NOPITA SARI
D1A012072
ACRONOMI H
FAKULTAS PERTAIN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
utuh, jaringan tanarmn juga merrerlokan unsur hara makio dan unsur hara mkro.
Karena yang ditanam adalah sepotong kecil jaringan atau sekeJonpok set, rredia
haiuslah dapat rrenyed kan bahan-bahan lain yang dapat rrendukung pertuirbuhan dan
perkembangan jaringan tanaimn sett gga tanaimn dapat rrieJakukan mgenerañ
Hasil yang lebih baik dapat dij an atau diperoleh, bila ke dalam rredia
tersebut ditarrbahkan vitamin-vitamin, asam amino solid dan zat pengatur tubuk
Walaupua sudah dJahakan untuk me dean penggunaankomponen-komponen
yang tidak jelas (koirpomnnya) seperti juice buah-buahan dan tame, air kelapa,
yeast exstracts dan main hydrolysate, tetapi kadang-kadang kita bisa nenperoJeh
hasil yang Jeb1 dengan penairbahan tersebut Sebagai contoh, at keJapa msih sering
digunakan di laboratorinm-laboratorirm peneltfin, sedangkan pisang wsih rrempakan
komponen tairbahan yang sangat popular pada rredia anggrek.
Media kultur jariigan merupakan Salah satu faktor yang dapat rrenentukan
eat keberhaslan perhanyakan tanarrun secara hvitro, damn ha1 ter adalah kultur
Tujuan dari praktikum perrbuatan nndia kultur jaringan ini yaitu untuk
rrengetahui sifat dan konposisi perrbuatan media, untuk mengetahui teknik aseptñ
penbuatan media, untuk mengetahai dan rrennhami perhltiaigan larutan stok
dan nengetahai cara pembuatan laiutan stok dan media dari stok-stok bahan
l0mia tenitaira untuk rredia MS.
Adapun kegunaannya yaitu sebagai infonrasi bagi nxfiasñ wa lduisusnya
bahan
mengenai peWuatan media kultur j
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Media Tananmi
Media fakror peneuu dalam petbanyakan kultur
j
Konposisi media yang digunakan tergantuag dengan jenis tanaman yang akan
diperbanyak.Media yang dean bâ sanya terdiridari mineral, vitamin, dan
horimn Selain itu, diperlukan juga bahan tairbahan seperti agar, gula, dan lain-lain
Zat pengatur tuirbuh (hornnn) yang ditarrbahkan juga bervariasi, baik jenisnya
mupun jumJahnya, tergantong dengan tujuan dari ktiltor jaringan yang dilalaikm
Media yang sudah jadi diteinpatkan pada tabung reaksi atau hotol-botol kaca. Media
yang d juga dñ terilkan dengan cara rremanaskannya autoklaf
(Suryowinoto,1991).
Sebelran rrieWuat rredia, terlebL dahiilu dilakukan peWuatan larutan stok.
Laiutan stok dibuat dengan tqjuan unmk rrenudahkan pengairbilan bahan-bahan kimia
khiisusnya yang dibutuhkan dalam jumlah keep tak perlu sering me ang karena ha1
rat kurang praktis. Lanitan stok dñ irrpan di dalam Jetmri pend agar tidak nxidah
rusak dan m•ncegah terdegradasinya bahan-bahan kimia oleh mikroba penyebab
kontamiaasi Pembuatan larutanstok harus dilakukandengan cenmt, sebab stok
yang terlalu pekat akan nengalami pengendapan di Jenmi es, dan lannan stok yang
terkontaminasi tilak boleh dean Jagi (Anonim*, 2012).
Dalam kultur jars unsur-unsur diberikan tidak dalam bentuk unsur
tetapi senyawaberbentukgaram Sebelum dicairpurkan kedalnn nndia tmrbuh,
garam-garam mineral âu haruslah Jebh dahulu dilaiutkan dalam konsentrasi temerity
set dalam rredia Huh nantinya jumlah trap gram benar sesuai dengan
sebagai pelarutdipakai akuades (Yuwono,
Untuk memenuhi faktor perturrbuhan tanaimn, media kuliur jaringan yang baik
mngandung (Anonim, 2011) :
1. Hara anorganik
Ada 12 hara mineral yang penting uatuk per uhan tanaman dan beberapa
hara yang dilapoAan rrenpengaruhi perturrbuhan in vitro. Untuk pertumhuhan
nonml dalam kultur jean, imsur tinsur penting harus dirrasukkan dalam
2. Hara organik
Tanaimn yang nnrbuh dalam kondisi normal bersifat autotrof dan dapat
rriensinesa senxia kebutuhan bahan organiknya. Mesk@un tanaimn in vitro dapat
rnensintesa senyawa % diperkirakan rren•kn tidak nenghasikan viamia dalam
jumlah yang cukup untuk pertumhuban yang sehat dan satu atau lebih vitamin msti
d ahkan ke media. Thiamin nnrupakan vitamin yang penting, selaia itu asam
nikotin, p oksin dan inositol biasanya ditanf›ahkm Selain bahan organik tersebut,
bahan kompJeks serf ditarrbahkan, terimsuk eksnak raw casein hydroJate,
air kelapa, jus jeruk, jaringan pisang, dan lain lain Penairf›ahan bahan konpJeks
ini rrenghasilkan rredia yang tak tenlefnis? Dengan penelitian yang cukup,
sennstinya bahan koirpleks xu dapat diganti dengan mt tertentu, nxmgkin tairbahan
suam vitamin atau asam at.
3. Sunt›er karbon
Tanaman dalam kultur jaringan tuinbuh secara heterotrof dan karena rremka
tdak cukup nensiniesa kebutuhan karbomya, maka sukrosa ditaabahkan ke
dalam rredia. Sumber karbon fi nnnyediakan eoergi bagi perturrbuhan tanarmn dan
juga sebagai bahan penf›angun untuk rrenproduksi rroJekul yang lebih besar yang
diperlukan urfok tumhuk Biasanya sukrosa pada konsentrasi 1 SP d
sebagai sumber karbon tapi sumber kaibon hñ seperñ glokosa, imltosa, galaktosa
dan laktosa juga dlgonaks Ketka sukrosa diauto terjadi hidiolisis untuk
rrienghasilkan glukosa dan fruktosa yang dapat digtmakan lebih efisien oleh tanaman
dalam kuJtur.
4. Agar
U ya j dikulturkan pada media padat yang dibuat seperti gel dengan
rrienggtinakan agar atau pengganti agar sperfi Gelrite atau Phpagel Konsentrasi agar
yang dean berkisar antara 0.7 1.0 . Pada konsentrasi tinggi agar menjadi
sangat keras, sedikii sekali air yang tersedia, sehingga difasi haia ke tanaimn sangat
buruk. Agar dengan kualitas tinggi seperti Difco BiTek harganya tapi lebñ
tidak rrengaixlung bahan lain yang rnixigkin rrengganggu pertmrbuhan
5. pH
Media biasanya diatar pada 1 saian 5.6 5.8 tapi tanaman yang berbeda
mangkin merrerlokan pH yang berbeda untuk pertuirf›uhan optinxiin Jika pH lebih
thggi dari 6.0, nedia nxxigkin menjadi terrain keras dan jW pH kurang dari 5.2,
agar tidak dapat rrermdat.
6. Zat Pengatur Tuirbuh
Pada nedâ ixnunmya ditambahkan zat pengatur Ink
22 Jenis-Jenis Media
Menimit Suryowinoto (1991), adapun jenis-jeun rredia kultor jaringni adalah
sebagai berikut :
a) Media Knup
Dapat juga digunakan untuk rrenumhuhkan kalos wortel Kultar kaLs, biasanya
d uhkan pada rredia dengan kosentrasi garam-garam yang rendah seperfi dalam
kultor akar dengan petiainhahan suplerren seperti Rosa, gelatine, thiainine,
cysteine-HCI dan IAA.
b) Media WHte
DikeKan an oleh Hildebrant uatuk keperluan kultur jaringan timnr bunga
may ditemokan bahwa uasur imkro yang dibutuhkan kultur tersebut, lebih
dari pada yang dibutuhkan oleh kultur teabakaw Unsur F, Ca, Hg dan S
pada media turror bunga matahari sama dergan rredia jaringan normal
yang dkenf› an kenxxlian Konsentrasi NO3- dan K+ yang dean
H&ebrant ini lebih tinggi dari media wee, tetapi rrusL lebih rendah dari pada
media-nedia lain yang digunakan sekar
c) Media Knodson dan rredia Vacin and Went
Media rat dRenbangkan kluirus untuk kultur anggrek. Tanaimn yang ditanam
di kebun dapat tunf›uh dengan baik dengan pe ukan yang hanya nengandurg N
dari Niirac Knndson pada tahun t922, wnemikan penantiahan 7.6 mM NH4+
disarm 8.5 mM NO3-, sangat baik untuk peKencanf›ahan dan perturb uhan bji
anggiek. Penanbahan NH4+ iemyata dibutohkan uauk per enf›angan protoconn
Media Nitsch & Nisch, nggunakan NO3- dan K+ dengan kadar yang eukup
t untuk rrengkAurkan jaringan tanaman artichoke Jemssahm Penainbahan
amimniom khlorida sebanyak 0.1 mM, rrerghasRan peroxrbuhan jaringan yang
Pertiarfiuhan eel dari jaringan suatu organ dibandingkan dengan jaringan tunnr
tanaimn Venca rosea (Catharanthas roseus), rreiumjukkan bahwa penairbahan
amimniom ke dalam rredia White yang sudah diimdJañ w unyai
peitimbuhan yang leb4i bad. Konsentrasi NO3-, NH4-, K+ dan H2PO4- yang
diperoleh, hairpr sarru dengan yang dikenf› an oleh Miller.
d) Media Murashige& Skoog (nx›dia MS)
Mempakan perbaikan konposisi rredâ Skoog, terutaim kebutuhan garam
anorganik yang rreodukuag pertuirbuhan optinxim pada kultnr jaringan tenf›akaw
Media MS mengaixlung 40 mM N dalam bentuk NO3 dan 29 mM N dalam beraik
NH4+. Kandurgan N firm kali lebih tinggi dari N total yang terdapat pada nedâ
MBer, 15 kali lebR tiaggi dari rredia tenbakau Hildebrani, dan 19 kali Jebh tinggi
dari media White. Kalium juga tkan sampai 20 mM, sedangkan P, 1.25 mM.
Unsur rrakro ya konsentrasinyadinaiFkan sedikâ. Peitama kali unsur-unsur
makro dalam media MS dibuat untuk kultur kalas temhakau, tetapi konposisi MS ter
sudah umum digunakan untuk kultor jaringan jenn tanaimn lain Media MS paling
banyak digunakan uimik berbagai tqjuan kulturpada talum-tahun sesudah penemuan
media MS, sehingga dkernb an media-media lain berdasarkan media MS
tersebut, antara lain nedia :
1. Lh & Staba, mnggunakan rredia dengan setengahdari koirposñ i tmsur
MS, dan rrerrodifikasi : 9 arnmnium nitrat yang seharusnya 10mM,
sedangkan KH2 PO4 yang dkurangi rreq|adi 0.5 Mm, tidak 0.625 mM.
Larutan senyawa imkro dari mama Lin & Staba, kenneln d oleh
untok
HaQerin penelitian errbryogenesis kultur jaringan wortel dan juga
digunakan oleh Bourgin & Nisch (1967 dalam Gunaw 9 ) dalam penelit in
kultur antber.
2. Modifikasi dia MS yang lain dbuat oleh Durzan et all ( 9 3 dalam Gimawan
was› kultur suspensi set white spmce dengan cara rrengurangi
konsentrasi K+ dan NO3-, dan menanbah konsentrasi Ca2+ nya.
3. Chatarvedi ct al (1978) mngobah rredia MS dengan rreniminkan konsentrasi
NO3-, K+, Ca2+, Mg2+ dan 504-2 urfuk keperluan kultur pucuk Bougainv&a
glabra.
Senyawa-senyawa di dalam undo MS dapat terjadi pengendapan
persenyawaan, xu terlihat jelas pada rredâ cair. Kebanyakan dari persenyawaan
yang m• ndap adalab fosfat daa best kenzxlian dalam
jumlah yaag bb1 sedikit adalah Ca, K, N, Zn dan Mr yang
Senyawa paling sedikit adalah senyawa wngandung unsur C, Mg, H, Si,
Mo, S, Ca dan Co. Setelah tujuh hari dibâ ikan, rmka kira-kira 50a dari
Fe dan 13a dari PO4+, rrengendap (Dalton et at 1983). Pengeixlapan
uasur-uasur tersebut mungkin tidak pernhg, karena unsur-uasur tersebut
rrush tersedia bagi jaringan tanaimn dan pengaiuh pengeotlapannya beltxn
dukes Unnik rrengatasi pengendapan Fe, Dalton dan grupnya yang
nnnganjurkan supaya konsennasi Fe dikuiangi sampai 1/3 dengan EDTA
Seperti hahya peralatan kultor, rredia yang dean juga perlu dilakukansterilisasi
untuk rreoc@takan koixlisi ungan yang aseptñ bagi ekspW Untuk media kultur
yang tidak rrengandung bahan-bahan yang Heat-labile, sterilisasi dilakukan dengan
autoklaf pada temperature 121Oc, tekanan antam 15 psi atau 1 atm dengan waktu antam
20-25 rrenit tergannmg dari volume wadah dan volarre rredia.Untuk 15-50 ml media
dalam tabung Psi atau botol kecil berukuran sterilisasi dilakukanpada
tekanan 15psi denganwaktu 20 rreni. Untuk 20 botol volume Ilner
lebih tuna rrienf›uiuhkan
waktu yang yaitu 34 rrenit, 10 botol voliare 2 liier rrerrerlnkan waktu 37
menit, 5 botol 4 liter waktu yang digunakan 52 rreniL Dengan waktu yang lebih larm.
Dalam sterilisasiaquadesidan media, setelah waktu sterfisasiyang dean
sudah terdapat, autoklaf tidak boleh diamiokan tekanaanya secara mndadak.
Bila tekanan dinmiokan ndadak,cairan dfialannya rreixlidh dan nelaap
(hubbJed up).yang
Untuk bahan-bahan heat-labile dalam bentuk sterilisasi dMukan
rrenyariig laiutan melalui Hter yang rrenpunyai ukuran port 0.20-0.22 uin Diameter
filter yang berimcam-macam tergantung dari vo1om• lanitan yang diste
Untuk volarre larutan 10 nf, dipergunakan fler yang dipasang di ujung janim suntik.
Bahan yang heatlabile antara : GA3, -HCL, Ca-panthothenate,AntibiotR:
carbenocilin (Anoniimus, 2009).
METODOLOGI PRAKTIKUM
Untuk langkah kerja lanitan stok B, C, D, E dan F harrpr saw dengan larutan stok A
hanya berbeda dijumlah senyawa dan penf›er n narru label
2. PeWuatan Medium Itnhur
a. Menirnbang sukrosa (gulaku) sehanyak 45 gr dan agar-agar sebanyak 10,5 gr
b. Meny pkan gelas piah beruktran 2000 rot (2 lalu dirrasukkan vitamin (15 ml),
sukiosa (45 gr) dan agar-agar (10,5 gr) sena lamtan A (30 ml), lanitanB (30 ,
lartitan C (7,5 ml),
laiutan D (7,5 ml), larutanE (7,5mI) dan Lamtan F (7,5 ml)
c. Menarrtiabkan aquades ke dalam geJas piala bingga oe»capai voJixre 1500 ml
(dilebihkan sedil0t untuk rrengantisipasi Brutan yang rrenguap)
d. Menghorrogenkan larutan bingga nnrata dengan Hot Plate dan
Magpetik stirrer dan ditanggu bingga m•ndfi1h kemxlian diukur pH ma. pH larutan
diokur menggunakan pH mter eJelnrik mocapai pH yang dibutnbkan yaitu
5,7 Jika terlalu asam tarrbahkan NaOH atau KOH1 dan jW terlalu basa
M, tarrtiahkan HCl 1
M. yang
e. Median teBh rreixlidih tersebut Jan ke dalam botol-botol kultur.
Botol kaltur ditatup menggunakan plastik dan karet yang tech disterilkan dan
Stetillsasi Media
z Botol kultaryang
sudah nndiom dirmsukkan ke autoclave tekanan
15 - 17,5 psi pada suhu 120 °C selama 20 rreoit, sampai tiga kak
b. Botol diangkat dan disiinpan dalam ruang iakabasi sampai sip dean
c.Mediam siap digunakan
BAB IY
HASH DAN PEMBAHASAN
A N IN NO›
K N NJ s
KH:PO‹
H›BO i
Kl
N at MoOi . 2Hi O
CuCl• . 6II•O
D CaCL . 2HiO
E MgSO‹ . 7H_O
MixSO‹ . 4IJi O
ZnSO‹ . 4H•O
CuSO3 . 5H• O
F Nai EDTA
FcSO‹ . 7HiO
Pritloksin-UC 1
Txin -HC I
Proses perrbuatan larutan stok
b. Perrfiuatan Media MS
4.2 Pezrfiahasan
a. Penfiuatan Laiutan Stok
Media merupakan suam bahan yang penting untuk pertmrbtihankultur. Media
untuk pertuirbuhan kAur dapat benipa rrcdia padat dan rredia cair. Media padat
biasanya digunakan untuk me ulturkan kalis kenxidian diinduksi
menjadi tananmi ten ap, seda an media cair biasanya dean uatuk
kuliur set Komponen yang penting dalam suatu iredâ adalah senyawa anorganik,
sunt›er kaibon, vitamin, at pengatur tumbuh, dan supJemen orgaiik (Yuwono
Lanitan Stok Media mempakan tempat tmrbuhnya Semia kebutuhan
yang d rlokan oleh tanaimn unmk turrbuh dan berkerrbang harus terkandung
dalam rredia tersebut. Dalam rredia kultur jaringan (kuljar) telah tersedia unr
irakro, unsur rnikro, vitamin, honmn (zat perangsang tumhuh) dan lain-hfi Formula
ini rremang nennxiahkan pekeija tapi untuk suatu penekian yang nerrerlukan
pembahan konposisi dalam sam atau beberapa komponen, maka pernisahan luinponen-
komponen penyusua media perlu dilakukm Secara unxim kebutuhan niki setiap
tananmi saim, tetapi secara kbusus kebutuhanya berbeda. Kesarrnanya adalah
tanaimn rrem•r kan haia rrakro dan mikro, vitamin-vitamin, karbohidrat, asam amino
dan N -oiganik, ZPT, zat perradat dan kadang ada penairbahan seperti air kelapa,
ekstrak ragi, jus torrat, ekstak tentang, bufer orgaoik maupun arang aktif
Kebutuhan trap tanarran berbeda pada hal korrposisi dan jumlah yang d man
Pada praktikum kali ini yaitu pernhuatan larutan stok. DiawaJi dengan
peniirbangan nndia komponen penyusun larutan stok dengan menggunakan tiitbangan
analitik. Setelah dilakukan penirrfxnigan sesuai dengan kebutuhan yalu berdasarkan
kepekatan atau konsentrasi yang d rmka dMukan proses pelanitan dengan
menggunakan aquades nxaui yang tdak rrengandung ñ n Umuk Damian stok yang
terdiri lebih dari satu persenyawaan maka proses pelarutan dWukan pada tepat yang
berbeda ha1 % dilakukan untuk rrencegah teijadhya reaksi kimiaantara Erasing-inning
persenyawaan misalnya reaksi penggaiairan yang dapat rreyebabkandegradasi atau
penorunan dari lanitan stok itu sendiri
Damian stok A rrenganduog NI-LtNOs sebanyak 1.650,000 Untuk
wrrbuai lanitan stok A kita rrerrer g2,soo gr. Tetapi dalam praktkum ini hanya
rrerrbuat laiutan stok A hanya 250 ml dengan kepekatan 50 saja, maka kami
hanya merrerlokan 03 sebanyak 20,62s g (g2,soo : 4). Pembuatan larutan stok
A, yaitu dengan rrenirrbang NJ-KNOW sebanyak 20,625 g, kenxidian
rrerrasukkannya ke dalam gelas kimiadan mnarrbahkan akuades
sekitar 250 kemxlian sairbit diaduk rreggunakan magnetic stirrer
rrelanitkannya menggunakan Int plate. Setelah Jarman slot terlarut
senpurna, persenyawaan tersebut dituangkan pada botol yang telah dâ iapkan
dan ditutup rapat kenxxlian dberi Rebel A. Laiutan harus terlarut se uma agn pada
waktu diietakkan dilemari es tidak te adi endapm Biasanya Suntan yang sudah
rrengalaini pengeodapan, tidak dapat digunakan law Pengendapan larutan stop
uirxiimya Teladi bila kepekatan dapat dhindari dengan rrerrbuat larutan yang tidak
terBlu pekat atau tidak menggunakan Jarman cairpuran, yaitu dengan rrenbuat satu
laiutan stok hanya urfuk satu jenis bahan (terutarra untuk unsur hara rrakro). Koixlisi
yang
sirrpan juga diperhatikan, karena ada beberapa bahan tidak tahan dalam suhu
tinggi atau cahaya.
Perrbuatan lanitan stop B, Tatu dengan rrenint›ang KNOW sebanyak 23,750 g,
kenudian rrerrnsukkannya ke dalam alas kimia dan mnanf›ahkan akuades sekitar
250 kenxxlian sanbil diaduk rreggunak ^R^*! oj• • lrelanitkannya
menggunakan Wi plate. Setelah lanitan stop terlans senpuma, laiutan persenyawaan
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum pernhuatan rredâ menggunakan massa atau
konsentrasi senyawa yang sesuai agar tidak terjadi pengeotlapan pada botol stok dan
imhasiswa diri waktu yang cukup untuk lebih mengenai dan memahami rredâ-rrndia
Gunawan, L.W. 1992. Tekn ik Kultur Jaringan Tumhuhnn Pusat Antar Universitas
(PAU) Bioteknologi IPB Bogor. 165 haL
Hendaryono dan lr Ari Wgay 2007. Teknik Ki2ltur la ’^R . Kan £ zr, Yogyakarta
Marlin, dkk. 2012. Pen untun PraktK um Kultur Jaringan. Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu, BenQulu.
Smith, R.S. 1992. Plant Tissue Culture Technique.i and Ezperini ents. Acade Press.
USA
Srilest R. 2005. IndukSf Embrio Somatik Kacnng tanah Pada Berbagai Mm•am
Vitamin dan llnxi peitanianVol 12. No. 1. Hal 43-5 1.
Zukamaiir 2009. Kult ur Jaringan Tannman . Solut Perban ynknn Tannman Budida yn.
Burnt Aksara, Jakarta
dalam