Anda di halaman 1dari 10

Kalimat efektif

pengertian,ciri-ciri, dan contoh kalimat efektif.

Kelompok 4 :
Siti Nurhalizah (22312492)
Mutiara Zhafira (22312504)
Huwaidah Ula (22313489)
Nurfaidah (22312510)
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat Efektif adalah susunan kata yang mengikuti
kaidah kebahasaan secara baik dan benar.Kaidah yang
menjadi patokan kalimat efektif adalah kaidah Bahasa
Indonesia menurut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia).
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
01 Kesepadanan
 Kalimat yang mempunyai Subjek dan Predikat dengan jelas.
contoh : a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (salah)
b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (benar)
 Tidak terdapat subjek ganda.
contoh : a. Penyusunan laporan itu saya di bantu para dosen. (salah)
b. Dalam menyusun laporan itu, saya di bantu oleh para dosen. (benar)
 Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
contoh : a. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (salah)
b. Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (benar)
 Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
contoh : a. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. (salah)
b. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (benar)
Ciri-Ciri Kalimat Efektif

02 Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
Artinya, kalo bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan
verba.
Contoh : a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. (salah)
b. Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes. (benar)
03 Ketegasan
 Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
contoh : a. Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara
ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
b. Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
Penekanannya ialah presiden mengharapkan.
 Membuat urutan kata yang bertahap.
contoh : Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
seharusnya :
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar.
 Melakukan pengulangan kata (repetisi).
contoh : Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
 Melakukan pertentangan terhadap ide yang di tonjolkan
contoh : Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
 Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)
contoh : Saudaralah yang bertanggung jawab.
04 Kehematan
Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
contoh: a.Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (salah)
b. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.(benar)
Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi
kata.
contoh: a. Ia memakai baju warna merah. (salah)
b. Ia memakai baju merah. (benar)
Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
contoh: a. Sejak dari pagi dia merenung. (salah)
b. Sejak pagi dia merenung. (benar)
 Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
contoh: a. Bentuk tidak baku: para tamu-tamu, beberapa orang-orang. (salah)
b. Bentuk baku: para tamu, beberapa orang. (benar)
05 Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.
Dan tepat dalam pilihan kata.
Contoh : a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
 Kalimat (a) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa
atau perguruan tinggi.

Perhatikan kalimat berikut.


Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para
menteri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan
menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi
Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.
06 Kepaduan
 Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak
simetris. Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Contoh: a. Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang
telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar
dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.(salah)
b. Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang telah meninggalkan
rasa kemanusiaan dan secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian Indonesia dari
sudut kemanusiaan yang adil dan beradab. (benar)
Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
Contoh: a. Surat itu saya sudah baca. (salah)
b. Surat itu sudah saya baca. (benar)
 Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang
antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh: a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya :
a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

07 Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya
sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh: a. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
b. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
Thanks
!
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai