Anda di halaman 1dari 20

MENELAAH STRUKTUR

DAN KAIDAN KEBAHASAAN


PIDATO PERSUASIF
KD 3.4 Menelaah gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan
dalam pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar
dan dibaca.
Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menelaah struktur pidato persuasif


dengan benar.
2. Siswa dapat menelaah kaidah kebahasaan pidato
persuasif dengan benar.
Struktur Pidato Persuasif

1. Pembuka
Pembuka terdiri atas salam pembuka, sapaan, ucapan syukur, ucapan terima
kasih, dan tujuan pidato (pembuka pidato tidak harus lengkap).
2. Isi
Isi pidato memaparkan permasalahan atau materi yang akan disampaikan.
Permasalahan diuraikan secara terperinci dalam isi pidato.
3. Penutup
Penutup merupakan bagian akhir pidato.
Penutup terdiri atas kesimpulan, ucapan terima kasih,
permohonan maaf, dan salam penutup
(penutup pidato tidak harus lengkap).
Struktur isi Pidato Persuasif

1. Pernyataan Posisi
Pendahuluan atau pendapat pengarang/pembicara.
2. Tahap Argumen
Serangkaian argumen logis yang menyakinkan audiens mengapa
posisi itu diambil.
3. Penguatan Pernyataan Posisi
Simpulan memperkuat atau menyimpulkan pandangan
Pengarang/pembicara.
KEBAHASAAN PIDATO PERSUASIF

1. Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif


Kalimat Aktif
Kalimat yang subjeknya melakukan kegiatan atau aktivitas.
Cirinya:
a. Subjeknya sebagai pelaku
b. Predikat berawalan me- atau ber-. Meskipun demikian, tidak
sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak
disertai kedua imbuhan.
contoh: Mereka kini sudah pergi.
Kalimat aktif dibedakan menjadi 2:

a) Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang


predikatnya memerlukan objek.
Contoh: Saya menggunting kertas.

b) Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang


tidak memiliki objek.
Contoh: Ibu memasak di dapur.
Kalimat Pasif
• Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu
perbuatan atau aktivitas.
• Bentuk pasif ditandai dengan penggunaan di-, ter-, ke-an
pada jabatan predikat.
Contoh:
• Adik dimarahi kakak.
• Tari terjatuh dari sepeda.
• Petani itu kejatuhan mangga saat berteduh.
2. Kata tugas adalah sejenis kategori kata tata bahasa
Indonesia yang terdiri atas kata depan, kata sambung, kata
sandang, kata seru, dan partikel penegas.
a) Kata depan (preposisi) : demi, di, ke, dari, hingga, guna
b) Kata sambung (konjungsi) : tetapi, karena, sehingga
c) Kata sandang (artikula) : si, sang, para
d) Kata seru (interjeksi) : oh, aduh, wah
e) Partikel penegas : -lah, -kah, -tah, -pun
JENIS & CONTOH KONJUNGSI
3. Kosakata emotif adalah kosakata yang berhubungan dengan
emosi (perasaan) yang bisa membuat pendengar tersentuh
emosinya ketika menyimak atau membaca.
Contoh: Hal ini bisa terjadi karena bangsa kita memiliki
semangat kebersamaan dan gotong royong.
4. Istilah adalah kosakata yang umumnya digunakan dalam bidang
tertentu.
Contoh: Merebaknya penggunaan media sosial, seperti facebook,
twitter, instagram, whatshapp, atau telegram
di tengah masyarakat.
5. Sinonim adalah persamaan atau padanan makna kata.
Contoh: Semua orang membutuhkan air dalam kehidupan
sehari-hari. Mereka memerlukan air untuk
memenuhi segala kebutuhan seperti minum,
mandi, dan mencuci.
6. Antonim adalah lawan (makna) kata.
Contoh: Gelapnya malam hari berganti dengan terangnya
lampu di jalan.
7. Kata benda abstrak adalah kata yang menyatakan benda yang
sifatnya abstrak (tanpa wujud) karena tidak bisa ditangkap oleh
pancaindra.
Kata yang menyatakan nama sebuah benda namun benda yang
dimaksud itu merupakan benda yang tak kasat mata dan tak bisa
ditangkap oleh panca indra manusia.
Contoh:
Kesetiakawanan sosial memang perlu kita jaga dan terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Keuntungan yang ia dapatkan setelah berjualan kue
cukup untuk membiayai adiknya yang sedang
bersekolah.
8. Modalitas adalah suatu uraian/bahasan dalam bentuk
kalimat yang menunjukkan pernyataan /keinginan /sikap
/perasaan si pembicara mengenai keadaan atau perbuatan
terhadap lawan bicaranya.

Bentuk-bentuk Modalitas:
a) Menunjukkan rasa pasti (kepastian).
Contoh :
• Kami tentu akan mendukungmu dalam ajang pencarian bakat itu.
• Dia sungguh tidak melakukan hal yang tidak terpuji itu.
• Jangan khawatir, aku pasti akan datang dalam reuni
akbar itu.
b) Menunjukkan rasa pengakuan.
Contoh :
• Apa yang kau lihat tadi, itulah sebenarnya kehidupan keluarga kami.
• Orang yang mencariku kemarin siang itu adalah benar seorang kolektor.
• Ya, pernyataan yang tertulis di papan pengumuman itu adalah namaku.

c) Menunjukkan rasa takjub/heran.


Contoh :
• Mustahil rasanya anak desa itu bisa diangkat menjadi direktur
perusahaan besar itu.
• Astaga, benarkah anak kecil itu yang telah menolongmu
kemarin?
d) Menunjukkan rasa sangsi/keraguan.
Contoh :
• Tadi, kami melihatnya pergi dengan tergesa-gesa, barangkali ia
sedang ketinggalan sesuatu.
• Sudah seminggu tidak ada kabar berita tentang
dirinya, entah apa yang terjadi padanya.
• Belum ada konfirmasi dari pihak maskapai, mungkin pesawat
yang kami tumpangi akan tertunda 2-3 jam.
e) Menunjukkan harapan/keinginan.
Contoh :
• Semoga liburan panjang akhir tahun ini, seru dan menyenangkan.
• Apa yang sudah dijanjikannya untukku, mudah-mudahan tidak
dilupakannya.
• Kami telah berkali-kali gagal mengunjunginya, moga-moga kali ini ia
ada di rumah.
f) Menunjukkan larangan.
Contoh :
• Kita jangan menghakimi orang, biarkan petugas yang berwenang
melakukan tugasnya.
• Peraturan di kantor ini, kita tidak boleh memakai sandal
saat bekerja.
g) Menunjukkan sebuah ajakan.
Contoh :
• Mari ikut serta dalam acara jalan sehat yang diadakan di
Monumen Nasional, Minggu pagi.
• Ayo, lakukan penghijauan di lingkungan kita masing-masing.
• Untuk mengurangi limbah plastik di daerah kita, sebaiknya kita
mendaur ulang sampah tersebut menjadi barang berdaya guna.
9. Nominalisasi
Proses perubaan kata kerja dan kata sifat menjadi kata benda
(nominal) dengan cara afiksasi/ pengimbuhan, misalnya: pe-, pe-
an, ke-an, -an.
Contoh:
Pe- + dorong = pendorong
Pe- + ubah + -an = pengubahan
Ke- + adil + -an = keadilan
Atas + -an = atasan
10. Kata Ganti Orang

Kata Ganti Tunggal Jamak


Orang
I saya, aku kami, kita
II kamu, Anda, kalian, kamu
saudara sekalian
III dia, beliau mereka
11. Kata sapaan
Kata sapaan adalah sebuah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang atau
pihak kedua, baik itu tunggal ataupun jamak.
Contoh: Bapak, Ibu, Saudara, Anda, dll.
Tugas ....

Anda mungkin juga menyukai