DEFINISI
Pernyataan yang berisi penjelasan tentang suatu
istilah.
Contoh:
Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri
pengetahuan ilmiah dan cara
untuk memperolehnya.
Definiendum Definiens
SYARAT-SYARAT Menyatakan
ciri-ciri hakiki
DEFINISI dan pembeda
dari yang lain
Memiliki
Singkat dan kesetaraan arti
jelas, tidak dengan
menggunakan definiendum
kiasan (tidak terlalu
Definisi luas dan sempit)
Tidak memuat
pernyataan dari
Dibentuk dalam
definiendum
rumusan positif
dan berputar-
putar
Menyatakan ciri- Mamalia adalah hewan yang
ciri hakiki dan
pembeda dari dapat menyusui.
yang lain
Memiliki
kesetaraan arti Komputer adalah teknologi
dengan modern. (terlalu luas)
definiendum
(tidak terlalu Rumah adalah tempat untuk
luas dan sempit) tidur. (terlalu sempit)
Tidak memuat
pernyataan dari Perselisihan adalah adanya
definiendum dan
berputar-putar
sesuatu yang diselisihkan.
Kuantor Kuantor
(universal) Kopula (partikular) Kopula
(positif/affirmatif) (negatif)
Kuantor Kuantor
(partikular) Kopula (universal) Kopula
(positif/affirmatif) (negatif)
PENALARAN PROPOSISI KATEGORIS
Kuantitas
PROPOSISI KATEGORIS
Universal Partikular
Positif /
A I
Affirmatif
Kualitas
Negatif E O
PENALARAN
Jenis penalaran:
Penarikan kesimpulan
berupa hubungan dua
1) Oposisi / perlawanan
Menyimpulkan secara
pernyataan atas dasar
langsung dengan pengolahan term-term
membandingkan proposisi
yang satu dengan yang lain yang sama.
dalam term yang sama.
2) Eduksi
Memiliki 3 bentuk, yaitu
menukar kedudukan term
dalam proposisi,
menegasikan term dalam
proposisi, dan bisa kedua-
duanya.
PENALARAN
OPOSISI/PERLAWANAN
LANGSUNG
1. Penalaran Oposisi / Hukum:
Perlawanan Yang satu benar, yang lain
Terdapat dua pernyataan salah
Term sama Yang satu salah, yang lain
Beda kualitas benar
Beda kuantitas Tidak ada kemungkinan
ketiga
Contoh:
Semua mahasiswa masuk kelas. (Benar)
Sebagian mahasiswa tidak masuk. (Salah)
Contoh:
Semua mahasiswa masuk kelas. (Benar)
Semua mahasiswa tidak masuk kelas. (Salah)
Contoh:
Sebagian mahasiswa tinggal di Depok. (Benar)
Sebagian mahasiswa tidak tinggal di Depok . (Benar/salah)
Contoh:
Sebagian mahasiswa kelas Q lulus.
Semua mahasiswa kelas Q lulus.
(benar)
2) Deduksi
Proses penalaran dari
proposisi yang umum
menjadi kesimpulan yang
bersifat khusus.
PENALARAN
INDUKSI
TIDAK LANGSUNG
Contoh:
Seorang ibu ingin membeli sebuah apel di pasar.
Apel pertama yang keras dan hijau, rasanya masam.
Apel kedua yang keras dan hijau, rasanya juga masam. Proposisi khusus
Begitu pula dengan apel ketiga.
Contoh:
Semua logam jika dipanaskan memuai.
Proposisi umum
Seng termasuk jenis logam.
Kesimpulan
Jadi jika seng dipanaskan pasti memuai.
khusus
SILOGISME KATEGORIS
Silogisme adalah proses menggabungkan tiga proposisi, dua
menjadi dasar penyimpulan, dan satu menjadi
kesimpulan.
• Silogisme Pre-Sub
Term pembanding (M) menjadi predikat dalam premis mayor dan
menjadi subjek dalam premis minor.
• Silogisme Bis-Pre
Term pembanding (M) menjadi predikat dalam premis mayor dan minor.
• Silogisme Bis-Sub
Term pembanding (M) menjadi subjek dalam premis mayor dan minor.
Contoh:
Semua hewan makan. premis minor
M Dasar penyimpulan
Kucing adalah hewan. premis mayor
M
Jadi kucing itu makan. Kesimpulan
S P
Keterangan:
Term minor : kucing Menjadi subjek (S) kesimpulan