Anda di halaman 1dari 7

Kata turunan atau disebut dengan kata berimbuhan adalah kata – kata yang telah beruba

bentuk dan makna. Perubahan ini dikarenakan kata – kata tersebut telah diberi imbuhan yang
berupa awalan (afiks), akhiran (sufiks), sisipan (infiks), dan awalan – akhiran (konfiks).
Contohnya adalah menanam, berlari, tertinggal, dan lain – lain.

3.1 Bentuk Kata

Proses pembentukan kata menghasilkan bentuk kata dasar, bentuk kata berimbuhan, bentuk
kata ulang dan bentuk kata majemuk.

Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata imbuhan. Perubahan kata
imbuhan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan),
tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (surfiks atau akhiran) kata. Kata Ulang adalah kata
dasar atau bentuk dasar yang mengalami pengulangan baik seluruh maupun sebagian.
Sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk
satu arti baru.

Contoh infiks .. sisipan er, el, dan em

 gendang+er = genderang.
 gigi+er = gerigi.
 suling+er = seruling.
 kudung+er = kerudung.
 getar+el = geletar.
 tunjuk+el = telunjuk.
 patuk+el = pelatuk.
 sidik+el = selidik.

Afiksasi adalah proses pembentukan kata kompleks dengan cara penambahan afiks pada
bentuk dasar. Afiks ada empat, yaitu 1. prefiks, 2. infiks, 3. sufiks, dan 4. konfiks. Jenis
prefiks atau awalan antara lain ber-; se-; me; ter; di-, dll. Jenis infiks (sisipan) antara lain em-;
-el-; -er-; Jenis Sufiks (akhiran) antara lain : -an; - i; - kan;- nya. Jenis Konfiks (gabungan
awalan dan akhiran) antara lain:ber-an; ke-an; me-kan; dll.

Nah kalau contoh prefiks, sufiks, dan konfiks sudah sering sekali kita temui, sekarang saya
mau share sedikit contoh kata-kata berinfiks (sisipan).

Kata-kata dengan sisipan (infiks) -em- .

Guruh = Gemuruh

Gulung = Gemulung

Getar = Gemetar

Cerlang = Cemerlang
Jari = Jemari

Kuning = Kemuning

Kelut = Kemelut

Kilau = Kemilau

Serbak = Semerbak

Tali = Temali

Turun = Temurun

Gebyar = Gemebyar

Geletuk = Gemeletuk/gemeretuk/gemertuk/gemeretup

Gelugut = Gemelugut

Geretak = gemeretak/gemeletak

Gerencang = gemerencang

Gerincing = gemerincing

Gerisik = gemerisik

Gerlap = gemerlap

Gertak = gemertak

Getar/gentar = gemetar/gementar

Gilang = gemilang

Gilap = gemilap

Girang = gemirang

Gulung = gemulung

Guntur = gemuntur
Kata-kata dengan sisipan (infiks) -el- .

Jajah = Jelajah

Geber = Geleber

Gembung = Gelembung

Getar = geletar

Gigi = geligi

Gogok = gelogok

Gosok = gelosok

Luhur = leluhur

Maju = melaju

Patuk = pelatuk

Sidik = selidik

Tapak = telapak

Tunjuk = telunjuk

Tangkup/tungkup = telangkup/telungkup

Kata-kata dengan sisipan (infiks) -in-

Kerja = kinerja

Sambung = sinambung

Tambah = tinambah

Kata-kata dengan sisipan (infiks) -ha-

Bagian = bahagian

Baru = baharu

Basa = bahasa

Cari = cahari (dalam "mata pencaharian")

Dulu = dahulu
Rayu = rahayu

Saja = sahaja

Saya = sahaya (dalam "hamba sahaya")

Tadi = tahadi

Asmaradana = asmaradahana

Kata-kata dengan sisipan (infiks) -er-

Sabut = serabut

Suling = seruling

Gendang = gerendang

Gigi = gerigi

Kudung = kerudung

Runtuh = reruntuh(an)

Panjat = peranjat

Cerita = ceritera

Gigi = Gerigi

70 Contoh Kata Dasar dalam Kalimat


Bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal jenis jenis kata seperti kata dasar, kata majemuk, kata
ulang, dan kata turunan. Saat ini, kita akan mempelajari tentang kata dasar. Apa itu kata
dasar? Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, baik itu berupa awalan atau
prefiks, sisipan, konfiks maupun akhiran atau sufiks. Jadi kata dasar merupakan kata yang
menjadi dasar pembentukan suatu kata yang baru yang lebih luas dan mungkin menjadikan
kata tersebut memiliki makna yang berbeda.

Pengertian Kata Dasar

Berikut merupakan pengertian kata dasar berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), yang mana menyebutkan,

 Kata dasar adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
 Kata dasar merupakan kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai
satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas.
 Kata dasar merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terdiri dari morfem
tunggal atau morfem gabungan. Contoh :
o Minum : satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri
o Pergi : satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri
o Lari : satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri
o Mahakuasa : gabungan dari morfem maha dan kuasa
o Pancasila : gabungan dari morfem panca dan sila

Selain pengertian berdasarkan KBBI seperti diatas, kata dasar juga diartikan dan memiliki
ciri ciri sebagai berikut :

 Kata dasar merupakan satuan terkecil dalam bahasa yang mempunyai arti.
 Kata dasar dapat dibagi menjadi kelompok dalam bentuk asal/tunggal atau bentuk
dasar/kompleks. Contoh kata : pikir, buka, tutup, ambil.
 Merupakan pembentukan kata berimbuhan atau kata turunan.
 Kata dasar yang mendapat tambahan atau imbuhan mengakibatkan terjadinya
perbedaan makna.
 Gabungan kata dasar dapat membentuk kalimat tanpa membutuhkan adanya imbuhan.

Contoh Kata Dasar dalam Kalimat

Berikut contoh kata dasar dalam kalimat bahasa Indonesia. Dalam contoh berikut, kata dasar
ditandakan dengan huruf tebal.

1. Juli makan buah mangga.


2. Roni lari lari kecil di sekitar lapangan.
3. Ayah pulang sore hari ini.
4. Ibu pergi ke pasar.
5. Rina pulang ke Depok dengan naik kereta
6. Kakek duduk di teras depan rumah.
7. Sebagai warga Negara yang baik, kita harus menghargai pancasila.
8. Berdoalah kepada Sang Mahakuasa untuk mendapatkan rejeki lebih.
9. Jean buka toko dengan pamannya.
10. Pola pikir orang itu tidak mudah dipahami.
11. Dini minum kopi di kedai kopi kesukaannya.
12. Ayam itu mati karena sakit.
13. Aliran musik dari grup Band itu penuh warna.
14. Situs jual beli barang online sekarang kian diminati.
15. Paman jatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian 3 meter.
16. Ari tinggal bersama kakek dan neneknya.
17. Ayah sampai rumah jam 7 malam karena macet di jalan.
18. Toko roti itu tutup di hari minggu.
19. Dian menaruh tasnya di meja.
20. Nenek sakit kepala setiap hari.
21. Kakak hutang satu buku cerita ke adiknya.
22. Desi makan bekal makan siangnya di kelas.
23. Dina beli baju di toko baru temannya.
24. Sufi maju dua langkah untuk menyamakan barisan.
25. Paman tidur di kamar depan.

Contoh Kata Dasar dengan Imbuhan dalam Kalimat

Kata dasar seperti disebutkan diatas pada salah satu cirinya adalah kata dasar dapat
membentuk kata turunan atau kata berimbuhan dan memberikan makna yang berbeda.
Contoh :

1. Kata dasar ‘pukul’ menjadi me+pukul = memukul

Penjelasan :

Kata dasar ‘pukul’ mendapatkan imbuhan me- sehingga berubah menjadi kata ‘memukul’
yang memiliki arti subjek melakukan tindakan. Imbuhan lain juga bisa digunakan dan
mungkin juga memberikan makna yang berbeda lagi.

Contoh kalimat :

 Rombongan geng itu main pukul seenaknya.


 Dio memukul kecoa yang ada di kamar mandi.
 Pencuri sepeda motor itu babak belur dipukuli warga.
 Para penjaga ronda sedang memukuli kentongan.
 Pemukulan seorang supir ojek di jalan itu menjadi berita besar.
 Bapak itu begitu terpukul mendengar kabar rumah kontrakannya hangus terbakar
 Smash terakhir merupakan pukulan telak bagi tim lawan

2. Kata dasar ‘guna’ menjadi me+guna+kan = menggunakan

Penjelasan :

Kata dasar ‘guna’ mendapat imbuhan me-kan sehingga terbentuk kata ‘menggunakan’ yang
merupakan kata kerja aktif.

Contoh kalimat :

 Pemerintah merubah kebijakan guna mensejahterakan masyarakat.


 Keine menggunakan pakaian hitam putih di hari senin.
 Nunu menggunakan kacamata hitam saat ke pantai.
 Bayi menggunakan kaos kaki agar tidak kedinginan.
 Penggunaan helm yang benar akan melindungi pengendara.
 Semoga kelak ia menjadi anak yang berguna bagi Nusa dan Bangsa
 Rumah kosong diujung gang itu sering digunakan untuk berpesta miras

3. Kata dasar ‘kerja’ menjadi me+kerja+kan = mengerjakan

Penjelasan :
Kata dasar ‘kerja’ berubah menjadi ‘mengerjakan’ yang memiliki makna subjek melakukan
sesuatu.

Contoh kalimat :

 Dodik kerja di Bank daerah.


 Adik mengerjakan PR matematikanya di meja belajar.
 Kerjakan tugas menulis puisi segera.
 Dito mengerjakan proposal bisnis untuk mendapatkan dana bantuan.
 Adi mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
 Setelah lama menganggur, akhirnya kini ia bekerja sebagai sopir bus transjakarta
 Beberapa lembar artikelitu sudah selesai dikerjakan adik

4. Kata dasar ‘warna’ menjadi me+warna+i = mewarnai

Penjelasan :

Kata dasar ‘warna’ merupakan bentuk kata keterangan yang kemudian berubah menjadi kata
kerja aktif setelah mendapat imbuhan me-i.

Contoh kalimat :

 Lani memakai baju warna merah hari ini.


 Anak TK lomba mewarnai buku gambar.
 Kehadiran dirimu mewarnai hidupku.
 Bunga yang bermekaran itu mewarnai pemandangan indah di bukit.
 Pagar itu memerlukan pewarnaan ulang.
 Gadis yang menjinjing koper berwarna biru tua itu meninggalkan kartu indentitasnya
di kamar hotel
 Dinding rumahnya terlihat rapi setelah diwarnai oleh Ayah

5. Kata dasar ‘jual’ menjadi me+jual = menjual

Penjelasan :

Kata dasar ‘jual’ memiliki perubahan makna setelah mendapat imbuhan me-.

Contoh kalimat :

 Aktivitas jual beli selalu ramai di pasar induk.


 Toni menjual buah buahan di supermarket.
 Hasil penjualan kalung buatan rumahan itu sangat menjanjikan.
 Debi menjual beberapa potong pakaian lamanya yang masih layak pakai.
 Tas branded itu sudah terjual.
 Setiap sore ibu Amirah berjalan keliling kampung berjualan aneka kue basah
 Harta warisan orang tuanya habis dijual kakaknya

Anda mungkin juga menyukai