0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan3 halaman
1. Tekanan udara, kadar oksigen, dan kelembaban udara berkurang seiring dengan peningkatan ketinggian di atas permukaan laut karena adanya penurunan tekanan atmosfer.
2. Peningkatan ketinggian menyebabkan peningkatan kesulitan bernapas karena berkurangnya tekanan dan kadar oksigen udara.
3. Perubahan suhu udara dan kelembaban berhubungan dengan ketinggian tempat.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
293167375 Pengaruh Ketinggian Terhadap Tekanan Oksigen Dan Kelembaban
1. Tekanan udara, kadar oksigen, dan kelembaban udara berkurang seiring dengan peningkatan ketinggian di atas permukaan laut karena adanya penurunan tekanan atmosfer.
2. Peningkatan ketinggian menyebabkan peningkatan kesulitan bernapas karena berkurangnya tekanan dan kadar oksigen udara.
3. Perubahan suhu udara dan kelembaban berhubungan dengan ketinggian tempat.
1. Tekanan udara, kadar oksigen, dan kelembaban udara berkurang seiring dengan peningkatan ketinggian di atas permukaan laut karena adanya penurunan tekanan atmosfer.
2. Peningkatan ketinggian menyebabkan peningkatan kesulitan bernapas karena berkurangnya tekanan dan kadar oksigen udara.
3. Perubahan suhu udara dan kelembaban berhubungan dengan ketinggian tempat.
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet,
termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
A. Pengaruh Ketinggian Terhadap Tekanan
Tekanan zat cair akan bertambah jika kedalamannya bertambah dan sebaliknya, tekanan zat cair akan berkurang jika kedalamannya berkurang. Di udara juga akan berlaku demikian, semakin dekat ke permukaan bumi tekanan udara semakin tinggi dan semakin jauh dari permukaan bumi tekanan udara semakin kecil. Tekanan udara di permukaan laut = 76 cmHg atau 1 atm. Setiap ketinggian bertambah 100 m, tekanan udara berkurang 1 cmHg. Secara matematis pernyataan tersebut dapat dirumuskan: h = (76 cmHg - P) 100 m/cmHg dengan: h = ketinggian tempat (m) P = tekanan udara (cmHg) Hal ini dapat dirasakan jika pergi ke tempat tinggi. Misalnya seorang pendaki yang akan semakin sulit mendaki gunung yang sangat tinggi. Selain udara yang dingin, di ketinggian tekanannya pun sangat rendah. Pada tempat yang tekanannya rendah partikel udaranya pun rendah sehingga pendaki gunung tidak dapat bernapas tanpa bantuan tabung oksigen.
B. Pengaruh Ketinggian Terhadap Kadar Oksigen
Atmosfer bumi mengandung oksigen sekitar 210 ml/liter. Kadar oksigen yang terlarut bervariasi, tergantung pada suhu, salinitas, turblensi air, dan tekanan atmosfer. Semakin besar suhu dan ketinggian (altitude) serta semakin kecil tekanan atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin kecil (Jeffries danMills, 1996). Contohnya pada saat di pegunungan, nafas akan menjadi lebih sesak daripada saat berada di daerah yang lebih rendah. Hal ini disebabkan karena tekanan udara di pegunungan lebih rendah yang disebabkan adanya penurunan tekanan akibat posisi gunung yang berada jauh lebih tinggi dari dataran rendah. Untuk suatu temperatur yang relatif tetap, maka massa udara di daerah pegunungan akan lebih rendah diakibatkan penurunan tekanan. Oleh sebab itu kandungan oksigen pun akan menjadi lebih rendah.
C. Pengaruh Ketinggian Terhadap Kelembaban Udara
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi (Wikipedia, 2011). Dalam pengertian lain Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Jadi dapat disimpulkan bahwa iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (± minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Menurut Lakitan (2002), variasi suhu di kepulauan Indonesia tergantung pada ketinggian tempat (altitude/elevasi), suhu udara akan semakin rendah seiring dengan semakin tingginya ketinggian tempat dari permukaan laut. Suhu menurun sekitar 0.6oC setiap 100 meter kenaikan ketinggian tempat. Keberadaan lautan disekitar kepulauan Indonesia ikut berperan dalam menekan gejolak perubahan suhu udara yang mungkin timbul. Iklim ditentukan oleh faktor letak geografis, intensitas cahaya matahari, ketinggian tempat dan letak lintang, serta aliran massa udara. Unsur-unsur iklim terdiri dari suhu, curah hujan, angin, dan kelembapan. Kelembapan udara berbeda-beda karena temperatur di permukaan bumi berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan waktu (pagi, siang, dan malam). Semakin ke utara atau ke selatan khatulistiwa, kelembapan udara semakin menurun. Semakin tinggi permukaan Bumi, maka semakin tinggi pula suhu dan kelembaban udara. Contohnya dapat dilihat dari keberadaan salju di beberapa puncak gunung di Indonesia, walaupun Indonesia berada di daerah iklim tropis.