Disusun Oleh:
Kelas: PS19B
ILMU PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
2019
A. Hambatan Dalam Proses Berfikir
Hambatan yang mungkin akan timbul dalam proses berfikir diantaranya yaitu:
1. Data yang kurang sempurna sehingga masih banyak lagi data yang harus
diperoleh.
2. Data yang ada dalam keadaan confuse, data yang satu bertentangan dengan
data yang lain,sehingga hal ini akan membingugkan dalam proses berfiki.
3. Gangguan-gangguan dari lingkungan yang membuyarkan fokus fikiran.
4. Banyak pilihan kemungkinan.
Kesalahan berfikir (fallacy) berasal dari bahasa Yunani dan Latin yang berarti ‘sesat
pikir’. Kesalahan berfikir adalah proses penalaran yang tidak logis,salah arah,
menyesatkan, suatu gejala berfikir yang disebabkan pemaksaan prinsip-prinsip logika
tanpa memperhatikan relevansinya.
Istilah yang panjang ini sebetulnya hanya untuk menjelaskan kebiasaan orang
yang menganggap masalah sosial yang sekarang terjadi sebagai sesuatu yang
secara historis memang selalu ada, tidak bisa dihindari, dan merupakan akibat
dari sejarah yang cukup panjang. Determinism selalu saja lebih
memperhitungkan masa silam ketimbang masa mendatang.
3. Post Hoc Ergo Prropter Hoc
Istilah ini berasal dari bahasa latin: post artinya sesudah; hoc artinya demikian;
ergo artinya karena itu; propter artinya disebabkan; dan hoc artinya demikian.
Singkatnya: sesudah itu-karena itu-oleh sebab itu. Jadi, apabila ada peristiwa
yang terjadi dalam urutan temporal, maka kita menyatakan bahwa yang
pertama adalah sebab dari yang kedua.
5. Argumentum ad Verecundiam
6. Fallacy of Composition
Fallacy of Composition adalah dugaan bahwa terapi yang berhasil untuk satu
orang pasti juga berhasil untuk semua orang.
7. Circular Reasoning
C. Sumber Ilmu
2. Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang diberikan tuhan kepada manusia dengan
perantara nabi- nabi di sepanjang zaman.
Contoh: agama, al- Qur’an
D. Macam Pengetahuan
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran ini dipengaruhi beberapa faktor dari dalam seperti motivasi dan
faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2003).
2. Pengetahuan Filsafat
Mempunyai objek yang abstrak dan logis,berpradigma logis, menggunakan
metode rasio, dan dengan menggunakan ukuran yang logis.
3. Pengetahuan Mistik
Pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, tidak juga secara
logis.
2. Pengetahuan ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science. Ilmu dapat
merupakan suatu metode berpikir secara objektif untuk menggambarkan dan
memberi makna terhadap dunia faktual.Pengetahuan yang diperoleh dengan
ilmu, diperolehnya melalui observasi, eksperimen, klasifikasi. Seperti bumi
berputar pada porosnya, air termasuk unsur penting dalam organ tubuh
manusia, dst.
1. Penalaran
Penalaran ialah kegiatan berfikir menurut pola tertentu, menurut logika
tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan pengetahuan. Berfikir logis
mempunyai konotasi jamak, bersifat analitis. Aliran yang menggunakan
penalaran sebagai sumber kebenaran ini disebut aliran rasionalisme dan yang
menganggap fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai kebenaran
disebut aliran empirisme.
b. Pola pengetahuan
Berdasarkan ragam bentuk polanya, Busthan Abdy (2017) menyatakan bahwa
pengetahuan dapat di bagi menjadi 4 (empat) bagian penting, yaitu: