BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
“Preparasi Pembuatan Medium Sapih”
Disusun Oleh:
LABORATORIUN AGROTEKNOLOGI
UNIT IN VITRO
FAKULTAS PERTANIAN
2019
I. PENDAHULUAN
dalam ruangan (laboratorium) dan sifatnya aseptik (steril dari patogen). Bermuara
dalam kondisi yang aseptik, maka perlu dijelaskan bahwa segala aktifitas yang
berkaitan dengan jaringan harus dalam kondisi aseptik. Kondisi ini dimulai dari
cara penyiapan peralatan (alat tanam berbahan logam ataupun gelas), pembuatan
faktor utama dalam keberhasilan kultur jaringan. Medium kultur jaringan tanaman
harus berisi semua zat yang diperlukan untuk menjamin pertumbuhan eksplan
Artinya tidak semua medium dapat digunakan pada semua kultur tanaman. Karena
beberapa medium yang ada memiliki perbedaan kandungan dan konsentrasi zat-
ini adalah kultur jaringan. Berbagai formulasi atau komposisi medium tanam telah
energi serta zat-zat lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
keberhasilan kultur jaringan Melihat peranan penting dari medium kultur, maka
melaui praktikum ini dilakukan pembuatan medium kultur secar baik dan benar
didasarkan pada jenis jaringan, organ dan tanaman yang digunakan serta
kultur jaringan, sangat bergantung pada medium yang digunakan. Medium kultur
jaringan tanaman menyediakan tidak hanya unsur hara makro dan mikro,
tetapi sumber karbohidrat yang pada umumnya berupa gula menggantikan karbon
Hasil yang lebih baik dapat dijangkau atau diperoleh, bila ke dalam
dan tauge, air kelapa, yeast exstracts dan casein hydrolysate, tetapi kadang-kadang
kita bisa memperoleh hasil yang lebih tinggi dengan penambahan tersebut.
Medium sapih merupakan medium yang berasal dari bahan organik seperti
air kelapa dan pisang. Air kelapa ini mempunyai unsur hara makro, mikro dan
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan
metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis medium.
yang biasa adalah medium Murashige dan Skoog (MS) (Tuhuteru, 2012).
jaringan, terdiri dari hormon (ZPT) dan sejumlah unsur yang biasanya terdapat di
dalam tanah yang dikelompokkan ke dalam unsur makro dan unsur mikro. Hasil
yang lebih baik akan dapat kita peroleh apabila kedalam medium tersebut
ditambahkan vitamin, asam amino dan hormon, bahan pemadat medium (agar),
glukosa dalam bentuk gula maupun sukrosa, air destilate (aquades) dan bahan
sesuai dengan masing-masing tanaman. Bahan medium ini sangat mudah dan
dalam lingkungan hidup. Medium tanam tersebut misalnya arang dan pupuk daun
subtitusi medium MS karena memiliki hara makro dan mikro yang berguna bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keunggulan growmore, dapat
pada tanaman hias serta dapat meningkatakan produksi buah. Pupuk growmore
pengaruh strategis bagi pertumbuhan tanaman. Medium sapih yang baik adalah
medium yang mampu menyediakan air dan unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman. Medium sapih merupakan salah satu faktor lingkungan yang berfungsi
sebagai medium tumbuh bagi akar tanaman, penopang tanaman agar tumbuh
dengan baik, dan penyedia unsur hara serta air bagi pertumbuhan tanaman
(Irawan, 2014).
gula, vitamin, zat pengatur tumbuh dan asam amino. Salah satu kandungan
vitamin yang dimiliki oleh tomat dan pisang adalah tiamin. Vitamin penting yang
terkandung pada bahan organik kompleks dan merupakan vitamin yang penting
dalam kultur jaringan adalah thiamin. Secara umum kandungan yang terdapat
dalam 1 buah pisang matang yaitu protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat
25,3 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, dan besi 0,5 mg, zat yang
2010). Komponen utama dalam buah pisang adalah air, karbohidrat dan juga kaya
akan vitamin A, tianin, vitamin B2 dan vitamin C (Yatim, 2016). Tinggi tanaman
(Syekhfani, 2009).
Arang adalah barbagai bentuk karbon bersifat mempunyai daya serap
tinggi terhadap gas, uap air dan senyawa-senyawa koloidal padat. Arang
diproduksi dengan pembakaran dan destilasi kayu, gambut, lignit, kulit kacang-
penyerapan gas lebih keras dan padat dari pada untuk pemurnian senyawa dalam
bentuk cair. Arang aktif yang digunakan untuk kultur medium berasal dan kayu,
limbah kayu, bahan limbah dari kertas dan gambut. Arang aktif juga dapat
Alternatif bahan penyusun medium dapat berasal dari pupuk daun, air
kelapa dan bubur pisang telah banyak dilakukan karena mudah didapatkan. Pupuk
daun mengandung hara makro dan mikro. Terdapat beberapa merk pupuk daun
kultur jaringan. Air kelapa mengandung beberapa jenis hormon. Penambahan air
kelapa umur muda dan umur sedang sebanyak 150 ml/L medium dapat
mendorong pertumbuhan tinggi, panjang dan lebar daun serta panjang dan jumlah
vitamin A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), piridoksin (vitamin B6)
Jenis dari ZPT yang banyak digunakan dalam kultur jaringan tanaman
adalah auksin dan sitokinin. Umumnya auksin dan sitokinin berfungsi untuk
Salah satu jenis auksin yang sering digunakan dalam kultur jaringan adalah NAA
(Napthalen Acetid Acid) yang merupakan auksin sintetik yang sangat efektif untuk
induksi kalus, sedangkan BAP (Benzyl Amino Purin) merupakan sitokinin sintetik
yang sering dikombinasikan dengan auksin. Pemberian NAA dan BAP akan
Praktikum kali ini dilaksanakan pada Hari Selasa, 01 Oktober 2019 pukul
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu air kelapa, pisang raja,
arang, growmore, tiamin, NAA, vitamin B1, gula pasir, agar-agar, tissue, aquades
steril, karet gelang, aluminium foil atau plastik bening dan kertas label.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu botol kultur, botol
semprot, pipet mikro, erlenmeyer 250 ml, timbangan analitik, spatula, hot plate
Menyediakan alat dan bahan dalam pembuatan medium sapih 500 ml.
Menambahkan tiamin 500 µl, NAA 500 µl, Vit B1 500 µl dan air kelapa 75
ml/liter.
stirrer.
5,8. Jika terlalu basa ditambahkan dengan HCL dan jika terlalu asam maka
keringkan.
sekitar 25 ml medium/botol.
Menunggu larutan sampai dingin kemudian di tutup dengan plastik lalu
4.1. Hasil
Hasil pada praktikum kali ini dapat dilihat pada tabel berikut:
kontaminan
Perlakuan Ulangan gambar
Bakteri jamur
1 - -
2 - -
Medium Sapih
3 - -
4 - -
5 - -
6 - -
7 - -
8 - -
9 - -
10 - -
4.2. Pembahasan
yang akan diperbanyak. Medium kultur yang baik seharusnya menyediakan unsur
hara baik makro maupun mikro, sumber vitamin dan asam amino, sumber
karbohidrat, zat pengatur tumbuh, senyawa organik sebagai tambahan seperti air
kelapa, ekstrak buah, bahan pemadat, agar-agar dan gelrite dan juga menyediakan
kontaminasi yang dapat menyebabkan medium perlakuan rusak dan planlet mati.
Kontaminasi yang terjadi disebabkan oleh cendawan atau fungi (jamur) dan
bakteri. Dari kedua faktor penyebab kontaminasi, jamur atau cendawan yang
pada medium perlakuan sebelum proses penanaman tidak dapat digunakan untuk
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas dapat kita lihat bahwa pada
medium yang telah di buat sebelumnya tidak ada yang terkontaminasi baik dari
kondisi yang aseptik baik dari lingkungan, bahan yang akan digunakan maupun si
pemulia itu sendiri. Kontaminasi tersebut dapat berupa jamur maupun bakteri
yang dapat menyebabkan medium yang di buat tidak akan memberikan nutrisi
yang baik maupun eksplan yang akan di tanaman tidak akan bisa tumbuh dan
5.1. Kesimpulan
medium. Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan medium ini adalah
serta yang paling penting ialah kondisi aseptik baik dari bahan yang digunakan,
5.2. Saran
Saran saya pada praktikum kali ini adalah alat-alat yang digunakan pada
saat praktikum harus dijaga dan dirawat dengan baik agar tidak terjadi kesalahan
Djajanegara I. 2010. Pemanfaatan Limbah Buah Pisang dan Air Kelapa Sebagai
Bahan Medium Kultur Jaringan Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
Tipe 229. Jurnal Teknologi Lingkungan. 11 (3): 373-380
Harjadi SS. 2009. Zat Pengatur Tumbuh Pengenalan dan Petunjuk Penggunaan
pada Tanaman. Jakarta. Penebar Swadaya.
Hasanah U, Enni SR dan Sumadi. 2014. Pemanfataan Pupuk Daun, Air Kelapa
dan Bubur Pisang sebagai Komponen Medium Pertumbuhan Plantlet
Anggrek Dendrobium Kelemense. Jurusan Biologi Biosaintifik. 6(2): 161-
168.
Hutami S. 2009. Penggunaan Arang Aktif dalam Kultur In Vitro (The Use of
Activated Charcoal in in vitro Culture). Jurnal Berila Biologi. 8(1): 83-89.
Muliati, Tengku N dan Nurbaiti. 2017. Pengaruh NAA, BAP dan Kombinasinya
pada Medium MS Terhadap Perkembangan Eksplan Sansevieria
Macrophylla Secara In Vitro. JOM FAPERTA. 4(1): 1-13.
Syekhfani. 2009. Hubungan Hara Tanah Air dan Tanaman. Surabaya. ITS Press.