TINJAUAN PUSTAKA
Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman perdu yang berasal dari kaki
gunung Himalaya, Asia Selatan dan timur laut Pakistan (Kasolo et al.,
banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar halaman rumah maupun
ladang. Kelor tumbuh dalam bentuk pohon berumur panjang dengan tinggi
7-12m. Batang berkayu, tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan
muda berwarna hijau muda setelah dewasa berwarna hijau tua, bentuk helai
daun bulat telur, panjang 1-2 cm, tipis lemas, ujung dan pangkal tumbuh
(stek) (Krisnadi, 2015). Kelor dapat tumbuh pada lingkungan yang berbeda
serta tumbuh dengan baik pada suhu 25°C-35°C, tetapi mampu mentoleransi
Division : Spermatophyta
Subdiviso : Angiospermae
Classis : Dicotyledone
Subclassis : Dialypetalae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera (Rollof et al, 2009) dan Moringa oleifera Lam.
(USDA, 2018).
2.2. Zat Pengatur Tumbuh
tanaman. Secara luas diakui bahwa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) memiliki
alami jenis sitokinin dapat ditemukan di dalam ragi dan air kelapa muda .
ZPT merupakan suatu zat yang digunakan sebagai perangsang
stek adalah Indole Acetic Acid (IAA), Indole Buteric Acid (IBA),
(Dewi, 2008)
Norisma (2002) dan Salisbury dan Ross (1995) dalam Nugroho (2007),
zat-zat seperti vitamin, asam nukleat, fosfor, zat tumbuh seperti sitokinin,
auksin, dan giberellin. Air kelapa adalah sumber pengatur tumbuh alami
bahwa air kelapa muda merupakan endosperm dalam bentuk cair yang
mg/l, auksin 0,07 mg/l, dan giberelin 0,01 mg/l. Harjadi (2009),
menyatakan bahwa Sitokinin banyak ditemukan dalam tumbuhan.
endosperm cair buah kelapa yang belum matang kaya akan senyawa yang
memacu sitokinensis. Selain sebagai zat pengatur tumbuh, air kelapa juga
(2005), menyatakan bahwa pemberian air kelapa muda secara tunggal pada
berbunga, jumlah bunga betina, umur panen, jumlah buah, berat buah,
jumlah buah sisa, dan berat berangkasan kering, tetapi tidak berpengaruh
(terdiri atas glukosa, fruktosa, dan sukrosa). Selain itu juga mengandung
abu, air, dan zat pengatur tumbuh yang disebut sitokinin. Kandungan gula
tertinggi dicapai pada waktu kelapa masih muda (degan). Air kelapa juga
bisa digunakan sebagai pupuk tanaman karena air kelapa mengandung zat
pertumbuhan tunas serta akar. Dalam air kelapa dan ragi terdapat juga
yang nyata terhadap semua parameter yaitu tinggi tanaman, jumlah daun,
berat basah, berat kering, dan volume akar. Hasil penelitian Rover (2006),
dan berat kering 100 biji. Hasil penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan
kelapa muda terdapat 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai
terhadap pertumbuhan tinggi batang dan jumlah daun tanaman Nanas hias
produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai
hingga 64%, kacang tanah hingga 15% dan sayuran hingga 20 - 30%.
Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat
phalaenopsis.
menyegarkan adalah air kelapa muda. Air kelapa kaya akan nutrisi yaitu
gula, protein dan lemak sehingga sangat baik untuk pertumbuhan bakteri
buah kelapa. Air kelapa muda mengandung air 95,50 %, protein 0,10%,
lemak kurang dari 0,10%, karbohidrat 4,00% dan abu 0,40%. Air kelapa
biotin, asam folat, vitamin B1 dan sedikit piridoxin. Air kelapa muda juga
klorin, sulfur dan besi (Yanuar dan Aji, 2015). Salah satu sumber Zat
Pengatur Tumbuh alami adalah air kelapa muda. Dalam air kelapa
2007). Dalam 1 liter air kelapa muda mengandung ZPT kinetin (sitokinin)
halus.