Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Esai
Merujuk pada definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ‘esai’ diartikan
sebagai suatu karangan atau karya tulis yang termasuk dalam prosa yang
membahas suatu masalah (kajian) secara sekilas dari sudut pandang pribadi sang
penulis. Hal serupa juga dikemukakan ahli, Soetomo, yang mendefinisikan esai
sebagai suatu karangan pendek berdasarkan cara pandang seseorang dalam
menyikapi suatu masalah. Berdasarkan dua definisi yang dijelaskan sebelumnya,
dapat kita simpulkan jika esai sangat dipengaruhi sudut pandang penulis dalam
menilai suatu masalah, sehingga tulisan pada esai pastilah mengandung opini yang
bersifat subjektif serta argumentatif. Meskipun bersifat subjektif, namun argumen
yang disampaikan dalam esai tetaplah harus bersifat logis, dapat dipahami dengan
baik, serta berdasarkan pada teori atau data serta fakta yang ada di lapangan.
Dengan begitu, esai tidak hanya menjadi tulisan fiktif atau imajinasi dari sang
penulis saja. Secara umum, esai memiliki kesamaan dengan tajuk rencana yang
terdapat pada surat kabar, yakni memiliki tujuan untuk meyakinkan masyarakat
terhadap sudut pandang penulis mengenai suatu isu, atau dengan kata lain
menggiring opini publik. Bedanya, tajuk rencana hanya ditulis oleh seorang
kepala editor, sedangkan esai dapat ditulis oleh siapa saja.

B. Fungsi Esai
Menyampaikan opini terhadap suatu fenomena atau keadaan yang disertai
argumen dengan data yang valid.

3
4

C. Tujuan Menulis Esai


1. Melakukan eksplorasi atas respon individu terhadap suatu peristiwa, keadaan
ataupun ide dan gagasan tertentu (personal essay). Contoh: tulisan tentang
pengalaman pribadi tentang facebook)
2. Mengajak pembaca untuk meyakini opini penulis dan dapat juga untuk
meyakinkan pembaca agar melakukan suatu aksi tertentu (persuasive essay).
Contoh: tulisan tentang bahaya TV untuk anak-anak
3. Menjelaskan tentang bagaimana melakukan sesuatu hal ataupun menunjukkan
bagaimana sesuatu bekerja (how-to essay). Contoh: tulisan tentang bagaimana
cara menggunakan Internet untuk proses belajar.
4. Membandingkan dan mengkontraskan dua atau lebih ide, peristiwa, literatur
atau hal lainnya (compare-and-contrast essay). Contoh: tulisan tentang
keuntungan dan kelebihan belajar dengan basis PBL
5. Menunjukkan tentang bagaimana suatu sebab akan menimbulkan dampak
tertentu (cause-and-effect essay). Contoh: tulisan tentang manfaat yang akan
dirasakan jika keseimbangan alam terjaga
6. Mendeskripsikan suatu permasalahan dan menawarkan solusinya (problem-
and-solution essay). Contoh: tulisan tentang masalah-masalah yang timbul di
era pasar bebas dan solusinya

D. Ciri-Ciri Esai
Sama seperti halnya dengan semua karya tulis, untuk membedakannya dari
karangan lainnya, esai memiliki beberapa ciri ciri, di antaranya :
1. Berupa karangan pendek
Esai merupakan jenis prosa yang berbentuk tulisan. Esai ditulis dengan jumlah
kalimat yang pendek. Hal ini karena esai terdiri atas sebuah kajian singkat
yang padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh khalayak umum.

2. Memiliki gaya bahasa yang khas


Karena sangat dipengaruhi sudut pandang penulisnya, tentu gaya penulisan
masing masing penulis esai akan berbeda dan membawa ciri khas mereka
5

masing masing. Esai dapat ditulis oleh semua yang ingin menanggapi suatu
permasalahan atau mengangkat isu isu tertentu untuk diperbincangkan,
dengan demikian setiap esai akan berbeda gaya penulisannya satu individu
dengan individu lain.

E. Struktur Esai
Untuk menulis esai yang baik, terdapat susunan atau struktur dari eai yang harus
diperhatikan penulis. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Di dalam pendahuluan, kita dapat mengungkapkan topic atau tema yang akan
dibahas dalam keseluruhan esai. Unsur-unsur yang ada di dalam pendahuluan
adalah latar belakang dan pendapat pribadi penulis mengenai tema yang akan
dibahas secara lebih jelas dan detil pada bagian selanjutnya. Pendahuluan
menjadi pengantar pembaca untuk memahami topic yang akan dibahas
sehingga pembaca lebih mudah menelaah isi esai.

2. Isi/Pembahasan
Isi atau pembahasan adalah bagian dari esai yang menjelaskan tema/topic
tulisan secara lebih detil. Di dalam isi, penulis menjabarkan pendapatnya
secara kronologis atau urut sesuai dengan ide yang disusun dalam kerangka
sehingga esai menjadi koheren.

3. Kesimpulan/Penutup
Kesimpulan adalah bagian terakhir dalam esai. dal Bagian ini berisi kalimat
yang merangkum atau menyimpulkan apa yang sudah disampaikan di
pendahuluan dan pembahasan. Kesimpulan tidak boleh melebar ke topik lain.

Selain mengikuti struktur penulisan esai seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
berikut ini ada pula beberapa langkah yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
menulis esai, yakni :
1. Menentukan tema atau isu yang akan diangkat.
6

2. Menbuat garis besar dari ide pokok yang akan dikembangkan dalam paragraf
pembahasan.
3. Mengembangkan ide pokok pada paragraf pembahasan disertai dengan
pendapat penulis terhadap gagasan tersebut. Dalam penulisan pendapat harus
didasarkan pada teori, pendapat ahli, data data, maupun fakta yang ada.
4. Menyimpulkan pokok atau inti dari gagasan yang telah disampaikan
sebelumnya.

F. Contoh Esai
Penyebab Bahasa Lampung Terancam Punah
Dilansir dari situs BBC, UNESCO mengatakan bahwa lebih dari sepertiga
bahasa di dunia terancam punah dan diantaranya dipakai oleh kelompok kecil
penutur. Dari sekitar 2.000 bahasa tersebut, menurut UNESCO, sekitar 200
dipakai oleh sekelompok kecil penutur. Bahasa Lampung yang merupakan bahasa
daerah dari Provinsi Lampung adalah salah satunya. Bahasa Lampung memiliki
banyak ragam dialek dan juga memiliki aksara (huruf) sendiri.
Di era globalisasi ketika masyarakat mengedepankan bahasa nasional
dan bahasa asing dikarenakan kebutuhan komunikasi dalam bisnis dan urusan
lainnya, penggunaan bahasa daerah seperti bahasa Lampung di daerah provinsi
Lampung mulai menurun. Dikhawatirkan bahwa bahasa Lampung ini akan
semakin sedikit jumlah penuturnya.
Ada beberapa kemungkinan penyebab yang membuat penutur asli bahasa
Lampung semakin sedikit; hal yang menurut saya bisa menjadi penyebab
berkurangnya penutur bahasa asli Lampung. Yang pertama adalah banyaknya
variasi dialek yang membuat ketidakpahaman sesama penutur yang menganut
dialek berbeda sehingga timbullah keengganan dalam menggunakan bahasa
Lampung. Pada akhirnya mereka lebih memilih untuk menggunakan bahasa
nasional untuk menjembatani kesulitan tersebut.
Masyarakat yang heterogen dimana banyak masyarakat di luar suku
Lampung yang tinggal di Lampung serta adanya perkawinan antar suku juga
termasuk penyebab mengapa masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa
7

nasional. Adanya perkaiwanan antar suku ini melahirkan anak-anak yang tidak
diajarkan bahasa Lampung karena orang tua tidak membiasakan atau mengajari
mereka bahasa Lampung di rumah. Komunikasi di rumah didominasi dengan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Tidak hanya anak-anak dari
perkawinan antar suku, namun anak-anak yang terlahir dari orang tua suku
Lampung asli pun sudah mulai banyak yang tidak belajar bahasa Lampung atau
berkomunikasi dengan bahasa Lampung di rumah.
Dominasi penggunaan bahasa Indonesia sehingga tergesernya
penggunaan bahasa asli daerah tersebut saya rasa tidak hanya terjadi di
Lampung. Hal tersebut dikarenakan desakan kebutuhan dan kepraktisan dalam
berkomunikasi pada ranah bisnis, pendidikan, maupun sektor lainnya.
Pelestarian bahasa sebagai salah unsur dari budaya tentu bukanlah hal
yang mudah apalagi hal ini menyangkut banyak orang dengan jenis komunikasi
yang berbeda-beda. Penyebab-penyebab mulai terancamnya bahasa daerah, baik
bahasa Lampung maupun bahasa lainnya tidak luput dari peran semua pihak.
Oleh karena itu, dibutuhkan peran dan partisipasi dari banyak pihak juga untuk
melestarikannya.

Pembahasannya :

Dilihat dari permasalahan yang diangkat, esai ini merupakan sebuah esai paparan.
Esai ini memaparkan penyebab penyebab Bahasa Lampung dapa terancam punah.
Pada paragraph pertama dan kedua dipaparkan data pengantar tentang fenomena
punahnya sebuah bahasa daerah yang dikutip dari pernyataan UNESCO. Paragraf
satu dan dua ini secara struktur merupakan bagian pembukaan yang menjadi
pengantar kepada pembahasan selanjutnya yang lebih detail yakni mengenai
penyebab hampir punahnya bahasa daerah Lampung,

Dilihat dari strukturnya, paragraf keempat serta kelima merupakan isi atau
pembahasan dari esai tersebut. Pada bagian tersebut disebutnya secara kronologis
hal hal apa saja yang dapat menjadikan kepunahan bahasa Lampung. Di dalam isi
esai tersebut penulis beropini jika penyebab penututur asli bahasa Lampung
semakin sedikit antara lain 1) Banyaknya variasi dialek yang menimbulkan
8

keengganan dalam menggunakan bahasa Lampung, 2) Masyarakat yang


heterogen yang tinggal di Lampung serta perkawinan silang antar suku, 3)
Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak hanya menggeser penggunaan bahasa
Lampung, namun juga menggeser penggunaan bahasa daerah lain karena alasan
kepraktisan dan kebutuhan berkomunikasi di ranah bisnis, pendidikan, dan sektor
profesional lainnya.

Pada bagian terakhir paragraph yang merupakan bagian penutup esai, penulis
penyimpulkan jika penyebab mulai terancam punahnya bahasa daerah merupakan
akibat andil yang dimiliki semua pihak. Oleh karena itu, dalam mengatasi
terancam punahnya suatu bahasa dibutuhkan pula peran semua pihak untuk
melestarikannya.

Anda mungkin juga menyukai