkara tertentu dapat
berupa Perusahaan/PT, tanah dan sebagainya.
2) Kasus posisi dan dugaan Undang-undang/pasal
yang dipersangkakan.
3) Lidik/sidik yang telah dilakukan :
a) Keterangan para saksi (fakta hukum).
7
puluh) jam sesuai dengan yang harus dipenuhi dalam kerja praktek di Fakultas
Hukum Universitas Komputer Indonesia.
. Fase Penyusunan Laporan.
Setelah pelaksanaan kerja praktek selesai karena telah memenuhi syarat
yaitu minimal 80 jam, maka penyusun melakuan penyusunan laporan kerja
praktek yang dimulai dari tanggal 10 Desember 2006 sampai dengan tanggal 6
februari 2007.