“Penyusunan Kata”
Disusun Oleh :
Kata depan penanda arah atau tempat tujuan, yaitu: “ke”, “kepada”,
“akan”, dan “terhadap”.
Contoh:
Pada liburan yang akan datang aku akan pergi ke rumah nenekku.
Surat ini ditunjukan kepada bapak kepala sekolah SMAN 4 Maju
Mundur.
Saya sangat menghormati terhadap apa yang Bapak sampaikan kepada
kami semua.
Kita semua tidak mengetahui akan apa yang dilakukan olehnya nanti
malam.
Budi mengajak Ani pergi berlibur ke Pulau Bali berdua pada saat
liburan nanti.
Kata depan menunjukan suatu hal atau permasalahan, yaitu: “tentang” dan
“mengenai”.
Contoh:
Rapat pagi hari itu membahas tentang rencana kegiatan yang akan
segera dilaksanankan.
Ani bertanya mengenai sikapku padanya beberapa hari yang lalu.
Apakah kamu mengetahui berita tentang mundurnya Frank Lampard
dari timnas Inggris?
Dia menceritakan kepada kami semua mengenai kisah perjuangan
hidupnya.
Tak ada lagi yang tersisa semua memori tentang dia selama hidupnya.
Kata depan penanda hubungan tujuan, yaitu: “untuk”, “buat”, “guna” dan
“bagi”.
Contoh:
Aku membuatkan kue ini khusus untuk Ani yang sedang sakit.
Budi mengerjakan tugas matematika buat adiknya.
Belajarlah yang giat guna masa depan yang cemerlang.
Pendidikan adalah hak yang sangat penting bagi seluruh anak-anak.
Ayah memintaku untuk menemaninya pergi ke luar kota untuk urusan
bisnis
2.2.3 Kata Imbuhan
Kata berimbuhan adalah kata-kata dasar yang mendapatkan imbuhan yang
berupa awalan, akhiran, sisipan, dan awalan-akhiran. Imbuhan sendiri berfungsi
untuk menambahkan arti atau maksud dari kata-kata dasar yang diberi imbuhan
tersebut.
a. Macam-Macam Imbuhan
Dalam bahasa Indonesia ada 4 macam imbuhan yaitu:
Prefiks adalah imbuhan-imbuhan yang diletakan pada awal kata
dasar. Imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan (prefiks) adalah: me-,
ber-, ke-, di-, ter-, pe-, dan se-.
Imbuhan Me-
Awalan me- bisa berubah menjadi beberapa macam bentuk diantaranya
adalah men-, meng-, meny-, mem-, dan menge-. Perubahan-perubahan
tersebut tergantung dengan kata dasarnya dan makna yang akan dibentuk.
Berikut makna dari imbuhan me- yang menyatakan suatu perbuatan aktif:
mengambil, menyiram, mengesampingkan, mempertahankan.
Imbuhan Ber-
Awalan ber- mempunyai beberapa macam perubahan yaitu bel- dan ber-.
Perubahan-perubahan tersebut tergantung dengan kata dasarnya. Imbuhan
ber- memiliki beberapa macam makna yaitu:
- Menyatakan kepunyaan : Beranak, berotot, beruang
- Menyatakan penggunaan : Bersepeda, bermotor
- Menyatakan kegiatan : bertelur, berkarya, bekerja
- Menyatakan jumlah : Berdua, bertiga
- Menyatakan suasana hati: bersedih, berbahagia, dan lain-lain.
Imbuhan Ke-
Awalan ke- tidak memiliki bentuk perubahan khusus, tetapi memiliki
makna untuk menyatakan urutan : kesatu, kedua, ketiga, dst.
Imbuhan Di-
Imbuhan di- adalah kebalikan dari imbuhan me- yang membentuk kata
dasar bermakna pasif. Contoh: di + siram = disiram, dilihat, dipukul.
Imbuhan Ter-
Imbuhan ter- sama dengan imbuhan di- yang membentuk kata kerja pasif.
Namun, imbuhan ter- cenderung menyatakan perbuatan yang tidak disengaja.
Selain kata kerja pasif, imbuhan ter- memiliki beberapa macam makna yaitu:
- Menyatakan sifat: Terpandai, terbaik, terhebat
- Menyatakan ketidaksengajaan: Terbawa, tertinggal
- Menyatakan keadaan telah: tertutup, terbuka, terkunci
- Menyatakan kegiatan tibaa-tiba: tertawa, terjatuh
Imbuhan Pe-
Awalan pe- memiliki macam-macam perubahan bentuk seperti yang
terjadi pada awalan me- yaitu: peng-, penye-, per-. Makna dari Imbuhan pe-
adalah sebagai berikut:
- Menyatakan pelaku, penyebab: pembaca, penulis, pengajar,
pemanis, pemutih
- Menyatakan pekerjaan: perpanjang, perlambat, percantik
- Menyatakan alat: penghapus, penggaris, pengasah
- Menyatakan sifat: pemalu, pemaaf
Imbuhan Se-
Imbuhan se- membentuk kata dasar memiliki makna antar lain:
- Menyatakan keseluruhan: sekelas, sekampung, sekota
- Menyatakan sifat: sepandai, secantik, sebesar
- Menyatakan satu: selembar, sepotong, sebiji
Sisipan (infiks)
Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar.
Bentuk-bentuk sisipan antara lain –el-, -em-, dan –er-. Contoh: -em- + getar =
gemetar. Imbuhan infiks membentuk kata dasar yang memiliki makna sebagai
berikut:
- Menyatakan intensitas dan jumlah: gemetar, gemerincing, temali
- Menyatakan sifat: temurun, telunjuk, gelembung, gemetar
Akhiran (sufiks)
Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar. Ada
beberapa macam bentuk imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -I, -an,
-kah, -tah, dan –pun.
3.1 Kesimpulan
Dalam penulisan sebuah karya ilmiah, skripsi ataupun makalah, salah satu
hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan kata maupun kalimat yang tepat.
Dengan penulisan kata yang tepat maka pembaca tidak akan mengalami salah
tafsir terhadap kata dasar yang telah diberi imbuhan dan isi dari tulisan tersebut
dapat tersalurkan kepada pembaca, sehingga tujuan penulis dapat tersampaikan ke
pembaca.
3.2 Saran
Bahasa Indonesia tidak akan tetap terjaga apabila tidak diadakan pusat
bahasa dan balai bahasa serta tempat pelatihan dan pengajaran tentang tata bahasa.
Maka pembelajaran bahasa disetiap sekolah-sekolah pada setiap jenjang
pendidikan nyata diperlukan karena akan membantu memelihara kesucian dan
keaslian bahasa, agar selalu tehindar dari kontaminasi budaya bahasa asing.