MAKALAH
Disusun guna untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah: Logika
Dosen Pengampu: Abdullah M,Ag.
Disusun oleh :
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah logika. Tugas ini
penulis sampaikan dengan mengharap supaya dapat menjadi sarana pembelajaran
bagi para pembaca. Selanjutnya penulis mengucapkan trima kasih kepada yang
terhormat dosen logika Bapak Abdullah M.Ag yang telah membimbing sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah kita ketahu, Logika mempelajari cara bernalar yang benar dan
kita tidak biasa melaksanakannya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang
menjadi premisnya. Bila kita bandingkan dengan sebuah bangunan, premis
itu adalah batu, pasir dan semennya; sedangkan proses penalaran itu dapat
kita samakan dengan bagan atau arsitekturnya. Dengan semen, batu dan
pasir serta arsitekturnya yang baik akan dihasilkan bangunan yang indah dan
kokoh, dengan premis yang dapat dipertanggungjawabkan dan melalui
proses penalaran yang sah akan dihasilkan kesimpulan yang benar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proposisi?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari Proposisi?
3. Apa saja kuantitas dan kualitas proposisi?
C. Tujuan Penulisan
1.) Untuk mengetahui pengertian proposisi
2.) Untuk mengetahui bentuk –bentuk dari proposisi
3.) Untuk mengetahui kuantitas dan kualitasnya proposisi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua
term sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah atau
pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat di nilai benar dan salahnya.
Poposisi merupakan unit tekecil dari pemikiran yang mengandung maksud
sempurna. Jika kita menganalisis suatu pemikiran, tarulah suatu buku, kita
akan mendapati kesatuan pemikiran dalam buku itu, kemudian lebih
khusus lagi dalam bab – babnya kemudian, pada paragrafnya dan akhirnya
pada unit yang tidak bisa dibagi lagi yakni yang di sebut proposisi.
Proposisi itu sendiri masih bisa dianalisis lagi menjadi kata – kata, tetapi
kata –kata hanya menghadirkan pengrtian sesuatu, bukan maksut atau
pemikiran sesuatu.1
Suatu pernyataan pikiran yang mengungkapkan keinginan dan
kehendak tidak dapat di nilai benar dan salahnya bukanlah proposisi.Suatu
proposisimempunyaitigaunsursebagaiberikut:
1. Subyek (term yang menjadi pokok pembicaraan)
2. Predikat (term yang menerangkan subyek )
3. Kopula (term yang menjadi penghubung antara subyek dan predikat )
Contoh: Semua manusia adalah hamba Allah.
‘Semua manusia ‘sebagai Subyek : ‘hamba Allah ‘sebagai Predikat :
‘adalah’ sebagai Kopula.
4. Kuantor, pembilang yang menunjukkan lingkungan yang di maksudkan
oleh subjek, dapat berbentuk universal atau partikular, yang sekaligus
juga menunjukkan kuantitas pernyataan.
1
Anisa Listiani, Logika, kudus:Media Ilmu Pres 2018 hal 109
3
Contoh: semua karyawan masuk kerja. Contoh ini Kuantitasnya
adalah universal. Sebagian karyawan tidak masuk kerja. Contoh ini
kuantitasnya adalah partikular2
Dalam logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut
sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposi sisintetik. Proposisi
analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang
sudah terkandung pada subyeknya, misalnya: Kuda adalah hewan.
Kata ‘hewan‘ pada contoh ‘kuda‘ adalah ‘hewan‘pengertiannya
sudah terkandung pada subyek ‘kuda‘. Jadi predikat pada proposisi
analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru. Untuk menilai benar
tidaknya proposisi serupa kita lihat ada tidak yang pertentangan dalam
diri pernyataan itu. Proposisi analitik disebut juga ‘proposisi a priori “
Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai
pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, misalnya:
Pepaya ini manis.
Kata manis pada proposisi pepaya ini manis pengertiannya belum
tergantung pada subyeknya, yaitu pepaya. Jadi kata manis merupakan
pngetahuan baru yang didapat melalui pengalaman. Proposisi sintetik
adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar
salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan
empiriknya (pengalaman) Proposisi sintetik disebut juga proposisi a
posteriori .
B. Bentuk – Bentuk proposisi
Proposisi menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Proposisi Kategorik
Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan
tanpa adanya syarat atau sebab. Proposisi yang paling sederhana terdiri
dari satu term subyek, satu term predikat, satukopula, dansatu quantifier
(term yang menunjukkan banyaknya satuan yang diikatoleh term
subyek ). Kopulanya menghubungkan dua buah term.
2
Surajio dkk, Dasar-Dasar Logika, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2006, hal 44
4
Contoh : sebagian manusia adalah pedagang.
5
2. Proposisi Hipotetik
3
Anisa Listiani, Logika, kudus:Media Ilmu Pres 2018 hal 113
6
1) Tidak Sempurna Alternatif nya tidak berbentuk
kontradiktif(bertentangan )
2) Rumus :A mungkin B Mungkin C seperti Gilang berhelm hitam
atau berhelm putih.
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
8
Daftar Pustaka