Anda di halaman 1dari 13

1.

Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu
cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis.
Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar pembaca
dapat memahami teks dalam tulisan.
Dalam setiap penulisan kalimat, selalu membutuhkan diksi. Pemilihan kata atau diksi ini
penting untuk merangkai kata, kesesuaian dalam kalimat serta memberikan ekspresi pada
kalimat penulis.
Diksi dapat menentukan gaya bahasa pada suatu tulisan. Setiap kalimat, paragraf bahkan
wacana membutuhkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang dibentuk oleh diksi dapat membentuk
kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari suatu tulisan dan bahkan suasana.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat serta
selaras dalam penggunaannya. Diksi digunakan oleh penulis untuk mengungkapkan suatu
gagasan sehingga mendapatkan efek tertentu, sesuai yang diharapkan oleh penulis.
Dari pengertian diksi menurut KBBI tersebut, dapat dipahami bahwa diksi adalah pemilihan
kata yang sesuai dan dipakai untuk memilih kata sehingga dapat mengungkapkan gagasan
tertentu.
Dalam puisi, diksi digunakan oleh penyair untuk memperoleh makna tertentu. Sehingga, diksi
tidak hanya pilihan kata saja akan tetapi juga digunakan untuk menggambarkan suatu cerita
dan bahkan memberi makna. Diksi juga meliputi ungkapan dan gaya bahasa.
Hal inilah yang akan membantu lawan bicara maupun pembaca lebih mudah dalam
memahami pesan yang berusaha Grameds sampaikan. Untuk mencapai tujuan dari
penggunaan diksi inilah, maka penulis harus mampu memilih diksi yang tepat dan lazim.
Diksi yang tidak tepat dapat menyebabkan perbedaan pesan dan makna dalam tulisan.
Dalam karya tulis, diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata dalam sajak yang meliputi
konotasi, denotasi, semantik, morfologi dan etimologi. Penerapan diksi yang paling dasar
merupakan pengungkapan gagasan penulis.
Selain itu, penggunaan diksi yang tepat juga dapat diterapkan ketika berbicara di depan
publik serta berbagai macam karya tulis.
Ketepatan diksi dapat dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang berkaitan dengan
kemampuan untuk menguasai, memahami, mengetahui dan menggunakan sejumlah kosakata.
Mulai Menulis
Teknik Diksi dan Gaya Bahasa Novel
Teknik diksi itu meliputi bagaimana cara memilih, mengelompok dan menyusun kata di
dalam suatu kalimat, sehingga membentuk cerita dengan style tulisan gaya bahasa yang khas
ketika dibaca. Juga varian feel dan emosi yang berbeda dengan makna pengertian berbeda
pula. Jadi, kesimpulannya, gaya bahasa itu tercipta karena adanya susunan rangkaian struktur
kalimat diksi sehingga membentuk cerita.
So, bagaimana sih cara menemukan diksi baru? Sekaligus apa-apa aja syaratnya sebelum
menyusun kalimat.
1. Gunakan kamus KBBI dan Tesaurus format PUEBI.
2. Bacalah cerita-cerita penulis lain. Seperti novel, cerpen, puisi, dan sajak satra lainnya, dll.
Nah, sudah ditemukan? Coba tulis menggunakan tema random. Susun 1 kalimat biasa, lalu
ganti katanya lagi dengan baru. Pasti makna dan vibenya jadi berbeda.
Misal : Ana melihat Andi sedang memakan snack.
Agar lebih jelas, berikut pengertian, jenis, fungsi, dan ciri-ciri dari diksi.
Ganti : Ana melirik Andi sedang melahap makanan ringan.
Bedakan tastenya kalo diksinya diganti.
Coba kenapa aku gunain itu? Aku lihat kata kerja dan kata bendanya. Aku ganti diksi dengan
format kata sinonim yang bermakna sama.
Contohnya gini nih
Bulan =Rembulan
Matahari = Mentari
Cantik = Elok
Wanita = Dara
Pengertian Diksi Menurut Pendapat Ahli
Agar lebih memahami terkait definisi diksi, berikut adalah pengertian diksi menurut para ahli.
1. Gorys Keraf
Keraf berpendapat bahwa diksi terbagi menjadi dua yaitu pilihan kata atau tentang pengertian
kata yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, pengungkapan yang tepat serta
gaya penyampaian yang lebih baik dan sesuai dengan situasi.
Kedua, Keraf mendefinisikan diksi sebagai sebuah kemampuan untuk membedakan secara
tepat nuansa makna dari gagasan yang disampaikan.
Selain Itu, diksi juga dapat berupa kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan
nilai, situasi yang dimiliki oleh kelompok pendengar, pembaca dan masyarakat.

2. Susilo Mansurudin
Diksi adalah pilihan kata. Menurut Susilo Mansurudin pemakaian atau pemilihan diksi yang
benar, tepat serta cermat dapat membantu penulis dalam memberi nilai pada suatu kata.
Pilihan diksi yang seusia dengan kata lain, akan mencegah terjadinya kesalahan penafsiran
atau penafsiran yang berbeda dari penulis ke pembaca.
3. Widyamartaya
Widyamartaya mendefinisikan diksi sebagai kemampuan seseorang untuk membedakan suatu
nuansa makna dengan tepat sesuai dengan gagasan yang disampaikan.
Kemampuan seseorang dalam membedakan makna tersebut, sesuai dengan situasi dan nilai
rasa yang dimiliki oleh kelompok masyarakat dan pendengar maupun pembacanya.
4. Enre
Tidak begitu berbeda dari pendapat ahli lainnya, Enre mendefinisikan diksi sebagai
penggunaan kata yang sesuai untuk mewakili pikiran serta perawatan yang ingin disampaikan
dalam pola-pola kalimat tertentu.
Apabila ditarik kesimpulan, dapat diartikan diksi adalah pilihan kata yang dapat menentukan
gaya bahasa untuk mengungkapkan isi pikiran, gagasan penulis agar tidak terjadi kesalahan
penafsiran dalam tulisan.
Fungsi dan Tujuan Diksi
Secara umum, diksi memiliki fungsi untuk memperindah suatu kalimat seperti dalam puisi
maupun cerita, diksi yang baik digunakan untuk menyampaikan cerita dengan runtut,
menjelaskan penokohan, mendeskripsikan waktu serta latar dan lain sebagainya.
Fungsi Diksi
Berikut adalah beberapa fungsi lain dari diksi dalam penulisan karya sastra.
1. Membantu pembaca dalam memahami pesan dari suatu karya sastra
Pemilihan diksi yang tepat dan baik dalam sebuah penulisan karya sastra dapat membuat
pembaca lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui
tulisannya.
Pesan merupakan setiap pemberitahuan, komunikasi maupun kata yang disampaikan baik
lisan atau tertulis yang dikirimkan dari satu orang ke orang lainnya. Pesan ini menjadi inti
dari proses komunikasi yang terjalin.
2. Komunikasi yang efektif
Pemilihan diksi dalam penulisan karya sastra dapat membantu membuat komunikasi menjadi
lebih efektif. Pemahaman yang baik mengenai penggunaan maupun pemilihan diksi sangat
penting agar tercipta suatu komunikasi yang efisien serta efektif.
Dalam praktiknya, diksi dapat menimbulkan suatu gagasan yang tepat sekaligus
kesalahpahaman bagi pembaca maupun pendengarnya. Lalu hal ini dapat menimbulkan
dampak bagi masyarakat.
3. Sebagai bentuk ekspresi
Sesuai dengan pengertiannya, diksi berfungsi sebagai bentuk ekspresi yang hadir dalam
gagasan penulis yang dapat dituangkan dalam tulisan maupun lisan.
Penggunaan diksi yang selaras dan tepat dapat membantu membangun imajinasi dari para
pembaca dan pendengar ketika membaca atau mendengarkan sebuah karya sastra.
Ekspresi merupakan istilah yang merujuk pada sesuatu untuk memperlihatkan perasaan
seseorang. Mengekspresikan perasaan, tidak hanya dapat ditunjukan melalui mimik wajah
saja tetapi juga melalui kata-kata dalam tulisan maupun ketika seseorang berbicara melalui
pemilihan diksi yang tepat.
4. Hiburan
Pemilihan diksi yang tepat dapat berfungsi sebagai hiburan bagi pembaca. Hal ini berkaitan
dengan setiap pesan serta ekspresi yang dituangkan dalam sebuah karya sastra.
Hiburan merupakan segala sesuatu yang berbentuk kata, tempat, benda atau bahkan perilaku
yang dapat menjadi penghibur bagi pendengar, penonton maupun pembacanya. Pada
umumnya, hiburan dapat berupa permainan, musik, opera, drama, video, film atau bahkan
karya sastra.
Selain keempat fungsi diksi di atas, beberapa fungsi diksi lainnya adalah mencegah salah
pemahaman atau penafsiran, menciptakan suasana yang tepat, membentuk gaya ekspresi
gagasan yang tepat sesuai dengan suasana acara seperti resmi, tidak resmi sehingga akan
menyenangkan bagi para pembacanya.
Tujuan Diksi
Tujuan penggunaan diksi adalah untuk memperoleh keindahan agar dapat menambah daya
ekspresivitas. Sebuah kata tentu saja akan lebih jelas mengekspresikan gagasan penulisan
apabila kata yang digunakan tepat, cermat dan sesuai. Diksi digunakan untuk menghaluskan
kata atau kalimat agar terasa lebih indah.
Jenis-jenis Diksi
Secara umum, diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu diksi berdasarkan makna dan diksi
berdasarkan leksikal. Berikut penjelasan kedua jenis diksi tersebut.
Secara umum, diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu diksi berdasarkan makna dan diksi
berdasarkan leksikal. Berikut penjelasan kedua jenis diksi tersebut.
1. Diksi Berdasarkan Makna
Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi makna konotatif
dan makna denotatif.
Menurut Chaer perbedaan diksi berdasarkan pada makna konotatif dan denotatif sesuai pada
ada atau tidaknya nilai rasa pada suatu kata. Secara singkat, denotatif bersifat umum
sedangkan konotatif bersifat khusus.
a. Makna denotatif
Diksi makna denotatif merupakan diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat
maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan sebagai makna objektif tanpa
membawa suatu perasaan tertentu atau murni.
Diksi dengan makna denotatif memiliki beberapa ciri di antaranya adalah memiliki makna
yang lugas, karena bersifat literal dan biasanya hasil dari observasi dari panca indra manusia
seperti penciuman, pendengaran, penglihatan, perasaan dan bahkan pengalaman fisik
seseorang.
Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna denotatif.
Jerawat dapat disebabkan oleh sebum yang menumpuk pada wajah.
Jerapah memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan hewan lainnya.
Bagus bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.
b. Makna konotatif
Jenis berdasarkan makna konotatif merupakan diksi, kata maupun kalimat yang memiliki arti
bukan sebenarnya. Artinya, makna konotatif adalah makna kiasan yang berkaitan dengan
nilai rasa.
Diksi dengan jenis makna konotatif biasanya dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai yang
dipegang oleh masyarakat tertentu.
Meskipun begitu, makna dari diksi ini biasanya akan turut berubah seiring dengan perubahan
norma serta nilai yang ada di masyarakat.
Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna konotatif.
Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (Gugur dalam kalimat tersebut
memiliki makna konotatif yaitu meninggal dunia.)
Tasya merupakan anak emas di kelas, karena ia berperilaku sangat baik dan rajin. (Anak emas
dalam kalimat tersebut bermakna anak yang paling disayang.)
Setelah lulus kuliah, Abdul memilih untuk berprofesi sebagai kuli tinta. (Kuli tinta dapat
diartikan sebagai penulis atau lebih spesifik sebagai wartawan dan bukan bermakna sebagai
kuli yang sebenarnya.
2. Diksi Berdasarkan Leksikal
Diksi berdasarkan leksikal dibedakan menjadi delapan macam. Berikut penjelasan dari
macam-macam diksi berdasarkan leksikal.
a. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki persamaan makna antara satu kata dengan
lainnya.
Penggunaan diksi sinonim ini bertujuan untuk membuat apa yang dituliskan menjadi lebih
cocok, sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan oleh penulis.
Contohnya ketika penulis ingin menggambarkan kematian dengan kata mampus.
Namun, kata mampus merupakan diksi yang mengekspresikan hal kasar. Sehingga mampus
dapat digantik dengan kata lain seperti wafat, meninggal, tiada atau lainnya yang memiliki
ekspresi lebih halus untuk menggambarkan kematian.
b. Antonim
Antonim merupakan kebalikan dari sinonim yang artinya adalah pemilihan kata atau diksi
yang memiliki makna berbeda atau berlawanan.
Beberapa contoh dari antonim seperti tinggi – rendah, kecil – besar, naik – turun, sedih –
senang, hemat – boros dan lain sebagainya.
c. Homonim
Homonim adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki ejaan atau pelafalan yang sama
dengan suatu kata, akan tetapi memiliki arti yang berbeda.
Beberapa contoh homonim adalah seperti bulan yang memiliki dua makna, yaitu pertama
satelit Bumi dan kedua sebagai penunjuk waktu bulan.
d. Homofon
Homofon merupakan pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna dan ejaan berbeda
namun pelafalannya sama.
Contohnya seperti kata berdasarkan leksikal homofon bang dan bank. Keduanya memiliki
perbedaan makna dan ejaan, akan tetapi pelafalan dari kedua kata tersebut terdengar mirip.
e. Homograf
Homograf adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki pelafalan dan arti berbeda namun
memiliki ejaan yang sama.
Contoh dari homograf adalah tahu. Dalam sebuah kalimat seperti, “Dia suka dengan tahu
goreng,” dan “Dia tahu tentang berita itu.”
Dua kalimat tersebut memiliki kata yang sama yaitu tahu, namun maknanya berbeda.
Pada kalimat pertama, kata tahu bermakna nama makanan, sedangkan pada kalimat kedua
kata tahu bermakna mengetahui suatu hal.
f. Polisemi
Polisemi merupakan diksi atau frasa yang memiliki lebih dari satu arti.
Contohnya seperti bunga dalam kalimat “Seseorang yang menabung di bank, akan
mendapatkan bunga setiap bulannya,” dan kalimat “Dinda adalah bunga desa yang diincar
oleh banyak pria.”
Pada dua kalimat tersebut, kata bungan memiliki banyak makna dan berbeda, pada kalimat
pertama kata bunga dapat bermakna keuntungan atau tanaman, sedangkan pada kalimat
kedua kata bunga dapat bermakna kecantikan atau idaman atau bahkan pujangga.
g. Hipernim
Hipernim adalah diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau mencakup makna dari kata
lain.
Contoh pemilihan kata atau diksi berdasarkan leksikal hipernim ialah sempurna yang
memiliki makna bagus, luar biasa, baik, dan lainnya.
h. Hiponim
Hiponim adalah diksi yang dapat terwakilkan oleh kata hipernim. Contohnya pemilihan kata
yang berdasarkan hiponim adalah pada kalimat berikut ini, ‘binatang liar di kebun binatang
meliputi buaya, singa, rusa, gajah, kuda dan lainnya.’
Dalam kalimat tersebut kata binatang liar termasuk kata hipernim sedangkan kata gajah,
buaya, singa dan lainnya merupakan kata hiponim.
Ciri-ciri Diksi
Diksi adalah
Menurut buku Apresiasi Puisi (Teori dan Aplikasi), dijelaskan bahwa diksi memiliki ciri-ciri
yang meliputinya sebagai berikut ini.
a. digunakan sebagai pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang
diamanatkan oleh penulis.
B. Dapat digunakan untuk membedakan nuansa makna dengan bentuk yang sesuai terhadap
situasi, gagasan serta nilai rasa pembaca.
C..Menggunakan perbendaharaan kata yang didapatkan oleh masyarakat, bahasa yang
digunakan dapat menggerakan atau memberdayakan kekayaan menjadi suatu kata yang jelas.
ketiga ciri dari diksi tersebut, ada beberapa syarat ketepatan yang perlu diperhatikan.
Menurut Gorys Keraf, berikut adalah syarat ketepatan diksi.
A. Menggunakan kata konotasi dan denotasi dengan cermat dalam sebuah tulisan.
B. Menggunakan kata sinonim atau kata yang sama atau hampir sama maknanya dengan
cermat dalam sebuah tulisan untuk mengungkapkan gagasan.
C. Dapat membedakan kata yang memiliki ejaan mirip, tetapi makna sama.
D. Menggunakan kata kerja pada kata depan dan harus secara idiomatis.
E. Mampu membedakan kata khusus serta umum dalam suatu tulisan seperti pidato, sehingga
ketepatan diksi dapat terjamin.
F. Memperhatikan pemilihan kata atau diksi dengan tepat secara berkelanjutan pada suatu
tulisan maupun pidato.
 Agar lebih jelas memahami diksi, berikut beberapa contoh dari penggunaan diksi
yang perlu Grameds ketahui.
 Rendi telah menjadi tangan kanan direktur selama beberapa tahun ini.
Tangan kanan artinya adalah orang kepercayaan.
Rudi lebih memilih menguras usaha sapi perah milik ayahnya setelah lulus sekolah.
Kata sapi perah bermakna sebenarnya, artinya hewan sapi yang diternak untuk diperah
susunya.
 Sebelum berangkat apel pagi, Dina selalu menyempatkan diri untuk sarapan dengan
buah apel.
Dalam kalimat tersebut, kata apel memiliki makna berbeda. Pertama bermakna upacara dan
kedua bermakna buah. Keduanya merupakan kata yang memiliki ejaan, pelafalan yang sama
tetapi makna berbeda.

Penutup
Itulah penjelasan tentang diksi adalah pemilihan kata yang tepat dan sesuai untuk
mengungkapkan suasana, gaya bahasa dan gagasan dari penulis agar tidak terjadi
salah penafsiran.

Kini Grameds telah memahami bahwa diksi adalah pilihan kata yang tepat untuk
mengungkapkan pikiran atau gagasan. Jika Grameds ingin membaca buku-buku
keilmuan lingustik, kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Sebagai
#SahabatTanpaBatas, gramedia selalu menyediakan beragam buku dan produk
terbaik.
Daftar Isi

1. Bab 1 pendahuluan
2. Latar belakang
3. Rumusan masalah
4. Tujuan penelitian
5. Manfaat penelitian
6. Bab 2
7. Pengertian Diksi
8. Pengertian Diksi Menurut Pendapat Ahli
8.1.1. Gorys Keraf
8.2. 2. Susilo Mansurudin
2.3.3. Widyamartaya
8.3. 4. Enre
9. Fungsi dan Tujuan Diksi
9.1. Fungsi Diksi
9.2. Tujuan Diksi
10. Jenis-jenis Diksi
10.1. 1. Diksi Berdasarkan Makna
4.2.2. Diksi Berdasarkan Leksikal
5.Ciri-ciri Diksi
5.0.1. Apa yang dimaksud diksi kata?
5.0.2. Apa contoh kalimat diksi?
5.0.3. Apa fungsi dari diksi?
5.0.4. Mengapa diksi sangat perlu diperhatikan ketika berbahasa
6. Penutup
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diksi merupakan pilihan kata. Pilihan kata yang dimaksud mencakup
Pengertian kata untuk menyampaikan ide gagasan. Kata yang digunakan harus
Dapat diterima dan dipahami oleh orang lain. Semakin banyak kata yang dikuasai,
Maka semakin lancar pula seseorang itu menyampaikan ide atau gagasannya
Kepada orang lain. Seorang yang menguasai banyak kosa kata, maka dengan
Mudah ia lancar mengadakan komunikasi dengan orang lain.

Seorang pengarang tidak asal menggunakan kata ketika akan menuliskan ide
Atau gagasannya. Pengarang akan memilih kata mana yang tepat untuk menuliskan
Ide atau gagasannya. Hal tersebut menyangkut kapan, di mana, dan tujuaan
Penggunaan kata tersebut. Semua itu dimaksudkan untuk memberikan tulisan yang
Menarik perhatian pembaca dengan maksud agar pesan yang ditulis oleh
Pengarang dapat disampaikan kepada pembaca.

Diksi bisa dimanfaatkan dalam bahasa spanduk kampanye. Pemakaian diksi


Dalam bahasa spanduk kampanye haruslah tepat dan benar. Hal ini diupayakan
Agar apa yang ingin disampaikan oleh caleg dapat diterima oleh masyarakat.
Masing-masing caleg juga memiliki bahasa yang berbeda-beda dalam
Menyampaikan visi dan misinya. Keanekaragaman penggunaan diksi tersebut
Bertujuan untuk menarik perhatian pembaca maupun pendengar.

Spanduk dipandang sebagai media yang efektif untuk menyampaikan visi On


Dan misi dari kandidat calon legislatif yang ada. Bahasa yang dipilih harus
Menarik dan berisikan pesan yang dikemas dengan berbagai bentuk baik
Menyangkut kosakata,struktur bahasa maupun pesan pragmatiknya. Para pembuat
Spanduk kampanye berusaha keras untuk mempersuasi masyarakat agar
Melakukan keinginannya untuk memberikan suara kepada kandidatnya. Aktivitas
Ini memperlihatkan bermacam-macam bentuk bahasa yang dimanfaatkan
Sedemikian rupa untuk tujuan yang jelas dan terpusat.

Bahasa yang ada pada spanduk iklan mungkin biasa saja. Berbeda dengan
Bahasa pada spanduk kampanye. Ketika spanduk kampanye dipasang maka
Seketika itu pula banyak orang membacanya. Mereka membaca karena ada hal
Penting yang terdapat dalam bahasa spanduk dari masing-masing kandidat. Seperti
Halnya peneliti yang merasa tertarik untuk mengkaji bahasa dalam spanduk
Kampanye.

Bahasa dalam spanduk kampanye beraneka ragam. Masing-masing kandidat


Memiliki tujuan berbeda yang dituangkan dalam tulisan melalui spanduk. Dari
Bahasa spanduk tersebut terdapat diksi yang menarik untuk dipahami dari
masingmasing kandidat.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka ada dua rumusan masalah yang
Dikaji dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana penggunaan diksi dalam bahasa spanduk kampanye pemilu tahun
2014?
2. Bagaimana makna terjadinya penggunaan diksi dalam bahasa spanduk
Kampanye pemilu tahun 2014?
B. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki dua
Tujuan yaitu:
1. Mendeskripsikan penggunaan diksi dalam bahasa spanduk kampanye pemilu
2014.
2. Mendeskripsikan makna terjadinya penggunaan diksi dalam bahasa spanduk
Kampanye pemilu tahun 2014.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Melalui analisis diksi dan kalimat perintah pada spanduk kampanye
Pemilu tahun 2014 dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan
Penggunaan bahasa khususnya mengenai penggunaan diksi dalam bahasa
Spanduk kampanye.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penilitian ini dapat digunakan masyarakat untuk
Memahami diksi dan kalimat perintah. Bagi mahasiswa dapat digunakan untuk
Menambah wawasan dan bahan bacaan bagi yang berminat mempelajari diksi
MAKALAH
TENTANG “TEKNIK DALAM PENGUNAAN DIKSI DAN FUNGSI DIKSI”
MK: BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK :5


 NAMA:
 Adam Januar syamputra
 Ries uswanto
 Nabila Ananda Putri
 Fajrin
 Fany Rizky
 Agus
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) YAPIS DOMPU

Anda mungkin juga menyukai