Anda di halaman 1dari 11

Kalimat Efektif

Kelompok 1 :
1. Maudy Tri Laras
2. Alda Alia Nurhaliza
3. Hilma Husny
4. Izzuddin Fathur Rohman
5. Safira Fauzia Ramadhany
6. Mizu Muhammad Muzaky
7. Fikri Andanawari

Pengertian
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran
yang utuh.
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca, sama dengan pikiran penulis atau pembicara.

Ciri-ciri Kalimat Efektif


1. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran (gagasan) dengan struktur bahasa yang dipakai.
Ciri-ciri:
.Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas. Kejelasan subjek dapat
dilakukan dengan menghindari pemakaian kata depan di, dalam, dari, untuk, pada, sebagai,
tentang menurut, dan sebagainya, di depan subjek.
. Contoh : Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Tidak efektif)
. Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegaiatan study tour. (efektif)
.Tidak terdapat subjek yang ganda. Sebuah kalimat yang memiliki subjek ganda akan
berakibat pada ketidakefektifan gagasan yang diajukan.
Contoh :
. Pemeriksaan polisi itu Rina dinyatakan bersalah. (salah)
. Dalam pemeriksaan Polisi, Rina dinyatakan bersalah. (benar)

Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. Kata penghubung terdiri
atas kata hubung intrakalimat dan ekstrakalimat. Intrakalimat adalah konjungsi yg
menghubungkan dua buah gagasan yang mash ada dalam satu kalimat, misalnya dan.
Ekstrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan antara dua buah kalimat.
Contoh intrakalimat :
Ia terlambat bangun. Sehingga ia telat sampai di sekolah. (salah)
Ia terlambat bangun. Sehingga telat sampai di sekolah. (benar)
Contoh ekstra kalimat :
Ia terlambat bangun. Oleh karena itu, ia telat sampai disekolah (benar).
Predikat tidak di dahului oleh kata yang
Contoh :
Rina yang berbaju merah. (salah)
Rina berbaju merah. (benar)

2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Bentuk kata pertama
nomina, bentuk kata kedua juga nomina.
Contoh : Rumah itu direnovasi dan mengecat dengan warna kuning muda. (salah)
Rumah itu direnovasi dan dicat dengan warna kuning muda. (benar)

3. Ketegasan
Ketegasan adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.
Meletakkan kata yang ditonjolkan itu didepan kalimat.
Contoh : angka kemiskinan semakin meningkat, sehingga tindak kriminal juga semakin banyak.
Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh : bukan satu atau dua, tetapi puluhan TKW yang menderita, karena perlakuan majikan.
Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh : perusahaan itu tidak bengkrut, tetapi perkembangan dengan pesat
Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)
Contoh : buanglah semua sifat burukmu

4. Kehematan
Kehematan adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap
tidak perlu dengan berbagai cara :
Penghematan dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh :

Anda tidak perlu menghadiri undangan itu, jika anda sakit. (salah)

Anda tidak perlu menghadiri undangan itu, jika sakit. (benar)


Menghindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Contoh :
Ia membeli mobil BMW. (salah)
Kata BMW sudah mencakup kata mobil
Ia membeli BMW. (benar)

Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat. Contoh :

Ia naik ke atas kapal. (salah)

Ia naik Kapal. (benar)


Tidak menjamakkan kata yang berbentuk jamak. Contoh :
Semua Masyarakat mengikuti upacara menaikkan bendera di Istana Negara melalui
siaran langsung di televisi. (salah)
Masyarakat mengikuti upacara menaikkan bendera di Istana Negara melalui siaran
langsung di televisi. (benar)

Bentuk yang Keliru


- Para tamu-tamu
- Beberapa orang-orang
- Semua peserta

5. Kecermatan
Kecermatan bermaksud sebuah kalimat tidak menimbulkan tulisan ganda , dan tepat
dalam pilihan kata.
Contoh :
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
(telah diubah).

6. Kepaduan
Kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat, sehingga yang disampaikan
tidak terpecah-pecah.

Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang
tidak simetris.
Contoh : Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota
yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan secara tidak sadar
bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil
dan beradab.
Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agent + verbal secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
Contoh :
Mobil itu saya sudah bayar. (salah)
Mobil itu sudah saya bayar. (benar)
Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau
tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh :
Rapat pimpinan itu membicarakan tentang etos kerja karyawan. (salah)
Rapat piminan itu membicarakan etos kerja karyawannya. (benar)

7. Kelogisan
Kelogisan adalah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisnya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh :
Kepada Bapak Rektor, waktu dan tempat kami persilakan. (salah)
Bapak Rektor dipersilakan (benar).

Daftar Pustaka

Gusti Yanti, Prima, Fairul Zabadi, dan Fauzi Rahman. 2016. Bahasa
Indonesia Konsep Dasar dan Penerapan. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
http://riaviinola.blogspot.co.id/2015/12/makalah-kalimat-efektif.html |
diakses pada 27 September 2016 01:36

Anda mungkin juga menyukai