Anda di halaman 1dari 14

PEMBALIKAN DAN

PERLAWANAN
Anggota Kelompok
-Cindy Ardani 2101124196
-Cindy Novitasari Sinaga 2101114180
-Firma Wahyudi 2101112863
- Gilang Arihta Ginting 2101113770
-Intan Perujia 2101112235
-Jeni Delvi 2101112871
-Jessy Ikalia 2101112228
-Lilis Octaviana 2101112860
-Melani Adelia Rifda 2101113959
-Mei Suyanti Br Manik 2101124198
-M. Rizky Akbar 2101114080
-Mutiara Indah Permatasari 2101113769
-Rindu Khairunisya 2101113963
- Yeni Sartika 2101113958
Pengertian Pembalikam

Membalikkan adalah mengganti subyek dan predikat, sehingga yang


sebelumnya subyek, kemudian menjadi predikat, dan yang sebelumnya
predikat menjadi subyek, tanpa mengurangi kebenaran keputusan itu
Macam2 Pembalikam

Seluruhnya Sebagiannya
adalah
adalah pembalikan dari
pembalikan di mana luasnya keputusan universal menjadi
tetap sama. Pembalikan ini keputusan particular.
terjadi pada keputusan E Pembalikan ini terjadi paada
yang menjadi keputusan E, keputusan A yang menjadi
dan keputusan I yang keputusan I,dan keputusan E
menjadi keputusan I. menjadi keputusan O
Hukum Pembalikan
Keputusan A

Keputusan A hanya boleh dibalik menjadi keputusan I, dimana subyek bersifat universal dan
predikat bersifat partikular. Artinya luas predikat lebih besar daripada luas subyek.
Contoh Keputusan A, yaitu :
1. Semua mawar adalah bunga, dibalik menjadi
Beberapa bunga adalah mawar, bukan Semua bunga adalah mawar.
2. Semua kera adalah hewan, dibalik menjadi
Beberapa hewan adalah kera, bukan Semua hewan adalah kera.
3. Semua manusia adalah makhluk hidup, dibalik menjadi Beberapa makhluk hidup adalah
manusia, bukan Semua makhluk hidup adalah manusia.
Hukum Pembalikan
Keputusan E
Adalah suatu keputusan yang selalu boleh dibalik. Dikarenakan dalam keputusan negatif, seluruh
luas subjek tidak dimasukkan kedalam luas predikat. Oleh sebab itu keputusan E bisa di balik
menjadi keputusan E, tetapi juga dapat menjadi keputusan O.
Contoh :
1.- Semua mahasiswa bukan dokter (E), bisa dibalik menjadi
- Semua dokter bukan mahasiwa (E), atau „
- Sebagian dokter bukan mahasiswa (O)

2.- Semua hewan bukan pemakan daging (E)


- Semua pemakan daging bukan hewan (E)
- Sebagian pemakan daging bukan hewan (O)
Hukum Pembalikan
KEPUTUSAN I
Pada keputusan I luas term subyek dan term predikat partikular. Dengan demikian proposisi I kalau
dibalik tetap menjadi proposisi I.

Contoh:
1. Beberapa mahasiswa berlatih karate dapat dibalik menjadi beberapa yang berlatih karate adalah
mahasiswa.
2. Beberapa sepeda itu rusak dapat dibalik menjadi beberapa yang rusak itu sepeda.
3. Beberapa orang itu sakit, di balik menjadi beberapa yang sakit itu orang (manusia)
Hukum Pembalikan
Keputusan O
Keputusan O, secara umum tidak dapat dibalik. Kalau dibalik, akan mendapatkan kesimpulan yang
salah sebagaimana terlihat.

Contoh
- Ada pengajar yang bukan dosen (O), tidak bisa dibalik menjadi,
- Ada dosen yang bukan pengajar.

- Dikelas B ini banyak mahasiswa yang bukan orang Pekanbaru , jadi


- Ada banyak orang Pekanbaru yang bukan mahasiswa.
Pengertian Perlawanan

Perlawanan (Oposisi)
1. Keputusan yang berlawanan adalah keputusan yang tidak dapat sama-sama
benar, atau tidak dapat sama-sama salah, atau tidak dapat sama-sama benar
atau salah.
2. Perlawanan itu ada, hanya kalau keputusan itu mengenai hal yang sama,
tetapi berlawanan isinya.
Artinya kedua keputusan itu mempunyai subyek dan predikat yang sama, tetapi
bentuk atau luasnya berbeda, atau baik bentuk maupun luasnya berbeda.
Macam2 Perlawanan
Perlawanan Menurut Bentuknya.
(1) Perlawanan ini disebut kontraris karena menunjukkan oposisi antara proposisi A dan E.
Misal:
(A) Semua pendidik adalah guru
(E) Semua pendidik bukan guru

(2) Perlawanan disebut subkontraris karena menunjukkan oposisi antara proposisi I dan O.
Misal:
(I) Sebagian pendidik adalah guru
(O) Sebagian pendidik bukan guru
Macam2 Perlawanan
Menurut luasnya.
(1) Perlawanan ini disebut „subaltern’ karena menunjukkan
oposisi antara proposisi A dan I.
Misal: Semua pendidik adalah guru (A)
Sebagian pendidik adalah guru (I)
1. Keputusan yang berlawanan adalah keputusan yang tidak
dapat sama-sama benar, atau tidak dapat sama-sama salah,
atau tidak dapat sama-sama benar atau salah.
2. Perlawanan itu ada, hanya kalau keputusan itu mengenai hal
yang sama, tetapi berlawanan isinya. Artinya kedua keputusan
itu mempunyai subyek dan predikat yang sama, tetapi bentuk atau luasnya berbeda, atau baik
bentuk maupun luasnya
berbeda.
Macam2 Perlawanan
Perlawanan kontradiktif (A-O; E-I):
- Jika yang satu benar, yang lain tentu salah;
- Jika yang satu salah, yang lai tentu benar;
- Tidak ada kemungkinan ketiga

Keputusan-keputusan ini tidak dapat sekaligus benar, tetapi


juga tidak dapat sama-sama salah. Dari keempat perlawanan,
perlawanan inilah yang paling kuat. Pernyataan universal dapat
dijatuhkan dengan membuktikan kontradiksinya saja. Kalau
terdapat hanya ‘seorang saja yang tidak nakal’, maka
pernyataan „Semua orang nakal’ sudah salah.

Contoh: kalau “Semua mahasiswa pandai” diketahui benar maka lawan kontradiktorisnya
“Beberapa mahasiswa tidak pandai” pasti salah. Sebaliknya kalau “Beberapa mahasiswa pandai”
diketahui salah, maka “Semua mahasiswa tidak pandai” adalah benar.
Macam2 Perlawanan
Perlawanan Kontraris
Perlawanan Kontraris adalah perlawanan antara dua putusan universal (A dan
E) yang punya S dan P yang sama, namun berbeda dalam bentuknya
(yang satu afirmatif, yang lain negatif). Putusan kontraris tidak dapat
sekaligus bersama-sama benar, tetapi dapat kedua-duanya salah. Kalau
yang satu benar, yang lain tentu salah dan kalau yang satu salah,
yang lain dapat benar dapat juga salah. Jadi ada kemungkinan ketiga,
tidak dapat kedua-duanya benar, tetapi dapat kedua-duanya salah.
Dari benarnya putusan yang satu dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
lawannya (kontrarisnya) tentu salah. Namun dari salahnya putusan
yang satu tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa yang lain itu benar:
dapat benar dan dapat juga salah.
Contoh
1) Semuanya adalah menulis.
Semuanya tidak ada yang menulis.
2) Semua pria adalah pembual. Sebagian pria adalah bukan pembual.
Macam2 Perlawanan
Perlawanan subkontraris (I-O) yakni :
- Jika yang satu salah, yang lain tentu benar
- Jika yang satu benar,yang lain dapat salah tpi juga dapat benar
- kemungkinan yang ketiga, yakni tidak dapat keduanya
sama-sama salah. Keduanya dapat sama-sama benar.

Cnth : Si Fulan berkata bahwa "Beberapa orang nakal‟,tetapi kalimat itu salah.
Penyangkalan ini menyatakan bahwa
"Beberapa orang tidak nakal‟.
Tetapi Si Fulan berkata bahwa "Beberapa orang nakal‟, kalimat
itu benar. Pengakuan ini menyatakan bahwa "Ada beberpa orang yang nakal‟.

Anda mungkin juga menyukai