A. PENGERTIAN
Logika mempelajari cara bernalar benar dan
tidak dapat dilaksanakan tanpa memiliki
dahulu pengetahuan yang menjadi
premisnya.
lanjutan
Oleh karena diperlukan premis yang dapat
dipertanggungjawabkan dan melalui
penalaran yang sah akan dihasilkan
kesimpulan yang benar.
Premis = pernyataan dalam bentuk kata-
kata, meskipun dalam penyelidikan lebih
lanjut dijumpai pernyataan dalam rumus-
rumus.
Lanjutan:
Pernyataan pikiran manusia adakalanya
mengungkapkan keinginan, perintah, harapan,
kekaguman dan pengungkapan realita tertentu
baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun
negatif.
Proposisi adalah pernyataan dalam kalimat yang
dapat dinilai benar atau salahnya
Misal: Hasan adalah manusia penyabar
Shakespeare bukan pemimpin militer
lanjutan
Proposisi merupakan unit terkecil dari
pemikiran yang mengandung maksud
sempurna.
Semua pernyataan pikiran yang
mengungkapkan keinginan dan kehendak
tidak dapat dinilai benar dan salahnya
bukanlah proposisi.
Contoh: Semoga Tuhan selalu
melindungimu
lanjutan
Ambilkan aku segelas air
Saudara sekalian yang terhormat
Bagaimana mengukur benar atau salahnya
suatu proposisi.
Proposisi: menurut sumbernya : proposisi
analitik dan proposisi sintetik
Proposisi analitik = proposisi yang
predikatnya mempunyai pengertian yang
sudah terkandung pada subjeknya.
lanjutan
Contoh: Mangga adalah buah-buahan
Kuda adalah hewan
Proposisi analitik tidak mendatangkan
pengetahuan baru. Untuk menilai benar
atau salahnya, kita lihat ada tidaknya
pertentangan dalam diri pernyataan itu.
Proposisi analitik = proposisi a priori
lanjutan
Proposisi sintetik adalah proposisi yang
predikatnya mempunya pengertian yang bukan
keharusan bagi subjeknya
Contoh: Onassis adalah kaya raya
Mahasiswa FIP adalah pandai
Kata kaya raya dalam proposisi “Onassis kaya
raya” pengertiannya belum terkandung pada
subjeknya, yaitu Onassis. Jadi kata kaya raya
merupakan pengetahuan baru yang didapat
melalui pengalaman.
lanjutan
Proposisi sintetik = lukisan dari kenyataan
empirik maka untuk mengukur benar salahnya
diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan
kenyataan empiriknya.
Proposisi empirik = proposisi aposteriori
Proposisi menurut bentuknya:
1. Kategorik
2. Hipotetik
3. disyungtif
B. Proposisi Kategorik
Proposisi kategorik adalah proposisi yang
mengandung pernyataan tanpa adanya
syarat:
Hasan sedang sakit
Anak-anak yang tidak di asrama adalah
mahasiswa
Proposisi kategorik yang paling sederhana
terdiri dari satu term subjek, satu term
predikat, satu kopula dan satu quantifier
lanjutan
Subjek = term yang menjadi pokok
pembicaraan
Predikat = term yang menjelaskan subjek
Kopula = kata yang menyatakan
hubungan antara term subjek dan
predikat.
Quantifier = kata yang menunjukkan
banyaknya satuan yang diikat oleh term
subjek.
lanjuta
Contoh:
Sebagian manusia adalah pemabuk
1 2 3 4
Quantifier universal: semua, segenap,
setiap, tidak satupun.
Quantifier partikular: sebagian, kebanyakan,
beberapa, tidak semua, sebagian besar,
hampir seluruh, rata-rata, (salah) seorang
di antara .... (salah) sebuah diantara...
lanjutan
Quantifier singular: quantifier biasanya tidak
dinyatakan
-proposisi universal
-proposisi partikular
-proposisi singular
Contoh:
Semua tanaman membutuhkan air
Sebagian manusia adalah dapat mengenyam
pendidikan tinggi
Seorang yang bernama Hasan adalah seorang
guru
lanjutan
Tanaman membutuhkan air
Manusia dapat mengenyam pendidikan
tinggi.
Hasan adalah seorang guru.
Kopula = kata yang menegaskan hubungan
term subjek dan predikat baik hubungan
yang mengiyakan atau maupun yang
mengingkari
lanjutan
Adalah = mengiyakan
Tidak, bukan, tak = mengingkari
Kopula menentukan kualitas proposisinya.
Mengiyakan = proposisi positif
Mengingkari = proposisi negatif.
Contoh: Hasan adalah guru (proposisi
positif)
Budi bukan seniman (proposisi negatif)
lanjutan
Kopula dalam proposisi positif kadang-
kadang dinyatakan, kadang-kadang tidak
(tersembunyi)
Contoh: Napoleon panglima yang ulung
(tersembunyi)
Kopula pada proposisi negatif tidak
mungkin disembunyikan, karena berarti
mengiyakan hubungan antara term subjek
dan predikat
Contoh-contoh;
Manusia berpikir (kopula terkandung
dalam term berpikir) (manusia adalah
makhluk yang berpikir)
Semua anjing berkutu (Semua anjing
adalah binatang yang berkutu)
Hasan tidur (Hasan adalah orang yang
tidur)
Joni suka mengganggu gadis (Joni adalah
orang yang suka mengganggu gadis)
lanjutan
Kopula dalam proposisi merupakan
keharusan, meskipun bisa dinyatakan dan
bisa pula tidak.
Dari kombinasi antara kuantitas dan
kualitas , maka kita kenal ada enam
proposisi:
1. Universal positif, semua manusia akan
mati
lanjutand
2. Partikular positif, sebagian manusia adalah guru
3. Singular positif, Rudi Hartono adalah pemain
bulu tangkis
4. Universal negatif, Semua kucing tidak berbulu
lebat
5. Partikular negatif, Beberapa mahasiswa tidak
lulus
6. Singular Negatif: Fatimah bukan gadis pemalu
lanjutan
Universal positif (A)
Partikular positif (I)
Singular Positif (A)
A dan I diambil dari dua huruf hidup pertama
dalam kata latin Affirmo yang berarti mengakui.
Unviversal negatif (E)
Partikular negatif (O)
Singular negatif (E)
Diambil dari kata latin nEgO yang artinya menolak
atau mengingkari.
lanjutan
Dalam menentukan apakah suatu
proposisi itu positif atau negatif, kita tidak
bole semata-mata berdasarkan ada
tidaknya indikator negatifnya, yaitu: tak,
tidak atau bukan. Indikator itu
menentukan negatifnya suatu proposisi
apabila ia berkedudukan sebagai kopula.
Bila indikator tidak berkedudukan sebagai
kopula = proposisi positif.
Contoh:
Semua yang tidak rajin bekerja mendapat
upah sedikit (A)
Tidak semua orang pandai berpidato (I)
Semua yang malas mendapat hasil yang
tidak banyak (A)
Sebagian orang mempunyai harta yang
melimpah bukan karena jerih payahnya (I)
Contoh-contoh
Proposisi universal positif (A)
Semua manusia adalah terdidik
Semua yang tidak tekun jarang sukses
Manusia yang sabar akan mendapatkan
sesuatu yang tidak menyedihkan
Semua yang tidak waspada akan mendapat
sesuatu yang tidak menyenangkan.
lanjutan
Proposisi Partikular Positif (I)
Sebagian mahasiswa sudah kawin
Tidak semua orang mampu berpidato
dengan baik
Beberapa pedagang bekerja tidak jujur
Sebagian orang yang malas mempunyai
nasib yang tidak begitu menyenangkan
Lanjutan
Proposisi universal negatif (E)
Semua mahasiswa tidak buta huruf
Tak satu pun juara angkat besi bukan
wanita lemah
Semua yang malas tidak mendapat banyak
Semua kesuksesan tidak datang pada orang
yang malas.
lanjutan
Proposisi partikular negatif (O)
Sebagian mahasiswa tidak lulus
Beberapa orang tidak mampu berpidato
Sebagian orang jujur tidak mempunyai
kedudukan yang layak
Beberapa orang yang konsekuen dan jujur
serta bekerja sesuai dengan peraturan
tidak disenangi oleh atasannya.
C. Distribusi
Distribusi berhubungan erat dengan
pembahasan denotasi term subjek dan predikat,
terutama sekali term predikat apakah ia
merangkum seluruh golongan atau hanya
sebagian saja
Tertebar (distribusi) dan tak-tertebar
(indistributed)
Term subjek dan predikat tertebar apabila
melingkupi seluruh denotasinya dan tak tertebar
apabila ia hanya menyebutkan sebagian
denotasinya.
Proposisi A
Semua merpati adalah burung (universal
positif).
Subjek: “semua merpati”: tersebar (menyebut
seluruh denotasinya tanpa kecuali.
Predikat: “burung” hanya menjelaskan merpati
saja (hanya melingkupi sebagian saja dari
golongan burung) = tak tersebar
Singular positif (A). Hasan adalah pemberani.
Subjek “Hasan”= hasan secara keseluruhan
bukan sebagian daripadanya = tersebar.
Predikat “pemberani” = hanya menjelaskan
Hasan = tak tersebar.
Lanjutan:
A = Universal Positif = Semua merpati
adalah burung. S = tertebar, P = tak
tertebar
A = Singular Positif = Hasan adalah
pemberani; S = tertebar, P = tak tertebar
I = Partikular Positif = Sebagian mahasiswa
adalah malas. S = tak tertebar; P = tak
tertebar.
lanjutan
E = Universal Negatif = semua ayam bukan
kambing. S = tertebar, P = tertebar
E = singular negaif = Aminah tidak pemalu. S =
tertebar, P = tertebar (Aminah dikecualikan dari
semua orang yang pemalu)
O = partikular negatif. Sebagian mahasiswa tidak
rajin. S = taktertebar, P = tertebar (sebagian
mahasiswa dikecualikan dari golongan orang
yang rajin)
lanjutan
Proposisi Subjek Predikat
Diagram II
P P
PP
P
P
p
lanjutan
Diagram III
Denotasi S sebagian tercakup dalam denotasi P.
Sebagian mahasiswa adalah seniman (I; S =
sss tak tertebar, P = tak tertebar