Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAHASA INDONESIA

DIKSI DALAM KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

KAILA AINUN PUTRI HALMAR

NIM 1904020079

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PALOPO TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat
menyelesaikan makalah DIKSI DALAM KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA. Makalah
ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Dalam penyusunan
makalah ini penulis telah banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena, itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan
membantu dalam penulisan makalah mata kuliah ini. Makalah ini dibuat untuk salah satu tugas
mata kuliah yang didalamnya akan membahas Diksi Dalam Karya Ilmiah. Tim penyusun sangat
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Dengan kerendahan hati,
kami mengharapkan kritik dan saran untuk bisa dijadikan pegangan dalam menghasilkan
makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini memberikan manfaat kepada para pembaca.

Palopo 13 Desember 2019

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi
adalah kata, frase, klausa, kalimat. Ketika anda menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok
dalam membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia harus
dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti dengan baik. Kata-kata
yang digunakan dalam komunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Tidak
dibenarkan menggunakan kata-kata dengan sesuka hati, tetapi harus mengikuti kaidah-kaidah
yang benar.
Menulis merupakan kegiatan yang menghasilkan ide secara terus-menerus dalam bentuk tulisan
yang teratur yang mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, perasaan(ekspresif). Untuk itu
penulis atau pengarang membutuhkan keterampilan dalam hal struktur bahasa dan kosa kata.
Yang terpenting dalam menulis adalah penguasaan kosa kata yang merupakan bagian dari diksi.
Ketepatan diksi dalam membuat suatu tulisan atau karangan tidak dapat diabaikan demi
menghasilkan tulisan yang mudah dimengerti.
Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata pengarang dalam mengggambarkan “cerita” pengarang.
Walaupun dapat diartikan begitu, diksi tidak hanya pilih-memilih kata saja atau mengungkapkan
gagasan pengarang, tetapi juga meliputi gaya bahasa, ungkapan-ungkapan.

B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Diksi dan penerapannya dalam karangan ilmiah
2. Diksi sesuai kaidah makna: makna denotasi, konotasi, makna umum khusus, kata ilmiah
populer dan lain lain, serta penerapannya dalam kalimat

C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui arti diksi atau pilihan kata dalam bahasa
Indonesia dan menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca, dan mudah dipahami pada setiap
kata yang ingin disampaikan. Dan mengetahui penerapan diksi didalam karya ilmiah.

D. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pilihan kata yang baik dalam pengolahan kata dan
penerapannya dalam karangan ilmiah.
2. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut
menjadi kalimat yang jelas, efektif dan efisien.
3. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diksi atau Pilihan Kata


Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk
mengungkapkan sebuah cerita.Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna,
sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai
dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi
kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.
Contoh paragraf :
1. Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk.
Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.
2. Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat
senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang
tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk
menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang
dengan hati senang.
Kedua paragraph diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau diksi,
paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan.

Keraf (2008: 24) mengemukakan tiga kesimpulan utama mengenai diksi,yaitu;


a. Pemilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang akan dipakai untuk
menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau
menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam
situasi.
b. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari
gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok)
dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
c.Pilihan kata yang tepat dan sesuaihanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa
kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkanyang dimaksud perbendaharaan kata atau
kosa kata suatu bahasa adalahkeseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.

Berbeda dengan pendapat Keraf, Enre (1988: 102) menjelaskan bahwa diksi ialah pilihan kata
dan penggunaan kata secara tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan
dalam pola suatu kalimat. Lebih lanjut, Achmadi (1990: 136) memberikan definisi diksi adalah
seleksi kata-kata untuk mengekspresikan ide atau gagasan dan perasaan.
Mustakim (1994: 41) membedakan antara istilah pemilihan kata dan pilihan kata. Pemilihan kata
adalah proses atau tindakan memilih kata yang dapat
mengungkap gagasan secara tepat, sedangkan pilihan kata adalah hasil proses atau
tindakan tersebut.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan diksi adalah
pemilihan kata dan penggunaan kata secara tepat dengan ide atau gagasan untuk mewakili pikiran
dan perasaan yang ingin disampaikan kepada 10 orang lain dan dinyatakan dalam suatu pola
kalimat baik secara lisan maupun secara tertulis untuk memunculkan fungsi atau efek tersendiri
bagi pembaca.

B. Makna Kaidah Diksi


 Dapat membedakan denotasi dan konotasi dengan benar
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah
makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung
sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata
makan misalnya, bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan.
Makna kata makan seperti ini adalah makna denotatif.Makna konotatif adalah makna
asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria
tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna
konotatif dapat berarti untung atau pukul.Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia
tidak tetap. Kata kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil (denotatif) tetapi kamar
kecil berarti juga jamban (konotatif). Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah suatu
makna kata adalah makna denotatif atau konotatif.
 Dapat membedakan kata umum dan kata khusus dengan benar
Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang-lingkupnya.Makin luas ruang
lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, maka semakin
terbuka kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaannya.Makin sempit ruang
lingkupnya, makin khusus sifatnya sehingga makin sedikit kemungkinan terjadinya salah
paham dalam pemaknaannya, dan makin mendekatkan penulis pada pilihan kata secara
tepat. Misalnya:Kata ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mujair atau tawes.
Ikan tidak hanya mujair atau tidak seperti gurame, lele, sepat, tuna, baronang, nila, ikan koki
dan ikan mas. Sebaliknya, tawes pasti tergolong jenis ikan demikian juga gurame, lele,
sepat, tuna, dan baronang pasti merupakan jenis ikan. Dalam hal ini kata acuannya lebih luas
disebut kata umum, seperti ikan, sedangkan kata yang acuannya lebih khusus disebut kata
khusus, seperti gurame, lele, tawes, dan ikan mas.
 Dapat memahami dengan tepat makna kata abstrak dan kata konkret
Kata yang acuannya semakin mudah diserap panca-indra disebut kata konkret, seperti
meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Jika acuan sebuah kata tidak mudah
diserap panca indra, kata itu disebut kata abstrak, seperti gagasan dan perdamaian. Kata
abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan
secara halus gagasan yang sifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu
diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu karangan. Karangan tersebut dapat menjadi
samar dan tidak cermat.
 Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama,
tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau
kemiripan. Kita ambil contoh cermat dan cerdik kedua kata itu bersinonim, tetapi kedua kata
tersebut tidak persis sama benar. Kesinoniman kata masih berhubungan dengan masalah
makna denotatif dan makna konotatif suatu kata.

 Dapat membedakan kata ilmiah dan kata popular dengan benar


Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum terpelajar, terutama
dalam tulisan-tulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, serta diskusi-diskusi
khusus.Yang membedakan antara kata ilmiah dengan kata populer adalah bila kata populer
digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan, kata-kata ilmiah digunakan pada tulisan-
tulisan yang berbau pendidikan. Yang juga terdapat pada penulisan artikel, karya tulis
ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis maupun desertasi. Dalam karangan ilmiah, diksi
dipakai untuk menyatakan sebuah konsep, pembuktian, hasil pemikiran, atau solusi dari
suatu masalah. Adapun fungsi diksi antara lain :
a) Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
b) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c) Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
d) Mencegah perbedaan penafsiran.
e) Mencagah salah pemahaman.
f) Mengefektifkan pencapaian target komunikasi

 Diksi sesuai kaidah makna


Diksi merupakan salah satu cara yang digunakan pengarang dalam membentuk karya
sastra agar dapat dipahami pembaca atau pendengar. Ketepatan pemilihan kata akan
berpengaruh dalam pikiran pembaca tentang isi karya sastra, jenis diksi menurut Keraf,
(2008: 89-108) adalah sebagai berikut.
a) Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata (makna itu menunjuk
kepada konsep, referen atau ide). Denotasi juga merupakan batasan kamus atau definisi
utama sesuatu kata, sebagai lawan daripada konotasi atau makna yang ada kaitannya
dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya. Berikut ini contoh denotasi
yang diambil dari salah satu kutipan pada rubrik Padhalangandi media massa. Dasamuka
ora bisa bangga, awake kaya didhadhung kenceng sing saya suwe saya njiret awake.
‘Dasamuka tidak berdaya, raganya seperti diikat kencang yang semakin lama semakin
menjerat’.
b) Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan,imajinasi atau
nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan kesan-kesan atau asosiasi-asosiasi, dan biasanya
bersifat emosional yang ditimbulkan oleh sebuah kata di samping batasan kamus atau
definisi utamanya. Konotasi mengacu pada makna kias atau makna bukan sebenarnya.
Berikut ini contoh konotasi yang diambil dari salah satu kutipan pada rubrik Padhalangandi
media massa. Ngakua mumpung durung tak potheng-potheng bathangmu. ‘Mengakulah
sebelum badanmu aku potong-potong’.
c) Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata abstrak sukar
digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap denganpanca indra manusia. Kata-kata
abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin, baik, buruk), pertalian (kuantitas, jumlah,
tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, penetapan, kepercayaan). Kata-kata abstrak sering
dipakai untuk menjelaskan pikiran yang bersifat teknis dan khusus. Berikut ini contoh kata
abstrak. Lurusing ati lan murnining budi iku rerenggan urip kang sayekti.‘Lurusnya hati dan
murninya budi adalah perhiasan hidup yang sesungguhnya’.
d) Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau dirasakan
oleh satu atau lebih dari pancaindra. Kata-kata konkrit menunjuk kepada barang yang aktual
dan spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran yang
hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata yang lain. Berikut ini contoh kata konkrit
yang diambil dari salah satu kutipan geguritan yang bertema pengalaman pada media massa.
Obah ingering jinantra donya, datan siwah lan rodha kreta. ‘Berubahnya roda dunia tidak
berbeda dengan roda kereta’.
e) Kata umum adalah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas. Kata-kata
umum menunjuk kepada banyak hal, kepada himpunan, dan kepada keseluruhan. Berikut ini
contoh kata umum. Wit-witan sing maune ngrembuyung kebak gegodhongan saiki garing,
amarga diobong dening manungsa. ‘Pohon-pohon yang tadinya rindang, berdaun lebat,
sekarang kering, karena dibakar oleh manusia’.
f) Kata khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus
dan konkrit. Kata khusus memperlihatkan kepada objek yang khusus. Berikut ini contoh kata
khusus. Kabeh padha ngayunake donga nyenyuwun supaya Ridwan tinampa Gusti Allah lan
di papanake ana papan sing murwat. ‘Semua memanjatkan do’a supaya Ridwan diterima
Allah dan ditempatkan di tempat yang pantas’.
g) Kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan
ilmiah.
h) Kata populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik
oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan. Berikut ini contoh kata-kata populer. Ana
ing donya iki sing nduweni kuwasa mung Gusti Allah ‘Di dunia ini yang mempunyai
kekuasaan hanyalah Allah’.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kreatifitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan
atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam
menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca, serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat
dipahami dengan baik. Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam
pembacaan dan pengertiannya tepat. Kata ilmiah adalah kata-kata logis dari bahasa asing yang
bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Pembentukkan kata atau istilah adalah kata yang
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah
tertentu. Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan
EYD.

B. Saran
Diksi merupakan pilihan kata. Pilihan kata tersebut harus sesuai dan tepat. Ketepatan dan
kesesuaian kata tersebut sangat penting dalam suatu karya sastra agar pesan yang disampaikan
penulis dapat dimengerti oleh pembaca. Jadi, diksi sangat penting untuk dipelajari agar kita
menjadi seorang Intelek yang profesional dan mampu membuat karya sastra yang bagus dan
sebagai seorang mahasiswa, perlu sekali mempelajari dan memahami bagaimana penggunaan
diksi yang tepat dan cermat karena seorang mahasiswa itu selalu dibebankan dan berkelut dengan
karya-karya tulis dalam setiap tugas perkuliahannya.
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia

http://www.aneiqbal.com/2016/11/pengertian-dan-syarat-diksi.html

Anda mungkin juga menyukai