Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Perencanaan Pembangunan Ekonomi”


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ekonomi Pembagunan
Dosen Pengampu : ARWIN, M.SI

Kelompok IV :
1. RISTA AYU LESTARI (2120203860202056)

2. ELIZA ANDRIANI SUPARMAN (212020386020205622)

3. MUH.RUSMAN (2120203860202041)

IAIN PAREPARE
Alamat : Jl. Amal Bhakti No.8, Bukit Harapan, Kec. Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan 91131, Indonesia
Telp.(0421) 21307 Email: mail@iainpare.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatulllahi Wabarakatuh,


Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perencanaan
Pembangunan Ekonomi".
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari bapak Arwin, M.SI pada mata kuliah Ekonomi Pembangunan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Perencanaan
Pembangunan Ekonomi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Arwin, M.SI selaku dosen pada
mata kuliah Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Parepare, 30 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4


A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 5


A. Arti, Unsur, Dan Fungsi Perencanaan Pembangunan Ekonomi ................................ 5
B. Alasan Perencanaan Di Negara Berkembang ............................................................ 10
C. Perencanaan Pembangunan Di Indonesia .................................................................. 13

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 20


A. Kesimpulan ................................................................................................................ 20
B. Saran .......................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan Pembangunan Ekonomi adalah pengendalian dan pengaturan
suatu perekonomian untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka
waktu tertentu pula. Pengertian pembangunan pada hakekatnya adalah upaya
untuk mewujudkan cita-cita bangsa indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur. Pembangunan juga dipandang sebagai peningkatan
pertumbuhan ekonomi disertai keadilan sosial.

Secara umum kalau pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang


menimbulkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat terus meningkat
dalam jangka panjang dan dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat.

Perubahan baik itu dalam hal teknologi, pola pikir masyarakat ataupun
kelembagaan. Pahami juga apa itu pertumbuhan penduduk dan cara
menghitungnya. Oleh sebab itu pembangunan ekonomi ini berisi mengenai
startegi pembangunan daerah yang diartikan sebagai sebuah langkah guna
melengkapi startegi makro dan sektoral dari pembangunan ekonomi tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Arti, Unsur Dan Fungsi Perencanaan Pembangunan Ekonomi
2. Alasan Perencanaan Di Negara Berkembang
3. Perencanaan Pembangunan Di Indonesia

C. Tujuan
1. Untuk Memahami Arti, Unsur Dan Fungsi Perencanaan Pembangunan
Ekonomi
2. Untuk Memahami Alasan Perencanaan Di Negara Berkembang
3. Untuk Memahami Perencanaan Pembangunan Di Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti, Unsur, Dan Fungsi Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Sebenarnya belum ada kata sepakat di antara para ahli ekonomi mengenai
pengertian istilah perencanaan ekonomi. Perencanaan sering disamakan dengan
sistem politik suatu negara seperti kapitalis, sosialis dan campuran. Setiap bentuk
campur tangan pemerintah dalam masalah ekonomi diartikan juga sebagai
perencanaan. Oleh sebab itu perencanaan dapat dikatakan sebagai teknik atau cara
untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya serta
telah dirumuskan oleh Badan Perencana Pusat.1

Pengertian Perencanaan Pembangunan Menurut Para Ahli

Menurut Chadwick, jika ditinjau dari segi sistem, perencanaan perencanaan


adalah proses yang bertingkat yang bisa mengontrol suatu susunan kegiatan, agar
suatu proses pekerjaan yang dilakukan bisa berurutan.

Dalam bukunya Planning and Ecology, Roberts et al (1984) mendefinisikan


planning adalah aktivitas yang berhubungan dengan alokasi dan eksploitasi yang
rasional dari sumber-sumber daya untuk kemaslahatan manusia baik jangka pendek
atau jangka panjang.

Disisi lain, perencanaan pembangunan tidak bisa dilepaskan dari 2 konsep


hubungan antara sistem sosial (social system) dan lingkungan alam atau sistem
ekologi (ecological systems).

Menurut Eagles (1984), dilihat dari perspektif lingkungan, perencanaan


pembangunan memiliki dua komponen yaitu: Pertama, Sekumpulan alasan yang

1
Edi Wibowo, Perencanaan Dan Strategi Pembangunan
Di Indonesia, [Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan Vol. 8, No. 1, April 2008 : 16 – 24]

5
melihat tujuan perencanaan dari segi ekologi dan pembangunan manusia. Kedua,
Seperangkat kriteria sebagai acuan dalam menilai pembangunan dari aspek etika
sosial dan etika ekologi.

Menurut Adam Smith, Pengertian pembangunan ekonomi merupakan suatu


proses campuran antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi.

Menurut Prof. Meier, ialah suatu proses kenaikan pendapatan riil perkapita
dalam suatu jangka waktu yang cukup panjang.

Unsur-unsur pokok perencanaan pembangunan ekonomi diantaranya


adalah:

1) Kebijaksanaan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan, Unsur ini


merupakan dasar dari seluruh rencana, yang kemudian dituangkan dalam
unsur-unsur pokok perencanaan pembangunan lainnya.
2) Adanya kerangka rencana makro, Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai
variabel-variabel pembangunan serta implikasi hubungan tersebut.
3) Uraian tentang kerangka kebijaksanaan yang konsisten seperti misalnya
kebijaksanaan fiskal, moneter, pembangunan, harga dan kebijaksanaan sektoral
lainnya
4) Perkiraan sumberdaya-sumberdaya bagi pembangunan khusunya sumber-
sumber pembiayaan pembangunan.
5) Perencanaan pembangunan merupakan program investasi yang dilakukan
secara sektoral. Penyusunan program investasi sektoral ini dilakukan bersama-
sama dengan penyusunan rencana rencana sasaran.

Ciri-ciri suatu perencanaan pembangunan adalah:

a. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial


ekonomi yang mantap (steady social economic growth). Hal ini dicerminkan
dalam usaha pertumbuhan ekonomi yang positif.

6
b. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan per
kapita.
c. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi. Hal ini seringkali disebut
sebagai usaha diversifikasi ekonomi.
d. Usaha perluasan kesempatan kerja.
e. Usaha pemerataan pembangunan , sering disebut sebagai distributive justice.
f. Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang
kegiatan-kegiatan pembangunan.
g. Usaha secara terus menerus menjaga stabilitas ekonomi.

Fungsi-Fungsi Perencanaan Terdiri Dari :

Perkembangan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi mantap dan


berkesinambungan. Dengan adanya pengalokasian sumberdaya-sumberdaya
pembangunan secara efisien dan efektif maka akan tercapai perkembangan ekonomi
atau pertumbuhan ekonomi yang semakin maju atau semakin berkembang.

Stabilitas ekonomi tercapai dalam menghadapi siklus konjungtur. Siklus


perekonomian merupakan siklus konjungtur dan untuk mencapai kestabilan
perekonomian diperlukan perencanaan pembangunan ekonomi yang
berkesinambungan, dinamis dan terbuka. Perekonomian yang stabil akan tercapai
setelah perekonomian tersebut dapat lebih berkembang atau mengalami pertumbuhan
yang maju.

Alokasi sumberdaya-sumberdaya pembangunan yang terbatas dapat lebih efisien


dan efektif sehingga dapat dihindari adanya pemborosan. Perekonomian di negara-
negara Dunia ketiga pada umumnya tidak memiliki banyak sumber-sumber daya
keuangan dan tenaga kerja terampil sehingga mereka jelas tidak bisa menyia-
nyiakannya dalam kegiatan usaha yang tidak produktif. Proyek-proyek investasi
harus dipilih secara cermat, bukan semata-mata berdasarkan analisis produktivitas
parsial seperti yang biasa ditunjukkan oleh rasio modal-output dari sebuah industri,
namun juga harus dikaitkan dengan progrom-program pembangunan secara

7
keseluruhan. Itu berarti pemilihan proyek investasi dinegara-negara berkembang juga
harus senantiasa memperhitungkan pengaruh-pengaruh perekonomian eksternal,
akibat-akiibat buruk secara tidak langsung, dan tujuan-tujuan jangka panjang dalam
pembangunan. Tenaga kerla terampil harus digunakan ditempat-tempat di mana
sumbangan mereka akan maksimal.

Dalam konteks inilah pranata perencanaan ekonomi dianggap dapat membantu


memodifikasi pengaruh-pengaruh negatif dari terbatassnya sumber-sumber daya
yang ada dengan menyadari adanya berbagai macam kendala tertentu dan dengan
memilih serta mengoordinasi semua proyek-proyek investasi yang ada.

Dengan demikian, melalui institusi perencanaan itu, faktor-faktor produksi


langka disalurkan tempat-tempat yang paling produktif. Sebaliknya, dipercaya
bahwa, mekanisme pasar yang kompetitif cenderung menghasilkan sdikit investasi,
mengonsentrasikan investasi dibidang-bidang yang kurang memperhatikan
kepentingan umum (misalnya, investasi pada produksi barang konsumsi bagi
kalangan kaya).

Mengatasi dampak psykologies dan sikap/pendirian. Sering kali dikemukakan


bahwa suatu pernyataan terinci mengenai tujuan-tujuan ekonomi dan sosial yang
ingin dicapai oleh suatu negara dalam bentuk perencanaan pembangunan yang
spesifik dapat menimbulkan dampak- dampak perilaku atau psikologis terhadap
penduduk dari negara yang bersangkutan, meskipun karakteristik serta kepentingan
penduduk itu sendiri jauh dari homogen. Pernyataan terinci tersebut bisa diletakkan
dalam kerangka kampanye nasional untuk mendapatkan dukungan rakyat dalam
upaya pemerintah guna mengentaskan kemiskinan , melenyapkan kebodohan, dan
memberantas wabah penyakit. Dengan memobilisasi dukungan serta patisipasi
masyarakat luas serta mendorong seluruh warga negara untuk bekerjasama dalam
membangun negara, tanpa menghiraukan kelas, kasta, ras, agama, atau golongan
kesukuan mereka, maka bertambah lagi legitimasi pemerintah pusat di setiap negara
untuk menggunakan pranata perencanaan ekonomi.

8
Melalui rencana konomi yang tersusun rapi, pemerintah juga dapat menciptakan
insentif-insentif yang dibutuhkan untuk menanggulangi hambatan-hambatan
kesukuan dan tradisionalisme yang sering terbukti memecah belah kekuatan dan
potensi bangsa dalam rangka mengejar kemajuan-kemajuan, baik secara materiil dan
sosial, yang lebih besar lagi.

1. Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya


pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian
tujuan pembangunan.

2. Dengan perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi, prospek-


prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa
yang akan datang.

3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang terbaik.

4. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya


tujuan.

5. Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk mengadakan


pengawasan dan evaluasi.

Tujuan Dari Perencanaan Pembangunan Ekonomi

a. Memperbaiki penggunaan sumberdaya publik yang tersedia.


b. Mengarahkan kegiatan, pedoman kegiatan kepada pencapain tujuan
pembangunan.
c. Memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai sumber2
daya swasta secara bertanggung jawab demi kepentingan pembangunan
masyarakat secara menyeluruh.
d. Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik.
e. Terdapat perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan & risiko
masa yang akan datang.
f. Dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan.
g. Sebagai alat mengukur / standar terhadap pengawasan

9
B. Alasan Perencanaan Di Negara Berkembang

Dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori keseimbangan yang stabil (stable
equilibrium). Teori ini menyebutkan bahwa jika terjadi perubahan dari keadaan
seimbang, maka akan timbul suatu reaksi dalam bentuk perubahan ke arah yang
berlawanan dengan keadaan yang pertama, sehingga akhirnya keadaan akan kembali
kepada keseimbangan semula.

Teori ini ternyata tidak dapat diterapkan pada sistem sosial. Dalam sistem sosial
tidak terdapat kekuatan yang secara otomatis mengembalikan keadaan yang tidak
stabil ke keadaan yang stabil. Dalam kenyataan dapat kita lihat bahwa jika terjadi
suatu perubahan dalam sistern sosial, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan lain yang membawa sistem tersebut semakin jauh dari keadaan semula.
Hal ini menunjukkan bahwa suatu proses sosial cenderung kumulatif, bahkan dengan
laju yang semakin cepat.

Suatu contoh dari proses kumulatif ini adalah lingkaran setan kemiskinan
(vicious circle of poverty). Seperti kita ketahui, salah satu tujuan penting
perencanaan ekono mi di NSB adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi. Untuk meningkat kan pertumbuhan tersebut berarti kita perlu
meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat
pendapatan, tabungan, dan investasi. Tetapi pening katan laju pembentukan modal
ini menghadapi berbagai kesulitan, di antaranya kemis kinan masyarakat itu sendiri.
Tingkat tabungan yang rendah dikarenakan tingkat pendapatan yang rendah pula.
Akibatnya laju investasi rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan
produktivitas. Keadaan inilah yang sering disebut sebagai lingkaran setan
kemiskinan. Untuk memotong lingkaran setan ini Zweig menyarankan perlunya
suatu pembangunan yang terencana. Dengan kata lain, di sinilah letak penting
perencanaan di NSB.

Ada dua metoda untuk memotong lingkaran setan kemiskinan tersebut. Pertama,
melakukan pembangunan yang terencana dengan mencari modal dari luar negeri

10
yang disebut industrialisasi yang diproteksi, dan kedua adalah dengan cara
menghimpun tabungan wajib yang disebut industrialisasi dengan kemampuan
sendiri.

Dasar pemikiran timbulnya perencanaan di NSB itu adalah untuk memperbaiki


dan memperkuat mekanisme pasar. Mekanisme pasar di NSB biasanya belum
sempurna karena ketidaktahuan dan ketidakbiasaan NSB-NSB dengan mekanisme
seperti itu, sehingga perekonomian dldominasi oleh sektor non-uang. Pasar produk,
faktor produksi, modal, dan uang tidak terorganisir dengan baik sehingga
keseimbangan antara permintaan dan penawaran agregat atas barang dan ,iasa tidak
terjadi. Untuk menghapuskan ketidaksempurnaan pasar tersebut, yakni agar
mobilisasi dan pemanfaatan sumber-sumber dapat lebih efisien, maka diperlukan
suatu perencanaan.

Kebutuhan perencanaan di NSB juga didorong oleh keinginan untuk mengurangi


pengangguran. Oleh karena langkanya modal dan melimpahnya tenaga kerja, maka
masalah penyediaan lapangan kerja menjadi masalah yang sulit dipecahkan di NSB.
Oleh karena itu, perlu adanya badan perencana yang terpusat yang diharapkan dapat
mengatasi kesulitan ini. Pembangunan ekonomi yang cepat membutuhkan
pembangunan sektor pertanian dan industri yang kuat, pembangunan infrastruktur
sosial dan ekonomi, dan pengembangan sektor perdagangan luar negeri dan domestik
yang harmonis. Semua ini memerlukan investasi yang serentak di berbagai sektor,
dan hal tersebut hanya mungkin dilakukan melalui perencanaan pembangunan.

Kebutuhan pengembangan sektor pertanian bersama-sama dengan sektor industri


tersebut timbul dari kenyataan bahwa pertanian cian industri saling terkait satu sama
lain. Reorganisasi pertanian akan menguranyi surplus tenaga kerja yang pada
gilirannya tenaga kerja tersebut akan dapat diserap oleh sektor industri. Lebih dari
itu, pembangunan pertanian juga penting untuk memasok kebutuhan bahan mentah
sektor industri tersebut.

Sektor pertanian dan industri tidak akan dapat berkembang tanpa adanya faktor
penunjang yang berupa infrastruktur, misalnya pembangunan jaringan transportasi:

11
jalan raya, rel kereta api, dan jembatan; jaringan telekomunikasi: telepon, fax; listrik,
waduk, dan sebagainya. Begitu pula lembaga pendidikan dan latihan, kesehatan
masyarakat, dan perumahan diperlukan untuk tersedianya tenaga yang trampil dan
terlatih. Perusahaan swasta tidak akan tertarik untuk membangun infrastruktur seperti
itu karena kurang "menguntungkan", sehingga pihak pemerintahlah yang harus mem
bangunnya.

Pengembangan perdagangan selain memerlukan pembangunan sektor per-tanian


dan industri juga memerlukan adanya lembaga keuangan. Belum ber-kembangnya
pasar uang dan pasar modal di kebanyakan NSB menjadi salah satu kendala
pertumbuhan industri dan perdagangan. Oleh karena itu peme-rintahlah yang
diharapkan mengatasi ketidaksempurnaan keadaan perekonomian ini dengan
membangun suatu pasar uang dan lembaga keuangan lainnya. Pengawasan dan
pengaturan aspek perdagangan ini dapat dilakukan oleh Badan Perencana.

Singkat kata, perencanaan pembangunan sangat diperlukan dan merupakan jalan


terbaik untuk mengatasi kemiskinan di NSB. Perencanaan yang baik diperlukan
untuk mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan dan kesejahteraan,
meningkatkan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita, me-ningkatkan
kesempatan kerja, dan untuk pembangunan secara keseluruhan.

Bagi negara-negara baru berkembang dasar alasan perencanaan pembangunan dapat


ditambahkan sebagai berikut :

1) Keyakinan ideologi politik. Seperti dikemukakan terdahulu maka negara-negara


baru berkembang cenderung manganut filsafat masyarakat yang sosialistis, tujuan
negara adalah membentuk negara kesejahteraan (making walfare state).

2) Belum sempurna atau lemahnya mekanisme pasar. Dalam hal ini akan
mengakibatkan kepincangan dalam mekanisme pasar, misalnya dalam hubungan
harga (price relatinship) yang mungkin tidak mendorong perkembangan ekonomi
yang sehat.

12
3) Perubahan struktur ekonomi. Banyak negara-negara baru berkembang struktur
ekonominya berat sebelah ke agraris atau ekstraktif, yang membawa kelemahan-
kelemahan struktur tertentu, antara lain inflexcibity supply (tidak fleksibelnya
penawaran) sereta daya absorpsi kesempatan kerja yang lebih terbatas.

4) Tingkat investasi yang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendapatan
yang rendah dan pada umumnya juga tingkat tabungannya rendah pula. Dengan
demikian menyebabkan tingkat investasi yang rendah, investasi merupakan
variabel pokok dalam pembinaan modal dan pertumbuhan ekonomi.

5) Belum berkembangnya kemampuan wirausaha (enterpreneur). Dengan kenyataan


ini maka peran kegiatan produktif dalam masyarakat tidak dapat banyak
diserahkan kepada sektor kegiatan usaha swasta. Kelompok ini penting sampai
seorang pengarang mengemukakan bahwa ada negara-negara yang bisa cepat
maju karena terdapatnya kelompok wirausaha yang kuat dalam masyarakat
tersebut.

6) Teknologi yang masih lemah, teknologi juga merupakan variabel penting lainnya
dalam proses pembangunan

C. Perencanaan Pembangunan Di Indonesia

Pada masa Orde Lama, strategi pembangunan nasional didasarkan atas


pendekatan perencanaan pembangunan yang lebih menekankan pada usaha
pembangunan politik, hal ini sesuai dengan situasi saat itu yaitu masa perjuangan
fisik untuk mempertahankan kemerdekaan nasional sehingga tidak memungkinkan
pelaksa-naannya secara baik.

Usaha-usaha perencanaan ekonomi masa Orde Lama:

• Tahun 1947 dimulai suatu perencanaan beberapa sektor ekonomi dan diberi
nama Plan Produksi Tiga Tahun RI untuk tahun 1948, 1949, dan 1950, ditujukan
terhadap bidang-bidang pertanian, peternakan, per-industrian dan kehutanan.

13
• Tahun 1952 dimulai usaha-usaha perencanaan yang lebih bersifat
menyeluruh, biarpun intlnya adalah tetap sektor publik.

• Tahun 1956-1960 telah berhasil disusun suatu Rencana Pembangunan Lima


Tahun.

• Tahun 1961-1969 berhasii disusun Rencana Pembangunan Nasional Semesta


Berencana, yang meliputi jangka waktu 8 tahun inl terbagi atas rencana tahapan 3
dan 5 tahun.

Program stabilisasi dan rehabilitasi ekoromi pembangunan sejak Orde Baru


sebenarnva berpangkai pada Nation Building Approach dalam kerangka:

1. Jangka panjang; pendekatan pembangunan bangsa yang berdasarkan pada


pendekatan pembangunan secara utuh dan terpadu (unified dan integratif)
antara berbagai aspek kehidupan masyarakat.

2. Jangka menengah: pendekatan pembangunan ekonomi dan sosial dengan lebih


bertitik berat pada pembanuuna,n sektor pertanian dan pengembangan sektor
sosial serta kelembagaan menuju kesejahteraan dan keadilan sosial.

Rencana Pembangunan Lima Tahun Pertama (Repelita I) disusun dan dimulai


pelaksanaannya sejak 1 April 1969, diikuti dengan Repelita selanjutnya. Kegiatan
perencanaan dilakukan terutama oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS).

Dalam perumusan dan pelaksanaan suatu teori maupun dalam penyusunan suatu
strategi pembangunan nasional sebagaimana telah diungkapkan, Indonesia pun tidak
melepaskan diri dad asas politik ekonomi yang dianut Hal ini telah dicantumkan
dalam UUD 1945, khususnya pasal 33 dan penjelasannya yaitu Demokrasi Ekonomi.

Sebagai ilustrasi make dapat kita pakai GBHN sebagai pola umum
Pembangunan Indonesia berdasarkan pendekatan perencanaan pembangunan bangsa.
Pelaksanaannya akan dilaksanaKan secara bertahap melalui Repelita-repelita sebagai
perencanaan pembangunan jangka menengah yang pende-katannya lebih merupakan

14
pembangunan ekonomi dan sosial. Bahkan dalam pola umum pembanqunan nasional
tersebut telah dibuat pula cara peiaksa-naannya secara lebih operasional yaitu dengan
sistern perencanaan tahunan dan mekanisme APBN.

Dalam pelaksanaan strategi pembangunan tersebut telah banyak dicapai


kemajuan-kemajuan yang berarti, namun dernikian juga masih kelihatan bahwa
banyak tujuan yang mendasar masih jauh dari terwujud. Bahkan mungkin ada arah
pelaksanaan yang beium sesuai dengan persrektif yang dikehendaki dengan amanat
UUD 1945.

Dalam pemerintahan sekarang, sejalan dengan bergulirnya reformasi yang


dilakukan, dokumen pembangunan pun berubah. Salah satu dokumen yang menjadi
acuan dalam pembangunan jangka panjang adalah Undang-Undang No 25/2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang terlihatvdalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang dibuat untuk periode 20 tahun ini
merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan negara Indonesia yang
tercantum dalam pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945, dalam bentuk visi, misi
dan arah pembangunan nasional. Dalam 20 tahun mendatang, Indonesia akan
menghadapi persaingan dan ketidakpastian global yang makin meningkat, jumlah
penduduk yang makin meningkat dan dinamika masyarakat yang makin beraneka
ragam. Pada bagian lain dikemukakan dalam era globalisasi, informasi mempunyai
nilai ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan daya saing
suatu bangsa sehingga mutlak diperlukan suatu kemampuan bangsa dalam
menghadapi persaingan global yang makin ketat. Sedangkan arah pembangunan
jangka panjang (2005-2025) Indonesia, sesuai dengan Visi dan Misi Pembangunan
Nasional tahun 2005 –2025.

Visinya adalah :

“Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta aman dan bersatu,
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”

Sedangkan Misinya adalah :

15
1. Mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.

2. Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis.

Visi dan Misi ini memang sejalan dengan tujuan pembangunan sebagaimana
tersurat dalam pembukaan UUD 1945. Dengan berlandaskan Visi dan Misi tersebut,
maka disusun sasaran pokok

pembangunan jangka panjang adalah sebagai berikut:

1. Terbangunya struktur perekonomian yang kokoh dimana pertanian (dalam arti


luas) dan pertambangan menjadi basis aktivitas ekonomi yang menghasilkan produk-
produk secara efisien dan modern, industri manufaktur yang berdaya saing global
menjadi motor penggerak perekonomian, dan jasa menjadi perekat ketahanan
ekonomi.

2. Pendapatan per kapita pada tahun 2025 mencapai sekitas US $ 6.000, dengan
tingkat pemerataan yang relatif baik dan jumlah penduduk miskin tidak lebih besar
dari 5 persen

3. Kemandirian pangan dapat dipertahankan pada tingkat aman dan dalam


kualitas gizi yang memadai serta tersedianya instrumen jaminan pangan untuk
tingkat rumah tangga.

Jika kita melihat visi dan misi pembangunan di atas, maka tidak ada yang perlu
dipertanyakan sepanjang visi-misi tersebut betul-betul menjadi acuan kebijakan dan
aksi untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Yang menjadi permasalahan
adalah untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut ada prakondisi yang harus
dicapai lebih dulu, yaitu adanya pemerintahan yang bersih dan tata kelola yang baik
(clean government and good governance). Sepanjang prakondisi tersebut belum
disiapkan, akan sangat sulit bagi bangsa ini untuk mewujudkan cita-cita luhur
pembangunan tersebut. Dan sayangnya lagi di Indonesia, jika dilihat dari berbagai
indikator yang ada, hal tersebut masih jauh dari harapan.

16
Masalah pemerintahan yang bersih yang menjadi salah satu tema gerakan
reformasi, ternyata masih dalam angan-angan. Berbagai bentuk korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan meluas dalam birokrasi, legislatif, maupun dalam
kekuasaan yudikatif. Riset-riset internasional menunjukkan tingkat korupsi di
Indonesia masuk dalam jajaran atas, baik level Asia maupun dunia. Saat ini praktik-
praktik korupsi masih terus berlanjut, praktik tersebut terjadi dari tingkat pemerintah
pusat hingga daerah-daerah, BUMN-BUMN, DPR dan DPRD, Badan-Badan
Yudikatif serta lembaga-lembaga non departemen yang dibentuk oleh pemerintah.
Bahkan ada sinyalemen terjadinya korupsi pada lembaga yang diberi mandat untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penggunaan keuangan negara.
Hanya saja tidak mudah membawa kasus tersebut sampai ke lembaga peradilan
karena sulitnya mencari bukti kaus tersebut, di samping adanya “permainan” di
lembaga peradilan itu sendiri. Akibatnya masyarakat juga ragu-ragu untuk
memunculkan kasus korupsi yang diketahuinya karena khawatir justru menjadi
bumerang bagi dirinya. Sinyalemen korupsi di bidang perpajakan, misalnya sudah
diketahui secara luas, namun ketika ada yang meraba-raba dengan menunjukkan
estimasi angka_angka korupsi di sektor tersebut, ia harus berhadapan dengan somasi
dari Dirjen Pajak sehingga harus meminta maaf secara terbuka karena tidak
mempunyai data konkrit tentang manipulasi dana pajak tersebut. Jika kondisi seperti
ini terus berlanjut, maka sulit bagi kita untuk mewujudkan tujuan pembangunan
nasional tersebut sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Saat ini terdapat
kesan yang cukup kuat bahwa puncak pemerintahan mempunyai “political will”,
untuk memberantas korupsi. Namun demikian langkah untuk itu ternyata tidak
mudah. Jejaring korupsi yang sudah merasuk di setiap lini birokrasi, legislatif dan
yudikatif dan juga BUMN-BUMN membuat upaya itu berhadapan dengan resistensi
yang menumpulkan kebijakan-kebijakan anti korupsi tersebut.

Tali-temali korupsi yang melibatkan antara oknum berbagai institusi (sehingga


dilukiskan oleh seorang ustadz sebagai “korupsi berjamaah”) juga menyulitkan
pemberantasanya, karena adanya keinginan melindungi korp atau karena bisa
mengancam stabilitas pemerintahan.

17
Pemeriksaan kasus Korupsi di KPU misalnya, disinyalir terkait dengan oknum-
oknumdi DPR, BPK, Ditjen Anggaran Departemen Keuangan, Rekanan_rekanan
bisnisnya dan mungkin akan memunculkan oknum dari institusi lainnya.

Sasaran pokok dalam arah pembangunan jangka panjang, yang menjadi catatan
pokok yang harus diperhatikan adalah masih konservatifnya pemerintah dalam
menetapkan target jumlah penduduk miskin di tanah air dan menyatakan “jumlah
penduduk miskin tidak lebih dari 5 persen” merupakan target yang menyiratkan
masih belum adanya kesungguhan dan keberanian untuk menghapuskan atau paling
tidak meminimumkan kemiskinan absolut di tanah air. Berkaitan dengan struktur
perekonomian yang kokoh, seharusnya lebih ditekankan lagi tentang sasaran untuk
mengembangkan ekonomi rakyat yaitu melibatkan sebanyak mungkin pelaku
ekonomi dalam aktivitas perekonomian nasional. Ekonomi (sebagian besar) rakyat
Indonesia sejauh ini masih memberikan kontribusi relatif kecil dalam output
nasional, deminkian pula pangsa pasar yang dikuasainya. Namun demikian dari sisi
jumlah pelakunya atau unit usaha serta penyerapan tenaga kerjanya, ternyata sangat
dominan dibanding ekonomi usaha besar dan konglomerat.

Peran penting lain dari ekonomi rakyat adalah dalam penyerapan tenaga kerja.
Masalah kekurangan kapital (investasi) yang dihadapi Indonesia, bisa dipecahkan
dengan pola investasi yang padat tenaga kerja, karena bisa menciptakan lebih banyak
unit usaha dan juga kesempatan kerja., sehingga bisa memecahkan masalah
pengangguran.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN 2005-


2025)

Rencana jangka panjang pemerintah RPJPN yang ambisius ini digunakan sebagai
titik tolak untuk seluruh Indonesia (termasuk pemerintah, masyarakat dan bisnis)
untuk mencapai tujuan nasional seperti yang telah direncanakan dan diformulasikan
oleh pemerintahan terpilih di Indonesia. Rencana pembangunan jangka panjang ini
berjalan hingga tahun 2025 dan dibagi dalam beberapa rencana berjangka menengah
serta ditunjang oleh MP3EI.

18
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN
2015-2019)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2015-2019) adalah


tahap yang ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(atau RPJPN 2005-2025). Rencana ini merupakan asas tunggal untuk kementerian
dan lembaga pemerintah menyangkut perumusan Rencana Strategis mereka.
Pemerintah daerah harus mempertimbangkan rencana ini ketika merumuskan
rencana pengembangan daerah.

MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN


EKONOMI INDONESIA (MP3EI)

MP3EI adalah sebuah masterplan yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia pada
tahun 2011. Dalam rencana tersebut, pemerintah sebenarnya menargetkan
pertumbuhan ekonomi pada kisaran tujuh hingga delapan persen per tahun mulai
2013 (target yang gagal). MP3EI itu juga bertujuan untuk menjadikan Indonesia
sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar pada 2025. Masterplan ini
mencakup investasi senilai USD $470 miliar yang sebagian besar akan ditawarkan
kepada swasta melalui program kerja sama pemerintah-swasta.

19
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam menindaklanjuti tahap-tahap dalam pelaksanan pembangunan ekonomi,


agar dapat berjalan dan telaksana secara efektif, efisien, tepat manfaat dan tepat
waktu, diperlukan langkah-langkah kebijakan secara komprehensif dan terpadu. Arah
kebijakan pembangunan didasarkan pada permasalahan permasalahan yang ada,
khususnya bidang ekonomi tidak semata-mata diarahkan untuk mengejar
pertumbuhan ekonomi, tetapi juga yang berorientasi pada pemerataan ekonomi
dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable
economic development), khususnya dalam rangka meningkatkan kemandirian dan
daya saing. Kebijakan pembangunan nasional memiliki peran dan fungsi yang sangat
penting dan strategis bagi pencapaian tujuan-tujuan pembangunan nasional.
Keberhasilan pembangonan nasional tidak hanya ditentukan oleh peran pemerintah,
tetapi harus juga didukung oleh peran swasta dan masyarakat sebagi stakeholders
pembangunan. Akhirnya bahwa perencanaan pembangunan ekononi memang harus
direncanakan dengan baik dan matang supaya dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat Indonesia dan juga harus ada pengawasan yang lebih efektif lagi supaya
tidak terjadi kebocoran yang merugikan rakyat banyak.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari banyak kekurangan. Kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah
kami ini.

20
DAFTAR PUSTAKA

Asyfiyak, M. (2013, february 1). Fungsi Perencanaan Pembangunan Secara Ekonomi.


Retrieved oktober 10, 2022, from faisholanaknusantara.blogspot.com:
https://faisholanaknusantara.blogspot.com/2013/01/fungsi-perencanaan-
pembangunan-
secara.html#:~:text=Fungsi%20Perencanaan%20Pembangunan%20Secara%20Ek
onomi.%20Dari%20segi%20ekonomi%2C,umumnya%20tidak%20memiliki%20b
anyak%20sumber-sumber%20daya%20keuangan%20

Ma'ruf, S. (2022, january 6). Perencanaan Pembangunan Ekonomi “Pengertian, Unsur


Tujuan, Ciri-cirinya”. Retrieved oktober 10, 2022, from
www.akuntansilengkap.com:
https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/perencanaan-pembangunan-
ekonomi-pengertian-unsur-tujuan-ciri-
cirinya/#:~:text=Meskipun%20belum%20ada%20kesepakatan%2C%20pada%20i
ntinya%20definisi%20dari,dan%20tujuan%20tertentu%20dalam%20jangka%20w
aktu%20tertentu%2

Ramadhan, F. (2022, mei 9). Tujuan, Faktor dan Materi Pembangunan Ekonomi.
Retrieved oktober 10, 2022, from khanfarkhan.com:
https://khanfarkhan.com/perencanaan-pembangunan-ekonomi/

Situmorang, B. (2012, juni 15). Pentingnya Perencanaan Pembangunan (3P). Retrieved


oktober 10, 2022, from bennisitumorang.blogspot.com:
https://bennisitumorang.blogspot.com/2012/06/pentingnya-perencanaan-
pembangunan-3p.html#:~:text=Bagi%20negara-
negara%20baru%20berkembang%20dasar%20alasan%20perencanaan%20pemba
ngunan,juga%20merupakan%20variabel%20penting%20lainnya%20dalam%20pr
oses%20pemban

21
Wibowo, E. (2008). Perencanaan dan Strategi Pembangunan Di Indonesia. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 8, No. 1 , 16-24.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN (web44.net)

22

Anda mungkin juga menyukai