Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL RISET

ANALISIS PEMANFAATAN IRIGASI BENDUNGAN PADA USAHA TANI PADI


SAWAH TADAH HUJANDI DESA MUER KECAMATAN PLAMPANG
KABUPATEN SUMBAWA BESAR

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Disusun oleh :
NEHTA NURILA YUNINTA
NPM:22101082084

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM MALANG
MALANG 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... i


BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 4
BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................................................... 6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya…. .......................................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan …........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping .......................................... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ......................................................................... 11
Lampiran 3. Organisasi Tim …............................................................................................. 13
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas .............................................. 14
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki lahan kering (marginal) yang luasnya mencapai
kurang lebih 1,8 juta hektar atau 83,25% dari luas wilayah,namun yang sudah digunakan
untuk tanaman pangan adalah seluas 211.000 hektar.Lahan kering terdapat di Lombok
Tengah,Lombok Timur dan di Sumbawa Besar khususnya terdapat pada bagian-bagian
pegunungan.Salah satu desa di Pulau Sumbawa adalah Desa Muer yang mempuyai lahan
kering seluas 115.694 hektar (BPS.2002).

Lahan kering (marginal) adalah lahan yang berpotensi rendah untuk menghasilkan
produksi pangan yang disebabkan karena sifat fisik,kimia,morphologi dan mineral tidak
menguntungkan dan juga pengaruh lingkungan seperti iklim,hidrologi,topografi yang tidak
mendukung pertumbuhan tanaman.Kegiatan pertanian di lahan kering sangat bergantung
pada kearifan dalam konservasi air dan pemanfaatannya oleh petani.

Pengelolaan usaha pertanian di lahan marginal umumnya terpusat pada musim


penghujan.Panen air hujan dilaporkan efektif untuk mengatasi masalah kekurangan air
dilahan tadah hujan.Namun teknik penyediaan air sangat bervariasi tergantung fisiografi
lahan dan ketersediaan sumberdaya lokal.Teknik pemanenan air hujan dengan teknik tandon
(penampung air berukuran kecil )cocok dikembangkan didaerah tadah hujan dengan
intensitas dan distribusi curah hujan yang tidak pasti.Hal ini disebabkan karena sumber air di
lahan tadah hujan adalah dari curah hujan,sehingga acap kali menjadi penghambat untuk
peningkatan produktifitas.Hal ini disebabkan kawasan NTB secara umum masyarakat daerah
semi arid.Tetapi peningkatan produktivitas lahan diantaranya dapat dilakukan melalui
penerapan teknologi spesifik lokasi berdasarkan potensi sumberdaya domestik demgan
memperhatikan aspek lingkungan.peningkatan produktivitas di lahan sawah tadah hujan
dapat dilakukan melalui peningkatan produktivitas persatuan luas dan peningkatan intensitas
pertanaman.Rendahnya produktivitas dan intensitas pertanaman di lahan sawah tadah hujan
disebabkan sumber air hanya tergantung pada curah hujan .Dengan demikian,pada lahan
sawah tadah hujan yang memiliki curah hujan yang pendek maka penanaman padi hanya
dapat dilakukan satu kali dalam setahun,selanjutnya lahan dibiarkan berair.Hal ini karena
masyarakat telah salah mengelola lahan kering tersebut.
Potensi lahan sawah di Desa Muer Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Besar
seluas 103 hektar,dimana sekitar 90 hektar merupakan lahan sawah tadah hujan.permasalahan
yang terjadi pada lahan sawah tadah hujan yaitu curah hujan yang tidak menentu pada awal
tanam menyebabkan keterlambatan tanam pada musim tanam pertama (MT 1) karena debit
air yang tidak cukup untuk penanaman padi.Masa tanam pada MT 1 umumnya petani di
lahan sawah tadah hujan menanam komoditas palawija (misal kacang tanah, dan jagung
manis) selanjutnya pada MT 2 ditanami oleh padi sawah.Pada MT 3 sebagian petani ada yang
kembali menanam padi (walaupun terkadang gagal panen akibat kekeringan) dan sebagian
lahan dibiarkan berair ,sehingga indeks penanaman di lahan sawah tadah hujan hanya dua
kali (IP 200).untuk meningkatkan indeks pertanaman di lahan sawah tadah hujan dilakukan
dengan pemanfaatan lahan berair.

Lahan sawah tadah hujan umumnya mempuyai produktivitas tanah dan tanaman rendah
akbiat rendahnya tingkat kesuburan tanah dan curah hujan tidak menentu.Perbaikan sifat
fisik,kimia dan hayati tanah sawah tadah hujan dapat di lakukan dengan pemberian pupuk
organik membengkan jerami padi.sedangkan peningkatan produktivitas sawah tadah hujan
dapat ditempuh melalui pemanfaatan irigasi bendungan.

Desa Muer memiliki irigasi bendungan yang bisa membantu masyarakat dalam bidang
pertanian,namun belum memanfaatkan irigasi embung memanfaatkan irigasi embung tersebut
secara maksimal oleh masyarakat setempat.

Keberhasilan usaha tani dapat dikatakan sangat ditentukan oleh irigasi bendungan yang
dimiliki oleh petani,ada sebagian masyarakat yang belum efektif dalam pemanfaatan irigasi
bendungan.Hal ini disebabkan karena buruknya sistem irigasi bendungan yang ada di Desa
Muer.Hal tersebut didukung dari hasil observasi dan wawancara peneliti terhadap
masyarakat,bahwa masyarakat banyak mmenemui kesulitan dalam pemanfaatan,seperti
masyarakat hanya menunggu air tersebut surut dengan sendirinya.Hal tersebut di sebabkan
karena aspek teknik yang tidak memadai,organisasi atau lembaga yang lemah,finansial yang
tidak cukup dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan irigasi embung serta
kurangnya strategi dan kebijakan pengelolaan irigasi embung yang baik dan berkelanjutan.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya,maka penulis
merumuskan permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut,yaitu Bagaimanakah pemanfaatan
irigasi bendungan pada usaha tani padi di sawah tadah hujah di Desa Muer kecamatan
Plampang kabupaten Sumbawa Besar ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan irigasi bendungan


pada usaha tani padi sawah tadah hujan beserta permasalahannya di Desa Muer
Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa Besar.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan baik dari segi teoretis maupun
praktis sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis

a. Memberikansumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pertanian dan


pemanfaatan irigasi bendungan

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian berikutnya

2. Kegunaan Praktis

a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada para pihak yang berkepenting dan


memberikan jawaban terhadap permasalahan yang teliti

b. Hasil penelitian ini dapat membantu memberikan gambaran pada masyarakat


mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesulitan-kesulitan masyarakat dalam
pemanfaatan irgasi bendungan.

Anda mungkin juga menyukai