MENEMUKAN
PUTUSAN RELASI/PEMIKIRAN: GAGASAN
= ATAU ≠, < ATAU >
HAKEKAT PENALARAN
Pada saat proses analisis atau membandingkan tersebut, berarti akal budi
bergerak dari sebuah kebenaran atau kekeliruan sebuah putusan atau
proposisi ke kebenaran atau kekeliruan putusan atau proposisi yang lainnya
yang ada hubungannya dengan proposisi yang pertama. Inilah yang kemudian
disebut dengan PENALARAN.
Sehingga penalaran adalah sebuah proses mental dimana kita (melalui akal
budi) bergerak dari apa yang telah kita ketahui atau kita miliki (pemahaman),
menuju ke pengetahuan yang baru (hal yang belum kita ketahui).
Ingat!!!
Semua bentuk panalaran, selalu bertolak dari pengetahuan yang sudah ada
Tidak mungkin kita melakukan penalaran dengan mendasarkan pada hal
yang belum kita ketahui.
ILUSTRASI
KONKLUSI/KESIMPULAN
YANG YANG
TELAH PENALARAN BELUM
DIKETAHUI DIKETAHUI
REFERENCE OBYEK
PENYIMPULAN
OPOSISI
LANGSUNG
KONVERSI
PENYIMPULAN OBVERSI
EDUKSI
POSIBILITAS
AKTUALITAS
DEDUKSI
TAK
LANGSUNG
INDUKSI
PERLAWANAN (OPOSISI)
• PERLAWANAN
– Adalah pertentangan yang terdapat diantara dua proposisi yang
mempunyai subye dan predikat yang sama, tetapi berbeda dalam
kuantitas dan/atau kualitasnya.
• ILUSTRASI
KONTRARIS
A E
KONTRADIKTORIS
IMPLIKASI IMPLIKASI
I SUB KONTRARIS
O
HUKUM-HUKUM PERLAWANAN [1/3]
1. PERLAWANAN KONTRARIS ( A - E, E – A)
Jika A benar maka E salah
Jika A salah maka E meragukan
Jika E salah maka A meragukan
Jika E benar maka A salah
2. PERLAWANAN KONTRADIKTORIS (A – O, E – I, I – E, O –
A)
Jika A benar, maka O salah, dan Jika E benar maka I salah
Jika I Benar, maka E salah dan jika O benar maka A salah
Jika A salah, maka O benar dan jika E salah, maka I benar
Jika I salah, maka E benar, dan jika O salah, maka A benar
HUKUM-HUKUM PERLAWANAN [2/3]
3. Perlawanan Implikasi (Subaltern) (A – I, I – A, E – O, O – E)
Jika A benar, maka I benar
Jika I benar, maka A dapat Benar/Salah
Jika E benar, maka O benar
Jika O benar, maka E dapat benar/salah
A OBVERSIF TERHADAP E
E OBVERSIF TERHADAP A
I OBVERSIF TERHADAP O
O OBVERSIF TERHADAP I
AKTUALITAS DAN POSIBILITAS
• AKTUALITAS
– Proposisi yang menyatakan gambaran tentang suatu
kondisi, situasi, atau status keberadaan tertentu atas
sesuatu hal.
• POSIBILITAS
– Gambaran bahwa kesempurnaan saat ini dan disini belum
dimiliki sebuah proposisi. Posibilitas juga membahas
tentang kondisi, situasi, atau status keberadaan tertentu
atas sesuatu hal, namun ketiganya masih dalam konteks
“mungkin”
RELASI ANTARA AKTUALITAS DAN
POSIBILITAS [1/2]
1. Aktualitas tidak boleh disimpulkan dari posibilitas.
“Proposisi, bahwa “Ia dapat menyelesaikan studinya
dengan segera “ hanyalah sebagai sebuah posibilitas,
dan karenanya tidak dapat disimpulkan bahwa: “Ia
(telah) menyelesaikan studinya dengan segera”.
2. Posibilitas dapat disimpulkan dari aktualitas
Beberapa orang menikah (aktualita), Jadi,
pernikahan adalah sesuatu yang mungkin terjadi.
RELASI ANTARA AKTUALITAS DAN
POSIBILITAS [2/2]
3. Kemustahilan TIDAK BOLEH disimpulkan dari hal yang
belum terjadi (non aktual).
Ada mahasiswa yang BELUM LULUS ujian skripsi. Ini tidak bisa
dikatakan TIDAK MUNGKIN (mustahil) akan lulus ujian skripsi.
4. Yang tidak aktual dapat disimpulkan dari hal yang mustahil
Jika sesuatu hal itu mustahil adanya, maka aktualitasnya juga
tidak mungkin. Lingkaran mustahil berbentuk segi empat, maka
maknanya tidak akan pernah ada lingkaran yang berbentuk
segi empat.