Anda di halaman 1dari 9

2) Keparalelan

Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu.
Contoh:
a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.
b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
memasang, penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

3) Ketegasan
Ketegasan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah
kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan
dalam kalimat.
 Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.
Contoh:
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
      Membuat urutan kata yang bertahap

Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar.
Seharusnya:
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar.
     Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
 Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
 Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).

Contoh:
Saudaralah yang bertanggung jawab.

4) Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata,
frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan:
 Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
contoh:
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian
superordinat pada hiponimi kata.
contoh:
Ia memakai baju warna merah.
Ia memakai baju merah.
 Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam
satu kalimat.

Contoh:
Dia hanya membawa badannya saja.
Dia hanya membawa badannya.
 Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang
berbentuk jamak.
Contoh:
para tamu-tamu, beberapa orang-orang
para tamu, beberapa orang.

5) Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran
ganda.
Contoh:
a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.
b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu
rupiah.
c.Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para
menteri.
Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.

6) Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak
simetris.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak
keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab

b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
Contoh:
1. Surat itu saya sudah baca.
Surat itu sudah saya baca.
2. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang
antara predikat kata kerja dan objek penderita.
contoh:
a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat
Mereka membicarakan kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

7) Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal
dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

A. Kalimat Tanya
Adalah Kalimat yang dimaksud untuk mendapat jawaban berupa informasi, penjelasan
atau pertanyaan.
 Ciri-ciri Kalimat Tanya
a. Menggunakan kata tanya (5W+1H).
b. Membalikan urutan kata.
c. Menambah kata buka/tidak, partikel –kah.
d. Intonasi naik.
 Macam-macam Kalimat Tanya
1. Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban.
Contoh: Apalagi yang dapat kita kerjakan, kecuali hanya memohon pertolongan
Tuhan?
2. Kalimat tanya biasa adalah kalimat tanya yang hanya memerlukan jawaban.
Contoh: Siapa yang menulis artikel itu?
3. Kalimat tanya konfirmasi adalah kalimat tanya untuk pembenaran/penegasan.
Contoh: Apakah hari ini ada rapat dengan klien mengenai kerjasama?
4. Kalimat tanya klarifikasi adalah kalimat tanya untuk penjernih suatu hal.
Contoh: Apakah benar berita kemalingan di rumah Dian?
5. Kalimat tanya samar adalah kalimat tanya bukan untuk menggali informasi,
klarifikasi dan konfirmasi, melainkan mempunyai maksud tertentu.
Contoh: Siapkah Anda berangkat pagi ini? (mengajak)

 Contoh-contoh Kalimat Tanya


1. Apa digunakan menanyakan benda, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Contoh: Arsitek itu sedang merencanakan apa?
Apa yang sedang direncanakan arsitek itu?
2. Siapa digunakan untuk menanyakan Tuhan, Malaikat dan orang.
Contoh: Siapa yang mencabut nyawa manusia?
3. Mengapa digunakan untuk menanyakan perbuatan.
Contoh: Pegawai itu sedang mengapa?
4. Kenapa digunakan untuk menanyakan sebab seperti halnya kata tanya mengapa.
Contoh: Kenapa Ahmad tidak pergi ke sekolah?
5. Bagaimana digunakan menanyakan keadaan.
Contoh: Bagaimana nasib anak itu?
6. Mana digunakan untuk menanyakan tempat
Contoh: Ke mana nenek pergi?
7. Kapan digunakan untuk menanyakan waktu.
Contoh: Kapan paman datang?
8. Berapa digunakan untuk menanyakan jumlah bilangan.
Contoh: Berapa harga tas itu?

1. Kalimat tidak baku


Contoh: Mengenai masalah ketunaan karya perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
Kalimat baku
Contoh: Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan tuntas.

2. Kalimat tidak baku


Contoh: Persoalan yang diajukan oleh Bapak Kepala Sekolah diulas
kembali bersama Bapak Ketua P.O.MG.
Ragam baku
Contoh: Soal yang diajukan oelh Kepala Sekolah diulas kembali oleh Ketua POMG

3. Kalimat tidak teratur


Contoh: Ini hari, kita bicarakan tentang soal harga, melainkan tentang mutu barang itu.
Kalimat teratur
Contoh: Hari ini kita tidak membicarakan soal harga, tetapi soal mutu barang itu.
B. Kalimat Bernalar
Kalimat bernalar merupakan satuan kalimat informasi yangberjalan selaras antara yang
disampaikan oleh pihak pertama dapat diterima dengan “utuh” oleh pihak kedua.
Contoh:
Acara selanjutnya adalah sambutan dari ketua panitia. Waktu dan tempat kami persilakan.

Kalimat yang bernalarnya adalah:


Acara selanjutnya adalah sambutan dari ketua panitia. Ketua panitia kami persilakan.

C. Kalimat Suruh (perintah)


Pernyataan untuk mengerjakan sesuatu, menyatakan syarat kejadian, tafsiran bermakna
ejekan atau sindiran dan mencegah atau melarang.
1. Kalimat suruh sebenarnya
Ditandai oleh pola intonasi suruh, P nya terdiri dari kata verbal instrasitif, partikel -lah
dapat ditambahkan untuk memperhalus perintah, sementara S, O, K nya boleh dipakai,
boleh tidak.
Contoh: Beristirahatlah!
2. Kalimat persilahan
Ditandai pola intonasi suruh, penambahan kata silahkan atau dipersilahkan di awal
kalimat.
Contoh: Silahkan bapak duduk di sini!

3. Kalimat ajakan
Sama halnya dengan kalimat persilahan dan kalimat suruh hanya perbedaannya tindakan
itu di sini bukan hanya dilakukan oleh orang yang diajak berbicara, melainkan juga oleh
orang yang berbicara atau penuturnya.
Contoh: Ayo kita jalan-jalan!

4. Kalimat larangan
Kalimat yang menyatakan suatu pencegahan atau larangan dan harus dikerjakan oleh
orang yang bersangkutan.
Contoh: Janganlah engkau meninggalkanku!
D. Kalimat Sederhana dan Kalimat Luas
Kalimat sederhana dibagi atas dua bagian, yaitu kalimat yang tak berklausa dan kalimat
berklausa satu.
Kalimat luas adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Kalimat luas itu
bermacam-macam. Macam-macam kalimat luas terdiri atas kalimat luas setara dan kalimat
luas tak setara (Alwi dkk, 2004)
a. Pola kalimat I = kata benda-kata kerja (kalimat verbal)
Contoh: Bunga disiram
b. Pola kalimat II = kata benda-kata sifat (kalimat atributif)
Contoh: Wanita cantik
c. Pola kalimat III = kata benda-kata benda (kalimat nominal ataukalimat ekuasional)
Contoh: Saya Penulis
d. Pola kalimat IV (pola tambahan) = kata benda-adverbial (kalimat adverbial)
Contoh :Ibu ke pasar

Contoh kalimat sederhana:


a. Mahasiswa itu berusia 20 tahun
b. Ia mengeluarkan handpond dari saku bajunya.
Contoh kalimat luas:
a. Ia menutup laptopnya lalu pergi keluar ruangan
b. Ia mengakui bahwa ia jatuh cinta kepadanya.

E. Kalimat Luas Yang Setara


Kalimat luas setara adalah struktur kalimat yang di dalamnya terdapat sekurang-
kurangnya dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sebagai kalimat tunggal
disebut kalimat luas setara.
Ciri-ciri kalimat luas antara lain :
1. Kedudukan pola-pola  kalimat,sama derajatnya.
2. Penggabungannya disertai  perubahan intonasi.
3. Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan.
4. Pola umum uraian jabatan kat :S-P+S-P
F. Kalimat Luas Bertingkat
Kalimat luas bertingkat adalah kalimat yang mengandung satu kalimat dasar yang
merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai pengisi
salah satu unsur kalimat inti itu misalnya keterangan, subjek, atau objek dapat disebut sebagai
kalimat luas bertingkat jika diantara kedua unsur tersebut digunakan sebagai konjungtor.
Konjungtor inilah yang membedakan struktur kalimat luas bertingkat dari kalimat setara.
1. Sebab
Contoh: Karena tidur terlalu larut  malam aku bangun kesiangan.
Karena tidur terlalu larut malam, maka aku bangun kesiangan.
2. Akibat
Contoh: Saya selalu menghabiskan waktu bersama teman-teman sampai saya lupa waktu
istirahat.
3. Syarat
Contoh: Saya akan datang jika kamu datang.
4. Tujuan
Contoh: Kamu harus bisa fokus agar kamu bisa mengerjakan apa yang akan kamu
kerjakan.
5. Waktu 
Contoh: Sesudah kamu wisuda,kamu akan menikah.
6. Kesungguhan
Contoh: Meskipun hujan, Saya tetap berangkat ke kampus.
7. Pembatasan
Contoh : Semua mahasiswa sudah hadir kecuali Hasan dan Rumi.
8. Perbandingan
Contoh: Dia terkejut bukan main seperti mendengar suara petir yang menggelegar.
G. Kalimat Luas Tidak Setara
Dalam kalimat luas yang tidak setara klausa yang satu merupakan bagian dari klausa
lainnya.
Contoh: Ia berkata bahwa ia mencintaiku.

A. KESIMPULAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat berfungsi mengungkapkan informasi secara
tepat, cepat, dan mudah dipahami dan mempunyai hubungan kalimat, penekanan dan
pengucapannya.Kalimat tanya adalah kalimat yang di maksud untuk mendapat jawaban
berupa informasi, penjelasan atau pertanyaan. Kalimat bernalar ialah satuan kalimat
informasi yang berjalan selaras antara yang disampaikan oleh pihak pertama dapat diterima
dengan “utuh” oleh pihak kedua. Kalimat suruh (perintah) merupakan pernyataan untuk
mengerjakan sesuatu, menyatakan syarat kejadian, tafsiran bermakna ejekan atau sindiran dan
mencegah atau melarang. Kalimat sederhana dibagi atas dua bagian, yaitu kalimat yang tak
berklausa dan kalimat berklausa satu. Kalimat luas adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa
atau lebih. Kalimat luas setara adalah struktur kalimat yang di dalamnya terdapat sekurang-
kurangnya dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sebagai kalimat tunggal
disebut kalimat luas setara. Kalimat luas bertingkat adalah kalimat yang mengandung satu
kalimat dasar yang merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang
berfungsi sebagai pengisi salah satu unsur kalimat inti itu misalnya keterangan, subjek, atau
objek dapat disebut sebagai kalimat luas bertingkat jika diantara kedua unsur tersebut
digunakan sebagai konjungtor. Kalimat luas yang tidak setara klausa yang satu merupakan
bagian dari klausa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai