i
Daftar isi
BAB 1................................................................................................................................
Pengertian diksi.................................................................................................................
Aspek Kata........................................................................................................................
BAB 2................................................................................................................................
BAB 3..............................................................................................................................
Resensi.............................................................................................................................
Tujuan Resensi................................................................................................................
Jenis-Jenis Resensi..........................................................................................................
Sinopsis............................................................................................................................
Surat .................................................................................................................
Macam-macam Surat.......................................................................................................
Menurut Wujud................................................................................................................
ii
BAB 1
A. Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk
menggambarkan suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis.
Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar
pembaca dapat memahami teks dalam tulisan. Dalam setiap penulisan kalimat,
selalu membutuhkan diksi. Pemilihan kata atau diksi ini penting untuk merangkai
kata, kesesuaian dalam kalimat serta memberikan ekspresi pada kalimat penulis.
Diksi dapat menentukan gaya bahasa pada suatu tulisan. Setiap kalimat,
paragraf bahkan wacana membutuhkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang dibentuk
oleh diksi dapat membentuk kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari suatu
tulisan dan bahkan suasana.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata
yang tepat serta selaras dalam penggunaannya. Diksi digunakan oleh penulis untuk
mengungkapkan suatu gagasan sehingga mendapatkan efek tertentu, sesuai yang
diharapkan oleh penulis.Dari pengertian diksi menurut KBBI tersebut, dapat
dipahami bahwa diksi adalah pemilihan kata yang sesuai dan dipakai untuk
memilih kata sehingga dapat mengungkapkan gagasan tertentu.
Selain itu, penggunaan diksi yang tepat juga dapat diterapkan ketika
berbicara di depan publik serta berbagai macam karya tulis. Ketepatan diksi dapat
dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang berkaitan dengan kemampuan
untuk menguasai, memahami, mengetahui dan menggunakan sejumlah kosakata.
1
2. Gaya Bahasa Pertentangan
2
B.Pengertian Diksi Menurut Pendapat Ahli
Agar lebih memahami terkait definisi diksi, berikut adalah pengertian diksi
menurut para ahli.
1. Gorys Keraf
Keraf berpendapat bahwa diksi terbagi menjadi dua yaitu pilihan kata atau
tentang pengertian kata yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan,
pengungkapan yang tepat serta gaya penyampaian yang lebih baik dan sesuai
dengan situasi.Kedua, Keraf mendefinisikan diksi sebagai sebuah kemampuan
untuk membedakan secara tepat nuansa makna dari gagasan yang
disampaikan.Selain Itu, diksi juga dapat berupa kemampuan untuk menemukan
bentuk yang sesuai dengan nilai, situasi yang dimiliki oleh kelompok pendengar,
pembaca dan masyarakat.
2. Susilo Mansurudin
3. Widyamartaya
4. Enre
3
C. Aspek Kata
Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan makna. Bentuk
merupakan sesuatu yang dapat diinderai, dilihat atau didengar. Makna merupakan
sesuatu yang dapat menimbulkan reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan
bentuk. Contoh ketika seseorang berteriak Banjil, pikiran kita menyatakan ada
gerakan air deras, besar dan meluas tiba-tiba. Jadi yang dimaksud bentuk adalah
kata banjir, sedangkan makna adalah reaksi yang timbul dalam pikiran kita. Reaksi
tersebut akan berbeda-beda pada setiap orang tergantung tingkat pemahamannya.
(Tim Dosen Prodi sastra Indonesia FIB UNPAD,2014)
1.Penggunaan Kata
Dalam penggunaan kata, kita harus mempertimbangkan berbagai faktor
diluar kebahasaan yang sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata
merupakan tempat menampung ide atau gagasan. Untuk menyatakan gagasan atau
ide, kita memerlukan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita
sampaikan; kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau
pembicara.
2.Ketepatan Pilihan Kata
Pilihan kata yang tidak tepat dari pembicara atau penulis dapat
mengakibatkan gagasan atau ide yang disampaikannya tidak dapat diterima dengan
baik oleh pendengar atau pembaca. Karena itu, kita perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
1. Kata yang bermakna denotatif dan konotatif;
2. Kata yang bermakna sama dan hampir sama;
3. Kata umum dan kata khusus;
4. Kata yang mengalami perubahan makna:
5. Kata dengan ejaan yang mirip:
6. Kata ciptaan sendiri;
7. Kata ungkapan atau idiom:
8. Kata yang singkat dan tak singkat.
BAB 2
Uraian
4
A.ketetapan pilihan kata
ketetapan pemilihan kata adalah sebuah konsep dalam bahasa Indonesia
yang merujuk pada ketepatan dan kesesuaian kata yang digunakan dalam suatu
kalimat atau teks untuk mengungkapkan gagasan atau makna yang ingin
disampaikan dengan tepat dan jelas. Ketepatan dalam pemilihan kata berkaitan
dengan kemampuan memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat
dan gagasan itu dapat diterima secara tepat pula oleh pembaca atau pendengarnya.
Dengan kata lain, pilihan kata yang digunakan harus mampu mewakili gagasan
secara tepat dan dapat menimbulkan gagasan yang sama pada pikiran pembaca atau
pendengarnya. Ketepatan pilihan kata semacam itu dapat dicapai jika pemakai
bahasa mampu memahami perbedaan penggunaan kata-kata yang bermakna
denotasi dan konotasi, sinonim, eufemisme, generik dan spesifik, serta konkret dan
abstrak.
1. Diksi Formal
Diksi formal adalah diksi yang digunakan dalam situasi resmi, seperti dalam
penulisan karya ilmiah, surat resmi, dan pidato. Diksi formal biasanya
menggunakan kata-kata baku dan ilmiah.
3. Diksi Informal
5
Diksi informal adalah diksi yang digunakan dalam situasi santai, seperti
dalam percakapan dengan teman sebaya. Diksi informal biasanya
menggunakan kata-kata tidak baku dan bahasa gaul.
Contohnya : "Anak-anak itu bermain di taman."
Contoh :
6
Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya
Contoh :
a. Intensif – insentif
b. Interferensi – inferensi
c. Preposisi – proposisi
d. Korporasi – koperasi
3. Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak Kata yang
bermakna konkret adalah kata yang maknanya dapat dibayangkan dengan
pancaindera. Sebaliknya, kata yang bermakna abstrak adalah kata yang sulit
dibayangkan dengan pancaindera.
Contoh: a. Mobil b. Pohon
4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat
sendiri jika pemahaman belum dapat dipastikan Pemakai kata harus
menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya :
a. Modern = canggih (diartikan secara subjektif)
b. Modern = terbaru atau mutakhir (menurut kamus
5. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat. Contoh:
a. Antara karyawan dengan atasan harus saling bekerja sama.
b. Nurdiana tidak mau menerima hadiah berbentuk barang, tetapi
berupa uang.
6. Dapat membedakan kata umum dan khusus dengan benar Makna generik
adalah makna umum, sedangkan makna spesifik adalah makna khusus.
Makna umum juga berarti makna yang masih mencakup beberapa makna
lain yang bersifat spesifik Kata umum disebut dengan superordinat,
sedangkan kata khusus disebut hiponim. Contoh:
a. Kendaraan (umum/generik/superordinat)
Mobil, motor, bus, sepeda, angkutan kota, dan sebagainya
(khusus/spesifik/hiponim)
b. Ikan (umum/generik/superordinat)
Mujair, tawes, dan sebagainya (khusus/spesifik/hiponim
7
7. Jika seorang pengarang atau penulis menggunakan imbuhan asing, dia harus
memahami maknanya secara tepat. Contoh:
a. Dilegalisir → dilegalisasi
b. Koordinir → koordinasi
8. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang
benar.
Contoh:
8
Kesesuaian Pilihan Kata Diksi kesesuaian pilihan kata adalah sebuah konsep dalam
bahasa Indonesia yang merujuk pada kesesuaian kata yang digunakan dalam suatu
kalimat atau teks dengan situasi, topik, dan tujuan penulisan.
Kesesuaian pilihan kata berarti memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan
situasi, konteks, dan tujuan komunikasi. Hal ini penting untuk mencapai efek yang
diinginkan dan menghindari kesalahpahaman.
Formal :
Semi Formal :
Informal:
9
Syarat Diksi Kesesuaian Pilihan Kata
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam diksi kesesuaian pilihan kata,
yaitu:
Kesimpulan Kesesuaian dan ketetapan pemilihan kata merupakan salah satu aspek
penting dalam bahasa Indonesia yang perlu diperhatikan agar komunikasi dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan memilih kata yang tepat dan sesuai,
gagasan atau makna yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan jelas dan
akurat.
10
BAB 3
Resensi Dan Surat
A. Resensi
Resensi adalah ulasan, penilaian, atau pembicaraan mengenai suatu karya,
baik itu buku, film, dan karya lainnya. Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa
Belanda resentie dan bahasa Latin recensio, recensere atau revidere, yang memiliki
arti mengulas kembali atau melihat kembali. Adapun dalam bahasa Inggris, resensi
dikenal dengan istilah review. Singkatnya, resensi adalah suatu penilaian terhadap
sebuah karya.
11
Tujuan Resensi
12
Jenis-Jenis Resensi
Mengutip buku berjudul Pias-Pias Materi Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
kelas XII SMA/MA yang ditulis oleh Herson Kadir dan Lian Puluhulawa (2013),
teks resensi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:
1. Resensi Informatif
Resensi informatif adalah resensi yang menyampaikan isi dari sebuah karya secara
singkat dan umum. Dalam penulisannya, penulis biasanya memaparkan bagian-
bagian penting dari isi karya tulis secara singkat. Penulis kemudian menekankan
pokok-pokok mengenai kelebihan dan kelemahan karya tulis tersebut.
2. Resensi Deskriptif
Berbeda dengan resensi informatif, jenis resensi ini justru membahas suatu karya
secara rinci. Resensi deskriptif umumnya dilakukan ketika mengulas buku-buku
non fiksi.
3. Resensi Kritis
Resensi kritis merupakan ulasan rinci yang dibuat dengan pendekatan ilmu
pengetahuan tertentu. Resensi kritis menghasilkan tulisan yang kritis dan objektif.
Biasanya, resensi kritis dilakukan di bidang sastra.
13
Kaidah Kebahasaan Resensi dan Strukturnya
Menggunakan konjungsi penerang, yaitu kata bahwa,
yakni, dan yaitu. Contoh:
1. Tak disangka Bella pun memiliki perasaan yang sama. Bella akhirnya
menceritakan kepada Edward bahwa dia seorang vampir.
2. Pada saat mereka sedang belajar bersama, Ibu Edward membawa cemilan
kepada mereka berdua, yaitu keripik jengkol.
1. Keeseokan harinya pada saat sekolah, Bella meminta maaf kalau Edward
akan menjadi vampir juga karena telah tertetesi cairan air liurnya.
1. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat,
bahkan sampai mengingkari ajaran agama.
2. Kita harus senantias berpegang teguh kepada ajaran agama dan selalu
meyakini keberadaan Tuhan semesta Alam.
3. Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan
orang lain yang sudah bertobat.
14
Menggunakan kata serapan
Dalam perkembangan bahasa Indonesia, beberapa kata-kata dalam bahasa
Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun
dari bahasa asing. Pemerintah telah menetapkan peraturan untuk penulisan unsur
serapan tersebut. Peraturan pemerintah itu dapat disimpulkan dalam poin-poin
sebagai berikut.
1. Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali untuk bunyi ng, ny,
sy, kh, yang diwakili oleh dua huruf. Contoh: kromosom bukan
khromosom, foto bukan photo, retorika bukan rhetorika, dan tema bukan
thema.
2. Penulisan kata serapan harus sesuai cara pengucapan yang berlaku dalam
bahasa Indonesia. Contoh: cek bukan chek, tim bukan team, taksi bukan
taxi, dan aki bukan accu.
3. Penulisan kata serapan diusahakan untuk tidak jauh berbeda dengan kata
aslinya. Contoh: aerob (Inggris: aerobe) bukan erob, hidraulik
(Inggris: hydraulic) bukan hidrolik, sistem (Inggris: system) bukan sistim,
frekuensi (Inggris: frequency) bukan frekwensi.
Sinopsis
Dengan demikian, pembaca akan merasa bahwa buku itu cukup relate dan
mereka tidak sadar sedang digiring untuk membaca buku tersebut. Terlepas isi
bukunya sesuai dengan kebutuhan pembaca atau tidak, resensi dinilai berhasil
apabila mampu mengajak pembaca untuk ikut mengulas buku tersebut hingga
tuntas.
15
B. Surat
Macam-macam Surat
Dalam penggunaannya surat ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam
yang sangatlah bervariasi. Mari ketahui dan perhatikan pembahasan berikut ini:
Surat Pribadi
Dinamakan surat pribadi karena dari namanya sendiri sudah terlihat secara jelas
bahwa surat pribadi merupakan sebuah surat yang ditulis oleh seorang individu dan
ruang lingkup. Memiliki hubungan dengan pengirim yakni lingkup pribadi dari
pengirim maupun surat yang bersifat kekeluargaan dengan melingkup ruang kecil.
16
Surat Dinas
Surat dinas merupakan sebuah bentuk surat yang dibuat oleh suatu lembaga,
organisasi, maupun instansi secara resmi dengan mempunyai kop surat dalam
pemformatan. Berdasarkan jenisnya ini sendiri dikategorikan menjadi dua jenis
yang berbeda antara surat dinas instansi atau pemerintahan dan surat dinas swasta.
Surat Niaga
Surat niaga merupakan sebuah bentuk surat perdagangan maupun surat jual beli
yang ditulis oleh sebuah perusahaan atau instansi perdagangan, penjualan, maupun
instansi yang melibatkan aktivitas jual beli.
Menurut Wujud
Surat Biasa
Surat bias merupakan sebuah surat yang ditulis pada sebuah kertas oleh pengirim
dan diberikan pada penerima. Setelah itu, dimasukan ke dalam sebuah amplop
maupun sampul.
Surat Terbuka
Surat terbuka adalah sebuah surat yang di dalam pengirimannya hanya
diperuntukan oleh kelompok atau pribadi dengan dimuat pada media massa.
Surat Tertutup
Surat Tertutup merupakan sebuah kebalikan surat dari terbuka dimana dalam
peredaran surat tertutup ini tidak dimuat oleh pengirim dan juga penerima.
17
Macam Macam Surat yang Seringkali Dipakai
1. Surat Resmi
Macam surat yang seringkali dipakai yaitu surat resmi. Surat resmi sendiri adalah
surat yang dibedakan berdasarkan isi atau paparan. Umumnya, ciri utama dari surat
resmi ini yaitu adanya tanda cap yang berasal dari pembuatnya yaitu instansi.
Berfungsi sebagai sarana untuk melakukan komunikasi dengan beberapa pihak.
Contoh surat resmi ini antara lain surat panggilan, surat tugas, dan lain sebagainya.
2. Surat Pribadi
Macam surat yang seringkali dipakai selanjutnya, yaitu surat pribadi. Surat ini
merupakan kebalikan dari surat resmi. Ciri utama dari surat pribadi ini yaitu
pemakaian bahasa yang tidak formal atau memakai bahasa sehari-hari. Surat
pribadi berfungsi untuk menjalin hubungan dengan pihak lainnya.
3. Surat Dagang
Macam surat yang seringkali dipakai berikutnya, yaitu surat dagang. Surat ini pada
biasanya sering Anda jumpai dalam dunia bisnis. Karen tujuan dan fungsi dari surat
dagang ini yakni untuk sarana komunikasi dan menjamin segala sesuatu hal yang
berhubungan dengan bidang ekonomi, seperti kegiatan penjualan atau pembelian
khusus. Surat dagang dibuat oleh satu pihak dan ditujukan kepada semua pihak.
Contoh dari surat dagang adalah surat penawaran, surat periklanan, sampai
permohonan lelang.
18
Surat pengumuman adalah surat yang diedarkan pada dalam instansi. Akan tetapi,
pada dasarnya surat pengumuman ini memiliki sifat luas sehingga dapat
menjangkau semua anggota dalam suatu instansi yang terlibat.
Dengan banyaknya macam atau jenis surat ini membuat surat selalu menjadi
pilihan untuk melakukan sarana komunikasi dan sarana kerjasama yang dilakukan
oleh perusahaan. Dengan begitu suray bisa dibuat sesuai dengan macam dan
kategorinya. Pastinya Anda tidak boleh asal-asalan atau sembarangan dalam
menulisnya. Tetap pada macamnya dan kategori dari surat itu sendiri. Supaya
penerima dari surat bisa mengetahui dan memahami surat yang diterimanya
tersebut.
Kegunaan
19
Daftar Isi
-Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Moleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Pengertian, Fungsi Diksi Reseni dan Surat
-(Tim Dosen Prodi sastra Indonesia FIB UNPAD,2014)
-Satata, Sri. Devi Suswandari Dan Dadi Waras Suhardjono. 2012. Bahasa
Indonesia. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana MediaSugono, Dendy. 2003.
Buku Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
-Bahasa Keraf, Gorys. 2006. Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia
Pengertian, Fungsi, Syarat Ketepatan, dan Kesesuaian Pilihan Kata atau
Diksi (avesiar.com)
20