Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Bahasa Indonesia Sari Noor Azijah,M.Pd, M.Pd

MAKALAH

PROPOSISI

KELOMPOK 1

Disusun oleh :

Abdul Khair Nawawi 210101010758


Akhmad Afrizal 210101010744
Latifah 210101010123
Muhammad Ainul Yaqin 210101010871

Mulyanti 210101010121
Nor Ismah 210101010214

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Proposisi”. Tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada ibu Sari Noor Azijah, M.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Proposisi” ini
bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Banjarmasin, November 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Proposisi......................................................................................2
B. Jenis-Jenis Proposisi.....................................................................................3
C. Bentuk-bentuk proposisi...............................................................................6
D. Unsur-Unsur Proposisi..................................................................................6

BAB III PENUTUPAN..........................................................................................8


A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu logika mempelajari hukum-hukum, patokan-patokan dan
rumusan berfikir, psikologi juga membicarakan akyifitas berfikir, karena itu kita
hendaknya berhati-hati melihat persimpangannya dengan logika dan mempelajari
pikiran dan kerjanya tanpa, mengganggu sama sekali urusan benar dan salah tapi
berpikir secara sehat dan praktis, banyak salah pemikiran kita di pengaruhi oleh
keyakinan, pola pikir berkelompok.
Kata logika sering kita dengar atau kita ketahui, logika mempelajari cara
bernalar yang benar dan kita tidak bias melaksanakannya tanpa memiliki dahulu
pengetahuan yang menjadi premisnya. didalam percakapan sehari-hari kita
biasanya mengunakan penalaran akal atau menururt akal. Logika sebagai istilah
berarti suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketetapan
penalaran. Sedangkan penalaran yaitu suatu bentuk pikiran. Didalam penalaran
terdapat sebuah pernyataan atau proposisi yang dimana arti proposisi adalah
sebuah pernyataan. Macam-macam bentuk proposisis adalah: Proposisi Kategoris,
Proposisi Hipotetis, Proposisi Disyungtif. Disamping proposisi dibagi menjadi
empat yaitu : unsurnya, bentuknya, kuantitasnya, dan kualitasnya.
Proposisi mempelajari tentang pernyataan bentuk kalimat yang dapat di
nilai benar salahnya proposisi mempunyai tiga bentuk, proposisi katagoristik,
inpotetik, dan proposisi disyungtif, dan itu ada hubungan tertentu atau mendasar.
Pernyataan pikiran manusia adakalanya mengungkapkan keinginan,
perintah, harapan, cemooh, kekaguman dan pengungkapan realitas tertentu baik
dinyatakan dalam bentuk positif maupun bentuk negatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Proposisi?
2. Jelaskan Jenis-Jenis Proposisi?
3. Jelaskan Bentuk-Bentuk Proposisi?
4. Jelaskan Unsur-Unsur Proposisi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari Proposisi
2. Mengetahui Jenis-Jenis Proposisi
3. Mengetahui Bentuk-Bentuk Proposisi
4. Mengetahui Unsur-Unsur Proposisi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara
subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap
dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat
Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut
proposisi . Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi
kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi
kalimat berita yang netral.
Proposisi adalah apa yang dihasilkan dengan mengucapkan suatu
kalimat. Dengan kata lain, hal ini merupakan arti dari kalimat itu, dan bukan
kalimat. Dengan kata lain, hal ini merupakan arti dari kalimat itu, dan bukan
kalimat itu sendiri. Kalimat yg berbeda dapat mengekspresikan proposisi
kalimat itu sendiri. Kalimat yg berbeda dapat mengekspresikan proposisi
yang sama, jika artinya sama. Proposisi disebut sebagai “tempat kebenaran”yang
sama, jika artinya sama. Proposisi disebut sebagai “tempat kebenaran”
Bukan bahwa proposisi proposisi itu itu selalu benar, melainkan karena
hubungan yang diakui atau diingkarinya itu dapat diuji dengan kenyataan, dan
hasilnya pun diakui atau diingkarinya itu dapat diuji dengan kenyataan, dan
hasilnya pun dapat benar dan dapat salah.
Proposisi sendiri berarti data yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal,
ataudibuktikan benar-tidaknya. Agar pembaca dapat menerima data secara benar
maka dataini harus dirumuskan dalam kalimat berita yang netral
Proposisi ini terbangun karenaadanya unsur yang disebut term. Term
adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikansubjek atau predikat dalam
sebuah kalimat proposisi. Dengan demikian, proposisi adalah pernyataan tentang
hubungan yang terdapat dalam subjek dan predikat. Sebagai contoh cobakita lihat
kalimat di bawah ini:
“Semua kaca bisa pecah! .Kalimat “Semua kaca bisa pecah” adalah sebuah
bentuk proposisi, sedang kalimat “Semua kaca” dan“bisa pecah”adalah term
Hal yang menjadi catatan adalah bahwa proposisi harus berupa kalimat
berita. Dalam kalimatini pula harus dapat ditunjuk kelompok kalimat subjek dan
kelompok kalimat predikat.
Proposisi adalah apa yang dihasilkan dengan mengucapkan suatu kalimat.
Dengan kata lain, hal ini merupakan arti dari kalimat itu, dan bukan kalimat itu
sendiri. Kalimat yg berbeda dapat mengekspresikan proposisi yang sama, jika
artinya sama.

2
B. Jenis-Jenis Proposisi
a.Proposisi empirik, yaitu proposisi berdasarkan fakta. Misalnya: Anak
cerdas dapat memanfaatkan potensinya.
b. Proposisi mutlak, yaitu pembenaran yang tidak memerlukan pengujian
untuk menyatakan benar dan salah. Misalnya: Gadis adalah wanita muda yang
belum pernah menikah.
c.Proposisi hipotetik, yaitu persyaratan hubungan subjek dan predikat yang
dipenuhi. Misalnya: Jika dijemput, Rudi akan ke rumah.
d.Proposisi kategoris, yaitu tidak adanya persyaratan hubungan subjek
dan predikat. Misalnya: Jono akan menikahi Sari.
e.Proposisi positif universal, yaitu pernyataan posititf yang
mempunyai kebenaran mutlak. Misalnya: Semua hewan akan mati.
f.Prorposisi positif parsial, yaitu pernyataan bahwa sebagian unsur
pernyataan tersebut bersifat positif. Misalnya: Sebagian orang ingin hidup kaya.
g.Proposisi negatif universal, yaitu kebalikan dari proposisi positif
universal. Misalnya: Tidak ada gajah yang tidak berbelalai.
h.Proposisi negatif parsial, yaitu kebalikan dari proposisi positif
parsial. Misalnya: Sebagian orang hidup menderita.
Berdasarkan dari kriteria proposisi terbagi menjadi 4 yaitu, bentuk, sifat,
kualitas, dan kuantitas.
a) Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, proposisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Proposisi Tunggal
Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri atas satu subjek dan satu
predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contohnya :
Premis 1 : Semua ibu menghasilkan asi
Premis 2 : Fika menyusui bayi pertamanya
Kesimpulan : Fika menghasilkan asi.
2. Proposisi Majemuk
Proposisi majemuk adalah proposisi yang terdiri atas satu subjek dan lebih
dari satu predikat.
Contohnya :

3
Premis 1 :Semua orang yang ingin masuk surge maka harus rajin beribadah dan
berbuat baik kepada sesama
Premis 2 : Saya ingin masuk surga
Kesimpulan : Saya harus beribadah yang baik dan berbuat baik pula kepada
sesama.
b) Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, proposisi juga terbagi menjadi dua jenis, di
antaranya :
1. Proposisi Kategorial
Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan
predikatnya tidak memerlukan syarat apa pun.
Contohnya :
 Semua kambing adalah herbivora.
 Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
 Semua daun pasti berwarna hijau.
2. Proposisi Kondisional
Proposisi kondisional adalah kebalikan dari proposisi kategorial, yaitu
proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya memerlukan syarat
tertentu.
Contoh proposisi kondisional:
 Jika hari mendung maka akan turun hujan
 Jika air tidak ada, manusia akan kehausan
Proposisi kondisional dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
a. Proposisi Kondisional Hipotesis
Proporsisi kondisional hipotesis adalah proposisi yang mengandung
hubungan sebab dan akibat.
Contohnya :
 Andai aku Presiden RI aku akan berantas para koruptor.
 Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
b. Proposisi Kondisional Disjungtif
Proposisi kondisional disjungtif adalah proposisi yang mengandung dua
pilihan.
Contohnya :
 Dia seorang Dokter atau Suster?.

4
 Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.

c) Berdasarkan Kualitas
Berdasarkan kualitasnya, proposisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Proposisi Positif/Affirmative
Proposisi positif/affirmative adalah proposisi yang memiliki kesesuaian
antara subjek dan predikatnya.
Contohnya :
 Semua mahasiswa yang ber ipk di atas 3.25 akan mengambil jalur skripsi.
 Semua dokter adalah orang pintar.
 Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
2. Proposisi Negatif
Proposisi negatif adalah kebalikan dari proposisi positif,
yaitu proposisi yang tidak memiliki kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contohnya :
 Semua pegawai pajak adalah markus.
 Semua harimau bukanlah singa.
 Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.

d) Berdasarkan Kuantitas
Berdasarkan kuantitasnya, proposisi juga terbagi ke dalam dua jenis, antara lain :
1. Proposisi Umum/Universal
Proposisi umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari
seluruh subjek atau proposisi yang biasanya diawali dengan kata “semua”, “tidak
satu pun”,”seluruh”.
Contohnya :
 Tidak satu pun orang yang ingin masuk neraka.
 Semua gajah bukanlah kera.
 Tidak seekor gajah pun adalah kera.
Kata-kata yang dapat membantu menciptakan proposisi universal ini ialah :
A.) Universal afirmatif : semua, setiap, tiap, masing-masing , apapun.
B.) Universal negatif : tidak satu pun , tak seorang pun.
2. Proposisi Khusus/Spesifik

5
Proposisi khusus/spesifik adalah predikat proposisi hanya membenarkan
atau mengingkari sebagian subjeknya atau proposisi yang biasanya diawali
dengan kata “sebagian”.
Contohnya :
 Sebagian asal usul jati diri Fadli adalah keturunan Jerman.
 Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
 Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.

C. Bentuk-bentuk proposisi

1.) Proposisi umum-positif; - disebut proposisi A


Proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.
Contoh :
 Semua mahasiswa adalah lulusan SMTA
 Semua karya ilmiah mempunyai daftar pustaka
2.) Proposisi umum-negatif; - disebut proposisi E
Proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek
Contoh :
 Tidak seorang mahasiswa pun lulus SMTP
 Tidak seekor gajah pun berekor enam
3.) Proposisi khusus-positif; - disebut proposisi I
Proposisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek
Contoh :
 Sebagian mahasiswa adalah anak pejabat
 Sebagian perguruan tinggi dikelola oleh yayasan
4.) Proposisi khusus-negatif – disebut proposisi O
Proposisi yang predikatnya mengingkari sebagian subjek.
Contoh :
 Sebagian mahasiswa tidak mempunyai mobil
 Sebagian perguruan tinggi tidak dikelola oleh yayasan

D. Unsur-Unsur Proposisi

Suatu proposisi selalu menyatakan pengakuan atau pengingkaran sesuatu


tentang sesuatuyang lain. Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur
yakni:

1) Subjek, perkara yang disebutkan terdiri dari orang, benda, tempat, atau
perkara. hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan.
Term subyek dalam sebuah proposisi disebut Subyek logis. Ada perbedaan
antara subyek logis dengan subyek dalam sebuah kalimat.Tentang subyek
logis harus ada penegasan atau pengingkaran sesuatu tentangnya.

6
2) Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek. isi pengakuan atau
pengingkaran itu sendiri (apa yang diakui atau diingkari). Term predikat
dalam sebuah proposisi adalah predikat logis yaitu apa yangditegaskan
atau diingkari tentang subyek
3) Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat. dan
sekaligusmemberi bentuk (pengakuan atau pengingkaran) pada hubungan
yang terjadi. Jadi, kopula memiliki tiga fungsi, yakni:

a. menghubungkan subyek dan predikat.


b. menyatakan bahwa subyek sungguh-sungguh eksis.
c. menyatakan cara keberadaan (eksistensi) subyek.

Setiap proposisi selalu mengandung ketiga unsur tersebut di atas. 1tulah


sebabnya, meskipun setiap proposisi selalu berupa kalimat, tetapi tidak setiap
kalimat adalah proposisi. Dalam logika sebuah kalimat adalah proposisi apabila isi
kalimat tersebut sanggup menjadi benaratau salah. Dalam contoh “Selamat Hari
Ulang Tahun” dan “Semoga umur panjang”,keduanya adalah kalimat tetapi bukan
proposisi. Alasannya, dari segi isinya, kalimat-kalimat tersebut tidak dapat
dibenarkan. Hal yang sama berlaku juga untuk kalimat perintah atau kalimat
tanya. Jadi, kalimat-kalimat harapan, tanya, perintah, dan keinginan (desideratif)
tidak ada pengakuan atau pengingkaran sesuatu tentang sesuatu yang lain, karena
itu tidak dapat disebut proposisi. Hanya kalimat berita (informatif) yang
digolongkan sebagai proposisi.

Catatan lain, perlu diingat bahwa dalam bahwa dalam bahasa 1ndonesia
kopula dalam suatu proposisi tidak selalu dinyatakan secara eksplisit. Amir nakal”
adalah proposisi, karena nakal (term predikat) diakui tentang Amir (term subyek),
meskipun kedua term tersebut tidak dihubungkan secara eksplisit oleh kopula.

Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana.


Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang.
Kata manusia berkedudukan sebagai subjek,
sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana.

BAB III

7
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara
subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap
dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat
Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut
proposisi . Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Dengan
kata lain, hal ini merupakan arti dari kalimat itu, dan bukan kalimat itu
sendiri. Kalimat yg berbeda dapat mengekspresikan proposisi kalimat itu
sendiri. Kalimat yg berbeda dapat mengekspresikan proposisi yang sama, jika
artinya sama. Proposisi disebut sebagai "tempat kebenaran"yang sama, jika
artinya sama. Proposisi disebut sebagai "tempat kebenaran"
Dengan demikian, proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat
dalam subjek dan predikat. Sebagai contoh coba kita lihat kalimat di bawah ini:
"Semua kaca bisa pecah! . Hal yang menjadi catatan adalah bahwa proposisi harus
berupa kalimat berita.
Biasanya, hal yang dikatakan cocok dalam membawa nilai-kebenaran
(truth-value) adalah proposisi, yang mana para filsuf membedakannya dengan
kalimat dengan cara dan alasan yang berbeda-beda. Namun nyatanya, proposisi
merupakan pokok yang kontroversial. Percobaan untuk menemukan teori
proposisi atau bahkan teori yang berusaha menolaknya terlebih dahulu harus
menyelesaikan beberapa masalah metafisika. Maka, proposisi bukanlah kalimat,
sesuatu yang dapat bernilai benar atau salah. Hanya kalimat yang “signifikan”
atau “bermakna” yang dapat mengekspresikan proposisi.

B. Saran
Saran dari penulis dari hasil makalah ini adalah jangan sekali-kali
meremehkandalam hal menalar. Karena akan berakibat fatal dalam hal menalar.
Karena akan berakibat fatal atau merubah arti pada maksud sebenarnya. Karena
itu kita tidak bisa menalar segala hal tanpa mengetahui fakta-fakta hal tanpa yang
ada.

DAFTAR PUSTAKA

8
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta:
Akademika Pressindo, 2010.

Fitriyah, dkk., Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas Islam Negeri


Pres, 2007.

Hs, Widjono, Bahasa Indonesia, Jakarta: Grasindo, 2007.

Rapar, Jan Hendrik, Pengantar Logika, Asas-Asas Penalaran, Yogyakarta:


Kanisius, 1996.

Anda mungkin juga menyukai