Anda di halaman 1dari 33

Gaya Bahasa, Diksi,

dan Peristilahan
Kel. 2
1. Abelian Sunarto (201711088)
2. Evita Eka F. (201711091)
3. Aprilianti Dyah M. (201711092)
4. Mohammad Ari G. (201711095)
5. Ari Kurniawan S. (201711096)
6. Alif Desminanta (201711097)
7. Amin Zahroni (201711100)
8. Harminto (201711101)
9. Isti Mufarichah (201711139)
10. Zahrotul Azizah (201711143)
11. Itsnaeni Almar A.S (201711148)
• Gaya bahasa, diksi, dah peristilahan
mempunyai fungsi yang penting bagi
penulisan karya ilmiah dan karya sastra.
• Gaya bahasa, diksi, dan peristilahan yang

PENDAHULUAN digunakan dalam karya ilmiah (non fiksi)


bersifat objektif yakni tidak menimbulkan
penafsiran ganda (taksa).
• Sementara dalam karya sastra (fiksi)
bersifat subjektif, sehingga menimbulkan
taksa.
Gaya Bahasa
• Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam
retorika dengan istilah style. Diturunkan dari kata
Latin stilus.
• Ada 2 aliran style yang dikembangkan orang Yunani :
1. Aliran Platonik
2. Aliran Aristoteles
Gaya Bahasa
• Gaya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah
melalui bahasa, tingkah laku, berpakaian, dan
sebagainya.
• Gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara
mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis
(pemakai bahasa).
Gaya Bahasa
• Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian
pilihan kata. Kalimat, paragraf, atau wacana menjadi efektif
jika diekspresikan dengan gaya bahasa yang tepat.
• Gaya percakapan membawa suasana ke dalam situasi
realistis.
• Pilihan dan kesesuaian kata dapat menimbulkan nada
kebahasaan, yaitu sugesti yang terekspresi melalui
rangkaian kata yang disertai penekanan sehingga
menghasilkan daya persuasi yang tinggi.
GAYA MULIA DAN PENUH
GAYA SEDERHANA GAYA MENENGAH TENAGA

1. Berdasarkan nada 1. Dibangun dengan 1. Menggunakan pilihan


rendah. nada menengah kata yang penuh
2. Penulis/pembicara berdasarkan vitalitas, energi,
dapat menghasilkan rangkaian kata yang tenaga, dan kebenaran
ekspresi pesan yang disusun. universal.
mudah dipahami 2. Untuk menciptakan 2. Menggunakan kata-
semua lapisan suasana damai dan kata yang penuh
pembaca. kesejukan, contoh : keuliaan dan dapat
dalam seminar. menyulut emosi
pembaca/pendengar

GAYA BAHASA BERDASARKAN NADA YANG DIHASILKAN


Diksi
• Diksi adalah ketepatan kata,
• Indikator ketepatan kata, antara lain :
1. Sesuai berdasarkan kaidah bahasa Indonesia.
2. Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling
efektif) tanpa salah penafsiran.
3. Menghasilkan respon pembaca/pendengar sesuai
dengan harapan penulis/pembicara.
4. Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan.
Diksi
• Diksi memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara
verbal.
2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
4. Menciptakan suasana yang tepat.
5. Mencegah perbedaan penafsiran.
6. Mencegah salah pemahaman.
7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
Diksi
A. Ketepatan pemilihan kata

• Syarat-syarat ketepatan pemilihan kata :

1. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat.


2. Membedakan makna kata yang hampir bersinonim.
3. Membedakan makna kata yang mirip ejaannya.
4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapatnya
sendiri.
5. Memahami makna jika menggunakan imbuhan asing.
6. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan yang benar.
7. Menggunakan kata umum dan kata khusus dengan cermat.
8. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat.
9. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim.
10. Menggunakan kata abstrak dan kata konkret dengan cermat.
Diksi
B. Kesesuaian kata

• Syarat kesesuaian kata:

1. Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampur


adukkan dengan kata tidak baku.
2. Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan
cermat.
3. Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna
dengan cermat.
4. Menggunakan kata dengan nuasa tertentu.
5. Menggunakan kata ilmiah untuk menulisan karya ilmiah dan
komunikasi non ilmiah menggunakan kata populer.
6. Menghindarkan penggunaan ragam lisan dalam bahasa tulis.
Diksi
• Diksi merupakan faktor penting dalam menentukan
kualitas sebuah karangan.
• Pilihan kata yang tidak tepat dapat menurunkan kualitas
karangan.
• Memilih kata yang tepat dalam karya ilmiah menuntut
penguasaan keterampilan yang tinggi terhadap bahasa
yang digunakan, wawasan bidang ilmu yang ditulis,
konsistensi agar tidak menimbulkan salah tafsir, syarat
ketepatan kata, dan syarat kesesuaian kata.
Diksi
C. Perubahan Makna

Faktor penyebab terjadinya perubahan:


1. Kebahasaan
Faktor kebebasan mencakupi perubahan intonasi,
bentuk kata, dan bentuk kalimat
2. Kesosialan
Kata gerombolan yang pada mulanya bermakna orang
berkumpul atau kerumun. Kemudian, kata itu tidak
digunakan karena berkonotasi dengan pemberontak,
perampok, dan sebagainya.
Diksi
3. Kejiwaan
Perubahan yang disebabkan oleh faktor kejiwaan didasari
Pertimbangan rasa tabu, kehalusan ekspresi, dan
kesopanan.
4. Bahasa Asing
Perubahan makna karena factor Bahasa asing, misalnya
tempat orang terhormat diganti dengan VIP
5. Kata Baru
Kreativitas pemakai bahasa berkembang terus sesuai
dengan kebutuhannya. Kebutuhan itu mendorong untuk
menciptakan istilah baru bagi konsep baru yang
ditemukannya.
DENOTASI
Makna denotasi disebut juga sebagai makna konseptual,
yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut
penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau
pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data)
faktual dan objektif.

Makna denotasi terdapat dalam tulisan-tulisan nonfiksi,


DENOTASI yakni dalam tulisan-tulisan karya ilmiah seperti makalah,
DAN paper, esei, skripsi, tesis dan lain-lain

KONOTASI DENOTASI
Makna konotasi disebut juga makna konotasional, makna
emotif atau makna evaluatif. Adalah suatu jenis makna
menunjukkan stimulus dan respon mengandung nilai-nilai
emosional.

Makna konotasi terdapat dalam tulisan-tulisan fiksi,


seperti teks drama, novel, cerita pendak dan puisi.
CONTOH

Tradisi di daerah itu memasak dikerjakan oleh perempuan


(Kata perempuan dapat diganti dengan wanita)

SINONIM Tradisi di daerah itu memasak dikerjakan oleh wanita.


(persamaan makna kata)

Artinya dua kata atau lebih


yang berbeda bentuk, ejaan,
Dua kata bersinonim atau hampir bersinonim tidak
dan pengucapannya, tetapi
digunakan dalam sebuah frasa. Misalnya adalah
bermakna satu.
merupakan, agar supaya, bagi untuk, adalah yaitu, dan yth
kepada.
Contoh :
 Kucing adalah merupakan binatang buas. (salah)
 Kepada Yth. Bapak Nurhadi. (salah)
Seharusnya
 Kucing adalah binatang buas. (benar)
 Yth. Bapak Nurhadi. (benar)
Contoh :

IDIOMATIK 1. bangsa Indonesia berharap akan


tampilnya seorang presiden yang
adalah penggunaan dua
kata yang berpasangan. mampu mengatasi berbagai kesulitan
Misalnya sesuai dengan,
warga.
disebabkan oleh, atau
berharap akan. Pasangan 2. Karyawan itu bekerja sesuai dengan
idiometik dua kata seperti
aturan perusahaan.
itu tidak dapat digantikan
dengan pasangan lain. 3. Kekacauan sosial di berbagai tempat
disebabkan oleh tidak meratanya
keadilan dan kemakmuran.
Kata Tanya Dimana, Yang Mana, Hal Mana
Kata-kata tanya yang sering digunakan secara salah ialah yang mana, di mana,
dan hal mana.

Contoh :

 Sahabatku yang mana sangat baik kepadaku ketika di SMP dulu sekarang menjadi
pengusaha yang sukses.(salah)
 SMP itu di mana kami sekolah dulu disumbangnya dengan perlengkapan
laboratorium komputer beberapa hari yang lalu. (salah)

 Sahabatku yang sangat baik kepadaku ketika di SMP dulu sekarang menjadi
pengusaha yang sukses.(benar)
 SMP sekolahku itu dulu disumbangnya dengan perlengkapan laboratorium
komputer beberapa hari yang lalu. (benar)
HOMONIM, HOMOFON, HOMOGRAF

Homonim Homofon Homograf

Kata homonim berasal dari Homofon berasal dari kata Homograf berasal dari kata
homo berarti sama dan nym homo berarti sama dan foni homo berarti sama dan graf
berarti nama. (phone) berarti bunyi atau (graph) berarti tulisan.
Homonim dapat diartikan suara. Homografi ditandai oleh
sama nama, sama bunyi, Homofoni mempunyai kesamaan tulisan, berbeda
sebunyi tetapi berbeda pengertian sama bunyi, bunyi, dan berbeda makna
makna. berbeda tulisan, dan berbeda
makna. Contoh:
Contoh:
Bandar = pelabuhan Ia makan apel (buah)
Contoh:
Bandar = Parit sesudah apel (upacara) di
Bank (tempat menyimpan
Bandar = Pemegang uang lapangan.
uang), bang (berarti
dalam perjudian sebutan kakak laki-laki)
Kata Abstrak dan Kata Konkret

• Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan


kata konkret mempunyai referensi objek yang dapat diamati.

Pemaparan suatu konsep yang diawali dengan pembahasan umum yang


menggunakan kata abstrak dilanjutkan dengan detail menggunakan kata
konkret :
a) APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen. (kata konkret)
b) Kebaikan (kata abstrak) seseorang kepada orang lain bersifat abstrak.
(tidak berwujud atau tidak berbentuk)
c) Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu tampak.
Kata Umum dan Kata Khusus

Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang


lingkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata, makin
umum sifatnya. Sebaliknya, makna kata menjadi sempit ruang
lingkupnya makin khusus sifatnya.

Contoh:
Kata umum melihat
Kata khusus melotot, melirik, mengintip, menatap,
memandang
PERISTILAHAN

Sumber Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan
suatu makna, konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang
tertentu.

Ada dua macam istilah yaitu :


• Istilah khusus ialah istilah yang pemakaiannya dan maknanya terbatas pada
suatu bidang tertentu.
• Istilah umum ialah istilah yang menjadi unsur bahasa umum
Kosakata Umum Bahasa
Indonesia (KUBI)

KUBI dapat dijadikan sumber istilah jika memenuhi salan satu atau lebih syarat-
syarat berikut :

a) Kata dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat
yang dimaksudkan
b) Kata yang lebih dari pada yang lain yang beracuan sama,
c) Kata yang tidak bernilai rasa (konotasi) buruk dan sedap didengar (eufonik),
d) Kata umum yang diberi makna baru khusus dengan cara menyempitkan atau
meluaskan makna asal.
Kosakata Bahasa Serumpun

dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan istilah yang tepat yang dapat
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang dimaksudkan.
Misal :
gambut (Banjar), peat (Inggris),
nyeri (Sunda), pain (Inggris),
timbel (Jawa), lead (Inggris)
Kosakata dari Bahasa Asing

• Istilah baru dapat dihasilkan dengan menerjemahkan istilah asing.

• Syarat yang perlu dipertimbangkan dalam menyerap istilah asing adalah


hal-hal sebagai berikut:
1. Istilah asing yang dipilih lebih tepat karena kontonasinya.
2. Istilah asing yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan
dalam bahasa Indonesia.
3. Istilah asing memudahkan pengalihan antar bahasa
4. Istilah asing yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan
jika istilah Indonesia terlampau banyak sinonimnya
PERISTILAHAN

Definisi Istilah
Definisi mempunyai beberapa pengertian yaitu (1) kata, frasa atau kalimat yang
mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses,
atau aktivitas, (2) batasan arti, (3) rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri
suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi, dan (4) uraian yang
berfungsimembatasi objek, konsep, dan keadaan berdasarkan waktu dan tempat
suatu kalimat.
KATA BAKU DAN NONBAKU

Salah satu penanda kata atau istilah baku adalah penulisannya.


Contoh:
Baku Tidak baku

Aerobik Erobik
Andal Handal
Anutan Panutan
Arkais Arkhais
Geladi Gladi
Hakikat Hakekat
KATA DAN FRASA PENGHUBUNG ANTAR
KALIMAT DIIKUTI KOMA

Kata penghubung antarkalimat diikuti koma (,). Contoh:

Akan Tetapi, …. Oleh karena itu, ….


Dampaknya, …. Singkatnya, ….
Kecuali itu, …. Tegasnya, ….
Meskipun demikian, …. Walaupun demikian, ….
KATA DALAM KALIMAT YANG
DIDAHULUI KOMA

Penulisan kata tertentu yang diikuti detail (perincian) harus didahului koma.
Contoh:

…, antara lain … …, sedangkan …


…, namun … …, seperti …
…, misalnya … …, yaitu …
…, padahal … …, tetapi …
SEPERTI, MISALNYA, ANTARA LAIN

Seperti, misalnya, antara lain tidak diakhiri dengan kata dan lain lain.

1. Ayam makan biji-bijian, seperti beras, jagung, dan lain-lain. (salah)


2. Ayam makan biji-bijian, seperti beras, jagung, dan kedelai. (benar)
3. Ayam suka makan biji-bijian, misalnya beras, jagung, kedelai, dan sebagainya. (salah)
4. Ayam makan biji-bijian, misalnya beras, jagung, dan kedelai. (benar)
5. Teman saya banyak, antara lain Rudi, Rini, Rita, dan lain- lain. (salah)
Teman saya banyak, antara lain Rudi, Rini, dan Rita, (benar)
MASING-MASING, SETIAP, SUATU DAN
SESUATU

Masing-masing dan sesuatu dapat berdiri sendiri, sedangkan setiap dan suatu
tidak dapat berdiri sendiri dan harus disertai kata lain. Contoh:

1. Mahasiswa diwajibkan membayar SPP, masing-masing harus


menyetorkan uang tersebut selambat-lambatnya 10 Agustus 2003.
(benar)
2. Semua mahasiswa diwajibkan membayar SPP, masing-masing
mahasiswa harus menyetorkan uang tersebut selambat-lambatnya
tanggal 10 Agustus 2003. (salah)
PENGGUNAAN KATA IDIOMATIK

Idiomatik adalah penggunaan kedua kata yang berpasangan. Misalnya sesuai


dengan, disebabkan oleh, dan berharap akan.

1. Karyawan itu bekerja sesuai dengan aturan perusahaan.


2. Kekacauan social di berbagai tempat disebabkan oleh tidak meratanya
keadilan dan kemakmuran
3. Bangsa Indonesia berharap akan tampilnya seorang presiden yang
mampu menagtasi berbagai kesulitan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai