bentuk dan makna. Perubahan ini dikarenakan kata – kata tersebut telah diberi imbuhan yang
berupa awalan (afiks), akhiran (sufiks), sisipan (infiks), dan awalan – akhiran (konfiks).
Contohnya adalah menanam, berlari, tertinggal, dan lain – lain.
Proses pembentukan kata menghasilkan bentuk kata dasar, bentuk kata berimbuhan, bentuk
kata ulang dan bentuk kata majemuk.
Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata imbuhan. Perubahan kata
imbuhan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan),
tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (surfiks atau akhiran) kata. Kata Ulang adalah kata
dasar atau bentuk dasar yang mengalami pengulangan baik seluruh maupun sebagian.
Sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk
satu arti baru.
gendang+er = genderang.
gigi+er = gerigi.
suling+er = seruling.
kudung+er = kerudung.
getar+el = geletar.
tunjuk+el = telunjuk.
patuk+el = pelatuk.
sidik+el = selidik.
Afiksasi adalah proses pembentukan kata kompleks dengan cara penambahan afiks pada
bentuk dasar. Afiks ada empat, yaitu 1. prefiks, 2. infiks, 3. sufiks, dan 4. konfiks. Jenis
prefiks atau awalan antara lain ber-; se-; me; ter; di-, dll. Jenis infiks (sisipan) antara lain em-;
-el-; -er-; Jenis Sufiks (akhiran) antara lain : -an; - i; - kan;- nya. Jenis Konfiks (gabungan
awalan dan akhiran) antara lain:ber-an; ke-an; me-kan; dll.
Nah kalau contoh prefiks, sufiks, dan konfiks sudah sering sekali kita temui, sekarang saya
mau share sedikit contoh kata-kata berinfiks (sisipan).
Guruh = Gemuruh
Gulung = Gemulung
Getar = Gemetar
Cerlang = Cemerlang
Jari = Jemari
Kuning = Kemuning
Kelut = Kemelut
Kilau = Kemilau
Serbak = Semerbak
Tali = Temali
Turun = Temurun
Gebyar = Gemebyar
Geletuk = Gemeletuk/gemeretuk/gemertuk/gemeretup
Gelugut = Gemelugut
Geretak = gemeretak/gemeletak
Gerencang = gemerencang
Gerincing = gemerincing
Gerisik = gemerisik
Gerlap = gemerlap
Gertak = gemertak
Getar/gentar = gemetar/gementar
Gilang = gemilang
Gilap = gemilap
Girang = gemirang
Gulung = gemulung
Guntur = gemuntur
Kata-kata dengan sisipan (infiks) -el- .
Jajah = Jelajah
Geber = Geleber
Gembung = Gelembung
Getar = geletar
Gigi = geligi
Gogok = gelogok
Gosok = gelosok
Luhur = leluhur
Maju = melaju
Patuk = pelatuk
Sidik = selidik
Tapak = telapak
Tunjuk = telunjuk
Tangkup/tungkup = telangkup/telungkup
Kerja = kinerja
Sambung = sinambung
Tambah = tinambah
Bagian = bahagian
Baru = baharu
Basa = bahasa
Dulu = dahulu
Rayu = rahayu
Saja = sahaja
Tadi = tahadi
Asmaradana = asmaradahana
Sabut = serabut
Suling = seruling
Gendang = gerendang
Gigi = gerigi
Kudung = kerudung
Runtuh = reruntuh(an)
Panjat = peranjat
Cerita = ceritera
Gigi = Gerigi
Berikut merupakan pengertian kata dasar berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), yang mana menyebutkan,
Kata dasar adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
Kata dasar merupakan kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai
satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas.
Kata dasar merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terdiri dari morfem
tunggal atau morfem gabungan. Contoh :
o Minum : satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri
o Pergi : satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri
o Lari : satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri
o Mahakuasa : gabungan dari morfem maha dan kuasa
o Pancasila : gabungan dari morfem panca dan sila
Selain pengertian berdasarkan KBBI seperti diatas, kata dasar juga diartikan dan memiliki
ciri ciri sebagai berikut :
Kata dasar merupakan satuan terkecil dalam bahasa yang mempunyai arti.
Kata dasar dapat dibagi menjadi kelompok dalam bentuk asal/tunggal atau bentuk
dasar/kompleks. Contoh kata : pikir, buka, tutup, ambil.
Merupakan pembentukan kata berimbuhan atau kata turunan.
Kata dasar yang mendapat tambahan atau imbuhan mengakibatkan terjadinya
perbedaan makna.
Gabungan kata dasar dapat membentuk kalimat tanpa membutuhkan adanya imbuhan.
Berikut contoh kata dasar dalam kalimat bahasa Indonesia. Dalam contoh berikut, kata dasar
ditandakan dengan huruf tebal.
Kata dasar seperti disebutkan diatas pada salah satu cirinya adalah kata dasar dapat
membentuk kata turunan atau kata berimbuhan dan memberikan makna yang berbeda.
Contoh :
Penjelasan :
Kata dasar ‘pukul’ mendapatkan imbuhan me- sehingga berubah menjadi kata ‘memukul’
yang memiliki arti subjek melakukan tindakan. Imbuhan lain juga bisa digunakan dan
mungkin juga memberikan makna yang berbeda lagi.
Contoh kalimat :
Penjelasan :
Kata dasar ‘guna’ mendapat imbuhan me-kan sehingga terbentuk kata ‘menggunakan’ yang
merupakan kata kerja aktif.
Contoh kalimat :
Penjelasan :
Kata dasar ‘kerja’ berubah menjadi ‘mengerjakan’ yang memiliki makna subjek melakukan
sesuatu.
Contoh kalimat :
Penjelasan :
Kata dasar ‘warna’ merupakan bentuk kata keterangan yang kemudian berubah menjadi kata
kerja aktif setelah mendapat imbuhan me-i.
Contoh kalimat :
Penjelasan :
Kata dasar ‘jual’ memiliki perubahan makna setelah mendapat imbuhan me-.
Contoh kalimat :