PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia tidaklah lepas dari berlogika, logika mempelajari cara bernalar
yang benar bagi manusia. Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau teknik
manusia dapat dianalogikan sebagai sebuah buku yang terdiri dari berbagai bab,
ditentukan benar dan salahnya. Ada berbagai macam bentuk proposisi, hubungan
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proposisi ?
2. Apa saja jenis-jenis proposisi?
3. Bagaimana hubungan bentuk proposisi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara
subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap
dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Bentuk
kalimat tersebut ialah suatu penuturan (assertion) yang utuh dan dapat dinilai
benar dan salahnya, sedangkan kalimat tanya dan kalimat perintah tidak dapat
disebut sebagai proposisi karena tidak dapat diukur salah dan benarnya. Proposisi
merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna.
Proposisi juga dapat didefinisikan ungkapan keputusan dalam kata, atau juga
manifestasi luaran dari sebuah keputusan.(Poeporodjo, 2015: hlm.170)
Berikut ini perbedaaan kalimat proposisi dan kalimat bukan proposisi:
a. Kalimat proposisi
1. 5+ 2 = 7
2. Presiden RI tahun 2017 adalah Jokowidodo
3. Laki-laki bisa melahirkan anak
4. 12 adalah bilangan prima
Kalimat-kalimat di atas adalah kalimat proposisi karena dapat diketahui
benar/salahnya. Kalimat (1) dan (2) bernilai benar, sedangkan kalimat (3) dan (4)
bernilai salah.
b. Kalimat bukan proposisi
1. x + 2 = 10.
2. Minum sirup ini dua kali sehari!
3. Hendak kemana dia pagi ini?
b. Proposisi sintetik
Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian
yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya.
Contoh : Nasi ini basi
Negara itu makmur
Kata ‘basi’ pada proposisi ‘Nasi ini basi’ pengertiannya belum terkandung
pada subjek ‘Nasi’. Jadi kata ‘basi’ merupakan pengetahuan baru yang dapat
melalui pengalaman. Proposisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan empiris
maka untuk menguji benar salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya
dengan kenyataan empirisnya. Proposisi ini di sebut juga proposisi a
posteriori. (Mundiri, 2001)
b. Proposisi kondisional
Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di
dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam
dua jenis, yaitu
Proposisi Kondisional Hipotesis.
Adalah proposisi yang menunjuk pada pembenaran yang
bersyarat. Artinya bila proposisi terpenuhi, maka kebenaran terjadi.
Contoh: Jika lapar, dia akan makan.
Proposisi Kondisional Disjungtif.
Atau disebut juga alternatif. Hal ini didasarkan pada pembenaran yang
berupa pilihan. Proposisi ini sering menggunakan kata ‘atau’.
Contoh: Gong Yoo pemain film atau bintang iklan.
Dia tidak datang karena sakit atau sibuk
Proposisi tersebut juga bisa dinyatakan tanpa disebut quantifiernya dengan hasil
tidak akan mengubah kuantitas proposisinya:
Proposisi Universal Tanaman membutuhkan air
Manusia dapat mengeyam
Proposisi Partikular
pendidikan tinggi
Proposisi Singular Hasan adalah seorang guru
Huruf E dan O yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup
dalam kata nEgo, bahasa Latin yang berarti menolak atau mengingkari.
Huruf A dan I masing-masing sebagai lambang proposisi universal,
partikular, dan singular positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata
Latin Affirmo yang berarti mengakui.”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar
dan salahnya. Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi lima
berdasarkan cara pandang sumber, bentuk, sifat, kuantitas, dan kualitas.
Hubungan antar proposisi ialah silogisme. Silogisme adalah susunan proposisi
yang satu sama lain saling terhubung. Selain silogisme hubungan antar
proposisi juga ditemukan dalam kuantitas dan kualitas proposisi, hubungan
tersebut dapat digolongkan menjadi lima yakni kontrari, subkontrari,
subalternasi, dan kontradiksi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014, Hubungan Antar Proposisi
https://whereisthewisdon.wordpress.com/2014/06/30/hubungan-antar-
proposisi/. Diakses pada 05 Nov 2017
Mundiri, 2001, Logika, Raja Grafindo Persada: Jakarta
Shinjo86, 2015, Ilmu Logika (Hukum Berpikir Tepat).
https://www.kaskus.co.id/thread/551d6faec1cb1769738b4573/yuk-belajar-
logika-mantiq/. Diakses pada 07 Nov 2017
W.Poespoprodjo, 2015, Logika Scientifika, Pustaka Grafika: Bandung.