Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“DIKSI”
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Bapak Much. Nuril Huda, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. M Zidan Al Aziz Rahmatulloh (22130210293)
2. Muhammad Agung Santoso (22130210301)
3. Irma Fernanda Devi (22130210302)
4. Nisrina Daffa Talitha P (22130210304)
5. Tasya Fitria Rahmawati (22130210309)
6. Dian Permata Sari (22130210315)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI (UNISKA) KEDIRI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam setiap penulisan kalimat, selalu membutuhkan diksi. Pemilihan kata atau
diksi ini penting untuk merangkai kata, kesesuaian dalam kalimat serta memberikan
ekspresi pada kalimat penulis. Diksi dapat menentukan gaya bahasa pada suatu tulisan.
Setiap kalimat, paragraf bahkan wacana membutuhkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang
dibentuk oleh diksi dapat membentuk kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari
suatu tulisan dan bahkan suasana.

Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk
menggambarkan suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis.
Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar
pembaca dapat memahamiteksdalam tulisan.

Tujuan penggunaan diksi adalah untuk memperoleh keindahan agar dapat


menambah daya ekspresivitas. Sebuah kata tentu saja akan lebih jelas mengekspresikan
gagasan penulisan apabila kata yang digunakan tepat, cermat dan sesuai. Diksi
digunakan untuk menghaluskan kata atau kalimat agar terasalebihindah.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanapengertiandiksi dan kata serapan?


2. Bagaimanaciri-ciri dan fungsidaridiksi dan kata serapan?
3. Bagaimanasyaratketepatan dan jenisjenisdiksi dan kata serapan?
4. Bagaimanatujuan dan konsepkonsepdariadanyadiksi?

1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikanpengertiandiksi dan kata serapan


2. Mendeskripsikanciri-ciridan fungsidaridiksi dan kata serapan
3. Mendeskripsikansyarat-syaratketepatan dan jenisjenisdaridiksi dan kata serapan
4. Mendeskripsikantujuandan konsepdariadanyadiksi
BAB II
PEMBAHASAN
A. DIKSI

1. PengertianDiksi

Pengertian diksi dapat diartikan sebagai pemilihan kata untuk membuat


tulisan menarik serta untuk membuat tulisan mudah dipahami oleh para pembaca.
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) diksi adalah pilihan kata
yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu (seperti apa yang diharapkan).
MenurutPutrayasa (dalam Faizah 2015:8) mengatakanbahwa kata diksi
berasal dari kata dictionary (Bahasa inggris yang kata dasarnya diction) berarti
perihal pemilihan kata yang digunakan dalam sebuah kalimat.
MenurutTriningsih (2009, hlm. 15) menyatakan bahwa diksi atau pilihan kata
merupakan ketepatan seseorang dalam memilih dan menggunakan kata sesuai
dengan situasi dan kondisi.

2. Ciri-ciri dan FungsiDiksi

Menurut buku Apresiasi Puisi (Teori dan Aplikasi), dijelaskan bahwa diksi
memilikiciri-ciri yang meliputinyasebagaiberikut:
a. Diksidigunakansebagaipemilihan kata untukmengungkapkangagasanatauhal
yang diamanatkan oleh penulis,
b. Dapatdigunakanuntukmembedakannuansamaknadenganbentuk yang
sesuaiterhadapsituasi, gagasansertanilai rasa pembaca,
c. Menggunakanperbendaharaan kata yang didapatkan oleh masyarakat,
Bahasa yang
digunakandapatmenggerakkanataumemberdayakankekayaanmenjadisuatu
kata yang jelas.

Fungsidiksi :
a. Melambangkan ide yang diungkapkan secara verbal.
b. Membentukwujudungkapangagasan yang tepat sehingga menyenangkan
pemyimak atau pembaca
c. Mewujudkankomunikasi yang berterima
d. Menciptakanatmosfir yang kondusif
e. Menghindari dan mencegahperbedaan persepsi atau interpretasi
f. Mecegah salah pemahaman
g. Mengefektifkanpencapaian target komunikasi

3. SyaratKetepatan dan Jenis-jenisDiksi

MenurutKeraf (2008:88) ketepatanadalahkemampuansebuah kata untuk


menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pendengar, seperti yang dipikirkan
atau dirasakan oleh penulis atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara
harus berusaha secermat mungkin untuk memperoleh maksud yang sesuai dengan
apa yang sesuai dituliskan atau dikatakan. Berikut ini adalah persyaratan ketepatan
diksi, yaitu:
1. Menggunakan secara cermat makna istilah yang bersinonim.
2. Membedakan makna denotasi serta konotasi dengan cermat. Denotasi yaitu
kata yang bermakna lugas dan tidakbermakna ganda. Sedangkan konotasi
bisa mengakibatkan makna yang bermacam macam, lazim digunakan pada
pergaulan, untuk tujuan estetika serta kesopanan.
3. Membedakan makna kata secara cermat yang mirip dalam
ejaannya.Misalnya: interferensi (salingmempengaruhi) dan
inferensi(kesimpulan), sarat (penuh, bunting) dan syarat (ketentuan).
4. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri.
5. Memperhatikan penggunaan akhiran asing
6. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis.
7. Harus membedakan kata umum dan kata khusus
8. Menggunakan kata-kata indria yang menunjukkan presepsi khusus
9. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata

Jenis-jenis Diksi

Diksi merupakan salah satu cara yang digunakan pengarang dalam


membentuk karya sastra agar dapat dipahami pembaca atau pendengar. Ketepatan
pemilihan kata akan berpengaruh dalam pikiran pembaca tentang isi karya sastra,
jenis diksi menurut Keraf (2008: 89-108) adalah sebagai berikut:
a. Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata (makna itu
menunjuk kepada konsep, referen atau ide). Denotasi juga merupakan
batasan kamus atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan daripada
konotasi atau makna yang ada kaitannya dengan itu. Denotasi mengacu pada
makna yang sebenarnya. Berikut ini contoh denotasi yang diambil dari salah
satu kutipan pada rubrik Padhalangan di media massa:
Dasamuka ora bisa bangga, awake kaya didhadhung kenceng sing saya suwe
saya njiret awake. ‘Dasamuka tidak berdaya, raganya seperti diikat kencang
yang semakin lama semakin menjerat’.
b. Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan,
imajinasi atau nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan kesan-kesan atau
asosiasi-asosiasi,dan biasanya bersifat emosional yang ditimbulkan oleh
sebuah kata di samping batasan kamus atau definisi utamanya. Konotasi
mengacu pada makna kias atau makna bukan sebenarnya. Berikut ini contoh
konotasi yang diambil dari salah satu kutipan pada rubrik Padhalangan di
media massa:
Ngakua mumpung durung tak potheng-potheng bathangmu.‘Mengakulah
sebelum badanmu aku potong-potong’.
c. Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata
abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan
panca indra manusia. Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas,
dingin, baik, buruk), pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran
(kecurigaan, penetapan, kepercayaan). Kata-kata abstrak sering dipakai
untuk menjelaskan pikiran yang bersifat teknis dan khusus. Berikut ini
contoh kata abstrak:
Lurusing ati lan murnining budi iku rerenggan urip kang sayekti. ‘Lurusnya
hati dan murninya budi adalah perhiasan hidup yang sesungguhnya’.
d. Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat
atau dirasakan oleh satu atau lebih dari pancaindra. Kata-kata konkrit
menunjuk kepada barang yang aktual dan spesifik dalam pengalaman. Kata
konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran yang hidup dalam pikiran
pembaca melebihi kata-kata yang lain. Berikut ini contoh kata konkrit yang
diambil dari salah satu kutipan geguritan yang bertema pengalaman pada
media massa:
Obah ingering jinantra donya, datan siwah lan rodha kreta. ‘Berubahnya
roda dunia tidakberbedadenganrodakereta’.

4. Tujuandan KonsepDiksi

Tujuan diksi (pemilihan kata) yaituuntuk menambah estetika sehingga


memperoleh daya ekspresivitas. Sebuah kata akan lebih mudah untuk dipahami jika
pemilihan katanya tepat dan sesuai. Tujuan dari ketepatan kata ini yaitu agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau
pendengar, sementara kesesuaian istilah bertujuan supaya tidak merusak suasana.
Selain itu, juga berfungsi untuk menghaluskan katadan kalimatsupayalebihindah.
KonsepDiksi :
1. Fonemadalah satuan suara bahasa terkecil yang dapat membedakan arti.
Ilmu yang menelaah perihal fonem disebut fonemik. Fonemik merupakan
bagian dari fonologi.
Contoh: Misalkan pada bahasa Indonesia suara [k] dan [g] ialah dua fonem
yangg tidak sama, misalkan dalam kata “cagar” serta “cakar”. Namun dalam
bahasa Arab hanya terdapat fonem /k/. Sebaliknya dalam bahasa Indonesia
suara [f], [v] dan [p] pada dasarnya bukanlah tiga fonem yang tidak sama.
Kata provinsi apabila dilafalkan menjadi [propinsi], [profinsi] atau
[provinsi] tetap sama saja.
2. Silabel (suku kata) adalah satuan ritmis terkecil dalam suatu runtutan bunyi
ujaran. Satu silabel biasanya meliputi satu vokal dan satu konsonan atau
lebih. Silabel mempunyai puncak kenyaringan (sonoritas)yang utuh di
vokal.Silabel atau suku katamerupakan unit pembentuk kata yang tersusun
dari satu fonem atau urutan fonem. Silabel dalam bahasa yunaninya
(sullabe).,Contoh silabel:
Apabila sebuah konsonan diapit 2 vokal maka konsonan tersebut ikut vocal
dibelakangnya, misalnya kata ibujika dipisahkanmenjadi i-bu
Awalan dan akhiranharus dituliskan tercerai dari kata dasar misalnya
kata memperbaiki, Jika di pisahkan menjadi mem-per-ba-ik-i
Jika dua konsonan diapit dua vokal, maka ke dua vokal itu harus diceraikan
misalnya kata bantu jika di pisahkan menjadi ban-tu.
3. Konjungsi atau kata hubungmerupakankata atau ungkapan yang
menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa
dengan frasa, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat. Contoh:
dan, atau, serta.
4. Kata benda atau nomina adalah kelas kata yang menyatakan nama
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Kata
benda dapat dibagi menjadi dua: kata benda konkretuntuk benda yang dapat
dikenal menggunakan panca indera (misalnya buku), serta kata benda
abstrak untuk benda yang menyatakan hal yang hanya bisa dikenal dengan
pikiran (contohnya cinta).Selain itu, jenis istilah ini juga bisa
dikelompokkan menjadi kata benda khusus atau nama diri (proper noun)
serta kata benda umum atau nama jenis (common noun). kata benda nama
diri artinya kata benda yang mewakili suatu entitas tertentu (misalnya
Jakarta atau Ali), sedangkan kata benda umum adalah kebalikannya,
menjelaskan suatu kelas entitas (contohnya kota atau orang).
5. Kata kerja atau verba (bahasa Latin: verbum, “kata”) merupakan kelas kata
yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian
dinamis lainnya. Jeniskata ini umumnya sebagai predikat dalam suatu frasa
atau kalimat. Berdasarkan objeknya, kata kerja bisa dibagi menjadi dua: kata
kerja transitif yg membutuhkan pelengkap atau objek seperti memukul
(bola), serta kata kerja intransitif yang tidak membutuhkan pelengkap
sepertimenangis. Kata kerja merupakan perluasan segala macam kata
dengan tambahan “dengan+kata sifat”. Contohnya: makan dengan lahap.
6. Infleksi,MenurutKridalaksana,(1993:830) berkatabahwainfleksimerupakan
perubahan bentuk kata yang menunjukkan berbagai hubungan gramatikal
yang mencakup deklinasi nomina, pronomina, ajektiva, dan konjungsi
verba, dan juga merupakan unsur yang ditambahkan pada sebuah katauntuk
menunjukkan suatu korelasi gramatikal.
Sesuai uraian diatas bisa disimpulkan bahwa infleksi adalah perubahan
bentuk kata tanpa mengubah ciri-ciri leksikal kata itu dengan atau tanpa
mengubah kelas katanya. Secara spesifik perubahan bentuk sebuah kata
kerja dengan tetap mempertahankan identitas kata kerja itu sama saja artinya
dengan merubah bentuk kata itu, tapi makna katanya tidak berubah.
Misalnya: mencuci-dicuci, kucuci-kau cuci, kami cuci
7. Uterans
Uterans adalah sub elemen dari fungsional diksi dan mempengaruhi diksi
sesuai kemampuan bahasa menggunakan kriteria penggunaan dan
pemahaman secara jelas dan efektif.
Contohnya: Jika naik kelas adik merasa senang.

B. KATA SERAPAN

1. Pengertian Kata Serapan

Kata serapan dalam bahasa Indonesia adalah kata yang berasal dari bahasa
lain (baik itu bahasa daerah maupun bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan,
ucapan, dan tulisannyadisesuaikandenganpenuturanmasyarakat
Indonesiauntukmemperkayakosakata.

2. Ciri – ciridan FungsiKata Serapan


Ciri-ciri kata serapan :
1. Pada umumnya sebuah maknanya tidak berubah.
2. Memiliki makna yang tunggal.
3. Tidak memiliki istilah sinonim maupun antonim dalam kalimat
4. Batasan pengertianya sempurna
5. Istilahucapnya merupakan kata-kata internasional
6. Kata asing tadilebihcocokkonotasinya

Fungsi kata serapan:

Secara umum, fungsi kata serapan ialah memperkaya kosa kata dan
memberikan pengetahuan lebih tentang bahasa asing kepada pemakai Bahasa
Indonesia.
3. Syarat dan JenisKata Serapan
Menurut buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah, mengatakan bahwa
proses penyerapan suatu kata kedalam Bahasa Indonesia bisa dilakukan bila
memenuhi beberapa syarat, yaitu:
a. Kata serapan yang ditentukan berdasarkan konotasi yang sesuai
b. Kata serapan yang ditentukan lebih singkat daripada terjemahan Bahasa
Indonesia
c. Kata serapan yang ditentukan dapat memudahkan tercapainya kesepakatan jika
istilah Indonesia memilikibanyaksekalisinonim.
Berikut jenis-jenis kata serapan beserta contohnya, yakni:
a. Adopsi
Merupakan proses penyerapan kosa kata asing dengan makna yang sama
ke dalam Bahasa Indonesia tanpa mengubah ejaan, pengucapan, dan penulisan.
Contoh:
 Film (Bahasa Inggris)
 Bola (Bahasa Portugis)
 Aneka (Bahasa Sanskerta)
 Abad ( Bahasa Arab)
 Dll
b. Adaptasi
Merupakan proses penyerapan kata asing yang digunakan karena memiliki
makna sama dalam Bahasa Indonesia. Namun kata tersebut telah mengalami
perubahan dalam ejaan, pengucapan, dan penulisan sesuai kaidah Bahasa
Indonesia.
Contoh:
 Bisnis adaptasi dari business (Inggris)
 Baca adaptasi dari vaca (Sanskerta)
 Mentega adaptasi dari manteiga (portugis)
 Dunia adapatasi dari dunya (arab)
 Dll
c. Terjemahan
Merupakan proses penyerapan dengan mengambil konsep dasar yang ada
pada bahasa asalnya kemudian kata tersebut dicari terjemahannya ke dalam
Bahasa Indonesia.
Contoh:
 Uji coba terjemahan dari try out
 Unduh terjemahan dari download
 Papan ketik terjemahan dari keyboard
 Linimasaterjemahandari timeline
 Dll
d. Kreasi
Kata serapan melalui proses kreasi ini dilakukan dengan menerjemahkan
istilah asing dengan jumlah kata yang lebih atau kurang dari istilah tersebut
sesuai dengan kebutuhan.
Contoh :
 Acara gelar wicara itu menghadirkan bintang tamu yang inspiratif.
Istilah serapan kreasi: gelar wicara
istilah asing yang dikreasikan: talkshow.
 Acara komedi tunggal itu dimeriahkan oleh sejumlah komika terkenal.
Istilah serapan kreasi: komedi tunggal
istilahasing yang dikreasikan: stand up comedy.
 Dll
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis
gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama
dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapatdibacaserta ide yang
ingindisampaikanpenulisdapatdipahamidenganbaik.

Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang
ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus
sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu. Pembentukan kata atau
istilah adalah kata yang mengungkapkanmaknakonsep, proses, keadaanatausifat yang
khasdalambidangtertentu.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai


persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di
hasilkaryatulisannyadenganmaksud agar pembacadapatmemahamimaksud dan
tujuanpenulis.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini dapat mengetahui lebih mendalam tentang diksi atau
pemilihan kata, serta penulis berharap dengan adanya karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi pelajar, mahasiswa serta semua pihak yang membaca karya ilmiah ini. Melalui
makalah ini supaya penulis dapat memahami lebih mendalam lagi sehingga dapat
membentuk generasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik. Penulis menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun darisemuapihak,
untukdapatmenuliskaryailmiah yang lebihbaiklagikedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widiatmoko, B., & Waslam, W. (2017). Interjeksi dalam Bahasa Indonesia: Analisis
Pragmatik. Pujangga: Jurnal Bahasa dan Sastra, 3(1), 87-102.

Meldiana, M., Sugiarti, D. H., & Maspuroh, U. (2021). Analisis Penggunaan Diksi pada
Artikel Berita Online Radar Karawang Sebagai Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan Tambusai,
5(3), 9918-9927.

M. Hardi. (2019). “Pengertian Diksi,Fungsi Diksi,Macam-macam”


Diksi.https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diksi/

Jevi, Nugraha. (21 September 2020). “Mengenal Kata Serapan beserta jenis dan
contohnya”.https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-kata-serapan-beserta-jenis-
dan-contohnya-kln.html

Nadia, Yopi. (19 Mei 2022). “Jenis-jenis kata serapan dan


contohnya”.https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/19/160000369/jenis-jenis-
kata-serapan-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai