Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN TENTANG PENGOLAHAN INFORMASI DALAM KARYA ILMIAH

DARI BERBAGAI SUMBER MENGGUNAKAN TEKNIK PERANGKUMAN


Oleh : Ikram Syahroni
NIM : 140514605660
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan
Yang dibina oleh Rizka Amaliah, S.Pd., M.Pd.

Rangkuman merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli tetapi dengan tetap
mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan pengarang asli, sedangkan perbandingan
bagian atau bab dari karangan tetap dipertahankan (Gorys Keraf, 1994)
Rangkuman dijabarkan Djuharni (2001) dalam Rosidi (2009) merupakan hasil
merangkum atau meringkas tulisan atau pembicaraan menjadi uraian yang lebih singkat
dengan perbandingan yang proporsional. Rangkuman juga biasa disebut sebagai rangkuman.
Sedangkan ikhtisar adalah intisari dari suatu tulisan atau pembicaraan.
Sedangkan menurut Asmi (2004), Rangkuman merupakan penyajian singkat dari
suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara
proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.
Rangkuman adalah penulisan pokok-pokok masalah penulisannya tidak harus
berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah
tema sebuah wacana. Ikhtisiar berfungsi sebagai garis-garis besar masalah dalam sebuah
wacana yang berukuran pendek atau sedang. Ikhtisiar yaitu penyajian singkat dari suatu
karangan asli yang tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional.
(Juhara, 2005)
Merangkum / meringkas tidak hanya sekedar asal tulis saja melainkan kita perlu
membacanya terlebih dahulu, menelaahnya, menyortirkan dan menulisnya kembali dalam
kalimat yang lebih lengkap, jelas, dan singkat, tentu semua ini akan menghasilkan
pemahaman yang mendalam terhadap materi yang dipelajari. (Syamsul, 2017)
Syamsul (2017) mengutarakan beberapa cara menulis rangkuman yaitu diantaranya :
1) Membaca isi buku dengan teliti dan seksama dan berusaha menganalisis isi pokok bacaan.
2) Menentukan gagasan utamanya. 3) Berikan tanda (tandailah) pada kata-kata yang sulit. 4)
Hal-hal yang sangat penting sebaiknya digaris bawahi. 5) Merangkai beberapa pikiran
menjadi pargraf yang baru.
Sedangkan menurut Brown dan Harry dalam Vaughn (2009: 334) dalam Heny (2013)
dihasilkan lima aturan untuk menulis ringkasan,(1) menghapus informasi yang tidak relevan,
(2) menghapus informasi yang berlebihan, (3) memilih kalimat topik, (4) dapat menentukan
pengganti dari sebuah istilah atau peristiwa untuk dijadikan dalam sebuah daftar berdasarkan
hubungan atau tindakan, (5) mampu menciptakan kalimat topik ketika penulis tidak
menuliskan keterangan mengenai topik yang disampaikan.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa rangkuman merupakan penguraian
tulisan menjadi lebih singkat dengan perbandingan yang proporsional. Dalam menulis
rangkuman bukan hanya membuat lebih singkat melainkan perlu membacanya terlebih
dahulu, menelaahnya, menyortirkan dan menulisnya kembali dalam kalimat yang lebih
lengkap, jelas, dan singkat, tentu semua ini akan menghasilkan pemahaman yang mendalam
terhadap materi yang dipelajari. Selain itu, rangkuman juga harus memperhatikan syarat-
syarat dalam merangkum bukan hanya asal tulis.

Daftar Rujukan
Asmi. 2004. Aspek Ketrampilan Meringkas. Jakarta : Sinar Graffika
Bahri, Syamsul. 2017. Pengertian Rangkuman dan Ikhtisar serta cara merangkum. (online)
http://www.padahakan.com/2017/02/pengertian-rangkuman-dan-ikhtisar-serta-cara-
merangkum.html. Diakses 01 Oktober 2017.
Juhara, E., Budiman, E., dan Rohayati, R. 2005 Cendekia berbahasa. Bahasa dan Sastra
Indonesia. Bandung: PT Setia Purna Inves.
Keraf, Gorys. 1994. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
Rosidi, Imron. 2009. Menulis, Siapa Takut. Kanisius. Yogyakarta.
Widiyanti, Heni. 2013. Keefektifan Strategi Kelompok Meringkas (Group Summarizing)
Dalam Pembelajaran Menulis Rangkuman Buku Ilmu Pengetahuan Populer Pada
Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Salam Magelang. Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai