INDONESIA
Teknik Penulisan Ilmiah
KARANGAN
Karangan: hasil mengarang; cerita; buah pena. Proses pendeskripsian sebuah gagasan yang
dilakukan secara formal dan terstruktur. Idealnya, karangan merupakan penjabaran dari
gagasan pokok yang dimiliki pengarang dan ingin disampaikan kepada pembaca. (KBBI –
2015)
Kategori karangan:
karangan ilmiah: diperoleh penulis melalui pengamatan dan penelitian terlebih dulu. Penelitian yang
dimaksud adalah penelitian yang sesuai dengan bidang keahlian tertentu yang dimiliki oleh penulis.
Contoh: skripsi, tesis, atau disertasi.
karangan semi ilmiah: karangan yang mengandung sebagian fakta dan sebagian lagi berupa fiksi.
Karangan semi ilmiah ditulis dengan bahasa yang non formal karena penyusunannya tidak mengikuti
aturan secara baku.
Contoh: opini, editorial, resensi, dan lain-lain.
karangan non ilmiah: karangan yang dibuat dengan bahasa non formal dan mudah dimengerti
pembaca. Karangan non ilmiah berisi fiksi atau kisah rekaan saja yang biasanya ditulis dengan sudut
pandang subyektif oleh penulisnya.
KARANGAN ILMIAH
Karya tulis ilmiah (Soehardjan, 1997: 38) terdiri atas
judul,
nama penulis,
abstrak,
kata kunci,
pendahuluan,
inti tulisan (teori, metode, hasil, dan pembahasan) ISI
simpulan dan usulan,
ucapan terima kasih, dan
daftar pustaka
KERANGKA TULISAN
Kerangka tulisan: rencana yang memuat garis besar suatu tulisan yang akan digarap
Manfaat:
Tulisan terurut rapi
Tidak terdapat pengulangan
Data, kasus, atau rujukan dengan mudah dicari
Sebagai miniatur tulisan
Syarat:
Tema jelas
Tiap unit mengandung suatu gagasan
Pokok-pokok harus disusun logis
Setiap unit memiliki subbab memggunakan pasangan simbol yang konsisten
KERANGKA TULISAN
Langkah-langkah menyusun kerangka tulisan:
Merumuskan tema dengan baik
Menginventaris gagasan-gagasan yang akan ditulis
Mengevaluasi semua gagasan dengan mengacu pada perttanyaan-pertanyaan berikut:
Relevansi dengan tema dan data?
Topiknya terdapat pengulangan atau tidak?
Topik yang diangkat apakah sama?
Pola susunan yang berurut secara logis
KERANGKA TULISAN
Terdapat tiga jenis kerangka tulisan:
(1) Pengembangan spasial atau ruang : pengembangan kerangka tulisan yang bertalian dengan lokasi kejadian.
Sifat uraiannya lebih deskriptif. Biasanya, pengembangan harus dilakukan dengan menempatkan penulis dalam
posisi pengamat dari suatu sudut tertentu dalam ruang.
(2) Pengembangan kronologis atau waktu: pengembangan kerangka tulisan berdasarkan urutan kejadiansuatu
peristiwa atau tahap kejadian.
(3) Pengembangan berdasarkan topik yang ada: pengembangan kerangka tulisan berdasarkan hal, barang, atau
peristiwa yang telah diketahui bagian-bagiannya. Untuk menggambarkan atau menguraikan suatu hal, barang,
atau peristiwa mau tidak mau bagian-bagiannya harus dijelaskan secara berturut-turut dan logis.
Pengembangan kerangka tulisan logis dapat dikelompokkan :
(1) Pengembangan klimaks-antiklimaks
(2) Pengembangan umum-khusus atau khusus-umum
(3) Pengembangan perbandingan dan pertentangan
(4) Pengembangan sebab-akibat
(5) Pengembangan pemecahan masalah
(6) Pengembangan familiaritas
(7) Pengembangan akseptabilitas
PARAGRAF
Paragraf: satuan pikiran yang dibangun dengan serangkaian kalimat.
Paragraf harus koheren dan koshesi.
Koheren: kesatuan isi atau kepaduan maksud.
Hal yang harus diperhatikan:
Kokohnya kalimat penjelas dalam menjelaskan ide pokok
Logisnya urutan peristiwa, waktu, ruang atau tempat, dan proses
PARAGRAF
Contoh:
Terhadap dunia,UNESCO mengemukakan gagasan bahwa Borobudur harus segera
diselamatkan.(1).Borobdur bangunan raksasa yang megah lagi perkasa ini tidak mungkin
dibuat untuk kedua kalinya.(2).Candi ini merupakan pusaka budaya,warisan yang tak
ternilai harganya.(3).Letaknya kurang lebih 15 km sebelah utara kota magelang.(4).Bernard
P. Groslier, seorang ahli riset purbakala menyatakan bahwa dalam segala hal Borobudur
merupakan monumen yang terbesar dan terindah di belahan dunia selatan
Bumi bergetar disusul hamburan batu dan kerikil panas (1).Sejak 5 april ,Galunggung telah
beberapa kali memuntahkan lahar (2).Tiba- tiba terdengar suara gemuruh seperti ledakan
bom (3).Mereka tengah bersiap untuk bersembahyang magrib (4).Lahar panas mengalir
menghantam sawah, ladang, serta rumah penduduk (5).Bencana itu datang tanpa diduga
saat para petani meninggalkan sawah serta ladangnya (6).
PARAGRAF: KOHESI
Kohesi: hubungan yang erat; perpaduan kokoh dan kohesif juga berarti padu.
Memiliki kaitan antarkalimat yang erat serta kokoh.
Syarat kohesi antara lain melalui penggunaan:
Konjungsi
Pronomina
Repetisi
Sinonim
Hiponim
Paralelisme
Elipsasi
PARAGRAF: KOHESI
KONJUNGSI
Ungkapan pengait antarkalimat dapat digunakan konjungsi (ungkapan penghubung):
(a) hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, di samping itu, berikutnya, lagi pula,
(b) hubungan pertentangan: akan tetapi, namun, walaupun demikian, sebaliknya,
(c) hubungan perbandingan: sama dengan itu, sehubungan dengan itu,
(d) hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi, maka,
(e) hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu,
(f) hubungan waktu: beberapa saat kemudian, sementara itu,
(g) hubungan tempat: berdekatan dengan itu.
PARAGRAF: KOHESI
PRONOMINA
Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata
ganti yang dimaksud adalah saya, aku, kita, kami, engkau, kamu, dia, ia, beliau, mereka, dan nya.
Adi dan Boy merupakan dua sahabat yang akrab. Setiap hari Adi dan Boy (mereka) selalu kelihatan
bersama-sama. Adilah yang selalu menjemput ke kampus karena rumah Adi (-nya) lebih jauh
letaknya dari rumah Boy. Adi dan Boy (mereka) selalu siap sedia menolong kawan-kawan Adi dan
Boy (-nya) bila kawan-kawan Adi dan Boy (mereka / -nya) mengalami kesulitan/kesukaran. Teman-
teman Adi dan Boy (-nya) sangat senang dan bangga melihat kelakuan Adi dan Boy (mereka).
PARAGRAF: KOHESI
REPETISI
Repetisi, yaitu mengulang kata tertentu yang dianggap penting.
SINONIM
Sinonim, memiliki makna yang sama (kemaknaan)
HIPONIM
Hiponim ialah hubungan makna umum dan makna khusus, atau makna kelas dan makna subkelas.
PARAGRAF: KOHESI
PARARELISME
Bentuk yang paralel (parallel structures) atau bentuk yang sejajar.
ELIPSASI
Cara ini melesapkan bagian-bagian kalimat tertentu karena bagian itu sudah disebutkan dalam
kalimat sebelumnya.
JENIS PARAGRAF
Paragraf dibedakan atas:
Paragraf Pengembang, paragraf ini berfungsi mengembangkan isi wacana. Isi wacana merupakan
pengembangan ide-ide atau sub-subtopik pembicaraan.
Paragraf Penutup, paragraf yang mengakhiri sebuah uraian, bisa mengandung bermacam-macam
maksud atau isi, seperti kesimpulan uraian, saran atau harapan, penegasan, kritikan, dan
rangkuman isi uraian atau resume.
ANALISIS JENIS PARAGRAF
Gunakan slide 14 – 27 untuk menganalisis teks berikut
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China menyatakan jika tidak ada kasus infeksi baru virus corona
(Covid-19) di Kota Wuhan selama 14 hari ke depan, maka mereka akan mencabut penutupan wilayah
(lockdown). Jumlah kasus infeksi virus corona di China saat ini semakin menurun. Bahkan pada hari ini
dilaporkan tidak ada penambahan kasus pasien baru akibat terpapar virus corona di Negeri Tirai Bambu.
Kota Wuhan di Provinsi Hubei adalah pusat penyebaran virus corona yang terdeteksi mulai sekitar akhir
2019.
"Jika tidak ada kasus baru virus corona selama 14 hari ke depan di Wuhan dari data terakhir, maka kami
meyakini sudah saatnya kebijakan penutupan wilayah dicabut," ujar anggota Akademi Teknik China
sekaligus penasihat lembaga kesehatan setempat, Li Lanjuan, seperti dikutip surat kabar China Daily,
dan dilansir CNN, Kamis (19/3). Penambahan kasus infeksi virus corona justru terjadi di luar China.
Sedangkan seluruh kasus baru yang terdeteksi di China berasal dari pendatang. Di Kota Wuhan
penambahan kasus dalam beberapa hari belakangan hanya mencapai satuan. Tidak seperti sebelumnya
yang mencapai ratusan orang. China juga mulai membuka akses di kota selain Wuhan. Sekolah-sekolah
di beberapa wilayah kembali beroperasi, begitu juga dengan transportasi umum.
Penduduk Hubei yang ingin kembali ke rumah mereka dibolehkan pulang asal dinyatakan lolos
pemeriksaan medis. China juga mulai memulangkan tim bantuan tenaga medis tahap awal yang dikirim
ke Wuhan dan Hubei untuk menghadapi wabah virus corona. Namun, sebagian dari mereka masih
disiagakan. (ayp/ayp)
China Cabut Lockdown Wuhan jika Tak Ada Kasus Baru Corona
CNN Indonesia | Jumat, 20/03/2020 09:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China menyatakan jika tidak ada kasus infeksi baru virus corona
(Covid-19) di Kota Wuhan selama 14 hari ke depan, maka mereka akan mencabut penutupan wilayah
(lockdown). Jumlah kasus infeksi virus corona di China saat ini semakin menurun. Bahkan pada hari ini
dilaporkan tidak ada penambahan kasus pasien baru akibat terpapar virus corona di Negeri Tirai Bambu.
Kota Wuhan di Provinsi Hubei adalah pusat penyebaran virus corona yang terdeteksi mulai sekitar akhir
2019.
"Jika tidak ada kasus baru virus corona selama 14 hari ke depan di Wuhan dari data terakhir, maka kami
meyakini sudah saatnya kebijakan penutupan wilayah dicabut," ujar anggota Akademi Teknik China
sekaligus penasihat lembaga kesehatan setempat, Li Lanjuan, seperti dikutip surat kabar China Daily,
dan dilansir CNN, Kamis (19/3). Penambahan kasus infeksi virus corona justru terjadi di luar China.
Sedangkan seluruh kasus baru yang terdeteksi di China berasal dari pendatang. Di Kota Wuhan
penambahan kasus dalam beberapa hari belakangan hanya mencapai satuan. Tidak seperti sebelumnya
yang mencapai ratusan orang. China juga mulai membuka akses di kota selain Wuhan. Sekolah-sekolah
di beberapa wilayah kembali beroperasi, begitu juga dengan transportasi umum.
Penduduk Hubei yang ingin kembali ke rumah mereka dibolehkan pulang asal dinyatakan lolos
pemeriksaan medis. China juga mulai memulangkan tim bantuan tenaga medis tahap awal yang dikirim
ke Wuhan dan Hubei untuk menghadapi wabah virus corona. Namun, sebagian dari mereka masih
disiagakan. (ayp/ayp)