Anda di halaman 1dari 23

TEORI PERMINTAAN

ISLAMI
By. Hj. Suharti, M.Ag
PENGERTIAN PERMINTAAN
Permintaan adalah banyaknya
jumlah barang yang diminta
pada suatu pasar tertentu
dengan tingkat harga tertentu
pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode
tertentu.
JENIS PERMINTAAN
 Permintaan Absurd/Absolut
Seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik
yang berkemampuan untuk membeli maupun yang
tidak mampu membeli.
 Permintaan Efektif
Permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai
kemampuan untuk membeli (daya beli).
 Permintaan Potensial
Permintaan yang sudah didukung oleh daya beli,
namun belum terdapat keinginan untuk membeli.
 Permintaan Individu
Permintaan yang dilakukan oleh satu konsumen saja.
 Permintaan Pasar
Permintaan yang dilakukan oleh konsumen secara
keseluruhan dalam pasar.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN
 Harga barang yang diminta
 Tingkat pendapatan
 Jumlah Penduduk
 Selera dan estimasi di masa
yang akan datang
 Harga barang lain atau
substitusi.
HUKUM PERMINTAAN
“Bila harga suatu barang naik, maka
permintaan barang tersebut akan
turun; sebaliknya bila harga barang
tersebut turun, maka permintaan akan
naik”.

 Hukum permintaan tersebut berlaku,


jika dalam keadaan Ceteris Paribus
(kondisi atau faktor lain tetap).
KURVA PERMINTAAN
 Berdasarkan hukum dan teori permintaan atas barang, seorang
individu di pasar dipengaruhi oleh harga, atau sebaliknya
pembelian barang akan mempengaruhi harga barang di pasar.
Gambaran keadaan ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

No Harga (P) Jumlah (Q)

1 20.000 100
2 40.000 80
3 60.000 60
4 80.000 40
5 100.000 20
KURVA
P
100

80

60

40

20 D
20 40 60 80 100 Q
KURVA PERMINTAAN BARANG
HALAL
 Kurva permintaan diturunkan dari titik
persinggungan antara kurva indifference curve
dengan garis anggaran (budget line). Katakanlah
seorang konsumen memiliki pendapatan, I =
1.000.000 per bulan dan menghadapi pilihan
untuk mengkonsumsi barang X dan barang Y,
yang keduanya adalah barang halal. Misalnya
harga barang X, Px = Rp 100.000 dan harga
barang Y, Py = Rp 200.000.- Titik A, A’, A’’
menunjukkan konsumsi seluruhnya dialokasikan
pada barang X dan titik B menunjukkan konsumsi
seluruhnya dialokasikan pada barang Y.
TABEL: PX¹ = 100.000

Kombinasi Income Px Py X=I/Px Y=I/Py X at


tangency
A 1.000.000 100.000 200.000 10 0 3
B 1.000.000 100.000 200.000 0 5 3
LANJUTAN…
 Bila terjadi penurunan harga X
sebesar Rp 50.000, maka kaki garis
anggaran pada sumbu X akan
bertambah panjang. Titik
perpotongan sumbu Y tidak
berubah, sedangkan titik
perpotongan dengan sumbu X
berubah.
TABEL: PX² = 50.000
Kombinasi Income Px Py X=I/Px Y=I/P X at
y tangency
A 1.000.000 50.000 200.000 20 0 4
B 1.000.000 50.000 200.000 0 5 4
LANJUTAN…
 Bila harga X menjadi Px = Rp 25.000
maka kaki garis anggaran (budget
line) pada sumbu X akan semakin
panjang. Titik perpotongan sumbu Y
tidak berubah, sedangkan titik
perpotongan sumbu X berubah.
TABEL: PX³ = 25.000
Kombinasi Income Px Py X=I/Px Y=I/Py X at
tangency
A 1.000.000 25.000 200.000 40 0 5
B 1.000.000 25.000 200.000 0 5 5
LANJUTAN…
 Dengan simulasi harga barang X, akan
didapatkan kurva yang menggambarkan
antara harga dengan jumlah barang X yang
diminta.

Harga X Jumlah X (X pada saat tangency/atau


jumlah optimal X)
100.000 3
50.000 4
25.000 5
LANJUTAN…
 Semakin tinggi harga, semakin
sedikit jumlah barang yang diminta.
Dengan demikian didapatkan
kemiringan kurva permintaan yang
negatif untuk barang halal,
sebagaimana lazimnya kurva
permintaan yang dipelajari dalam
ekonomi konvensional.
KURVA
Py

A A’ A’’

10 20 40 Qx
KURVA PERMINTAAN BARANG HALAL
DALAM PILIHAN HALAL-HARAM
 Dalam hal pilihan yang dihadapi adalah antara
barang halal dengan barang haram, maka solusi
optimalnya adalah corner solution. Katakanlah
seorang konsumen mempunyai pendapatan, I = Rp
1.000.000 per bulan dan menghadapi pilihan untuk
mengkonsumsi barang halal X dan barang haram Y.
Katakan pula harga barang X, Px = Rp 100.000 dan
harga barang Y = Rp 200.000.- Titik A, A’, A”
menunjukkan konsumsi seluruhnya dialokasikan
pada barang X, dan titik B menunjukkan konsumsi
seluruhnya dialokasikan pada barang Y. Simulasi
penurunan harga juga dilakukan dari Rp 100.000
ke tingkat Px = Rp 50.000 dan Px = 25.000.-
TABEL: PX¹ = 100.000
Kombinasi Income Px Py X=I/Px Y=I/Py X at
corner
solution
A 1.000.000 100.000 200.000 10 0 10
B 1.000.000 100.000 200.000 0 5 10
TABEL: PX¹ = 50.000
Kombinasi Income Px Py X=I/Px Y=I/Py X at
corner
solution
A 1.000.000 100.000 200.000 20 0 20
B 1.000.000 100.000 200.000 0 5 20
TABEL: PX¹ = 25.000

Kombinasi Income Px Py X=I/Px Y=I/Py X at


corner
solution
A 1.000.000 100.000 200.000 40 0 40
B 1.000.000 100.000 200.000 0 5 40
KURVA
Py

A
A’
A’’

10 20 40 Qx
KEADAAN DARURAT TIDAK
OPTIMAL
 Dalam konsep Islam, yang haram telah
jelas dan begitu pula dengan yang halal
telah jelas. Secara logika ekonomi, bila
kita dihadapkan kepada dua pilihan yaitu
barang halal dan barang haram, maka
optimal solution adalah corner solution,
yakni mengalokasikan seluruh
pendapatan kita untuk mengkonsumsi
barang halal, yang berarti meningkatkan
utility.
PERMINTAAN BARANG HARAM
DALAM KEADAAN DARURAT
Py
Barang Haram

U1
U2
U3

Qx
Barang Halal

Anda mungkin juga menyukai