LENI LISTYOWATI
NPM. 220108123
BAB I
PENDAHULUAN
Berpikir kritis merupakan berpikir secara logis dan sistematis dalam membuat
keputusan atau menyelesaikan suatu permasalahan yang ada.
Berpikir kritis adalah suatu kemampuan untuk berpikir dengan rasional dan tertata
yang bertujuan untuk memahami hubungan antara ide dan/atau fakta
Pilar seorang bidan yang terdapat pada kerangka kerja menurut ICM (2015) adalah
pengetahuan, keahlian dalam melaksanakan pelayanan asuhan kepada bayi baru lahir,
wanita, keluarga sepanjang kehidupannya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Fungsi a. Wacana ekspresif, apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis
Wacana sebagai sarana ekspresi, seperti wacana pidato.
b. Wacana fatis, apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar
komunikasi, seperti wacana perkenalan pada pesta.
c. Wacana informasional, apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi,
seperti wacana berita dalam media massa.
d. Wacana estetik, apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan
keindahan pesan, seperti wacana puisi dan lagu.
e. Wacana direktif, apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra
tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah
Ciri-Ciri a. Satuan gramatikal
Wacana b. Satuan terbesar, tertinggi, atau terlengkap
c. Untaian kalimat-kalimat
d. Memiliki hubungan proposisi
e. Memiliki hubungan kontinuitas, berkesinambungan
f. Memiliki hubungan koherensi
g. Memiliki hubungan kohesi
h. Rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi
i. Bisa transaksional juga interaksional
j. Medium bisa lisan maupun tulis
k. Sesuai dengan konteks
Macam-Macam
Wacana a. Narasi, ialah sebuah kisah yang bisa diprinsipkan
pada susunan suatu insiden ataupun perkara.
b. Eksposisi, ialah karya tulis yang menguraikan karya
tulisnya dengan secara detail sesuatu, dengan
tujuan supaya bisa menyampaikan sebuah informasi
dan bisa mengembangkan ilmu dan pengetahuan
bagi setiap penyimak ataupun pembacanya.
c. Argumentasi, ialah karya tulis mengandung
pendapat, perilaku, dan evaluasi pada keadaan
yang disertakan dengan keterangan, argumen, dan
deklarasi yang bisa diterima secara sistematis.
d. Deskripsi, ialah karya tulis yang bisa memvisualkan
sesuatu ataupun materi menurut hasil dari
observasi, opini, dan pengetahuan dari penulis
Moral Moral berasal dari bahasa Latin mores berarti adat kebiasaan. Maksud moral
Reasoning ialah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia,
mana yang baik dan wajar
Moral
Reasoning Menurut Yusuf (2012) istilah moral berasal dari kata Latin mos (moris), yang
berarti adat istiadat, kebiasaan
Moral
Reasoning Menurut Kohlberg (1995) moral reasoning ialah penilaian dan perbuatan
moral pada intinya bersifat rasional
Moral Definisi lain moral reasoning adalah sebuah penjelasan yang tujuannya
Reasoning adalah untuk menjelaskan proses yang dialami seorang individu dalam
mengambil sebuah keputusan etis, atau menggambarkan sebuah proses
pembentukan tingkah laku berdasarkan penilaian moral individu (cognition-
judgment-action process)
BAB III
PENUTUP