Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“PILIHAN KATA (DIKSI”

Makalah ini ditujukan untuk tugas mata kuliah bahasa indonesia

Dosen Pengampu:Faizatur rahma M.pd.

Di susun oleh:

AULIA RAHMAWATI (2021400123)

NURUL HASANAH (2021400122)

PROGRAM STUDY INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NURUL JADID


PAITON-PROBOLINGGO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Al hamdulillah kami haturkan kehadirat allah azza wajallah yang telah
memberikan hidayah dan pertolongannya, sehingga kami dapat merampungkan makalah yang
berjudul “PILIHAN KATA(DIKSI)” . Shalawat serta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberi tuntunan kepada jalan yang
benar.

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia jurusan
Teknik Informatika, Fakultas teknik, Universitas Nurul jadid. Adapun makalah ini telah kami
susun dengan usaha semaksimal mungkin, tetapi kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan jadi kami menantikan kritik dan saran yang membangun agar
menjadi motivasi yang lebih baik bagi kami.

Probolinggo, 26 Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Bahasa terdiri dari beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase, klausa, dan kalimat.
Ketika anda menulis, kata adalah kunci utama dalam membentuk tulisan. Oleh karena itu,
sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia harus di pahami dengan baik, agar ide dan pesan yang
ingin di sampaikan mudah dimengerti. Kata sebagai unsur bahasa, tidak dapat digunakan
dengan sewenang-wenang, akan tetapi harus digunakan dengan menggunakan kaidah-kaidah
yang benar.

Menulis adalah kegiatan yang mampu menghasilkan ide-ide dalam bentuk tulisan serta
mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, perasaan(ekspresif). Keterampilan
menulis atau mengarang, membutuhkan pengetahuan grafologi, struktur bahasa dan kosa
kata. Kosa kata merupakan bagian dari diksi. Ketepatan diksi dalam sebuah karangan harus
tepat penggunaanya supaya tidak timbul ketidakjelasan makna.

Fungsi pilihan kata atau diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah daya
ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas , jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai.
Dengan adanya diksi dalam sebuah cerita akan mendukung jalan cerita lebih runtut
mendeskripsikan tokoh, lebih jelas, mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar
sosial dalam cerita tersebut.

1.1 Rumusan masalah


Berikut ini adalah perumusan masalah yang akan di bahas antara lain:
1. Apa definisi diksi?
2. Apa sajakah fungsi dan syarat-syarat pemilihan kata (diksi)?
3. Apa yang di maksud gaya bahasa, idiom dan bahasa artifisial?
4. bagaimana perbedaan bahasa artifisial dan bahasa alamiah?
1.2 Tujuan penulisan
2. Mampu memahami dan menjelaskan definisi diksi.
3. Mengetahui apa saja fungsi dan syarat-syarat pemilihan kata (diksi).
4. Mengetahui dan memahami maksud dari gaya bahasa, idiom, dan bahasa artifisial.
5. Mengetahui perbedaan bahasa artifisial dan bahasa alamiah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi diksi

Diksi merupakan kata-kata pilihan untuk membuat frase, klausa, kalimat, paragraph
dan wacana (Mumtaz, 2021:43). Tidak hanya istilah-istilah di atas diksi juga meliputi
persoalan fraseologi, gaya bahasa dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-
kata dalam pengelompokan atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara yang
khusus berbentuk ungkapan-ungkapan. Sedangkan gaya bahasa sebagai bagian dari diksi
berkaitan dengan ungkapan-ungkapan yang individual atau karakteristik, atau yang
memiliki nilai artistic yang tinggi.

2.2 Fungsi dan syarat-syarat pemilihan kata

2.2.1 Fungsi diksi

Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan sebuah konsep, pembuktian,
hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi diksi antara lain:

a. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.


b. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
d. Mencegah perbedaan penafsiran.
e. Mencegah salah pemahaman.
f. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

2.2.2 Syarat-syarat pemilihan kata (diksi)

Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kata untuk mencapai
ketepatan pilihan kata yang sesuai.yaitu:

a. Membedakan secara cermat makna denotasi (tidak mengandung makna atau perasan-
perasaan tambahan) dan makna konotatif (mengandung arti tambahan, persaan
tertentu di samping makna dasar).
b. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.
c. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
d. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri.
e. Waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing.
f. Membedakan pemakaian kata penghubung.yang berpasangan secara tepat
g. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis.
h. Untuk memjamin ketepatan diksi, penulis atu pembicara harus membedakan kata
umum dan kata khusus.
i. Memahami perubahan makna yang berasal dari bahasa asing.
j. Memperhatikan kelangsungan kata.

2.3 Definisi Gaya bahasa, Idiom dan Bahasa artifisial

2.3.1 Gaya bahasa

Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style. Style
berasal dari kata Latin stilus, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin.
Keahlian dalam menggunakan alat ini akan memengaruhi jelas tidaknya tulisan pada
lempengan tadi. Kelak pada waktu penekanan dititik beratkan pada keahlian menulis indah,
maka style berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan
kata-kata secara indah.

Selain itu, gaya bahasa (langgam bahasa) dan sering juga disebut majas adalah cara
penutur atau penulis mengungkapkan maksudnya. Banyak cara yang dapat dipakai untuk
mengungkapkan maksud. Misalnya memakai perlambang (majas metafora, personifikasi),
menekankan kehalusan (majas eufemisme, litotes) dan masih banyak lagi majas yang lainnya.

Gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur yaitu

 Kejujuran maksudnya mengikuti kaidah yang baik dan benar dalam berbahasa.
 Sopan santun artinya memberi penghargaan atau menghormati orang yang diajak
bicara, khususnya pendengar atau pembaca.
 Menarik maksudnya gaya bahasa yang menarik dapat diukur melalui beberapa
komponen berikut: variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik, tenaga hidup,
(vitalitas), dan penuh daya khayal (imajinasi).

2.3.2 Idiom

Idiom adalah kontruksi yang maknanya tidak sama dengan pelafalannya. Ungkapan
idiomatis merupakan ungkapan khas yang tidak dapat menghilangkan atau mengganti salah
satu unsur katanya (Mumtas,2021:50). Contoh kata idiom seperti : kambing hitam, gulung
tikar dan masih banyak lagi.
2.3.3 Bahasa artifisial

Bahasa artifisial Khususnya kata artifisial menurut kamus besar bahasa Indonesia
artinya dibuat-buat arti lainnya tiruan. Bahasa artifisial juga bisa dikatakan bahasa yang
disusun secara seni. Bahasa yang artifisial tidak terkandung dalam kata yang di gunakan,
tetapi dalam pemakaiannya untuk menyatakan suatau maksud. Contohnya dalam sastra pada
kalimat “Ia mendengar kepak sayap kelelawar dan guyuran sisa hujan dari dedaunan, karena
angin pada kemuning.” Bahasa alaminya adalah “Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan
sisa hujan yang ditiup angin di daun”.

Jadi bahasa artifisial adalah bahasa yang berbeda dari bahasa yang biasa pada
umumnya.Bahasa artifisial digunakan dalam situasi yang sangat terbatas, khas, dan tidak
alami. Bahasa ini juga dikatakan sebagai bahasa yang cenderung hemat, cermat, tepat, dan
tunggal. Ada kemungkinan bahasa jenis ini hanya dipakai dalam waktu tertentu dan tidak
berkepanjanga dalam setiap harinya (parera, 2004 dalam Mumtaz, 2021:51.

Ada banyak contoh bahasa artifisial misalnya bahasa solresol yang diciptakan oleh
jean francois sudre yaitu salah satu bahasa buatan yang kaidahnya didasarkan pada banyak
sedikitnya nada musik. Contoh satu nada do artinya tidak, nada re dan mi artinya atau.

Contoh lain adalah bahasa prokem yang dibuat berdasarkan kosa kata BBM
bentuknya dibalik persuku kata kemudian disisipi bentuk (-te-).Seperti kata dalam bentuk
kalimat “ada kita mo bilang pa ngana” artinya ada yang akan kukatakan padamu menjadi
kalimat “da-te-a ta-te-ki mo lang-te-bi pa na-te-ngan”.
Sedangkan bahasa alamiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa alamiah
adalah bahasa yang mencerminkan pemakaian yang lazim tanpa harus dipelajari terlebih
dahulu. Arti lainnya adalah bahasa dan dokumen yang di indeks.
BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan
Jadi Diksi atau pilihan kata adalah kata-kata pilihan untuk membuat frase, klausa,
kalimat, paragraph dan wacana. Yang meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa dan
ungkapan. Serta memiliki fungsi dan syarat-syarat tertentu.
Gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur yaitu

 Kejujuran maksudnya mengikuti kaidah yang baik dan benar dalam berbahasa.
 Sopan santun artinya memberi penghargaan atau menghormati orang yang diajak
bicara, khususnya pendengar atau pembaca.
 Menarik maksudnya gaya bahasa yang menarik dapat diukur melalui beberapa
komponen berikut: variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik, tenaga hidup,
(vitalitas), dan penuh daya khayal (imajinasi).

3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mumtaz, Fairuzul. 2021. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.

Tri Wahyuningsih, Muhammad Hamam,Tatag Pangestu. Makalah Memahami Diksi Bahasa


Indonesia. https:.//tugaskuliahtry.blogspot.com/2015/05/contoh-makalah-diksi-bahasa-
indonesia.html            

Savio Sylvia, 2013 Makalah diksi bahasa Indonesia.Academia.edu. 1 oktober 2013.

Anda mungkin juga menyukai