Anda di halaman 1dari 10

PROPOSISI

MAKALAH
Disusun guna untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah: Logika
Dosen Pengampu: Abdullah M,Ag.

Disusun oleh :

1. Muhammad Sirojul Munir (1911010014)


2. Naniek Murni Astuti (1911010021)
3. Ismi Dahlia (1911010029)
4. Mei Alfitrotun (1911010034)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kelimpahan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul” Proposisi unsur-unsurnya, bentuk-
bentuknya, kuantitas, kualitas” tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah logika. Tugas ini
penulis sampaikan dengan mengharap supaya dapat menjadi sarana pembelajaran
bagi para pembaca. Selanjutnya penulis mengucapkan trima kasih kepada yang
terhormat dosen logika Bapak Abdullah M.Ag yang telah membimbing sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis menyadari akan segala kekurangan


dan ketidak sempurnaan baik dari segi lisan maupun dari cara penyajiannya.
Oleh karna itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendorong
demi perbaikan makalah yang akan dating.

Kudus, 20 Oktober 2019

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telah kita ketahu, Logika mempelajari cara bernalar yang benar dan
kita tidak biasa melaksanakannya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang
menjadi premisnya. Bila kita bandingkan dengan sebuah bangunan, premis
itu adalah batu, pasir dan semennya; sedangkan proses penalaran itu dapat
kita samakan dengan bagan atau arsitekturnya. Dengan semen, batu dan
pasir serta arsitekturnya yang baik akan dihasilkan bangunan yang indah dan
kokoh, dengan premis yang dapat dipertanggungjawabkan dan melalui
proses penalaran yang sah akan dihasilkan kesimpulan yang benar.

Premis-premis di mana Logika bergelut berupa pernyataan dalam


bentuk kata-kata , meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai
pernyataan dalam bentuk kata-kata, meskipun dalam penyelidikan lebih
lanjut dijumpai pernyataan dalam rumus-rumus.

Pernyataan pikiran manusia adakalanya mengungkapkan keinginan,


perintah, harapan, cemooh, kekaguman dan pengungkapan realitas tertentu
baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun bentuk negatif

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proposisi?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari Proposisi?
3. Apa saja kuantitas dan kualitas proposisi?
C. Tujuan Penulisan
1.) Untuk mengetahui pengertian proposisi
2.) Untuk mengetahui bentuk –bentuk dari proposisi
3.) Untuk mengetahui kuantitas dan kualitasnya proposisi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua
term sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah atau
pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat di nilai benar dan salahnya.
Poposisi merupakan unit tekecil dari pemikiran yang mengandung maksud
sempurna. Jika kita menganalisis suatu pemikiran, tarulah suatu buku, kita
akan mendapati kesatuan pemikiran dalam buku itu, kemudian lebih
khusus lagi dalam bab – babnya kemudian, pada paragrafnya dan akhirnya
pada unit yang tidak bisa dibagi lagi yakni yang di sebut proposisi.
Proposisi itu sendiri masih bisa dianalisis lagi menjadi kata – kata, tetapi
kata –kata hanya menghadirkan pengrtian sesuatu, bukan maksut atau
pemikiran sesuatu.1
Suatu pernyataan pikiran yang mengungkapkan keinginan dan
kehendak tidak dapat di nilai benar dan salahnya bukanlah proposisi.Suatu
proposisimempunyaitigaunsursebagaiberikut:
1. Subyek (term yang menjadi pokok pembicaraan)
2. Predikat (term yang menerangkan subyek )
3. Kopula (term yang menjadi penghubung antara subyek dan predikat )
Contoh: Semua manusia adalah hamba Allah.
‘Semua manusia ‘sebagai Subyek : ‘hamba Allah ‘sebagai Predikat :
‘adalah’ sebagai Kopula.
4. Kuantor, pembilang yang menunjukkan lingkungan yang di maksudkan
oleh subjek, dapat berbentuk universal atau partikular, yang sekaligus
juga menunjukkan kuantitas pernyataan.

1
Anisa Listiani, Logika, kudus:Media Ilmu Pres 2018 hal 109

3
Contoh: semua karyawan masuk kerja. Contoh ini Kuantitasnya
adalah universal. Sebagian karyawan tidak masuk kerja. Contoh ini
kuantitasnya adalah partikular2
Dalam logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut
sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposi sisintetik. Proposisi
analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang
sudah terkandung pada subyeknya, misalnya: Kuda adalah hewan.
Kata ‘hewan‘ pada contoh ‘kuda‘ adalah ‘hewan‘pengertiannya
sudah terkandung pada subyek ‘kuda‘. Jadi predikat pada proposisi
analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru. Untuk menilai benar
tidaknya proposisi serupa kita lihat ada tidak yang pertentangan dalam
diri pernyataan itu. Proposisi analitik disebut juga ‘proposisi a priori “
Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai
pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, misalnya:
Pepaya ini manis.
Kata manis pada proposisi pepaya ini manis pengertiannya belum
tergantung pada subyeknya, yaitu pepaya. Jadi kata manis merupakan
pngetahuan baru yang didapat melalui pengalaman. Proposisi sintetik
adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar
salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan
empiriknya (pengalaman) Proposisi sintetik disebut juga proposisi a
posteriori .
B. Bentuk – Bentuk proposisi
Proposisi menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Proposisi Kategorik
Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan
tanpa adanya syarat atau sebab. Proposisi yang paling sederhana terdiri
dari satu term subyek, satu term predikat, satukopula, dansatu quantifier
(term yang menunjukkan banyaknya satuan yang diikatoleh term
subyek ). Kopulanya menghubungkan dua buah term.

2
Surajio dkk, Dasar-Dasar Logika, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2006, hal 44

4
Contoh : sebagian manusia adalah pedagang.

Sebagian sebagai quantifier; manusia sebagai term subjek; adalah


sebagai kopula; pedagang sebagai term predikat.

Perlu diketahui , meskipun dalam suatu proposisi tidak menyatakan


quantifiernya tidak berarti subyek dari proposisi tersebut tidak
mengandung pengertian banyaknya satuan diikatnya. Perhatikan
proposisi yang quantifiernya dinyatakan:
a. Proposisi universal : semua tanaman membutuhkan air
b. Proposisi partikular : sebagian manusiadapat menerima pendidikan
tinggi.
c. Proposisi singular : seorang yang bernama hasan adalah seorang
guru.
Proposisi tersebut dapat dinyatakan tanpa disebut kuantifiernya tanpa
mengubah kuantitas proposisinya.

a. Proposisi Universal: Tanaman membutuhkan air.

b. Proposisi Partikular :Manusia dapat menerima pendidikan tinggi.


c. Proposisi Singular: Hasan adalah guru
Dalam proposisi tanaman membutuhkan air ,meskipun
quantifiernya tidak dinyatakan yang dimaaksudkan adalah semua
tanaman. Begitu juga dengan proposisi manusia dapat menerima
pendidikan tinggi,yang dimaksud adalah sebagian manusia karna tidak
semua manusia mendapat pendidikan tinggi.sedangkan pada proposisi
Hasan adalah guru,yang dimaksud tentulah seorang,bukan beberapa
orang.

5
2. Proposisi Hipotetik

Proposisi Hipotrtik adalah Peoposisi yang mengandung pernyataan


yang digantungkan pada syarat atau sebab tertentu 3. Kopulanya
menghubungkan sebab dan akibat contoh:Jika Permintaan bertambah
maka harga akan naik.
Jika dan maka sebagaui kopulapermintaan bertambah sebagai
sebab harga akan naik sebagai akibat atau konsekuen.
3. Proposisi Disyungtif (Proposisi Kondisional)
Proposisi Disyungtif adalah Proposisi yang kebenarannya
digantungkan pada syarat tertentu. Kopulanya menghubungkan dua
buah alternatif.seperti juga proposisi Hipotetik,Proposisi Disyungtif
pada hakikatnya juga berdiri dari dua buah proposisi kategorik.Sebuah
Proposisi Disyungtif seperti ,Proposiis jika tidak benar maka salah,
jika dianalisis menjadi: Proposisi itu benar dan Proposisi itu salah.
Kopula yang berupa jika dan maka mengubah dua proposisi kategorik
menjadi permasalahan Disyungtif. Kopula dari Proposisi Disyungtif
berfariasi sekali seperti :

 Hidup kalau tidak bahagia adalah mati.


 Eko dikantin atau diperpus.
 Jika bukan dian yang memberi maka Dodi.

Bentuk-bentuk Proposisi Disyungtif adalah :

a. Proposisi Disyungtif Sempurna


1) Mempunyai alternatif Kontradiktif (bertentangan)
2) Rumus: A. Mungkin B non B,Seperti Fajar mungkin masih
hidup mungkin sudah mati (Non Hidup)
b. Proposisi Disyungtif tidak Sempurna

3
Anisa Listiani, Logika, kudus:Media Ilmu Pres 2018 hal 113

6
1) Tidak Sempurna Alternatif nya tidak berbentuk
kontradiktif(bertentangan )
2) Rumus :A mungkin B Mungkin C seperti Gilang berhelm hitam
atau berhelm putih.

C. Proposisi Menurut Kuantitasnya dan Kualitasnya


1. Proposisi menurut Kuantitasnya dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
a) Proposisi umum atau universal
Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya
diawali denn kata semua atau seluruh .
Contoh: semua warga negara Indonesia wajib mempunyai KTP
sebagai identitasnya .
b). Proposisi khusus atau spesifik
Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi ang pada umumnya
diawali dengan kata sebagian atau beberapa.

Contoh: sebagian Mahasiswa pergi ke kampus dengan berjalan kaki.

2. proposisi menurut kualitasnya dapat di bedakan menjadi dua macam


yaitu :
a) Proposisi positif
Proposisi positif adalah proposisi yang memiliki persesuaian antara
term subyek dan term predikatnya .
Contoh: semua manusia adalah makhluk hidup .
b) Proposisi negatif
Proposisi negatif adalah proposisi yang tidak memiliki kesesuaian
antara term subyek dan term pradikatnya.
Contoh: tidak ada tumbuhan yang dapat berjalan.

7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat di nilai


benar dan salahnya. Poposisi merupakan unit tekecil dari pemikiran yang
mengandung maksud sempurna. Jika kita menganalisis suatu pemikiran, tarulah
suatu buku, kita akan mendapati kesatuan pemikiran dalam buku itu, kemudian
lebih khusus lagi dalam bab – babnya kemudian, pada paragrafnya dan akhirnya
pada unit yang tidak bisa dibagi lagi yakni yang di sebut proposisi.
Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta, sebuah
proposisi yang salah tidak berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas
empat unsur, dua diantaranya merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua
yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksud ialah term
sebagai subjek, term sebagai predikat, kopula dan kuantor.

8
Daftar Pustaka

Listiana Anisa. 2018.logika.kudus.Media ilmu press


Mundiri. 2001. Logika. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Surajio, Astanto Sugeng, Andiani Sri.2006. Dasar-Dasar Logika. Jakarta.
PT Bumi Aksara
Masdi. 2009. Logika. Kudus. STAIN Kudus

Anda mungkin juga menyukai