Oleh
RUMINA SIMANULLANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Kata
dan Term” ini dengan tepat waktu guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar
Logika.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
Bapak Dr. Dede Mirza, SH. MH., yang telah memberikan masukan serta materi
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, demi
terwujudnya makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap agar
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Pengantar
Setiap hari manusia berdialog dengan dirinya sendiri, berdialog dengan orang
dan dengarkan. Terus menerus, sering kali hampir tanpa disadari selalu
menggunakan ungkapan seperti: ini begini itu atau itu. „kalau begini, maka
begitu‟, oleh karena itu, agar dengan demikian, berhubung begini, maka dari itu,
dan sebagainya.
bagi orang yang tidak bisa berbicara, komunikasi dilakukan dengan memakai
isyarat. Baik perkataan maupun isyarat merupakan bentuk lahir dari apa yang ada
yang ia pikirkan dan apa yang ia kehendaki, sehingga orang lain dapat memahami
apa yang ia maksud dan apa yang ia inginkan. Meskipun demikian, tidak semua
apa yang ada dalam pikiran dapat diungkapkan dengan sempurna melalui kata-
kata, karena tidak semua kata-kata dapat mewakili secara sempurna apa yang ada
Dalam berbicara seseorang harus memikirkan isi dan luas cakupan kata-
kata yang diungkapkan, sehingga orang lain dapat mengerti apa yang ia maksud
dan apa yang ia kehendaki sesuai dengan apa yang ia pikirkan. Hal ini perlu
1
dipahami agar tidak terjadi kesalahpahaman antara orang yang berbicara dan
orang yang mendengarnya. Selain itu, kata-kata yang bersifat ambigu juga harus
situasinya.
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Manfaat Penulisan
1. 4 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
berbicara dengan baik kalau tidak mempunyai kata-kata, demikian pula orang
budi yang pertama ialah mencoba mendapatkan pengertian itu. Hal ini bisa
barang tertentu dan pikiran menangkap hakikat atau esensi mereka. Indera-indera
barang yang dimengertinya. Tanggapan atau gambaran yang dibentuk oleh akal
budi tentang kenyataan yang dimengertinya itu disebut pengertian atau konsep.
pengertian itu seseorang dapat berpikir dan/atau berbicara tentang kucing, tanpa
menunjukkan seekor kucing yang nyata, karena kucing itu seakan-akan telah
berada di dalam budi, yaitu dengan perantaraan pengertian tentang kucing itu.
itu). Kata tidak sama dengan pengertian, tetapi kata adalah ekspresi dan tanda
pengertian, tetapi tanda yang tidak sempurna. Untuk mengerti arti dari kata
3
tertentu, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah tempat dan fungsi kata itu
dalam suatu kalimat. Pemikiran kita tidak terdiri dari kata-kata atau pengertian-
pengertian yang terlepas satu dari yang lain, kata-kata tersebut dihubung-
adalah bagian dari suatu kalimat yang berfungsi sebagai subyek atau predikat,
sehingga dalam suatu kalimat terdapat dua term. Misalnya Yoga itu nakal, maka
Tidak semua kata dapat dianggap sebagai term,meskipun setiap term itu
terdiri dari satu kata. Kata-kata yang tanpa bantuan kata-kata lain dapat
sinkategorimatis.
penyebutan. Tanpa pembedaan tersebut kata apapun dapat dianggap sebagai term,
padahal tidak demikian. Misalnya kata “ke mana pun” bukanlah suatu term.
Tetapi kata tersebut dapat berfungsi sebagai subyek dalam tanda kutip dari suatu
pernyataan, seperti ke mana pun adalah suatu kata yang terdiri dari Sembilan
huruf. Dalam pernyataan ini, bukan kata ke mana pun itu sendiri yang menjadi
4
subyek, tetapi lebih sebagai kata yang dikutip. Kata ke mana pun itu disebut,
bukan digunakan. Di lain pihak, kata ke mana pun digunakan dalam pernyataan;
sebagai substantif,ajektif atau partisium. Tetapi apabila kata-kata itu sendiri yang
jenis yaitu:
penegasan adanya sesuatu, seperti gemuk (adanya daging), kaya (adanya harta
benda), panda (adanya ilmu), terang (adanya sinar), dan sebagainya. Suatu
kata mempunyai pengertian negatif apabila diawali dengan salah satu dari:
tidak, tak non atau bukan seperti; tidak gemuk, tak kurus, bukan kaya, dan
makna tidak adanya sesuaatu , seperti kurus (tidak ada daging), bodoh (tidak
5
Sesuatu kata mempunyai pengertian universal apabila ia mengikat
rumah kita, rumah tetangga kita, rumah teman kita; rumah kayu, rumah batu,
rumah yang dekat, rumah yang jauh, pokoknya semua yang wujud disebut
yang diikatnya. Kata manusia adalah universal. Tetapi apabila sudah di batasi,
partikular seperti sebagaian manusia, sebagian besar manusia. Jika pada kata
universal anggota yang diikatnya adalah banyak tidak terbatas, maka pada kata
menjadi:
2. Nama diri yaitu nama yang diberikan kepada orang atau barang untuk
tujuan identifikasi.
6
Suatu kata mempunyai pengertian kongkret apabila ia menunjuk suatu
benda, orang atau apa saja yang mempunyai eksistensi tertentu seperti: buku,
kursi, rumah, kuda, Hasan. Suatu kata mempunyai pengertian abstrak apabila
ia menunjuk kepada sifat, keadaan, kegiatan yang dilepas dari obyek tertentu,
buku rumah, kuda. Ia mempunyai relatif apabila tidak dapat dipahami demgan
sendirinya, tetapi harus selalu ada hubungannya dengan benda lain, seperti:
Jika kita selidiki setiap kata universal selalu mempunyai dua macam
tertentu
2. Barang yang dicakup oleh kata „manusia‟ yakni: Hasan, budi, jhon,
bentuknya, yaitu:
7
a. Univokal
Univokal merupakan kata yang memiliki bentuk dan arti yang sama
atau suatu kata yang yang digunakan untuk banyak hal dalam arti yang persis.
Misalnya; Budi itu manusia, Rudi itu manusia. Di sini manusia dipakai dalam
b. Ekuivokal
Ekuivokal adalah kata yang sama bentuknya namun lain artinya atau
c. Analogis
artinya ada kesamaan dan ada perbedaannya atau mempunyai arti yang tidak
sama persis, namun juga tidak sama sekali berlainan. Misalnya pahit ( pahit,
rasa makanan dilidah, sakit hati), manis (manis, rasa makanan di lidah, kata-
Selanjutnya, kata juga dibagi ke dalam apa yang disebut dengan „ nilai
rasa‟, dan „kata-kata emosional‟. Yang dimaksud dengan nilai rasa adalah kata
dengan nilai-nilai tertentu dengan maksud menyatakan sikap dan atau perasaan
terhadap kenyataan objektif. Dengan demikian sikap dan perasaaan tertentu sangat
menentukan nilai rasa kata tertentu pula. Sikap dan perasaan senang terhadap
8
kenyataan objektif akan menentukan pilihan kata yang selaras dengan sikap dan
Panggilan dengan kata „anda‟ berbeda dengan „tuan‟, berbeda pula dengan
„lu‟. Dalam hubungan inilah perlu diperhatikan supaya pemakaian kata-kata itu
tepat. Yakni, untuk setiap situasi diperlukan pilihan kata dengan nilai rasa yang
cocok , sesuai, dengan nilai rasa kata yang hendak dinyatakan. Untuk kepentingan
ilmiah, misalnya pilihan kata harus menyatakan nilai rasa kata yang ilmiah pula
yang tidak termuat di dalamnya nilai rasa kata suka dan tidak suka.
kata demikian tidak lahir dari akal pikiran sehingga tidak mengajak berpikir.
jalan pikiran, dan memustahilkan berfikir secara jernih, objektif, karena menutup
mata terhadap realitas. Dalam konteks inilah, misalnya, seorang politisi mencerca
lawan politiknya, dalam konteks ini pula para pengiklan mengklaim produknya
9
2.3 Pembagian Jenis-Jenis Term
a. Term Singular, yaitu term yang dengan tegas menunjukkan suatu individu,
b. Term Partikular, yaitu term yang menunjukkan hanya sebagian saja dari
seluruh luasnya. Artinya, menunjukkkan lebih dari satu, tetapi tidak semua
berikut:
makna term yang lain melalui pengingkarannya. Disini term yang satu
10
b. Term Kontraris, yaitu pasangan term yang menunjukkan sudut-sudut
c. Term relative, yaitu pasangan term dimana yang satu tidak mungkin
dimengerti tanpa ada yang lain sebagai lawannya. Konotasi term yang satu
a. Term univok, yaitu term yang hanya menerangkan satu objek tertentu atau
ganda, atau term-term yang mempunyai bbunyi yang persis sama, tetapi
arti yang terkandung di dalam masing-masing term berbeda satu sama lain.
Contoh: halaman (dapat berarti tanah kosong disekitar rumah atau lembar-
c. Term analog, yaitu term yang datanya menerangkan dua hal atau lebih
dalam arti yang berbeda satu sama lain, namun kadang-kadang ada
a. Term Konkrit, yaitu term yang yang memiliki objek yang mudah diamati.
11
b. Term abstrak, yaitu term yang memiliki objek yang dapat dimengerti
c. Term Nihil, yaitu objek yang tidak memiliki objek referent sama sekali,
selain dari jenis term, perbincangan mengenai term juga dikaitkan dengan
suposisi term. Suposisi term adalah ketepatan makna yang dimiliki oleh sebuah
term dalam sebuah proposisi atau pernyataan. “ketepatan makna” berarti bahwa
sebuah term memberikan makna yang tepat pada suatu objek saja dari objej-objek
adalah alat tulis yang ujung runcingnya terbuat dari bola besi.
konsep dengan maksud untuk menuntun akal budi atau pikiran kepada
12
konsep-konsep yang bersifat abstrak dan melulu rasional. Contoh:
hidup sosial).
mencolok mata).
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata adalah bunyi atau kesatuan bunyi yang mengandung arti tertentu.
Untuk mengerti arti dari kata tertentu, salah satu hal yang perlu diperhatikan
adalah tempat dan fungsi kata itu dalam suatu kalimat. Pemikiran kita tidak terdiri
dari kata-kata atau pengertian-pengertian yang terlepas satu dari yang lain, kata-
sebuah arti. Sedangkan term adalah “kata” atau “kesatuan kata-kata” yang dapat
3.2 Saran
dari ssatu individu ke indivdu lainnya. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati
dalam memilih dan memilah kata-kata agar tidak terjadi kesalahpenafsiran makna
yang ditimbulkan dari kata-kata itu. Kita harus benar-benar menyadari bahwa
Pemilihan kata yang tidak ambigu dan sesuai dengan situasi merupakan jalan
14
DAFTAR PUSTAKA
Sumber referensi:
15