Anda di halaman 1dari 15

PENALARAN

oleh:
SANGSANG SANGABAKTI, M.SI., M.PD.
Penalaran Adalah proses berfikir manusia untuk
menghubungkan data / fakta yang akan dinalar

Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar atau
boleh tidak benar .
Premis. Kalimat pernyataan yang dijadikan sebagai alat
pengambilan kesimpulan
Term, kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan
sebagai subjek dan predikat
Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran harus
berbentuk kalimat pernyataan . Kalimat ini disebut
Proposisi .
Contoh :
 Ayam adalah burung

 Indonesia menjadi negara makmur


Suatu proposisi mempunyai subyek
dan predikat.

Proposisi pasti berbentuk kalimat,tetapi tidak setiap kalimat dapat


digolongkan kedalam proposisi . Hanya kalimat berita yang netral
yang dapat disebut kedalam proposisi.
Kalimat tanya, kalimat perintah,kalimat harapan tidak dapat disebut
proposisi. Kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila
diubah bentuknya menjadi kalimat netral .
Contoh :
Berdirilah kamu di pinggir pantai . (Kalimat perintah)
Kamu berdiri di pinggir pantai . (Proposisi)
Teori Euller dari Swiss membagi proposisi menjadi 4
jenis dan 5 gambar
Empat jenis Proposisi :
1. Suatu perangkat yang tercakup dalam subyek
sama dengan perangkat yang terdapat dalam
predikat .
S=P

Contoh : Semua sehat adalah semua tidak sakit .


2. Suatu perangkat yang tercakup dalam subyek
menjadi bagian dari perangkat predikat .

S P

Contoh : Semua sepeda beroda


Sebaliknya, suatu perangkat predikat merupakan bagian
dari perangkat subyek .

Contoh : Sebagian binatang adalah kera .


S P
3. Suatu perangkat yang tercakup dalam subyek berada
diluar perangkat predikat. Antara subyek dan predikat
tidak ada relasi / hubungan .

S P
Contoh : Tidak seorang pun manusia adalah binatang

4. Sebagian perangkat yang tercakup dalam subyek berada diluar


perangkat predikat .
S P
Contoh : Sebagian kaca tidaklah bening .
Proposisi dapat di pandang dari empat kriteria :
a. Berdasarkan bentuknya
b. Berdasarkan sifatnya
c. Berdasarkan kualitasnya
d. Berdasarkan kuantitasnya
a) Berdasarkan bentuknya
Proposisi dapat dibagi atas proposisi tunggal dan proposisi
majemuk .

Proposisi Tunggal , hanya mengandung 1 pernyataan .


Contoh : 1. Semua petani harus bekerja keras .
2. Setiap pemuda adalah pemimpin .

Proposisi Majemuk , mengandung lebih dari 1 pernyataan .


Contoh : 1. Semua petani harus bekerja keras & hemat .
Proposisi berdasarkan sifat

Proposisi kategorial: hubungan antara subyek dan


predikat terjadi dengan tanpa syarat.
Contoh: Semua bemo beroda tiga

Proposisi kondisional: hubungan antara subyek dan


predikat terjadi dengan suatu syarat tertentu.
Syarat itu harus dipenuhi atau diingat sebelum
peristiwa dapat berlangsung.
Contoh: Jika air tidak ada, manusia akan kehausan.
Proposisi berdasarkan kualitas

Proposisi positif: proposisi yang membenarkan


adanya persesuaian hubungan antara subyek
dan predikat.
Contoh: Semua dokter adalah orang pintar.

Proposisi negatif: proposisi yang menyatakan bahwa


antara subyek dan predikat tidak mempunyai
hubungan.
Contoh: Sebagian orang jompo tidaklah pelupa.
Proposisi berdasarkan kuantitas

 Proposisi universal (umum): predikat proposisi


membenarkan atau mengingkari seluruh
subyeknya.
Contoh:
(-) Tidak seorang dokter pun adalah orang yang
tidak pintar.
(+) Semua dokter adalah orang pintar.
lanjutan

 PROPOSISI KUSUS: PREDIKAT MEMBENARKAN ATAU


MENGINGKARI SEBAGIAN SUBYEKNYA.
CONTOH:
(-) TIDAK SEORANG DOKTER PUN ADALAH ORANG YANG
PINTAR.
(+) SEBAGIAN DOKTER ADALAH ORANG PINTAR.
Kata – kata yang dapat membantu menciptakan proposisi
universal ini adalah :

a) Universal afirmatif : semua, setiap, tiap, masing – masing,


apapun.
b) Universal negatif : tidak satu pun, tak seorang pun.

Proposisi Khusus Predikat proposisi hanya membenarkan atau


mengingkari sebagian subyeknya.

Contoh :
- Sebagian mahasiswa gemar olah raga
- Tidak Semua mahasiswa pandai bernyanyi
- Sebagian Pulau Jawa adalah Jawa Barat
Kata – kata yang dapat membantu menciptakan
proposisi khusus ialah kata :

- Sebagian - Banyak
- Beberapa - Sering
- Kadang – kadang - Dalam keadaan tertentu
1. Proposisi umum – positif disebut proposisi A
2. Proposisi umum – negatif disebut proposisi E
3. Proposisi khusus – positif disebut proposisi I
4. Proposisi khusus – negatif disebut proposisi O

Proposisi umum – positif adalah proposisi yang predikatnya


membenarkan
keseluruhan subyek (A).
Contoh :
a) Semua mahasiswa adalah lulusan SMA.
b) Semua karya ilmiah mempunyai daftar pustaka.
Contoh :
 Tidak seorang mahasiswa pun lulusan SLTP.
 Tidak seekor gajah pun berekor enam.

Proposisi khusus – positif adalah proposisi yang


predikatnya
Membenarkan sebagian subyek (I).

Contoh :
a) Sebagian mahasiswa adalah anak pejabat
b) Sebagian perguruan tinggi dikelola oleh
yayasan.
Proposisi Khusus – negatif adalah proposisi yang
predikatnya mengingkari sebagian subyek (O).
Contoh :
a) Sebagian mahasiswa tidak mempunyai mobil.
b) Sebagian perguruan tinggi tidak dikelola oleh yayasan.

 Proposisi kondisional hipotesis merupakan proposisi


yang terdapat unsur sebab-akibat yang urutannya
tidak dapat diubah

 Proposisi kondisional disjunctive merupakan jenis


proposisi yang diantara proposisi tersebut terdapat
unsur pilihan untuk menentukan iya atau tidak.
Contoh: Amir Hamzah adalah seorang pahlawan atau
sastrawan.

Anda mungkin juga menyukai