Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

EKONOMI PERENCANAAN

PRINSIP DAN KONSEP EKONOMI PERENCANAAN


Dosen Pengampu :
Safwira Guna Putra, S.E., M.Ec.Dev.

Disusun Oleh :
KELOMPOK I
1. Muhammad Faesal (190501081)
2. Yusron Khalid Himawan (190501086)
3. Azizan Aphik (190501067)
4. Muhammad Wardeni (190501054)
5. Muhammad Haerul turmuzi (190501065)
6. Reni Hanggraini (190501057)
7. Radestiya Cahaya Puji (190501083)
8. Yuan Dwi Patricia (190501077)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Segala puji dan puncak kekaguman serta keagungan hanya tertuju
kepada Allah SWT. Sudah tak terhitung nikmat Allah SWT. yang telah dianugerahkan
oleh-Nya kepada kita, mulai dari nikmat bernafas hingga merasakan betapa berhargainya
nafas itu (sakit). Lantunan sholawat dan seruan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada makhluk agung termasyhur, manusia pilihan-Nya. Dialah Rasulullah SAW.
Atas pertolongan dan kasih sayang-Nyalah sehingga kami dapat meyelesaikan
penyusunan makalah. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah “Ekonomi Perencanaan ” di Universitas Islam Negeri Mataram (UIN).
Makalah ini kami susun bertujuan untuk mempelajari dan melengkapi tugas yang
diberikan kepada kami serta untuk membantu dalam memahami materi yang diberikan.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan baik
dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami juga menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada pihak pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami Bapak Safwira Guna Putra, S.E., M.Ec.Dev. yang
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini.

Sumbawa, 5 September 2021

Tim penulis

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2

A. Konsep Ekonomi Perencanaan ..............................................................................2


B. Unsur dan Karakteristik Ekonomi Perencanaan ................................................5
C. Perencanaan Dalam Konteks Pembangunan........................................................7
D. Aspek Penting Dalam Perencanaan Pembangunan ............................................11
BAB III PENUTUP .............................................................................................................14
A. Kesimpulan ..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi perekonomian suatu negara menentukan nasib dari negara tersebut. setiap negara
pasti menginginkan masyarakakatnya sejahtera (mengalami tingkat perekonomian yang
tinggi) semakin tinggi tingkat perekonomian tersebut maka semakin tinggi pula tingkat
kesejahteraan rakyatnya. Untuk mencapai keinginan tersebut maka diperlukan yang namanya
perencanaan, setiap perencanaan maupun pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi
negara itu sendiri.
Namun sebelumnya perlu diketahui akan prinsip dan konsep dari perencanaan tersebut.
Dengan adanya pengetahuan akan ilmu perencanaan tentu akan mempermudah dalam
mempraktikan ataupun menyalurkan ilmu pengetahuan tersebut. Perencanaan ekonomi
merupakan salah satu konsep penting yang harus diperhatikan dalam mengamati, menyusun
strategi, dan membangun perekonomian suatu negara. Perencanaan yang tepat dapat
membuat dampak yang positif untuk negara begitupun sebaliknya perencanaan yang salah
akan berakibat.

B. Rumusan Masalah
1. Konsep Ekonomi Perencanaan
2. Unsur dan Karakteristik Ekonomi Perencanaan
3. Perencanaan Dalam Konteks Pembangunan
4. Aspek Penting Dalam Perencanaan Pembangunan

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Ekonomi Perencanaan
2. Untuk Mengetahui Unsur dan Karakteristik Ekonomi Perencanaan
3. Untuk Mengetahui Perencanaan Dalam Konteks Pembangunan
4. Untuk Mengetahui Aspek Penting Dalam Perencanaan Pembangunan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Ekonomi Perencanaan


Ada beberapa pengertian yang dianjukan mengenai pengertian ekonomi perencanaan :
a. Menurut Prof. Robbins mendefinisikan perencaan sebagai pengendalian ekoomi secara
kolektif atas semua kegiatan swasta di bidang produksi dan pertukaran.
b. Menurut Haryer, perencanaan berarti “pengaturan kegiatan produktif oleh penguasa
pusat.”
c. Menurut Dr. Dalton. “perencanaan ekonomi dalam pengertian yang paing luas adalah
pengatiran dengan sengaja oleh orang yang terkait mengenai sumber-sumber kegiatan
ekonomi kea rah yang tujuan yang tetapkan.”
d. Menurut Lewis Lordwin mengartikan perencanaan ekonomi sebagai suatu rencana
pengoorganisasian perekonomian dimana pabrik, perusahaan dan industry yang terpisah
dianggap sebagai unit-unit terpadu dari suatu sistem tunggal dalam rangka memanfaatkan
sumber yang tersedia untuk mencapai suatu kepuasaan maksimum kebutuhan rakyat
dengan waktu yang telah ditentukan.”
e. Menurut Zweig,” perencanaan ekonomi memperluas fungsi penguasa negara ke
pengoorganisasian dan pemanfaatan sumber-sumber ekonomi perencanaan mengandung
arti dan mengarah ke pemusatan perekonomian nasional.”

Salah satu yang paling popular yang dikemukakan oleh Dicson yang mengartikan
perencaan sebagai “pengambilan keputusan utama ekonomii tentang apa dan berapa banyak,
bagaimana, bila dan dimana akan di produksi, serta buat siapa yang akan dialokasikan, oelh
pangambilan keputusan yang atas dasar pengamatan menyeluruh terhadap sistem
perekonomian sebagai suatu kesatuan.”

Meskipun tidak ada kebulatan pendapat, nama perencanaan ekonomi sebagaimana


dipahami oleh sebagian besar ahlu ekonomi mengandung arti pengendalian dan pengaturan
perekonomian dengan sengaja oleh suatu penguasa pusat untuk mencapai suatu sasaran dan
tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.

2
Tujuan perencanaan ekonomi adalah mengadakan suatu perekonomian nasional yang
diatur, yang direncanakan tujuannya dan jalannya. Dan perencanaan pada asasnya berkisar
pada dua hal yaitu :
a. Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu
tertentu atas dasar nilai yang dimiliki masyarakat yang bersangkutan.
b. Pilihan- pilihan di antara cara-cara alternative yang efisien serta nasional guna mencapai
tujuan-tujuan tertentu.1

Jenis-jenis perencanaan banyak ragamnya. Berdasarkan pengalaman perencanaan di


beberapa negara Blok Timur, Barat dan negara-negara berkembang, maka perencanaan dapat
dibagi menjadi beberapa jenis perencanaa, yakni :
a. Perencanaan Terpusat Secara Ketat
Perencanaan terpusat secara ketat (centralized rigid planning) yaitu dimana
semua perencanaan dilakukan oleh pemerintah pusat. Perencanaan ini biasanya dilakukan
oleh negara-negara sosialis.
b. Perencanaan Antisiklus
Perencanaan antisiklus (anticyclical palnning) ini biasanya dilakukan oelh negara-
negara dimana keadaan ekonominya berdasarkan mekanisme pasar. Perencanaan ini
biasanya dilakukan oelh negara-negara penganut paham liberalism seperti Amerika
Serikat, Kanada, Jepang dan negara-negara Masyarakat ekonomi Eropa.
c. Perencanaan Modifikasi
Perencanan terpusat secara ketat maupun perencanaan-antisiklus mempunya
banyak kelemahan-kelemahan. Melihat pengalaman tersebut, maka banyak negara-negara
berkembang juga mencoba memodifikasikan salah satu dari kedua sistem perencanaan
tersebut, atau bahkan ada yang memodifikasi dengan emnggabungkan. Walaupun kadar
modifikasi atau kadar pengganbungan jenis-jenis perencanaan tersebut untuk setiap
negara berbeda kadarnya.2

1
Jingan,M.L Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan (Jakarta : Rajawali Pers, 2010)
2
Hamzah Hafied, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, (Makassar, Kretakupa Print, 2009) hal.13

3
Proses perencanaan ekonomi melalui beberapa tahap dan masing-masing tahap
tersebut sudah ditentukan dahulu apa yang ingin dicapai pada setiap tahap tersebut.
Tahap-tahap tersebut adalah :
1. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan ekonomi tersebut, di
antaranya: untuk pertumbuhan, penciptaan kesempatan kerja, distribusi pendapatan,
pengurangan kemiskinan dan sebagainya.
2. Mengukur ketersediaan sumberdaya-sumberdaya yang langka selama periode
perencanaan tersebut, misalnya: tabungan, bantuan luar negeri, penerimaan
pemerintah, penerimaan ekspor, tenaga kerja yang terlatih dan lain-lain.
3. Memilih berbagai cara (kegiatan dan alat) yang bisa digunakan untuk mencapai
tujuan nasional. Pada tahap ini ditetapkan proyek-proyek investasi seperti : jalan raya,
jaringan irigasi, pabrik-pabrik, pusat-pusat kesehatan. Selain itu juga perencanaan
nasional tentang: kebijakan harga, seperti nilai kurs, tingkat bunga, upah, pengaturan
pajak, subsidi dan lain-lain.
4. Mengerjakan proses pemilihan kegiatan-kegiatan yang mungkin dan penting untuk
mencapai tujuan nasional (welfare function) tanpa terganggu oleh adanya kendala-
kendala sumberdaya dan organisasional.

Kunci keberhasilan suatu perencanaan biasanya memerlukan adanya hal-hal


sebagai berikut :
1. Komisi perencanaan
Sebagai badan pelaksana perencanaan yang terorganisir dengan tepat.
2. Data Statistik
Perencanaan yang baik membutuhkan analisis yang menyeluruh tentang potensi
sumberdaya yang dimiliki, beserta kekurangannya.
3. Tujuan
Perencanaan harus menetapkan tujuan yang hendak dicapai.
4. Penetapan sasaran dan prioritas
Penetapan sasaran dan prioritas untuk mencapai suatu tujuan dibuat secara makro
dan sektoral.
5. Mobilisasi Sumber daya

4
Dalam perencanaan ditetapkan adanya pembiayaan oleh pemerintah sebagai dasar
mobilisasi sumberdaya yang tersedia.
6. Keseimbangan dalam perencanaan
Suatu perencanaan hendaknya mampu menjamin keseimbangan dalam
perekonomian untuk menghindarkan kelangkaan maupun surplus pada periode
perencanaan.
7. Sistem Administrasi yang Efisien
Administrasi yang baik dan efisien dan tidak korup adalah syarat mutlak
keberhasilan suatu perencanaan.
8. Kebijakan pembangunan yang tepat
Pemerintah harus menetapkan kebijakan pembangunan yang tepat demi
berhasilnya rencana pembangunan dan untuk menghindari kesulitan yang mungkin
timbul dalam proses pelaksanannya.
9. Administrasi yang ekonomis
Setiap usaha harus dibuat berdampak ekonomis dalam administrasi, khususnya
dalam pengembangan bagian-bagian departemen dan pemerintah.3

B. Unsur dan Karakteristik Perencanaan Ekonomi


Berdasarkan berbagai definisi perencanaan ekonomi, setidaknya ada 4 unsur dasar dalam
perencanaan, yakni (Conyer dan Hill, 1984) :
a. Merencana berarti memilih
b. Perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya
c. Perencanaan sebagai alat untuk mencapai tujuan
d. Perencanaan adalah unutk masa datang
Uraian keempat unsur dasar perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Merencanakan berarti memilih. Artinya perencanaan merupakan proses memilih di
antara berbagai kegiatan yang diinginkan, karena tidak semua yang diinginkan itu dapat
dilakukan dan dicapai dalam waktu yang bersamaan. Hal itu menyiratkan pengertian
hubungan antara perencanaan dan proses pengambilan keputusan sangat erat. Oleh
karena itu, banyak buku mengenai perencanaan membahasa pendekatan alternative dalam
3
Edi Wibowo “Perencanaan dan Strategi Pembangunan di Indonesia”. Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol.8 No. 1.,
2008, hal.18-19

5
proses pengambilan keputusan, tertutama berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan dan urutan tindakan di dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya. Penggunaan istilah
sumber daya menunjukkan segala sesuatu yang dianggap berguna dalam pencapaian
suatu tujuan tertentu. Sumber daya mencakup sumber daya manusia, sumber daya alam
9tanah, air hasil tambang dan sebagainya), sumber daya buatan. Perenacanaan mencakup
proses pengambilan keputusan tentang bagaimana sumber daya yang tersedia itu
digunakan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas sumber daya tersebut
sangat berpengaruh dalam proses memilih di antara berbagai pilihan tindakan yang ada.
3. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan. Konsep perencanaan sebagai
alat pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan sifat dan proses penetapan tujuan. Salah
satu masalah yang sering dihadapi oleh sesorang perencanaan adalah bahwa tujuan-tujuan
mereka kurang dapat dirumuskan secara tepat. Sering kali tujuan-tujuan tersebut
didefiniskan secara kurang tegas, karena kadang kala tujuan-tujuan tersebut ditetapkan
oleh pihak lain.
4. Perencanaan mengacu ke masa depan. Salah satu unsur penting dalam perencanaan
adalah unsur waktu. Tujuan perenacanaan dirancang untuk dicapai pada masa yang akan
datang. Oleh karena itu, perencanaan berkaitan dengan antipasti ke masa depan, bukan
semata-mata menjawab persoalan-persoalan masa kini.

Setidak-tidaknya ada 5 karakteristik perencanaan secara umum, yaitu :


1. Mengarah ke pencapaian tujuan Dalam hal ini merencana berarti berpikir tentang situasi
aktual dengan cara yang belum pernah ada; dengan cara yang kurang lazim; innovation.
Perencanaan lebih mengandung hal-hal semestinya daripada hal-hal yang sebagaimana
terjadi. Perencanaan juga berarti memobilisasi kehendak masyarakat: kemana akan
menuju (daripada dari mana kita berasal). Mengarah ke pencapaian tujuan berarti juga
mengandung unsur-unsur motivasi pembaharuan; dinamis, normatif atau kreatif.
2. Mengarah ke perubahan Perencanaan pada dasarnya menghasilkan serangkaian tindakan
yang akan dilakukan. Fokus perencanaan adalah pada organisasi/kelompok yang selalu

6
berubah. Oleh karena itu serangkaian tindakan yang dipreskripsikannya haruslah dapat
mengakomodasikan perubahan tersebut.
3. Pernyataan Pilihan Perencanaan merupakan serangkaian tindakan memilih strategi,
kebijakan atau program yang akan dilaksanakan. Hal yang sangat penting bagi
pembuatan keputusan yang menyangkut kepentingan umum adalah :
a. Mempertimbangkan kelangkaan sumberdaya, sehingga yang menjadi pilihan adalah
manfaat yang terbesar dengan biaya tertentu atau manfaat tertentu dengan biaya
terkecil.
b. Dalam sektor publik terdapat banyak tujuan atau sasaran, sehingga perlu pula
dipertimbangkan aspek-aspek : kelayakan ekonomis, kelayakan teknologis, dan
kelayakan lingkungan.
c. Memungkinkan lahirnya inovasi.
4. Rasionalitas Rasionalitas menjadi pola pikir penting dalam perencanaan. Secara
sederhana dalam pengertian rasionalitas ini tercakup kriteria :
a. Efisiensi: usaha tekecil
b. Optimasi: tidak mementingkan salah satu (maksimasi sasaran atau optimasi semua
sasaran)
c. Sintetis, yang bersifat integrasi (saling melengkapi antar sasaran) atau holistik
(bersifat menyeluruh, tidak sebagian-sebagian).
5. Tindakan kolektif sebagai dasar Apabila dalam sektor privat yang terjadi adalah
kepentingan tunggal atau kepentingan banyak, dalam perencanan publik terdapat banyak
atau semua pihak, sehingga menuntut keterbukaan untuk membangkitkan partisipasi, sulit
ditutup dari interaksi dengan sektor lain, serta sangat dibutuhkan kebersamaan.4

C. Perencanaan Dalam Konteks Pembangunan


Perencanaan dan pembangunan merupakan suatu kesatuan yang memiliki kaitan erat
antara satu dengan yang lainnya. Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dari
suatu proses pembangunan, perencanaan pembangunan dijadikan sebagai bahan, pedoman,
atau acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan perencanaan atau action plan. Kegiatan

4
Alexander, Ernest R., 1988. Approach to Planning : Introducting Current Planning Theories, Concepts, and Issues,
Gordon and Breach Science Publishers.

7
perencanaan pembangunan pada dasarnya bersifat penelitian atau riset karena didalam proses
pelaksanaannya lebih banyak menggunakan metode-metode riset yakni mulai dari teknik
pengumpulan data, analisis data, hingga studi pada lapangan untuk memperoleh data-data
yang akurat, baik data-data yang bersifat konseptual maupun data-data bersifat eksperimental
yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dalam kegiatan perencanaan pembangunan itu
sendiri.

Siagian dan Bratakusumah (2003) disebutkan bahwa perencanaan pembangunan sebagai


suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada
data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu
rangkaian kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik (material) maupun
non fisik (mental dan spiritual), dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik.5

Beberapa penjelasan mengenai pengertian dari perencanaan pembangunan tersebut, maka


dapat disimpulkan perencanaan pembangunan merupakan suatu kegiatan yang menyangkut
usaha-usaha dengan memanfaatkan sumber-sumber pembangunan yang tersedia dengan cara
mengupayakan berbagai alternatif-alternatif pilihan yang terbaik dalam pencapaian tujuan ke
arah yang lebih baik di masa mendatang. Jika membicarakan perencanaan pembangunan
makadidalamnya terdapat keterlibatan antar stakeholder secara interdisipliner untuk
melakukan pengkajian dan analisis dalam merumuskan suatu perencanaan pembangunan,
menurut Riyadi dan Bratakusumah (2004), aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
pembangunan adalah :
a. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan berdasarkan ruang lingkupnya dibagi menjadi dua, pertama,
lingkungan internal, yang dimaksud adalah “populasi” yang mempunyai pengaruh kuat
terhadap keberhasilan suatu program pembangunan. Aspek-aspek lingkungan ini meliputi
bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
b. Aspek Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh setiap
perencana untuk menyusun perencanaan pembangunan. Potensi dan masalah adalah fakta
5
Rustiadi, E., Saefulhakim, S., Panuju, Dyah R.. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. (Jakarta ,Crestpent Press
dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011.) 

8
yang ada di lapangan dan sangat berpengaruh didalam proses pembangunan. Hal ini
merupakan pijakan awal dalam proses penyusunan perencanaan yang dapat menjadi dasar
analisis selanjutnya.
c. Aspek Institusi Perencana
Institusi perencana merupakan organisasi pemerintah yang bertanggung jawab
dalam melakukan perencanaan pembangunan daerah. Institusi perencana berperan
sebagai pelaksana fungsi manajemen dalam bidang perencanaan dan bertanggung jawab
secara penuh. Institusi perencanaan tidak hanya menampung berbagai usulan/rencana tapi
mampu bertindak sebagai “motor” penggerak yang dapat mengakomodir, menganalisis,
menjabarkan berbagai permasalahan dan kepentingan yang berbeda dalam bentuk
kesepakatan sebagai rumusan perencanaan pembangunan daerah.
d. Aspek Ruang dan Waktu
Pembatasan ruang dan waktu dalam hal ini bukan sebagai batasan yang bersifat
mutlak, melainkan merupakan suatu kenyataan yang dipahami oleh setiap perencana
bahwa hasil-hasil rumusan kegiatan untuk waktu tertentu dan wilayah tertentu. Melihat
pembagian jangka waktu yang di Indonesia dibagi dalam tiga bagian, yakni jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
e. Aspek Legalisasi Kebijakan
Aspek legalisasi kebijakan merupakan suatu keputusan dari suatu kebijakan yang
harus dilaksanakan atas hasil perencanaan yang telah disepakati. Dengan adanya
legalisasi kebijakan terhadap suatu hasil perencanaan pembangunan daerah, maka
implementasinya harus sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan dalam perencanaan
tersendiri.

Melihat berbagai aspek pembangunan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa


didalam suatu perencanaan pembangunan, adanya aspek-aspek perencanaan
pembangunan perlu diperhatikan untuk menghindari persoalan dalam proses perencanaan
pembangunan agar dapat menghasilkan rencana pembangunan yang baik serta dapat
diimplementasikan di lapangan.

9
Dari segi proses ada dua pendekatan perekonomian pembangunan yaitu
perencanaan dari “atas” (top down planning) dan perencanaan “bawah” (bottom up
planning).
a. Perencanaan Pembangunan dari “Atas”
Perencaan dari atas menunjukkan bahwa semua ide berasal dari “atas”
(pemerintah). Pihak “atas” kurang menunjukkan : (a) kultur masyarakat; (b) peranan
kelembagaan; (c) daya dukung wilayah yang bersangkutan; dan (d) hanya memandang
manusia sebagai obyek dari perencanaan tersebut. Akibatnya, dalam pelaksanaan
perencanaan tersebut, banyak menemui kegagalan, walaupun perencanaan dari “atas”
juga mempunya kebaikan-kebaikan. Melihat hal tersebut Sasoetion dan tadjuddin (1985)
memberikan alternative pemecahan berupa konsep perencanaan dari “bawah” seperti
yang akan diuraikan dalam sub-bab berikut ini.
b. Perencanaan Pembanguna dari “Bawah”
Perencanaan dari “bawah”, semula tumbuh sebagai gagasan yang sedikit banyak
dipengaruhi oleh filsafat eksistensialisme. Manusia dipandang sebagai individu-individu
yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan kesetaraan.masing-masing
mempunya objective probality yang sama dan berupaya untuk memperoleh sejumlah
subjective probability. Pada perkembangan berikutnya telah menghasilkan suatu formula
yang lebih bersifat egalitarian yang jauh dari keadaan hubungan kesetaraan. John
Friedman meilhat kecenderungan-kecenderungan tersebut. Gagasan Friedran tersebut
dikenal sebagai transitive planning, yaitu suatu teori proses perencanaan yang menekan
ada pembagian peran antara planner dengan client secara client dan menandaskan
perlunya hubungan sosial yang dialogic. Proses perencanaan hendaknya merupakan suatu
proses belajar mengajar.

Pengadaptasian perencanaan pembanguna dari “bawah” konteks


pembangunan nasional, bukan berarti membunuh perencanaan dari atas yang
berlaku saat ini. Perencanaan dari “atas” masih mungkin untuk tetap dilakukan
sepanjang masih dengan “konsesus nasional”, yaitu UUD 1945 dan Pancasila. Hal
itu secara garis besar ditunjukkan dalam mekanisme interelasi proses pembangunan
terpadu. Arti tujuan utama pembangunan dalam gambar tersebut adalah tujuan yang
tersurat maupun tersirat di dalam UUD dan Pancasila. Dengan demikian alur proses

10
intrelasi penetapan subyektif (judgment by subjective) bukan hanya merupakan
pengejawantahan daya dukung lingkungan fisik dan "kebebasan tanpa batas"
manusianya, tetapi juga tercermin di dalamnya suatu batas konstitusional. Kedua
proses pendekatan perencanaan itu terpadu secara haroonis dengan tetap
memperhatikan hukum-hukum yang berlaku serta aspirasi humanik masyarakat.
Dalam keadaan demikian perencanaan dari bawah dan dari atas, kedudukannya
saling melengkapi.

Adapaun perencanaan pembangunan dari bawah pada prinsipnya adalah


perencanaan pembangunan : (a) yang sesuia dengan daya dukung wilayah yang
bersangkutan; (b) yang dikaitkan dengan kultur masyarakat; (c) yayng
memperhatikan peran kelembagaan pada berbagai tingkat pengambilan keputusan;
dan (d) yang memandang manusia seutuhnya sebagau subyek pembangunan. 6

D. Aspek penting dalam perencanaan pembangunan


Adapun aspek yang harus diperhatikan dalam sebuah perencanaan pembangunan umum
harus mencakup semua aspek kehidupan. Hal ini diperlukan guna mencapai cita-cita bangsa
Indonesia yang makmur baik jangka panjang maupun jangka pendek. Aspek-aspek tersebut
antara lain:
a. Aspek lingkungan internal dan eksternal (sosial,budaya, ekonomi, politik)
b. Aspek potensi dan masalah
c. Aspek institusi perencanaan; bukan hanya penampung berbagai usulan, tetapi sebagai
motor penggerak yang dapat mengakomodasikan, menganalisis, menjabarkan berbagai
permasalahan dan kepentingan yang berbeda menuju suatu konsensus bersama dalam
wujud rumusan hasil “perencanaan pembangunan wilayah/daerah”
d. Aspek ruang dan waktu; Rencana pembangunan daerah sebagai suatu tahapan
pembangunan keterkaitan dengan tahapan-tahapan sebelumnya bahkan sebagai tahapan
asal dari tahapan-tahapan sebelumnya.
e. Aspek legalisasi kebijakan; Hasil-hasil perencanaan pembangunan daerah yang telah
diambil sebagai suatu kebijakan pemerintah merupakan produk hukum yang harus ditaati.
6
Hamzah Hafied, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, (Makassar, Kretakupa Print, 2009) hal.14-16

11
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pembangunan tersebut di antaranya adalah
sebagai berikut:
a. Kesetabilan politik dan keamanan dalam negeri
b. Dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya
c. Realistis dan sesuai dengan kemampuan sumber daya dan dana
d. Koordinasi yang baik
e. Sistem pemantauan pengawasan yang terus menerus
f. Transparan dan dapat diterima oleh masyarakat

Yang harus diperhatikan oleh perencana daerah yang menyangkut masalah


pengembangan dan operasional :
a. Mengenal masalah pembangunan daerah, sumber daya dan kebutuhan ekonomi sebagai
mana dirasakan oleh penduduk,
b. Menganalisa kecenderungan dan hambatan pembangunan serta meramalkan perubahan
demografik dan ekonomi,
c. Menyusun tujuan dan sasaran pembangunan daerah,
d. Mengembangkan strategi dan alternatif kebijaksanaan, serta merancang rencana dan
program pembangunan daerah,
e. Menyebarkan dan menghubungkan rencana daerah dengan rencana dan pembangunan
nasional,
f. Menganjurkan pertimbangan kebutuhan lokal dengan kebijaksanaan nasional,
g. Menaksir pengaruh rencana dan program secara sosial, ekonomi dan ekologi,
h. Mengatur proses pembuatan keputusan dan partisipasi pada tingkat dan masalah yang
berbeda,
a. Mengenal dan merancang proyek-proyek individu dan menaksir kelayakan untuk
pelaksanaan lokal,
b. Mengembangkan dan menggunakan instrument pelaksanaan, penyelenggaraan dan
pengendalian rencana dan program,

12
c. Memonitor dan mengevaluasi proyek, rencana dan program serta merencanakan ulang
sesuai dengan perubahan kondisi (Manfredd Poppe, 1955).7

7
Sujarto, D. “Pengertian dan Perkembangan Teori Perencanaan.” Materi Diklat Sekolah Arsitektur.2012

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembahasan tentang Ekonomieperencanaan dimulai dengan tinjauan terhadap pengertian
dasar, konsep atau terminologi yang menjadi unsur-unsur yang membentuknya serta kaitan
dengan pembangunan . Pemahaman terhadap pengertian-pengertian dasar tersebut diperlukan
sebagai pengantar kepada Ekonomi perencanaan, baik sebagai disiplin ilmu maupun sebagai
salah praktek dalam perencanaan pembangunan.
Pengertian perencanaan secara umum adalah proses kontinyu, yang menyangkut
pengambilan keputusan atau pilihan mengenai bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang
ada semaksimal mungkin guna mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa depan; atau suatu
proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Ditinjau dari unsurnnya, terdapat 4 unsur dasar dalam perencanaan, yakni : merencana
berarti memilih, alokasi sumberdaya, tujuan, dan masa datang. Dalam domain publik,
perencanaan mempunyai karakteristik: mengarah ke pencapaian tujuan, mengarah ke
perubahan, merupakan pernyataan pilihan, mengacu pada rasion
alitas, dan tindakan kolektif sebagai dasar.
Perencanaan dan pembangunan merupakan suatu kesatuan yang memiliki kaitan erat
antara satu dengan yang lainnya. Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dari
suatu proses pembangunan, perencanaan pembangunan dijadikan sebagai bahan, pedoman,
atau acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan perencanaan atau action plan.
Adapun aspek yang harus diperhatikan dalam sebuah perencanaan pembangunan umum
harus mencakup semua aspek kehidupan. Hal ini diperlukan guna mencapai cita-cita bangsa
Indonesia yang makmur baik jangka panjang maupun jangka pendek. Aspek-aspek tersebut
antara lain: sspek lingkungan internal dan eksternal (sosial,budaya, ekonomi, politik), aspek
potensi dan masalah, aspek institusi perencanaan, aspek ruang dan waktu, dan aspek
legalisasi kebijakan

14
DAFTAR PUSTAKA

Jingan,M.L Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan (Jakarta : Rajawali Pers, 2010)

Hamzah Hafied, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, (Makassar, Kretakupa Print, 2009)

Edi Wibowo “Perencanaan dan Strategi Pembangunan di Indonesia”. Ekonomi dan


Kewirausahaan. Vol.8 No. 1., 2008, hal.18-19

Alexander, Ernest R., 1988. Approach to Planning : Introducting Current Planning Theories,
Concepts, and Issues, Gordon and Breach Science Publishers.

Rustiadi, E., Saefulhakim, S., Panuju, Dyah R.. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah.
(Jakarta Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia,2011) 

Sujarto, D. “Pengertian dan Perkembangan Teori Perencanaan.” Sekolah Materi Diklat


Arsitektur.2012.

15

Anda mungkin juga menyukai