Disusun oleh:
DWI LASMUL WAHYUDI (501180070)
4B EKONOMI SYARIAH
JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebutka nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
daninayah, kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Tugas-tugas
Pembelanjaan(Expenditure Assignments)” Dan harapan kami semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
Selain sebagai tugas, tujuan yang ingin di capai dalam penulisan makalah ini yaitu dapat
memberikan suatu solusi yang tepat agar di dalam suatu Negara bisa memberikan wujud yang
nyata dalam pengolahan dana dan pengalokasian sumber – sumber pendapatan Negara atau
pengeluaran Negara, jadi kami sebagai penyusun makalah ini sangat berharap sekali agar
prekonomian Negara kita ini tidak mengalami keterpurukan dan masyarakat Indonesia bisa
hidup dengan sejahtera
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Ruang Lingkup APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan PerwakilanRakyat. (Pasal 1 angka 7, UU
No. 17/2003). Merujuk Pasal 12 UU No. 1/2004. tentang Perbendaharaan Negara, APBN
dalam satu tahun anggaran meliputi:1
a. Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan.
b. Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
c. Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui rekening kas umum
negara. (Pasal 12 ayat (2) UU No. 1/2004)Tahun anggaran adalah periode pelaksanaan
APBN selama 12 bulan. Sejak tahun 2000, Indonesia menggunakan tahun kalender sebagai
tahun anggaran, yaitu dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
Sebelumnya, tahun anggaran dimulai tanggal 1 April sampai dengan 31 Maret tahun
berikutnya. Penggunaan tahun kalender sebagai tahun anggaran ini kemudian dikukuhkan
dalam UU Keuangan Negara dan UU Perbendaharaan Negara (Pasal 4 UU No. 17/2003 dan
Pasal 11 UU No. 1/2004).1
Sebagaimana ditegaskan dalam Bagian Penjelasan UU No. 17/2003, anggaran adalah
alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai fungsi akuntabilitas,
pengeluaran anggaran hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan hasil
(result) berupa outcome atau setidaknya output dari dibelanjakannya dana-dana publik
tersebut. Sebagai alat manajemen, sistem penganggaran selayaknya dapat membantu aktivitas
berkelanjutan untuk memperbaiki efektifitas dan efisiensi program pemerintah.Sedangkan
sebagai instrumen kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi untukmewujudkan pertumbuhan
dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan
bernegara.1
Merujuk Pasal 3 Ayat (4) UU No. 17/2003, APBN mempunyai fungsi otorisasi,
perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan stabilisasi. Fungsi otorisasi mengandung
arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada
tahun yang bersangkutan. Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara
menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang
bersangkutan. Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan. 1
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa Anggaran negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
efektifitas perekonomian. Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran
negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi stabilisasi mengandung arti
bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian.1
Struktur APBN
Struktur APBN terdiri dari pendapatan negara dan hibah, belanja negara,
keseimbangan primer, surplus/defisit, dan pembiayaan. Sejak Tahun 2000, Indonesia telah
mengubah komposisi APBN dari T-account menjadi I-account sesuai dengan standar statistik
keuangan pemerintah, Government Finance Statistics (GFS).1
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa dalam APBN (anggara
pendapatan belanja Negara), adalah hasil dari perencanaan yang berupa daftar mengenai
bermacam-macam kegiatan terpadu,baik yang menyakut penerimaan maupun pengeluarannya
yang dinyatakan dalam satuan uang dalam jangkah waktu tertentu, biasanya adalah satu
tahun.
B. Saran
Dalam perencanaan pembagunan yang tercermin dalam APBN mempengaruhi
rencana-rencana sector swasta dan menyakinkan lembaga-lembaga lain mengenai apa yang
akan ditempuh oleh Negara yang bersangkutan (Indonesia) dimasa mendatang, serta yang
lebih penting lagi adalah bahwa pemerintah yang bersangkutan lebih efesien dalam
mengambil keputusan dimasa mendatang.
Di sini juga kami mengharapkan kepada teman-teman pembaca atau pun di lain pihak
agar memberikan suatu masukan atau hal-hal yang berkaitan dalam penulisan makalah ini,
karena disini kami membutuhkan kritik dan saran untuk membangun atau memberikan
motivasi kedepanya agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa sempurna.