Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PERIHAL KATA

DISUSUN OLEH :

RISKA MAWARNI (190801036)

SUCI MULIA ANANDA(1908010)

PRODI ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITA ISLAM NEGERI AR-ARNIRY
TAHUAN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadiran Allah SWT Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah nya kepada kita semua,atas berkat
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah Critical Review Karya Ilmiah ini
tanpa halangan dan selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan tugas ini,saya tidak lupa banyak terima kasih kepada
bapak Iping Rahmat Saputra,M.Sc.Yang telah memberi tugas Critical Review
Karya Ilmiah ini sehingga saya dapat lebih memahami mengenai seperti apakah itu
Critical review Karya Ilmiah yang saya review serta apa kelebihan dan
kekurangannya dan oleh karena itu saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik.
Saya sadar bahwa makalah ini mungkin masih sangat jauh dari kata
sempurna,untuk itu saya berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri
dan seluruh pembaca pada umumnya.

Banda Aceh,22 Maret 2020

II
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………… II
Daftar isi……………………………………………………………………..III
Bab 1 Pendahulu
1. Latar belakang ……………………………………………………………1
2. Rumusan masalah…………………………………………………………1-2
3. Tujuan……………………………………………………………………..2-3
Bab 2 pembahasan
1. Pengertian diksi (pilihan kata)……………………………………………..4
2.Pengertian denotatif dan kenotatif…………………………………………..4
3. Kata konkret dan abstrak…………………………………………………...5
4. pengertian sinonim…………………………………………………………6
5. bentuk jamak dalam bahasa Indonesia……………………………………..7-8
Bab 3 penutup
1 kesimpulan…………………………………………………………………9
Daftar pusaka…………………………………………………………………10

BAB 1
PENDAHULUAN
Pengertian kata
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam
KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) kata adalah unsure bahasa yang diucapkan
atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat
dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi
morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem
sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang
lebih kecil.
Kata yang merupakan satuan bebas terkecil mempunyai dua aspek, yakni
aspek bentuk dan aspek isi. Bentuk bahasa adalah sesuatu yang dapat dicerna oleh
pancaindera, baik didengar maupun dilihat. Isi atau makna adalah segi yang
menimbulkan reaksi atau respon dalam pikiran pendengar atau pembaca karena
rangsangan atau stimulus aspek bentuk tadi. Kalau seseorang berkata “pergi!”
kepada kita, maka akan timbul reaksi dalam pikiran kita diam sekarang. Dengan
demikian, kata pergi merupakan bentuk atau ekspresi dan isinya atau maknanya
merupakan reaksi seseorang atas perintah tadi.
Wujud reaksi itu bermacam-macam yakni berupa tindakan atau perilaku,
berupa pengertian. Hal ini bergantung pada stimulus yang diberikan. Dalam
komunitas tidak hanya berhadapan dengan kata, tetapi juga berhadapan dengan
serangkaian kata yang mengusung amanat. Dengan demikian, ada beberapa unsur
yang terkandung dalam ujaran itu yaitu: pengertian, perasaan, nada, dan tujuan.
Keempat unsur ini merupakan usaha untuk memahami makna.
Pengertian merupakan landasaan dasar untuk menyampaikan sesuatu kepada
pendengar atau pembaca dengan mengharapkan suatu perilaku. Perasaan
merupakan ekspresi pembicara terhadap pembicaranya, hal ini berhubungan
dengan nilai rasa terhadap hal yang dikatakan pembicara. Nada mencakup sikap
pembicara atau penulis kepada pendengar pembacanya. Dan tujuan yaitu sesuatu
yang ingin dicapai oleh pembicara atau penulis.
Makna kata merupakan hubungan anatara bentuk dengan sesuatu yang
diwakilinya atau hubungan lambing bunyi dengan sesuatu yang diacunya. Makna
kata pada umumnya terbagi atas dua macam yakni makna denotative dan makna
konotatif. Kata-kata yang bermakna donetatif biasa nya digunakan dalam bahasa
ilmiah yang bersifat lugas dan tidak menimbulkan interpretasi tambahan. Makna
konotatif disebut juga dengan istilah; makna denatasional, makna kognitif,makna
konseptual, makna ideasional, makna referensial, atau makna proposional (keraf,
2008:208). Disebut seperti itu karena makna mengacu pada referen, konsep atau
ide tertentu dari suatu referen. Disebut makna kognitif karena makna itu
berhubungan dengan kesadaraan, pengetahuan dan menyangkut rasio manusia.
Karena adanya bermacam-macam makna, maka penulis harus berhati-hati
dalam memilih kata yang digunakan. Sebenarnya memilih kata-kata bermakna
donotatif lebih mudah daripada memilih kata-kata bermakna konotatif .
Seandainya ada kesalahan dalam penulisan denotasi, mungkin karena adanya
kekeliruan disebabkan oleh kata-kata yang mirip karena masalah ejaan. Kata-kata
yang mirip itu seperti : gajih-gaji, darah-dara, interferensi-interfensi, dan bawah-
bawa. Untuk lebih jelasnya, makna denotatif dapat dibedakan menjadi dua macam
hubungan antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya. Kedua,
huubungan sebuah kata dengan cirri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang
diwakilinya. Makna konotatiff atau sering juga disebut makna kiasan, makna
konotasional, makna emotif, atau makna evaluative. Makna konotatif adalah
sebuah jenis makna yang interaksi anatara stimulus dan respons mengandung nilai-
nilai emosional. Kata-kata yang bermakna konotatif atau kiasan biasanya dipakai
pada pembicaraan atau nonilmiah, seperti: berbalas
pantun,peribahasa ,lawakan,drama, prosa, puisi, dan lain-lain.
Karangan nonilmiah sangat mementingkan nilai-nilai esetika. Nilai esetika
dibangun oleh bahasa konotatif agar penyampaian pesan atau amanat itu terasa
indah. Penyampaian makna dengan cara ini bertujuan untuk menghibur pembaca
dan membuat karangannya menjadi semakin menarik. Pada karangan ini kurang
memperhatikan keakuratan informasi dan kelogisan makna.
Rumusan permasalahaan :
1. Apa itu makna diksi?
2. Apakah makna dari denotatif dan konotatif?
3. Apakah kata konkret dan kata abstrak?
4. Apa itu sinonim?
5. Bagaimana bentuk jamak dalam bahasa indonesia?
Tujuan :
1. Untuk mengetahui makna diksi
2. Untuk mengetahui makna dari denotatif dan konotatif
3. Untuk mengetahui kata konkret dan kata abstrak
4. Untuk mengetahui apa itu sinonim
5. Untuk mengetahui bagaimana bentuk jamak di dalam bahasa Indonesia
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Perngertian Diksi ( Pilihan Kata)


Dalam KBBI (2002:264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang
tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan
itu tampak bahwa penguasaan kata seseoran akan mempengaruhi kegiatan
berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan. Setiap
kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam
benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja diubah saat digunakan
dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata
yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari
itu , bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan
dalam kalimat yang berbeda. Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa
diksi memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan
dengan mengharapkan efek agar sesuai. Atau diksi juga bisa kita artikan
sebagai pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk
menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik
dalam dunia karang mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.
Dalam memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak
dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita
tentang pemakaiaan kata-kata. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang
diperlukan. Kata yang tepat dapat membantu seseorang mengungkapkan
maksud yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Selain itu,
pemilihan kata itu juga harus sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan
kata-kata itu.
2. Makna Denotatif Dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit.
Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif
adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata objektif. Sering juga
makna denotatif disebut makna konseptual. Kata makan, misalnya ,
bermakna memasukan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna
kata makan seperti ini adalah makna donetatif.
Makan konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat
dari sikap sosial, sikap pribadi, dan criteria tambahan yang dikenakan
kepada sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna konotatif dapat
berarti untung atau pukul. Makna konotatif berbeda dari zaman ke
zaman. Ia tidak tetap. Kata kamar kecil dia mengacu kamar yang kecil
(denotatif) tetapi kamar kecil juga kadang berarti jamban ( konotatif). Dalam
hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah suatu makna kata itu adalah makna
denotatif dan konotatif.
Makna konotatif dan makna denotatif berkaitan erat dengan kebutuhan
pemakaian bahasa. Makna denotatif ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada
satu makna yang menyertainya, sedangkan makna konotatif adalah makna
kata yang mempunyai tautan pikiran, peranan, dan lain-lain yang
menimbulkan nilai rasa tertentu. Dengan kata lain, makna denotatif adalah
makna bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan
khusus. Kalimat di bawah ini menujukan hal itu, dia adalah wanita cantik
(denotatif) dia adalah wanita manis ( konotatif). Kata cantik lebih umum
daripada kata manis. Kata cantik akan memberikan gambaran umum tentang
seseorang wanita. Akan tetapi, dalam kata manis terdapat suatu maksud
yang lebih bersifat memukau perasaaan kita. Nilai kata-kata itu dapat
bersifat baik dan dapat pula bersifat jelek.
3. Makna Kata Konkret Dan Kata Abstrak
Kata yang acuannya semakin mudah diserap panca indera disebut kata
konkret, seperti meja,rumah,mobil,air,cantik,hangat,wangi, suara. Jika acuan
sebuah kata tidak mudah diserap panca indera, kata itu disebut kata abstrak,
seperti gagasan dan pemdamaian. Kata abstrak mampu membedakan secara
halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jiak kata abstrak
terlalu sering digunkan dalam suatu karangan, karangan itu dapat menjadi
samar dan tidak tepat.
4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada dasarnya mempunyai
makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah
mutlak,hanya ada kesamaan atau kemiripan. Sinonim ini dipergunakan
untuk mengalih-alihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga
kalimat itu tidak membosankan. Pemakaiannya bentuk-bentuk kata yang
bersinonim akan menghidupkan bahasa seseorang dan mengonkretkan
bahasa seseorang sehingga kejelasaan komunikasi akan terwujud. Dalam hal
ini pemakai bahasa dapat memilih bentuk kata yang paling tepat untuk
dipergunakan, sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapinya.
Kata cerdas dan cerdik. Kedua kata itu bersinonim, tetapi kedua kata
tersebut tidak persis sama benar. Kata-kata yang bersinonim lainnya adalah,
agung, besar, raya, mati, mengkat, wafat, meninggal, cahaya, sinar, ilmu,
pengetahuan penelitian, penyelidikan. Kesinoniman kata masih berhubungan
dengan masalah makna denotatif dan makna konotatif suatu kata.
Pembentukan kata ada dua cara pembentukan kata yaitu, dari dalam dan dari
luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia berarti kosakata baru
terbentuk dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar berarti
terbentuk kata baru dari unsure serapan.
5. Bentuk jamak dalam bahasa indonesia
Dalam pemakaian sehari-hari kadang-kadang orang salah
menggunakan bentuk jamak dalam bahasa Indonesia. Sehingga terjadi
bentuk yang rancu atau kacau. Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Bentuk jamak dengan melakukan pengulangan kata yang
bersangkutan seperti kuda-kuda, meja-meja, dan buku-buku.
b. Bentuk jamak dengan menambah kata bilangan seperti beberapa
meja,sekalian tamu, semua buku, dan dua tempat.
c. Bentuk jamak dengan menambah kata bantu jamak seperti para
tamu.
d. Bentuk jamak dengan menggunakan kata ganti orang seperti
mereka kita, dan kami kalian.
Dalam pemakaian kata sehari-hari orang cenderung memilih bentuk
jamak asing dalam menyatakan jamak dalam bahasa Indonesia. Di bawah ini
beberapa bentuk jamak dan tunggal dari bahasa asing.
Bentuk tunggal Bentuk jamak
Datum data
Alumnus alumni
Dalam bahasa Indonesia, bentuk datum dan data yang di anggap baku
ialah data yang dipakai sebagai bentuk tunggal. Bentuk alim dan ulama
kedua-duanya dianggap baku yang masing-masing sebagai bentuk tunggal.
Oleh sebab itu, tidak salah kalau ada bentuk beberapa data, tiga alumni, dan
seterusnya. Ungkapan idomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu
bahasa yang salah satu unsurnya tidak dapat di hilangkan ataupun diganti.
Ungkapan idomatik adalah kata-kata yang mepunyai sifat idiom yang tidak
terkena kaidah ekonomi bahasa. ungkapan yang bersifat idimatik terdiri atas
dua atau tiga kata yang dapat memperkuat diksi di dalam tulisan.

BAB 3
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kreatifitas dalam melilih kata merupan kunci utama bagi seorang
pengarang maupun untuk penulisan gagasan serta ungkapan. Penguasaan
dalam mengolah kata juga menjadi faktor penting untuk menghasilkan
tulisan yang indah dan enak dibaca. Sehingga makna dengan tepat pada
setiap pilihan kata yang ingin disampaikan.
Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam
pembacaan dan pengertian tepat.
Kata ilmiah adalah kata-kata logis dari bahaa asing yang bisa
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna
konsep,proses,keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahas asing yang sudah
sesuai dengan EYD.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Bahasa Indonesia Umum,Subhayni,S.Pd,M.pd

Anda mungkin juga menyukai