Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam dunia keilmuan banyak cara yang
digunakan untuk mengembangkan pemikiran atau penalaran manusia untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah-masalah yang dihadapi sangat beragam mulai dari masalah ekonomi,
sosial, budaya, agama, politik dan lainnya. Dengan beragamnya masalah ini, cara
menyelesaikannya tidak hanya menggunakan teori saja tetapi menggunakan pemikiran
dan pengembangan dari akal mereka sesuai dengan kondisi dan zaman yang semakin
berkembang seperti saat ini.
Dengan menggunakan metode pengertian proposisi, penalaran, logika formal dan
hukum penyimpulan dalam lingkungan sekitar bisa mengubah cara berpikir kita yang
masih monoton menuju kearah yang lebih baik dan sistematis.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah
yang menjadi inti dari pembahasan makalah ini.
1. Apa yang dimaksud pengertian ?
2. Apa yang dimaksud proposisi ?
3. Apa yang dimaksud penalaran ?
4. Apa yang dimaksud logika formal ?
5. Apa yang dimaksud hukum penyimpulan ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Tujuan umum diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat dan
Logika, dibawah bimbingan Bapak Dosen Muhammad Amar, S.Pd., M.Pd.
2. Tujuan khusus adapun dari rumusan masalah yang diuraikan, diharapkan :
a. Mengetahui tentang apa yang dimaksud proposisi, penalaran, logika formal,
dan hukum penyimpulan.
b. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud proposisi, penalaran, logika formal,
dan hukum penyimpulan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
1. Arti Kata Pengertian/Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :
a. Pengertian adalah gambaran atau pengetahuan tentang sesuatu didalam pikiran
atau pemahaman. Contoh : Guru itu dengan dengan sabar menanamkan
pengertian tentang bilangan didalam pikiran murid – muridnya ia memberi
pengertian tentang susunan masyarakat Indonesia kepada orang asing dalam
pengertian luas.
b. Pengertian adalah kesanggupan intelegensi untuk menangkap makna suatu
situasi atau perbuatan.
c. Definisi adalah kata, frasa, atau kalimat yg mengungkapkan makna,
keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas; rumusan
tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yg menjadi pokok pembicaraan
atau studi;

B. PROPOSISI
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang
memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya atau
dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal
yang dapat di nilai benar atau salah.
Jenis-jenis proposisi terdiri dari 4 bagian yaitu :
1. Proposisi berdasarkan bentuk
a. Proposisi tunggal adalah proposisi yang hanya mengungkap 1 pernyataan saja
dimana hanya didukung 1 subjek dan 1 predikat (kalimat tunggal)
Contoh : Setiap manusia akan mati.
Objek : Manusia
Predikat : Mati
b. Proposisi Majemuk adalah Proposisi yang di bentuk dari gabungan 2 proposisi
tunggal
Contoh: setiap warga negara harus menyadari hak dan kewajibannya.

2
2. Proposisi berdasarkan Sifat
a. Proposisi kategorial adalah proposisi dimana menunjuk pada sebuah
pembenaran yang bersifat mutlak, pasti benar dan pasti salah.
Contoh: Semua orang akan mati
b. Proposisi kondisional adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan
predikat membutuhkan syarat tertentu.
Contoh: Jika saya lulus penelitian ilmiah maka saya akan mengadakan
syukuran.
3. Proposisi berdasarkan Kualitas
a. Proporsisi positif yaitu proposisi dimana predikatnya mendukung atau
membenarkan subjeknya.
Contoh: meja ini dibuat dari kayu jati
b. Proporsisi negatif yaitu proposisi dimana predikatnya menolak atau tidak
mendukung subjeknya.
Contoh: meja ini tidak dibuat dari kayu jati.
4. Proposisi berdasarkan Kuantitas
a. Proposisi universal yaitu proposisi dimana predikatnya mendukung atau
mengingkari semua.
b. Proposisi spesifik yaitu proposisi yang predikatnya membenarkan sebagian
subjek.

C. PENALARAN
a) Arti Penalaran Menurut KBBI :
Penalaran berasal dari kata nalar, menurut KBBI nalar adalalah pertimbangan
tentang baik, buruk dan sebagainya; akal budi; aktivitas yang memungkinkan
seseorang berpikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir. Sedangkan arti penalaran
menurut KBBI penalaran adalah cara menggunakan nalar; pemikiran atau cara
berpikir logis; jangkauan pemikiran; hal mengembangkan atau mengendalikan
sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman; proses mental
dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

3
b) Pengertian Penalaran Menurut Para Ahli :
1. Bakry (1986:1) menyatakan bahwa Penalaran merupakan suatu konsep yang
paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada
suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang
telah diketahui.
2. Suriasumantri (2001:42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah
suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan.
3. Keraf (1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir
dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju
kepada suatu kesimpulan.
Dari kemampuan menalar itulah manusia dapat: (a) mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara maksimal; (b) memilih dan membedakan
sesuatu itu benar atau salah, sesuatu itu baik atau tidak baik; (c) memilih
beragam alternatif pilihan jalan hidup yang benar atau tidak benar, bermanfaat
atau tidak bermanfaat; dan (d) terus melakukan inovasi diberbagai bidang
kehidupan dengan pola perubahan yang bersifat progress of change (Ankersmit.
1987; Sztompka, P. 1993).
c) METODE PENALARAN
Dua jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif :
1. Metode Induktif (pasti)
Metode berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empiric dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran
induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Contoh : Ani bersekolah dengan memakai seragam merah puti karena masih SD,
Anton Bersekolah dengan memaki seragam merah putih karena dia masih SD.
Kesimpulan : Semua siswa yang masih SD memaki seragam merah putih saat
bersekolah.
Contoh lain : Ani tidak bisa makan udang,kerang ikan, dan sejenis makan
makanan seafood,jadi kesimpulannya ani tidak makan makanan laut karena
alergi.

4
2. Metode Deduktif (masih ada keraguan)
Metode berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada
suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan
berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih
khusus.
Contoh : masyarakat indonesia konsuntif (umum) dikarenakan adanya prubahan
arti sebuah kesuksesan (khusus)dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media
hiburan yang menampilkan gaya hidup konsuntif sebagai prestasi sosial dan
penanda status sosial.
d) CIRI-CIRI PENALARAN :
1. Dilakukan dengan sadar
2. Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
3. Sistematis : menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur
dan logis
4. Terarah, bertujuan
5. Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru
6. Sadar tujuan
7. Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh
8. Pola pemikiran tertentu
9. Sifat empiris rasional : Pengalaman yang masuk akal.

D. LOGIKA FORMAL
Logika formal merupakan ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk pemikiran
(konsep, putusan, kesimpulan & pembuktian) berkenaan dengan struktur logisnya
yaitu dengan abstraksi isi konkret dari pikiran-pikiran & menonjolkan hanya cara-cara
umum olehnya memungkinkan bagian-bagian dari isi itu berhubungan. Logika Formal
menggunakan metode berfikir Deduktif.
Beberapa hal yang harus dipenuhi untuk menemukan suatu kebenaran. Pertama,
premis dalam penalaran harus benar dan yang kedua penyusunan proporsi yang
dijadikan premis kemudian dijadikan dasar penyimpulan harus tepat susunannya.
Semua S adalah P (Premis)
Sebagian P adalah S (Simpulan)
Contoh : Semua manusia mempunyai rambut (Premis)
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia (Simpulan)
5
Contoh lain :
A. Semua pencuri adalah penjahat (benar)
B. Amir adalah pencuri (benar)
C. Amir adalah penjahat (benar)
Bentuk penalaran yang benar harus memperhatikan susunan proporsi yang
menjadi premis, juga harus memperhaikan bentuk atau struktur proporsi yang tepat.
Yang dimaksud susunan proporsi yang benar, ada kesesuaian antara subyek dan
predikatnya. Sedangkan yang dimaksud bentuk atau struktur proporsi yang tepat
adalah bentuk yang logis seperti yang terumuskan dalam rumus di atas.

E. HUKUM PENYIMPULAN LOGIKA


Hubungan kebenaran antara premis dan konklusi (simpulan atau pendapat) dalam
penalaran sebagaimana dikemukakan Soekadijo (1988) dapat dirumuskan menjadi
hukum-hukum sebagai berikut:
a. Apabila premis benar maka konklusinya benar.
b. Apabila konklusi salah maka premis dalam penalaran juga salah. Tetapi jika premis
penalaran salah, belum tentu konklusinya salah.
Contoh:
 Jin itu benda pisik (premis dapat salah).
 Batu itu jin.
 Jadi batu itu benda pisik (konklusi dapat benar).
c. Apabila premis salah, konklusi dapat benar atau salah. Tetapi bila konklusi benar,
belum tentu premisnya benar.d. Apabila konklusi benar, premis dapat benar dapat
salah.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki
arti penuh dan utuh. Sedangkan penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk
menghubungkan fakta – fakta atau data yang menuju suatu kesimpulan berupa
pengetahuan. Logika formal adalah suatu kajian tentang true and right. Dan hukum
penyimpulan logika adalah hubungan kebenaran antara premis dan konkluksi dalam
penalaran.

B. SARAN

Kemampuan berfikir ilmiah yang baik harus di dukung oleh penguasaan sarana
berfikir ini dengan baik pula. Salah satu langkah ke arah penguasaan ini adalah
mengetahui dengan benar peranan masing-masing sarana berfikir tersebut dalam
keseluruhan berfikir ilmu tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://derioktarina.blogspot.com/2016/01/pengertian-proposisipenalaranlogika.html?m=1,
https://jagokata.com.
https://albadr.blog/2012/07/27/definisi-definisi-arti-makna-dan-maksud/
https://kbbi.web.id/nalar-2
http://smoeland.blogspot.com/2011/09/penalaran-dan-hukum-penyimpulan-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai