Anda di halaman 1dari 11

Karya Tulis Ilmiah

Pengaruh Bahasa Daerah terhadap Pengggunaan


Bahasa Indonesia di Kalangan Mahasiswa Universitas
Negeri Jember

Diajukan untuk memenuhi


Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Selasa, Pukul 10.40-12.20 WIB
Ruang Kuliah 35 H 102 Gedung H3 FKIP

Oleh:
Deztya Ayu Ning Winty
NIM 150210401015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016-2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga karya tulis ilmiah untuk
memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul Pengaruh Bahasa Daerah terhadap
Pengggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri Jember ini dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi karya tulis ilmiah agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, Saya yakin masih banyak kekurangan dalam karya
tulis ilmiah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Jember, 25 November 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.I Rumusan Masalah

I.III Tujuan Penulisan

I.IV Manfaat Penulisan

BAB II Kajian Teori

II.I Pengertian Bahasa

II.II Pengertian Bahasa Daerah

II.III Hubungan antara Bahasa Indonesia dan BahasaDaerah

II.IV Dampak yang ditimbulkan dengan Penggunaan Bahasa Campuran

II.V Tindakan untuk mengurangi Penggunaan Bahsa Campuran

BAB III Metode Penelitian

III.I Lokasi dan Waktu Penelitian

III.II Desain Penelitian

III.III Objek Penelitian

III.IV Populasi dan Sampel Penelitian

III.V Teknik Pengumpulan Data

BAB IV Hasil Penelitian

BAB V Penutup

V.I Kesimpulan

V.II Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang perlu
dilestarikan eksistensinya. Namun, selain sebagai bahasa pendukung, bahasa daerah juga menimbulkan beberapa
masalah seperti halnya banyak masyarakat awam yang tidak menyadari bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang
terkontaminasi oleh bahasa daerah telah menjadi sebuah budaya di dalam masyarakat.

Gejala terkontaminasinya bahasa Indonesia dengan bahasa daerah dapat dijumpai pada kehidupan sehari-
hari. Meskipun penggunaan bahasa campuran tersebut tidak mengganggu dalam konteks kegiatan komunikasi
pada masyarakat namun, hal ini tidak sesuai jika kemudian bahasa ini digunakan pada media masa seperti televisi,
internet, Koran bahkan acara formal seperti pada kegiatan belajar mengajar, upacara, dan kegiatan formal lainnya.

Penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa lain seperti bahasa daerah bagi sebagian
orang berguna untuk menunjukkan citra dirinya dalam pergaulan. Dapat dibayangkan jika 10 tahun lagi banyak
orang tidak mengetahui dan membedakan mana bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta tidak dapat
membedakan mana yang merupakan kosakata bahasa daerah atau bahasa Indonesia.

Dengan adanya bahasa Indonesia semua lapisan masyarakat mampu mengobarkan semangat untuk bangsa
Indonesia merdeka dan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan. Dalam penggunaannya
masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang telah terafiliasi oleh bahasa daerah, baik secara
pengucapaan maupun arti bahasa tersebut. Kebiasaan penggunaan bahasa daerah ini sedikit banyak akan
berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara Indonesia. Karena pada
kenyataannya masyarakat belum mengetahui secara mendalam tentang Bahasa Indonesia yang baku dan benar.
Tak terkecuali di kalangan mahasiswa Univeritas Negeri Jember yang lebih umum menggunakan bahasa
daerah dalam hal berkomunikasi. Selain itu, dalam kondisi akademik seperti presentasi terkadang ditemukan
penggunaan bahasa daerah yang dilakukan secara spontan karena telah terbiasa digunakan dikehidupan sehari-hari.
Hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap penggunaan Bahasa Indonesiayang baik dan benar.

I.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dari karya tulis ilmiah ini yaitu:
1. Pengertian dari bahasa daerah?
2. Apa hubungan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah?
3. Apa pengaruh penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia?
4. Apa dampak yang akan timbul dengan adanya penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia?
5. Apa tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah penggunaan bahasa daerah
terhadap bahasa Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
Berikut tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini :
1. Untuk mengetahui pengertian dari bahasa daerah.
2. Untuk mengetahui dan memahami hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah?
3. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia?
4. Untuk mengetahui dampak yang akan timbul dengan adanya penggunaan bahasa daerah terhadap
bahasa Indonesia?
5. Untuk mengetahui tindakan untuk mengurangi penggunaan bahasa campuran (bahasa daerah dan
Bahasa Indonesia ).

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Pembaca dan penulis dapat mengetahui pengertian dari bahasa daerah.


2. Pembaca dan penulis dapat mengetahui dan memahami hubungan antara bahasa Indonesia dengan
bahasa daerah?
3. Pembaca dan penulis dapat mengetahui dan memahami pengaruh penggunaan bahasa daerah terhadap
bahasa Indonesia?
4. Pembaca dan penulis dapat mengetahui dampak yang akan timbul dengan adanya penggunaan bahasa
daerah terhadap bahasa Indonesia?
5. Pembaca dan penulis dapat mengetahui tindakan untuk mengurangi penggunaan bahasa campuran
(bahasa daerah dan Bahasa Indonesia ).
BAB II
KAJIAN TEORI

II.I Pengertian Bahasa


Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi, yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Bahasa juga merupakan perwujudan tingkah laku manusia baik lisan maupun tulisan sehingga
orang dapat mendengar, mengerti, serta merasakan apa yang dimaksud. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh
setiap manusia di dunia ini yang secara rutin dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalin
hubungan antara sesama manusia.
Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum bisa dikatakan bahasa, bila makna tidak
terkandung di dalamnya. Apakah setiap arus ujaran mengandung makna atau tidak, haruslah dilihat dari konvensi
suatu kelompok masyarakat tertentu. Setiap kelompok masyarakat bahasa, baik kecil maupun besar, secara
konvensional telah sepakat bahwa setiap struktur bunyi ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu pula. Dengan
demikian terhimpunlah bermacam-macam susunan bunyi yang satu berbeda dari yang lain, yang masing-masing
mengandung suatu makna tertentu bersama-sama membentuk perbendaharaan kata dari suatu masyarakat.
Makna kata baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. Kalau lepas dari konteks
kalimat, makna kata itu umum dan kabur.tetapi penggunaan secara khusus, dalam bidang kegiatan tertentu.
Penggunaan kata secara cermat sehingga maknanya pun tepat.
Perkembangan makna mencakup segala hal tentang makna yang berkembang, berubah, dan bergeser.
Gejala perubahan makna sebagai akibat dari perkembangan makna oleh para pemakai bahasa. Bahasa berkembang
sesuai dengan perkembangan pikiran manusia.

II. II Pengertian bahasa daerah


Pengertian bahasa menurut Bill Adams adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam
sebuah konteks inter-subjektif. Sedangkan menurut Wittgenstein bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat
dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis. Menurut Ferdinand De
Saussure bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa
dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Dan menurut Plato Bahasa pada dasarnya adalah
pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang
merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahasa merupakan sistem lambang bunyi ujaran yang
digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu
sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana
komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Di Indonesia terdapat banyak bahasa yang digunakan oleh
masyarakatnya yang sering disebut sebagai bahasa daerah.
Bahasa daerah merupakan suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan,
baik daerah kecil, negara bagian
federal atau provinsi, atau daerah yang luas. Bahasa daerah sudah ada sejak zaman dulu. Jumlahnya sampai
beratus-ratus dan tersebar diseluruh kepulauan, mulai dari pulau Formosa (Taiwan) di sebelah utara sampai ke
Selandia Baru disebelah selatan, dari Mandagaskar di sebelah barat sampai kepulau-pulau Paas di sebelah timur
yang merupakan suatu keluarga besar dan masih dekat hubungannya dengan Austronesia.

II.III Hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah


Antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah mempunyai hubungan yang sangat erat, tidak dapat dipungkiri
adanya bahasa Indonesia yang muncul seiring dengan perkembangan bahasa daerah itu sendiri. Karena bahasa
daerah dan bahasa Indonesia saling melengkapi. Terutama dalam hal berkomunikasi antar masyarakat. Dengan
adanya dua bahasa ini menimbulkan kedwibahasaan di negara Indonesia.
Dalam Seminar Pengembangan Bahasa Daerah (1976) itu, yang merumuskan tujuaan pembinaan dan
pengembangan bahasa daerah sebagai berikut : (a) Di bidang struktur bahasa, tujuannya ialah terbinanyabahasa
daerah yang strukturnya terpelihara dan sesuai dengan keperluan masa sekarang. (b) Dibidang pemakai, tujuan
pembinaan adalah agar kedwibahasaan itu tetap (stabil), yaitu pemakai itu menguasai kedua bahasa itu seimbang,
dan tidak menjadi ekabasahawan semata-mata. Jumlah pemakai itu hendaknya tetap berkembang dan tidak
sebaliknya menyusut. (c) Di bidang pemakaian, pembinaan bertujuan agar bahasa daerah dipergunakan secara
penuh sesuai dengan fungsinya, dalam keseimbangan dengan bahasa Indonesia seperti ditetapkan dalam Politik
Bahasa Nasional. Jadi antara bahasa Indonesia dan bahasa Daerah telah terjadi kontak sosial dan budaya yang
aktif. Jiwa bahasa Indonesia dan jiwa bahasa Daerah telah bertemu. Kedua bahasa saling bersangkutan dan
memperhatikan. Akhirnya kedua bahasa saling mempengaruhi.
Pengaruh penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia

II. IV Dampak yang akan timbul

Berikut beberapa dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:


1. Dampak Positif:
a. Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
b. Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
c. Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
d. Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
e. Sebagai alat pemersatu antar budaya dan bangsa.

2. Dampak Negatif
a. Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
b. Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena sudah
terbiasa menggunakan bahasa daerah.
c. Dapat menimbulkan kesalah pahaman.

II. V Tindakan untuk Mengurangi Penggunaan Bahasa Campuran (Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah)
Untuk mengurangi penggunaan bahasa campuran antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah di Kalangan
Mahasiswa Universitas Negeri Jember dalam konteks komunikasi maupun konteks akademik diperlukan
kesadaran dari pembaca agar mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta beretika. Selain
itu, dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara bersamaan
karena dapat megurangi makna dari bahasa itu sendiri dan juga agar suku lain tidak tersinggung akan bahasa
daerah dari suku yang satu dng adanya kata yang sama namun arti berbeda. Sebaiknya penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar agar dapat di realiasaikan dalam kehidupan sehari hari melalui metode-metode
tertentu.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.I Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian lokasi yang akan dijadikan objek penelitian merupakan hal yang tidak dipisahkan dalam
karya tulis ilmiah ini yang berjudulPengaruh Bahasa Daerah Terhadap Pengggunaan Bahasa Indonesia Di
Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri Jember .
Oleh sebab itu,penulis mengkhususkan lokasi dan waktu penilitian dilakukan di lingkungan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jember agar sampel yang diambil benar-benar
berdasarkan penelitian dan pengamatan yang langsung ditujukan kepada sebagian mahasiswa.

III.II Desain Penelitian


Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini,penulis melakukan penelitian dengan menggunakan
angket yang bersifat membandingkan langsung antara remaja yang sering menggunakan bahasa daerah dan
bahasa Indonesia secara bersamaan.

III.III Objek penelitian


Objek penelitian telah disesuaikan dengan judul karya tulis ilmiah yaituPengaruh Bahasa Daerah
Terhadap Pengggunaan Bahasa Indonesia Di Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri Jember Dimana
penelitian difokuskan terhadap sebagaian mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Negeri Jember yang belum memahami dengan jelas Pengaruh Bahasa Daerah terhadap
Pengggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri Jember

II.IV Populasi dan sampel


Populasi sebagai objek penelitian adalah keselruan mahasiswa sebanyak 20 orang mahasiswa yang
ada di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Jember yang dijadikan
sebagai responden.Mengingat keterbatasan waktu,maka dalam penelitian ini penulis mengambil 20 orang
mahasiswa untuk dijadikan sampel.

II.V Teknik pengumpulan data


1. Riset perpustakaan
Riset perpustakaan dikumpulkan berbagai defenisi dan teori-teori melalui referensi buku
pendidikan dan isinya dapat mendukung variabel judul penelitian yang dilakukan melalui
perpustakaan.buku-buku pelajaran saya ambil dari beberapa media seperti internet dan media massa
lainnya.
2. Riset lapangan
Dalam riset lapangan ini dilakukan pendekatan langsung terhadap objek yang diteliti.Dalam metode
ini dilakukan penyebaran angket yaitu kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan penbagian angket
pada sebagian mahasiswa di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri
Jember,Yang kemudian angket ini di isi oleh masing-masing anggota kemudian dikembalikan kepada
penulis.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Apakah anda pernah menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara bersamaan ?
Responden Nilai Persentase
Ya 15 75%
Tidak 5 25 %
Jumlah 20 100 %
Tabel 1 : Dari tabel 1 responden yang menjawab ya lebih besar persentasenya yaitu 75 %
dibandingkan dengan responden yang menjawab tidak yaitu 25 %

2. Menurut anda, apakah ada dampak dampak negatif dari penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia
secara bersamaan.
Responden Nilai Persentase
Ya 11 55 %
Tidak 9 45 %
Jumlah 20 10 100%
Tabel 2 : dari tabel 2 responden yang menjawab ya lebih besar persentasenya yaitu 55% di
bandingkan dengan responden yang menjawab tidak yaitu 45%.

3. Apakah anda setujuh apabila bahasa daerah dan bahasa Indonesia digunakan secara bersamaan ?
Responden Nilai Persentase
Ya 5 25%
Tidak 15 75%
Jumlah 20 100%
Tabel 3 : Dari tabel 3 responden yang menjawab tidak lebih besar persentasenya yaitu 75 % dibandingkang
dengan responden yang menjawab ya yaitu 25 %.

4. Apakah ada manfaat terhadap penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara barsamaan?
Responden Nilai Persentase
Ya 7 35%
Tidak 13 65%
Jumlah 20 100%
Tabel 4 : Dari tabel 4 responden yang menjawabtidaklebih besar presentasenya yaitu 65% dibandingkan
dengan responden yang menjawab ya yaitu 35%.

5. Apakah anda setuju apabila bahasa daerah di ambil sebagai bahasa serapan dalam bahasa Indonesia?
Responden Nilai Persentase
Ya 5 25%
Tidak 15 75%
Jumlah 20 100%
Tabel 5 : Dari tabel 5 responden yang menjawab tidaklebih besar presentasenya yaitu 75% disbanding
dengan responden yang menjawab ya yaitu 25%

6. Apakah anda setuju dikatakan kolot atau kampungan apabila menggunakan bahasa daerah ?
Responden Nilai Persentase
Ya 3 15%
Tidak 17 85%
Jumlah 20 100%
Tabel 6 : Dari tabel 6 responden yang menjawab tidak lebih besar presentasenya yaitu 85% dibanding
dengan responden yang menjawab ya yaitu 15%.
7. Apakah anda percaya diri apabila bahasa daereh dan bahasa Indonesia digunakan secara bersamaan?
Responden Nilai Persentase
Ya 7 35%
Tidak 13 65%
Jumlah 20 100%
Tabel 7 : Dari tabel 7 responden yang menjawab tidak lebih besar persentasenya yaitu 65 % dibandingkan
dengan responden yang menjawab ya yaitu 35%.

8. Setujukah anda apabila bahasa daerah dihilangkan dalam penggunaan bahasa Indonesia ?
Responden Nilai Persentase
Ya 5 25 %
Tidak 15 75 %
Jumlah 20 100 %
Tabel 8 : Dari tabel 8 responden yang menjawab tidak lebih besar persentasenya dibandingkan
dengan responden yang menjawab ya yaitu 40 %.

9. Apakah dengan menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara bersamaan, anda bisa dikatakan
gaul ?
Responden Nilai Persentase
Ya 4 20 %
Tidak 16 80 %
Jumlah 20 100 %
Tabel 9 : Dari tabel 9 responden yang menjawab tidak lebih banyak 0 % yaitu dibandingkan responden
yang menjawab ya yaitu 20 %.

10. Apakah bahasa daerah sangat berpengaruh terhadap bahasa Indonesia ?


Responden Nilai Persentase
Ya 6 30 %
Tidak 14 70 %
Jumlah 20 100 %
Tabel 10 : Dari tabel 10 responden yang menjawab tidak lebih besar persentasenya yaitu 70 %
dibandingkan dengan responden yang menjawab ya yaitu 30 %.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Studi ini dititik beratkan pada pokok masalah mengenai penggunaan bahasa daerah tehadap
penggunaan bahasa Indonesia. Maka berdasarkan analisis data yang dikemukakan dalam karya tulis ilmiah
ini, saya mengemukakan kesimpulan sebagai berikut :
1. Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik anak agar berbahasa Indonesia yang baik
dan benar
2. Bahasa daerah merupakan bahasa etnis yang harus dijaga sebagai budaya yang menjadi
pemersatu dalam etnis itu sendiri, namun penggunaannya harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi serta tidak mempergunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara bersamaan
karena dapat mengurangi maupun menambah makna dari kata yang di ucapkan dan juga sangat
berpengaruh terhadap etika berbahasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat meningkatkan wawasan
pengetahuan siswa tentang bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta segala makna yang ada di dalamnya.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian saya, maka saya dapat mengemukakan saran diantaranya :
1. Diperlukan kesadaran dari pembaca agar mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
beretika.
2. Hindari penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara bersamaan karena dapat megurangi makna
dari bahasa itu sendiri dan juga agar suku lain tidak tersinggung akan bahasa daerah dari suku yang satu
dng adanya kata yang sama namun arti berbeda.
3. Sebaiknya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar dapat di realiasaikan dalam kehidupan
sehari hari melalui metode-metode tertentu.

Anda mungkin juga menyukai