Anda di halaman 1dari 3

MENYIMAK

Hakikat Menyimak

Hakikat menyimak memiliki arti suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-


lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menagkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan,1993:28).

Selain itu kita harus memahami perbedaan antara mendengar, mendengarkan, dan
menyimak. Mendengar, mendengarkan, dan menyimak dibedakan atas unsur kesengajaan,
tujuan, dan pemahaman.

Kegiatan Kesengajaan Tujuan Pemahaman Contoh


Mendengar Tidak sengaja Tidak memiliki Tidak sampai Terdengarnya
tujuan pada pemahaman kegaduahan
Mendengarkan Disengaja Memiliki Tidak sampai Mendengarkan music
tujuan pada pemahaman
Menyimak Disengaja Memiliki Sampai pada Menonton berita
tujuan pemahaman

Manusia memiliki kemampuan menyimak sejak dalam kandungan. Menurut Don


Campbell yang dikutip Lis (2007:1.7) bayi dalam kandungan ternyata juga menutup
telinganya sebagai reaksi ketiaka mendengar bunyi yang keras. Setelah lahir bayi akan lebih
peka terhadap sinyal-sinyal audio yang dilemparkan. Jika mendengarkan suara keras, bayi
akan bereaksi kaget dengan tangan ke atas. Bayi juga akan memandang orang yang sedang
berbicara padanya, ia juga akan terlihat tersenyum atau tertawa ketika kita berbicara sambil
tersenyum atau tertawa padanya.

Manfaat menyimak
1. Memperlancar komunikasi.
2. Memperoleh informasi untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman
tentang kehidupan.
3. Sebagai dasar belajar bahasa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya simak


Menurut Suhendar, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat menyimak
dengan baik, yaitu :
1. Alat pendengaran dan alat bicara yang berfungsi baik
2. Situasi dan lingkungan pembicara itu harus baik
3. Konsentrasi penyimak pada pembicaraan
4. Pengenalan tujuan pembicaraan
5. Pengenalan paragraf atau bagian pembicaraan dan pengenalan kalimat-kalimat inti
pembicaraan
6. Kesanggupan menarik kesimpulan dengan tepat
7. Memiliki intelegensi yang tinggi
8. Latihan yang teratur

Jenis-jenis Menyimak

A. Berdasarkan situasi menyimak


1. Situasi Mendengarkan secara Interaktif :
Terjadi dalam percakapan tatap muka, di telepon / sejenisnya. Secara bergantian subjek
( 2 orang / lebih ) melakukan aktivitas mendengarkan dan berbicara. Sehingga kita
memiliki kesempatan bertanya guna mendapatkan penjelasan, meminta lawan bicara
mengulang apa yang telah diucapkannya / meminta lebih pelan dalam berbicara.
2. Situasi mendengarkan secara Non-Interaktif :
Kita tidak dapat meminta penjelasan dari pembicara, tidak bisa meminta pembicara
mengulangi apa yang diucapkan dan kita juga tidak dapat meminta pembicaraan di
perlambat.
Contoh : mendengarkan radio, mendengarkan acara-acara seremonial, nonton TV,
mendengarkan Kotbah, dan nonton Film
3. Contoh masing-masing menyimak
1. Menyimak interaktif, terjadi dalam percakapan tatap muka dan percakapan di
telepon.
2. Menyimak noninteraktif, terjadi pada situasi ketika menonton TV, mendengarkan
radio, mendengarkan khotbah, dan lain sebagainya.

B. Berdasarkan intensitas

1. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal
yang bersifat umum dan tidak memerlukan bimbingan langsung seorang guru. Hal ini
dikarenakan penyimak hanya menyimak bagian-bagian yang penting saja, secara
umum, sepintas, dsan garis-garis besarnya saja. Kegiatan menyimak ekstensif ini
dikelompokan menjadi 3, yaitu :
1) Menyimak Sekunder, sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan. Menyimak
sekunder memiliki kesamaan dengan mendengarkan.
2) Menyimak Pasif, kegiatan menyimak secara kebetulan hanya saja kita menjadi
lebih tertarik untuk menyimak hal yang menurut kita menarik.
3) Menyimak Estetis, disebut juga menyimak apresiatif. Dalam menyimak estetis
imajinasi harus terlibat agar dapat merasakan, melakukan, dan mengalami apa
yang dilakukan tokoh cerita yang anda simak. Contoh ketika kita mendengarkan
sandiwara radio.

2. Menyimak Intensif

Menyimak intensif merupakan kegiatan menyimak yang memerlukan bimbingan dan


arahan karena penyimak harus memahami secara terperinci, teliti, dan mendalam
apa yang di sampaikan. Kegiatan menyimak intensif dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Menyimak Kritis, adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-
sungguh untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian,
kebenaran, dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangan bahasa simakan.
Contoh dari menyimak kritis adalah ketika anda menonton film kemudian anda
membuat resensi.
2) Menyimak Kreatif, adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembelajaran. Contoh dari
menyimak kreatif adalah mengubah informasi menjadi sebuah puisi.
3) Menyimak Konsentratif, memiliki kesamaan dengan kegiatan menelaah.
Kegiatan menyimak ini memerlukan konsentrasi yang tinggi agar informasi yang
diperoleh dapat dipahami dan diikuti dengan baik. Contoh dari menyimak
konsentratif adalah menyimak sebuah petunjuk kemudian mengikutinya.

Anda mungkin juga menyukai